Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH UAS PKN

MASYARAKAT MADANI

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURFADHILAH AGUS


NIM : 20800121019
KELAS : PGMI. A

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pameran. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita termasuk
dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya
laporan ini. Harapan kami semoga makalah tentang MASYARAKAT MADANI
yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun
pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman, sehingga
nantinya kami dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih
baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan
saran kepada segenap pembaca yang bersifat membangun untuk lebih
meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Takalar, …................. 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
A. Pengertian Masyarakat Madani................................................................ 3
B. Karakteristik Masyarakat Madani............................................................ 4
C. Masyarakat Madani di Indonesia.............................................................. 5
D. Proses Demokratis Menuju Masyarakat Madani...................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................. 11
A. Kesimpulan.............................................................................................. 11
B. Saran........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan sejahtera
sebagaimana yang dicita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil dan makmur bagi
seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapainya berbagai sistem kenegaraan muncul,
seperti demokrasi. Cita-cita suatu masyarakat tidak mungkin dicapai tanpa
mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia. Namun masih banyak permasalahan
bagi bangsa Indonesia, permasalahan yang timbul tersebut mengakibatkan banyaknya
konflik ataupun kekacauan yang terjadi dimasyarakat. Gonjang-ganjing ini tidak bisa
dibiarkan lebih lanjut karena akan sangat berakibat buruk bagi kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara di negeri ini.
Alangkah baiknya bila permasalah yang seiring waktu terus timbul akhir-
akhir ini dapat diselesaikan dengan tuntas, cepat dan transparan agar masyarakat tahu
betul posisi dan solusi dari masalah tersebut. Tetapi apa yang kita lihat akhir-akhir
ini? Maraknya adu fisik maraknya percecokan untuk menyelesaikan masalah yang
timbul. Apakah begini kondisi masyarakat kita saat ini? Mudah marah, terpancing
emosi dan tidak mempunyai tenggang rasa. Sebagai warga negara yang baik
hendaknya kita semua sadar akan koridor- koridor yang layak dan patuh kepada
hukum. Negara Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila, jadi
selayaknya semua permasalahan yang akan mengakibatkan perkelahian dapat
dituntaskan dengan baik.
Negara yang harusnya menghargai nilai-nilai keluhuran adat ketimuran, adat
yang sopan santun, ramah kepada semua orang serta kekeluargaan. Berpegang teguh
kepada undang-undang yang berlaku juga merupakan cerminan cinta kita kepada
Indonesia. Semoga permasalah yang ada sekarang ini cepat tuntas dan tidak menjadi
bom waktu dimasa mendatang. Bangsa Indonesia belum terlambat mewujudkan
masyarakat madani asalkan semua potensi sumber daya manusia mendapat
kesempatan berkembang dan dikembangkan. Mewujudkan masyarakat madani
banyak tantangan yang harus dilalui. Untuk itu perlu adanya strategi peningkatan
peran dan fungsi masyarakat dalam mengangkat martabat manusia menuju
masyarakat madani itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Masyarakat Madani?
2. Apa saja Karakteristik Masyarakat Madani?
3. Bagaimana Masyarakat Madani di Indonesia?
4. Bagaimana Ciri-Ciri Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat?
5. Bagaimana Proses Demokratis Menuju Masyarakat Madani?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini agar pembaca dapat memahami apa itu
masyarakat madani serta sejarah lahirnya masyarakat madani di indonesia, dan
bagaimana posisi masyarakat madani di indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

E. Pengertian Masyarakat Madani


Sejarah masyarakat madani atau masyarakat sipil lahir pertama kalinya dalam
perjalanan politik masyarakat sipil di barat. Istilah masyarakat sipil luas dengan
istiliah Civil Society. Yang didefenisikan oleh para ahli bahwasanya karagkter dari
masyarakat sipil sebagai komonitas sosial dan politik pada umumnya memiliki peran
dan fungsi yang berbeda dengan lembaga negara.
Istilah “Masyarakat Madani” dimunculkan pertama kalinya di kawasan asia
tenggara oleh Cendikiawan Malaysia yang bernama Anwar Ibrahim. Masyarakat
madani berbeda dengan masyarakat civil barat yang beriorientasi penuh pada
kebebasan individu, menurut mantan perdana mentri malaysia itu Masyarakat Madani
adalah sistem sosial yang tumbuh berdasarkan prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan individu dan mayarakat yang berupa pemikiran, seni,
pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu
keinginan individu. Ia juga mngatakan masyarakat madani memiliki ciri-ciri yang
khas yaitu kemajemukan kebudayaan (Multicultural), Hubungan timbal balik
(Reprocity) dan sikap yang saling memahami dan menghargai. Anwar Menjelaskan
watak masyarakat madani yang ia maksud adalah guiding ideas, dalam
melaksanakan ide-ide yang mendasari keberadaanya yaitu prinsip moral, keahlian,
kesamaan, musyawarah dan demokratis.
Dawam Rahardjo juga mengemukakan defenisi masyaraakat madani adalah
proses penciptaan peradaban yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama.
Menurutnya masyarakat madani adalah warga negara bekerja sama membangun
ikatan sosial, jaringan produktif, solidaritas kemanusiaan yang bersifat non negara. Ia
juga mengemukakan dasar utama masyarakat madani adalah persatuan dan integrasi
nasional yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik
permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan.
Sejalan dengan iitu, Azyumardi Azra juga mengemukakan bahwa masyarakat
madani lebih dari sekedar gerakan prodemokrasi yang mengacu pada pembentukan
masyarakat bekwalitas dan ber-tamaddun (Civility). Menurut tokoh cendikiawan
muslim indonesia Norcholish Madjid istilah masyarakat madani mengandung makna
toleransi kesediaan priadi untuk menerima berbagai macam pandangan politik dan
tingkah laku sosial.

