PENELITIAN KEMITRAAN
TIM PENGUSUL:
i
ii
iii
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN……………………………………………………… .............. vi
BAB I PENDAHULUAN
v
BAB III METODE PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
RINGKASAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsentrasi belajar merupakan usaha pemusatan pikiran atau
perhatian terhadap suatu objek yang sedang dipelajari dengan tidak
membagi perhatiannya kepada hal lain dan dilakukan secara sadar oleh
individu (Rahmawati, 2014). Keberhasilan belajar ditentukan oleh dua
faktor diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri seperti kesehatan
jasmani dan rohani, kecerdasan, daya ingat, kemampuan, dan bakat.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar
individu seperti keadaan lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
(Hakim,2011). Konsentrasi belajar dapat dilakukan dengan baik jika
seseorang menjalankan perannya sebagai pelajar atau mahasiswa secara
optimal, selain itu mereka akan belajar sebaik mungkin apabila ada
dorongan semangat yang terus menerus (Nursalam, 2008).
Gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
berasal dari dalam diri sendiri berupa minat belajar yang rendah atau
konsdisi kesehatan yang sedang buruk. Sedangkan faktor eksternal berasal
dari luar yaitu keadaan lingkungan seperti keadaan ruangan, peralatan
pendukung pembelajaran, dan suasana yang kondusif (Olivia, 2010).
Konsentrasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya usia, pengetahuan, pengalaman, dan gizi yang cukup. Untuk
memperoleh gizi yang cukup salah satunya dengan sarapan pagi, hal itu
dapat membuat kita mempertahankan daya tahan tubuh saat beraktivitas
dan meningkatkan produktivitas kerja. Sarapan pagi bagi siswa dapat
meningkatkan konsentrasi belajar dan mempermudah siswa untuk
1
menyerap pelajaran yang diberikan sehingga prestasi belajar lebih baik
(Suwardhani cit Khomsan, 2013).
Hasil observasi yang dilakukan pada mahasiswa PSIK UMY saat
proses pembelajaran, dilihat dari ruang kuliah dan dinamisme saat
kegiatan belajar, diperoleh gambaran bahwa tingkat ketahanan konsentrasi
masih tergolong lemah. Sebagian mahasiswa yang memilih tempat duduk
dibelakang kurang memusatkan perhatiannya pada pelajaran yang
disampaikan. Mahasiswa sering mengobrol sendiri, bermain hp untuk
melihat media sosial atau chatting, mengantuk dan ada beberapa yang
tertidur. Dari fenomena tersebut peneliti ingin mengetahui apakah faktor-
faktor yang mempengaruhi tingakat konsentrasi belajar mahasiswa PSIK
UMY saat mengikuti perkuliahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi
belajar mahasiswa PSIK UMY?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi
belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
konsentrasi belajar mahasiswa PSIK UMY.
b. Untuk mengetahui tingkat konsentrasi belajar mahasiswa PSIK
UMY saat mengikuti pembelajaran.
c. Mengetahui hubungan antara masing-masing factor dengan tingkat
konsentrasi belajar mahasiswa PSIK UMY.
d. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dalam
konsentrasi belajar mahasiswa PSIK UMY
2
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada mahasiswa
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
sehingga mahasiswa dapat mengatur pola hidupnya agar dapat
berkonsentrasi dengan baik saat mengikuti perkuliahan.
2. Bagi universitas
Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi
mahasiswa saat mengikuti perkuliahan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsentrasi
a. Pengertian konsentrasi
Konsentrasi merupakan pemusatan daya pikiran dan
perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau
menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek
yang dipelajari (Surya, 2010). Konsentrasi adalah kemampuan
untuk memfokuskan pikiran dan segenap panca-indra ke satu objek
di dalam satu aktivitas tertentu dengan tidak memperdulikan objek
lain yang tidak ada hubungannya (Surya, 2009). Konsentrasi dapat
disimpulkan sebagai kegiatan berupa pemusatan pikiran pada suatu
objek tanpa memperdulikan hal lain yang tidak ada hubungannya
dan konsentrasi dilakukan secara sadar oleh individu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi
Gangguan konsentrasi dapat disebabkan oleh dua faktor,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri berupa minat
belajar yang rendah atau konsdisi kesehatan yang sedang buruk.
Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar yaitu keadaan
lingkungan seperti keadaan ruangan, peralatan pendukung
pembelajaran, dan suasana yang kondusif (Olivia, 2010).
