Anda di halaman 1dari 13

Mata kuliah : Metodologi Karya Tulis Ilmiah

Dosen : Nureni S.Pd.I. M.Pd

“ILMU KESEHATAN MASYARAKAT”

Makalah ini diperuntukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi karya tulis
ilmiah
Oleh :

RIKA FITRAH
028.01.01.2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIAH STAI YAPIS TAKALAR

TAHUN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah “ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT” ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca dan pendengar. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca dan pendengar pratekkan dalam kehidupan sehari- hari.
Bagi kami sebagai penyusun makalah ini merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami mengharapakan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI .........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................2
A. Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat......................................2
B. Sejarah Kesehatan Masyarakat....................................................2
C. Macam – macam Kesehatan Masyarakat ...................................3
D. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat.......................................4
E. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesmas................4
F. Sasaran Kesehatan Masyarakat ..................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................6
B. Saran ...........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu dapat diartikan yaitu pengetahuan tentang usaha- usaha sadar
untuk menyelidiki, suatu bidang yang telah disusun Menurut suatu metode
tertentu sehingga dapat dijelaskan secara rinci dan memiliki kebenaran yang
bersifat umum. Ilmu pengetahuan menjadi salah satu kebutuhan penting yang
harus dimiliki oleh setiap orang. Dengan ilmu pengetahuan, seseorang bisa
meningkatkan derajatnya dan juga berpeluang untuk mengubah menjadi lebih
baik.
Kesehatan yang di artikan sebagai keadaan badan,jiwa,dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sehat.
Masyarakat yang di artikan sekelompok makhluk hidup yang terjalin
erat karena sistem tertentu,tradisi, dan konvensi dan hukum yang sama, serta
mengarah pada kebutuhan kolektif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Di Maksud Dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat?
2. Bagaimana Sejarah Kesehatan Masyarakat ?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat ?
4. Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Masyarakat?
5. Bagaimana Sasaran Kesehatan Masyarakat ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah Kesehatan Masyarakat.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat
Kesehatan Masyarakat .
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Sasaran Kesehatan Masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat


Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit ,memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan
mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi dimasyarakat,
pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian
pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan
penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar
setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat
untuk menjaga kesehatannya.
Ikatan dokter amerika, AMA, (1948) mendefinisikan kesehatan
masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat.
Tujuan dari kesmas
a) Acceptable (diterima oleh masyarakat)
b) Accessible (terjangkau oleh masyarakat)
c) Demanded (dibutuhkan masyarakat)
d) Efektif dan efesien

B. Sejarah Kesehatan Masyarakat


Berkembang 2 ilmu kesehatan yang berbeda, meskipun saling
melengkapi:
a) Dari tokoh asclepius berkembang ilmu kedokteran (pengobatan dan
pemulihan atau kuratif dan rehabilitatif)
b) Dari tokoh hegiea berkembang ilmu kesehatan masyarakat
(pencegahan dan peningkatan atau preventif dan promotif)
Kedokteran vs kesehatan masyarakat
1. Kedokteran:

2
a) Klien : pasien (orang sakit )
b) Pendekatan : individual
c) Tujuan : penyembuhan/pemulihan
d) Tenaga : dokter dan perawat (medis dan paramedis)
2. Kesehatan masyarakat
a. Klien : masyarakat (orang sehat)
b. Pendekatan : multidisiplin
c. Tujuan : masyarakat terhindar dari penyakit, dan meningkat
kesehatannya
d. Tenaga :kesmas, senitarian, perawat kesmas, bidan didesa, kader
kesehatan, dsb.

C. Macam-Macam Kesehatan Masyarakat


a. Puskesmas
1. Tahun 1968 ditetapkan puskesmas sebagai sistem pelayanan
kesehatan terpadu (preventif dan kuratif), mangacu pada konsep
bandung dan bekasi.
2. Mula – mula puskesmas hanya menyelenggarakan 5 pelayanan
dasar,yakni:
a. Pengobatan (BP)
b. Kesehatan ibu dan anak/KB
c. Sanitasi lingkungan
d. Penyuluhan kesehatan
e. Pembrantasan penyakit menular
Tetapi akhirnya berkembang menjadi 7, 12 dan sampai
sekarang telah menjadi 21 pelayanan.
b. Pusling dan pustu
1. Untuk meluaskan jangkauan puskesmas dibentuklah: pusling
( puskesmas keliling) dan pustu (puskesmas pembantu)
2. Balkesmas (balai kesmas) adalah puskesmas yang
diselenggarakan oleh swasta.