F. Karakteristik Masyarakat Madani


Munculnya masyarakat madani disebabkan unsur-unsur sosial dalam tatanan
masyarakat. Unsur tersebut merupakan kesatuan yang saling mengikat dan
menjadikan karagter khas masyarkat madani. Unsur pokok yang harus dimiliki
masyarakat madani yaitu : republik yang bebas, demokrasi, toleransi, kemajemukan,
dan keadilan sosial.
1. Wilayah Publik Yang Bebas
Merupakan sarana untuk mengemukakan pendapat warga negara, yang
mana didalamnya semua warga negara memiliki posisi dan hak yang sama
untuk melakukan transaksi sosial dan politik tanpa rasatakut dan terancam oleh
kekuatan-kekuatan civil society.
2. Demokrasi
Demokrasi adalah persyaratan mutlak lainya bagi keberadaan civil
society yang murni. Tanpa demokrasi, masyarakat sipil tidak akan terwujud
yang mana demokrasi adalah suatu tatanan politik sosial yang bersumber dan
dilakukan, oleh, dari, dan untuk warga negara
3. Toleransi
Merupakan sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan
pendapat. Menurut Nurcholish Madjid toleransi adalah persoalan ajaran dan
kewajiban melaksanakan ajaran itu. Jika toleransi menghasilkan tata cara
pergaulan yang menyenangkan antara kelompok yang berbeda-beda maka hasil
itu dipahami sebagai hikmah atau manfaat dari ajaran yang benar. Toleransi
bukan hanya tuntutan sosial masyarakat majemuk saja , tapi juga menjadi
bagian terpenting pelaksanaan ajaran moral.
4. Kemajemukan
Disebut juga pluralisme yang tidak hanya dipahami seagai sebatas sikap
harus mengakui dan memahami kenyataan sosial yang beragam, tetapi harus
disertai dengan sikap ttulus untuk menerima kenyataan pandangan sebagai suatu
yang alamiah dan rahmat tuhan yang bernilai positif bagi kehidupan
masyarakat.
5. Sosial
Keadilan sosial adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang
propersional atas hak dan kewajiban warga negara yang mencakup segala aspek
kehidupan ekonomi, politik, pengetahuan, dan pelengkapan. Dengan pengertian
lain keadilan sosial adalah hilangnya monopoli dan pemusatan salah satu aspek
kehidupan yang dilakukan oleh kelompok atau golongan tertentu.