Penyebab sulitnya konsentrasi belajar juga disebabkan oleh
lemahnya minat dan motivasi, timbulnya rasa gelisah, suasana
lingkungan bel Menurut Soedarso (2009), konsentrasi dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
kelelahan fisik dan mental, bosan atau hal lain yang sedang
mengganggu fikiran. Sedangkan faktor eksternal meliputi suasana
lingkungan sekitar seperti suara musik yang keras, suara bising,
4
orang yang berlalu-lalang, kondisi ruang belajar yang sempit,
ramai, panas dan kurang pencahayaan yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan (Ratna dan Achmad, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Soffiya (2015) yang
berjudul “Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar
pada Remaja di Yogyakarta” didapatkan hasil bahwa remaja yang
mengalami obesitas dan memiliki kualitas tidur yang buruk dapat
meneyebabkan mengantuk saat mengikuti pembelajaran disekolah.
Hal tersebut mengakibatkan siswa memiliki konsentrasi belajar
yang buruk dan siswa yang kualitas tidurnya baik memiliki
konsentrasi belajar yang lebih baik.
5
telinga. Gerakan tersebut dapat meningkatkan kemampuan belajar
dan pemusatan perhatian atau konsentrasi anak karena seluruh
bagian otak digunakan dalam proses belajar dan konsentrasi,
sehingga brain gym dapat berpengaruh untuk meningkatkan
konsentrasi, atensi dan kewaspadaan.
Konsentrasi juga dapat ditingkankan melalui relaksasi
atensi untuk meningkatkan kepekaan indra visual. Relaksasi atensi
merupakan teknik pereduksian kecemasan, stres, dan tegangan oleh
individu sehingga dapat bermanfaat untuk meningkatkan
konsentrasi (Mulyana, Izzati & Rahmasari, 2013).ajar yang berisik,
gangguan kesehatan jasmani, dan tidak memiliki cara
berkonsentrasi yang baik (Surya, 2010).
2. Belajar
a. Pengertian belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan kepribadian
didalam diri manusia. Perubahan tersebut terlihat dari peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, dan
daya pikir. Belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas,
dengan begitu orang dapat menentukan arah dan tahapan belajar
guna mencapai tujuan belajar. Keberhasilan belajar seseorang
dapat dilihat dari sejauh mana mereka mencapai tujuan belajar
tersebut. Selain tujuan yang jelas, kemauan yang kuat untuk belajar
juga diperlukan agar tujuan belajar dapat tercapai (Hakim, 2011).
b. Faktor yang memperngaruhi keberhasilan belajar
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar salah
satunya adalah kondisi kesehatan. Kondisi yang sehat merupakan
kondisi yang plaing baik untuk aktivitas belajar sehingga dapat
berkonsentrasi dengan baik. Cara menjaga kondisi kesehatan yaitu
6
dengan makan makanan yang sehat, olahraga yang teratur, dan
tidur yang cukup (Mulyatiningsih et al, 2004).
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI
menyebutkan bahwa keberhasilan belajar pada siswa dipengaruhi
oleh strategic invesment yaitu prinsip yang mempercayai bahwa
pada dasarnya keberhasilan belajar dipengaruhi oleh kemauan
siswa untuk menginvestasikan waktu, upaya, dan perhatiannya
terhadap proses belajarnya dengan menggunakan strategi belajar
dalam proses belajarnya.
Ketika hendak untuk fokus belajar, kita harus
mempersiapkan fisik yang fresh, bebas dari gangguan rasa lapar,
rasa mengantuk, rasa letih, dan bebas dari gangguan segala jenis
penyakit. Selain itu kondisi mental juga harus bebas dari
ketegangan emosional agar dapat mudah terfokus untuk belajar
(Surya, 2009).
7
B. Kerangka Konsep
Faktor yang
mempengaruhi
keberhasilan belajar:
a. Kondisi
kesehatan Tingkat konsentrasi - Baik
b. Kondisi mahasiswa - Cukup
mental yang - Kurang
baik
c. Kondisi
lingkungan
d. Motivasi
Keterangan :
: Diteliti
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian metode campuran
kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan secara sekuensial, yaitu sebuah
penelitian yang didahului dengan penelitian kualitatif untuk membantu
menyusun instrumen, kemuadian dilanjutkan dengan penelitian kuantitatif
untuk mencari keterhubungan antar kategori yang didapatkan dalam
penelitian kualitatif (Creswell, 1998).
9
Besar sampel pada penelitian kuantitatif ditentukan dengan rumus
slovin sebagai berikut:
Keterangan:
N : Besarnya populasi
n : Besarnya sampel
d : Taraf kesalahan (d= 10%)
= 83,6
10
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel penelitian menurut Nursalam (2013) merupakan
karakteristik atau ciri yang memberikan nilai beda terhadap suatu
kelompok. Pada penelitian ini variabel independen yang akan
digunakan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi
belajar. Sedangkan variabel dependen yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah konsetrasi belajar. (Nursalam, 2013).