3
3. Untuk penilaian kerja puskesmas digunakan standar yang di
kenal “stratifikasi”
c. PKMD (pembangunan kesehatan masyarakat desa)
1. Tahun 1976 PKMD ditetapkan sebagai pendekatan yang
strategis untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan.
2. Tahun 1977 ditingkatkan, bukan hanya dikembangkan
dipedesaan, tetapi juga
di perkataan maka muncul istilah PKMD perkotaan.
3. Sasaran utama PKMD adalah agar masyarakat mampu
memelihara dan meningkatkan kehidupan yang sehat dan
sejahtera.
d. Posyandu
1. Tahun 1984 dibentuk pos pelayanan terpadu (posyandu)
sebagai perpanjangan tangan puskesmas.
2. Posyandu adalah perpaduan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh petugas kesehatan dan masyarakat(kader)
e. Desa siaga (2007/2008)
1. Desa disini dapat di artikan sebagai kelurahan atau nagari atau
kesatuan masyarakat hukum/administrasi pemerintahan.

D. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat


1. Epidemiologi dan biostatistika
2. Kesehatan lingkungan
3. Pendidikan kesehatan dan perilaku
4. Administrasi kesmas
5. Gizi kesmas
6. Kesehatan dan keselamatan kerja
7. Kesehatan reproduksi
8. Sistem informasi kesehatan
9. Surveilans penyakit menular dan tidak menular

4
E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan Masyarakat
Hendrik E.blum menyatakan bahwa untuk bisa mengerti suatu proses
perencanaan terhadap kesmas, kita perlu mengerti tentang dua paradigm
yaitu:
1. Paradigma keadaan sehat
Yaitu keadaan derajat kesmas yang menyatakan tingkat/derajat
baiknya status kesmas. Tinggi rendahnya derajat kesehatanini dapat
diukur dari 12 aspek/indicator yang dapat diukur:
a. Life span, lamanya umur harapan hidup dari masyarakat
b. Disease or infirmity adalah keadaan sakit atau cacat secra
fisiologis dan anatomis dari masyarakat.
c. Discomfort or illeness adalah keluhan sakit dari masyarakat
tentang keadaan somatik, kejiwaan maupun sosial dari dirinya.
d. Disability or incapacity adalah ketidak mampuan seseorang
dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan nya dan
menjalankan peranan sosialnya karena sakit.
e. Participation in heath care adalah kemampuan dan kemauan
masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk
selalu dalam keadaan sehat.
f. Health behavior adalah perilaku nyata dari anggota masyarakat
yang secara langsung berkaitan dengan kesehatan.
2. Paradigm kekuatan lapangan:
Yaitu pengaruh faktor-faktor dilapangan terhadap derajat kesmas.
Dari paradigm diatas, BLUM menjelaskan bahwa terdapat empat
faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya derajat kesehatan suatu
masyarakat yaitu:
a. Faktor lingkungan/environment
Contoh :akses terhadap air bersih, jamban/tempet
BAB,sampah,lantai rumah,breeding places, polusi, sanitasi
tempat umum, bahan beracun berbahaya (B3), kebersihan TPU
(Tempat Pelayanan Umum)

5
b. Faktor perilaku/life styles
Contoh: alkohol, rokok, promiscuity: tempat-tempat beresiko,
narkoba, olahraga dan healt seeking behavior: kalau tidak sakit
parah tidak akan pergi ke puskesmas
c. Faktor pelkes/medical care services
Contoh: ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan (balai
pengobatan) maupun rujukan (rumah sakit), ketersediaan
tenaga, peralatan kesehatan bersumberdaya masyarakat;
kinerja/cakupan serta pembiayaan/anggaran.
d. Faktor herediter atau kependudukan/ heredity
Contoh: penyakit- penyakit yang sifatnya turunan dan
mempengaruhi sumber daya masyarakat, jumlah penduduk dan
pertumbuhan penduduk serta jumlah kelompok khusus/rentan:
bumil,persalinan,bayi,dll.