G. Masyarakat Madani di Indonesia


Indonesia memiliki tradisi kuat civil society, jauh sebelum bangsa indonesia
berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah beragam
organisasi sosial keagamaan dan penggerakan nasional dalam merebut kemerdekaan.
Selain berperan sebagai organisasi peejuang penegak HAM dan perlawanan terhadap
kekuasaan kolonial. Organisasi berbasis islam seperti syariakat islam (SI), Nahdatul
Ulama (NU), dan muhammdadiyah telah menunjukan kiprahnya sebagai komponen
civil society yang penting dalam perkembangan masyarakata sipil indonesia.
Terdapat strategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana
seharusnya bangunan masyarakat madani yang bisa terwujud di Indonesia
a. Pandangan integrasi nasional dan politik.
Menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlansung dalam
kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat sebelum memiliki kesadaran
berbangsa dan bernegara yang kuat. Bagi pengikut pandanganini praktik
demokrasi ala barat hanya akan berakibat konflik antara sesama warga bangsa.
b. Pandangan Reformasi Sistem Politik Demokrasi
merupakan pandangan yang menekankan bahwa untuk membangun
demokrasi tidak usah terlalu bergantung pada kepentingan ekonomi.
Pembangunan institusi demokratis lebih diutamakan oleh warga negara dibanding
pembangunan ekonomi.
c. Paradigma pembangunan masyarakat madani sebagai basis utama pembangunan
demokrasi.
Ini merupakan alternatif diantara dua pandangan yang pertama yang
dianggap gagal dalam pembangunan demokrasi. Pandangan ini lebih menekankan
proses pendidikan dan penyadaran poitik warga negara, khusus kalangan kelas
menengah. Hal itu mengingatkan demokrasi membutuhkan topangan kultural
sselain mendukung struktural. Bersandar dari tiga paradigma diatas
pengembangan demokrasi masyarakat madani selayaknya tidak hanya tergantung
pada salah satu pandangan tersebut. Sebaliknya untuk mewujudkan masyarakat
madani yang seimbang dengan kekuatan negara dibutuhkan gabungan strategi dan
paradigma. Tiga paradigma diatas dapat dijadikan acuan dalam pengembangan
demokrasi dimasa transisi sekarang melalui :
1. Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas
menegah untuk berkembang menjadi kelompok masyaraat madani yang
mandiri secara politik dan ekonomi.
2. Mereformasikan sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-
lembaga demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip- prinsip demokrasi.
3. Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga
negara secara keseluruhan.
Menurut Rahardjo masyarakat madani indonesia masih merupakan sisitem-
siste yang dihasilkan oleh sister politik represif. Ciri kritisnya lebih menonjol
dibandingkan ciri struktifnya. Menurutnya lebih banyak melakukan protes
daripada mengajukan solus, lebih banyak menuntut daripada memberi sumbangan
terhadap pemecahan masalah.
Mahasiswa merupakan salah satu komponen strategis bangsa indonesia
dalam pembanguunan demokrasi dan masyarakat madani. Peran startegis
mahasiswa dalam proses perjuangan demokrasi menumbangkan rezim otorier
seharusnya ditindak lanjuti dengan keterlibatan mahasiswa dalam proses
demokrasi bangsa dan pembangunan masyarakat demokrasi madani indonesia.
Karenaa mahasiswa merupakan bagian dari kelas menengah, ia memiliki
tanggung jawab terhadap nasib masa depan demokrasi dan masyarakat madani
indonesia.
Sikap demokratis diekspressikan melalui peran aktif mahasiswa dalam
proses pendemokrasian masyarakat melalui cara analogis, santun, dan
bermartabat. Adapun sikap kritis mahasiswa dapat dilakukan dengan mengaamati,
mengkritik, mengontrol pelaksanaan kebijakan pemerintah atau lembaga publik
terkait, khususnya pada kebijakan yang menyangkut dengan masa depan bangsa
Ciri-Ciri Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat madani memiliki ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut :
1. Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat
sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik,
warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam
menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta memublikasikan
pendapat, berserikat, berkumpul serta memublikasikan informasi kepada
publik.
2. Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana
kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya
demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu
menjamin masyarakat madani.
3. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-
pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap
yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh
orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.
4. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai
sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif
dan merupakan rahmat tuhan.
5. Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan.
6. Partisipasi Sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan
awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang
bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim yang memunkinkan otonomi
individu terjaga.
7. Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan
terciptanya keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada
pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.
8. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam
masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
9. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi
dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif.
10. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara
dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
11. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-
masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
12. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-
individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan
diri sendiri.
13. Adanya pemisahan kekuasaan
14. Adanya tanggung jawab dari pelaksana kegiatan atau pemerintahan.
Civil Society atau masyarakat Madani tersusun atas berbagai organisasi
kemasyarakatan, yang mempunyai ciri-ciri:
1. Lahir secara mandiri
2. Keanggotannya bersifat sukarela,atau atas kesadaran masingmasing anggota
3. Mencukupi kebutuhannya sendiri (swadaya) sehingga bergantung pada
bantuan Negara atau pemerintah
4. Bebas atau mandiri dari kekuasaan Negara, sehingga berani mengontrol
penggunaan kekuasaan Negara
5. Tunduk pada aturan hukum yang berlaku atau seperangkat nilai/norma yang
diyakini bersama