F. Sasaran Kesehatan Masyarakat


Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal- hal yang ingin dicapai melalui tindakan tindakan
yang akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya sasaran yang
ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan progran
operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci,
dapat diukur dan dapat dicapai.1
Berdasarkan mkna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan
akhir tahun 2010, Dinas kesehatan kabupaten menetapkan sasaran sebagai
berikut:
1). Meningkatnya pelayanan kesehatan ibu dan bayi dengan
indikator sasaran sbb:
1 Meningkatnya kunjungan ibu hamil
2 Meningkatnya pertolongan persalinan oleh bidan tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.

1
Alexander Lucas Slamet Riyadi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, (penerbit Andi, 2016)

6
3 Meningkatnya ibu hamil resiko tinggi dirujuk
4 Meningkatnya kunjungan neonatus/ KN2.
5 Meningkatnya kunjungan bayi dan balita
6 Meningkatnya bayi berat badan lahir rendah yang di
tangani
2). Meningkatnya pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia
sekolah, dengan indikator sasaran sbb:
1 Meningkatnya deteksi dini tumbuh kembang anak balita
danpra sekolah.
2 Meningkatnya pemeriksaan kesehatan siswa SD dan
setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/guru
UKS/dokter kecil.
3 Meningkatnya pemeriksaan kesehatan siswa SD dan
setingkat kelas 1 oleh tenaga kesehatan atau tenaga
terlatih/guru UKS/ dokter kecil.
4 Meningkatknya pelayanan kesehatan remaja.
3). Pelayanan keluarga berencana, dengan indikator sasaran sbb:
1 Meningkatnya peserta KB aktif.
4). Meningkatkan pelayanan imunisasi, dengan indikator sasaran
sbb:
1. Meningkatkan desa atau kelurahan universal child
immunization hingga 100%.
5). Meningkatnya pelayanan pengobatan dan perawatan, dengan
indikator sasaran sbb:
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan rawat jalan.
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan rawat inap.

6). Meningkatnya pelayanan kesehatan jiwa, dengan indikator


sasaran sbb:
1 Meningkatnya pelayanan kesehatan gangguan jiwa di
sarana pelayanan kesehatan umum.

7
7). Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja, dengan indikator
sasaran sbb:
1.1Meningkatnya pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan
usia lanjut.
8). Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut, dengan
indikator sasaran sbb:
1.1Meningkatnya pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan
usia lanjut.
9). Meningakatnya pemantauan pertumbuhan balita, dengan
indikator sasaran sbb:
1. Meningkatnya balita yang naik berat badannya (N/D).
2. Menurunnya balita bawah garis merah (BGM).
10). Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat, dengan indikator
sasaran sbb:
1 Meningkatnya ibu hamil mendapat tablet fe.
2 Meningkatnya balita mendapat kapsul vitamin A2 (dua)
kali pertahun.
3 Seluruh bayi BGM dari keluarga miskin diberi makanan
pendamping ASI.
4 Seluruh balita gizi buruk mendapat perawatan
kesehatan

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan
efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan
sanitasi lingkungan, kontrol infeksi dimasyarakat, pendidikan individu
tentang kebersihan perorangan,pengorganisasian, pelayanan medis dan
perawatan,untuk diagnosa dini. Pelayanan kesehatan adalah ujung tombak
untuk menciptakan masyarakat yang dan bangsa yang sehat. Sayangnya
belum semua masyarakat dapat menikmatisistem pelayanan tersebut
dengan leluasa. Masyarakat yang mampu dapat berobat kemanapun dia
mau bahkan ke luar negri sekalipun.oleh karena itu banyak negara yang
berusaha dan mencari bagaimana agar meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan masyarakat yang kurang
mampu dapat memenuhi kabutuhan dirinya dalam hal kesehatan.

B. Saran
Bagi para mahasiswa agar lebih giat belajar dan mengulangi
kembali permasalahan kesehatan masyarakat yang sangat banyak hingga
saat ini

9
DAFTAR PUSTAKA

Slamet Riyadi, Alexander Lucas,Ilmu Kesehatan Masyarakat, (penerbit Andi,


2016)

Pertanyaan 1 : Dari empat (4) macam-macam kesehatan masyarakat termasuk


kedalam apa?Lembaga/tempat
Jawabannya : dari keempat ini termasuk tempat karna.

10

Anda mungkin juga menyukai