H. Proses Demokratis Menuju Masyarakat Madani


Hubungan antara masyarakat madani dengan demokrasi (demokratisasi)
menurut M. Dawam Rahadjo, bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya bersifat ko-
eksistensi atau saling mendukung. Hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah
demokrasi dapat ditegakkan dengan baik dan hanya dalam suasana demokratislah
masyarakat madani dapat berkembang secara wajar. Nurcholish Madjid
memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara masyarakat madani dengan
demokratisasi. Menurutnya, masyarakat madani merupakan tempat tumbuhnya
demokrasi. Pemilu merupakan simbol bagi pelaksanaan demokrasi.
Masyarakat madani merupakan elemen yang signifikan dalam membangun
demokrasi. Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi
masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
negara atau pemerintahan. Masyarakat madani mensyaratkan adanya civic
engagement yaitu keterlibatan warga negara dalam asosiasi-asosiasi sosial. Civic
engagement ini memungkinkan tumbuhnya sikap terbuka, percaya, dan toleran
antara satu dengan lainnya. Masyarakat madani dan demokrasi menurut Ernest
Gellner merupakan dua kata kunci yang tidak dapat dipisahkan. Demokrasi dapat
dianggap sebagai hasil dinamika masyarakat yang menghendaki adanya
partisipasi.Proses demokratisasi menuju masyarakat madani merupakan faktor
pendrong bgi negara untuk selalu mengusahakan perbaikn terus menerus dan
menjaga agar tidak terjadi kemeosotan demi kesejahteraan rakyat.
Proses menuju masyarakat madani pada dasarnya tidaklah mudah, harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi yang tercermin antara lain dari
kemampuan tenaga-tenaga profesionalnya untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri (mampu
mengatasi ketergantungan) agar tidak menimbulkan kerawanan, terutama
bidang ekonomi
3. Semakin mantap mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri
(berbasis kerakyatan) yang berarti ketergantungan kepada sumber
pembangunan dari luar negeri semakin kecil atau tidak ada sama sekali.
4. Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial
budaya dan pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta berwawasan
global.
Dalam rangka menuju masyarakat madani (civil society), melalui beberapa
proses dan tahapan-tahapan yang konkret dan terencana dengan matang, serta
adanya upaya untuk mewujudkan dengan sungguh-sungguh. Langkah pertama
yang perlu diwujudkan adalah adanya pemerintahan yang baik (good
governance). Pemerintahan yang baik dalam rangka menuju kepada masyarakat
madani adalah berorientasi kepada dua hal, sebagai berikut :
1. Orientasi ideal negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan nasional, yaitu
mengacu pada de- mokratisasi dengan elemen: legitimasi, akuntabilitas,
otonomi, devolusi (pendelegasian wewenang) kekuasaan kepada daerah, dan
adanya mekanisme kontrol oleh masyarakat.
2. Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efisien
melakukan upaya pencapaian tujuan nasional. Hal ini tergantung pada sejauh
mana pemerintah memiliki kompetensi, struktur dan mekanisme politik serta
administrasi yang berfungsi secara efektif dan efisien.
Dalam kehidupan demokrasi, agar masyarakat dapat hidup secara madani
harus mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut :
1. Ketertiban dalam pengambilan suatu keputusan yang menyangkut
kepentingan bersama.
2. Adanya kontrol masyarakat dalam jalannya proses pemerintahan.
3. Adanya kemerdekaan memilih pemimpinnya.
Ketiga hal tersebut merupakan sarana untuk mewujudkan kehidupan yang
demokratis, yaitu kehidupan yang dalam pemerintahannya bersumber dari, oleh,
dan untuk rakyat itu sendiri.
BAB IV
PENUTUP

C. Kesimpulan
Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip
moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan
masyarakat akan berupa pemikiran seni, pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan
undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.
Untuk mewujudkan masyarakat madani dan agar
terciptanya kesejahteraan umat maka kita sebagai generasi penerus supaya dapat
membuat suatu perubahan yang signifikan. Selain itu, kita juga harus dapat
menyesuaikan diri dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat sekarang ini. Agar
di dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak ketinggalan berita. Adapun beberapa
kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembahasan materi yang ada di bab II ialah
bahwa di dalam mewujudkan masyarakat madani dan kesejahteraan umat haruslah
berpacu.
Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat pada
potensi manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada di
dalam diri manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani.
Karena semakin besar potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam membangun
agama Islam maka akan semakin baik pula hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila
seseorang memiliki potensi yang kurang di dalam membangun agamanya maka
hasilnya pun tidak akan memuaskan. Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba
dalam meningkatkan potensi diri melalui latihan-latihan spiritual dan praktek-praktek
di masyarakat.

D. Saran
Melalui makalah ini saya berharap semoga pembahasan mengenai
Masyarakat Madani, sedikit banyaknya dapat dipahami oleh pembaca, selain itu Saya
sebagai penulis mohon ma’af apabila masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, untuk itu saya mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca, untuk kesempurnaan dari makalah saya ini.
DAFTAR PUSTAKA

Elvina, Inggrid. 2014. Makalah Masyarakat Masyarakat


Madani,(online). (http://ingridelvina.blog.uns.ac.id/2014/10/27/makalah-
masyarakat- madani/. Diunduh pada Rabu, 01 Januari 2022)

Safitri, Dewi. 2015. Makalah Masyarakat Masyarakat Madani (online). (http://dewi-


13202036.blogspot.co.id/2015/04/makalah-masyarakat-madani_27.html.
Diunduh pada Rabu, 01 Januari 2022)

Anda mungkin juga menyukai