2. Definisi operasional
Defisini operasional merupakan penjelasan variabel yang telah
dipilih oleh peneliti dan menjelaskan cara mengukur variabel yang
akan dugunakan (Nursalam, 2002 cit Nursalam, 2013).
Tabel 1. Definisi Operasioanl
11
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrument dalam penelitian
kualitatif menggunakan panduan focus group discussion (FGD) dan ceklist
observasi. Sedangkan Instrumen untuk mengukur konsentrasi belajar
dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 14 pertanyaan dan
pengukuran skor menggunakan Skala Likert. Instrumen untuk faktor-
faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar mahasiswa secara
kuantitatif akan disusun setelah mendapatkan hasil penelitian kualitatif.
F. Cara Pengumpulan Data
Cara pengambilan data dalam penelitian kualitatif dilakukan
dengan menggunakan metode FGD dan observasi partisipan, untuk
mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi konsentrasi belajar
mahasiswa. Selanjutnya data tentang faktor-faktor tersebut dan konsentrasi
belajar mahasiswa akan dikaji kembali menggunakan kuesioner pada tahap
penelitian kuantitatif. Pada saat pengumpulan data kualitatif dibantu
dengan menggunakan alat perekam dan alat tulis untuk membuat catatan
lapangan.
G. Jalannya Penelitian
1. Persiapan
Tahap persiapan penelitian ini dimulai dengan pembuatan
proposal. Kemudian mengajukkan perizinan persetujuan resmi dari
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan surat
izin penelitian, kemudian peneliti mengajukan dan mendapatkan surat
izin pengumpulan data dari Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK
UMY.
12
2. Pelaksanaan
Penelitian dimulai dengan metode kulaitatif terlebih dahulu,
yaitu dengan melakukan FGD kepada mahasiswa yang telah terpilih
sebagai informan. FDG dilakukan sebanyak 2 kali pada kelompok
mahasiswa putra dan putri. Masing-masing anggota FGD sebanyak 6-8
orang. Setelah mendapatkan data hasil FGD akan segera dianalisis
secara tematik dengan bantuan softwere open code 3.6. Hasil penelitian
kualitatif akan dipakai untuk menyusun instrument baru untuk
penelitian kuantitatif. Setelah instrument tersusun kemudian akan
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dan digunakan untuk penelitian
kuantitatif.
Pada tahap penelitian kuantitatif peneliti bertemu dengan
mahasiswa PSIK UMY untuk melakukan pengambilan data. Sebelum
bertemu dengan mahasiswa peneliti telah melakukan simple random
sampling untuk menentukan responden yang akan mengisi kuesioner.
Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan penelitian
kepada mahasiswa, kemudian meminta persetujuan kepada mahasiswa
untuk mengisi inform concent dan mengisi pertanyaan yang telah
disediakan. Setelah seluruh mahasiswa selesai mengisi, kuesioner
dikumpulkan kembali kepada peneliti.
3. Tahap analisis
Setelah seluruh kuesioner terkumpul, peneliti memeriksa
kelengkapan dan mengolah data-data yang telah diisi oleh responden
kemudian menganalisa data tersebut.
4. Tahap akhir
Tahap akhir dari penelitian adalah penyusunan laporan yang
terdiri dari pembahasan hasil, perumusan kesimpulan, seminar hasil
penelitian, dan revisi hasil penelitian.
13
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji validitas
Validitas kuesioner akan di uji menggunakan teknik korelasi
Product Pearson Moment dengan melihat item total correlation
menggunakan program SPSS versi 15.0. Uji validitas akan dilakukan
pada mahasiswa PSIK STIKES AYANI karena hampir memiliki
kesaman karakteristik. Rumus Product Pearson Moment yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Dengan keterangan:
= koefisien korelasi
Keterangan:
R = reliabilitas instrumen
14
K = banyak butir pertanyaan
= jumlah varian butir
= varian total
Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai
koefisien yang diperoleh > 0.60.
15
c. Entri data
Penelitian memproses data dengan cara memasukkan data
kuesioner ke program komputer dengan menggunakan aplikasi
SPSS versi 15.0. Kemudian peneliti memeriksa ulang data yang
telah di entri kedalam program bahwa tidak terdapat kesalahan.
Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel berupa
presentase dan diperjelas dengan bentuk narasi.
2. Analisa data
a. Analisa univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada
penelitian ini analisisa univariat yang akan digunakan untuk
menjelaskan karakteristik responden penelitian adalah jenis
kelamin dan usia yang akan ditampilkan dalam bentuk nilai
distribusi dan frekuensi.
b. Analisis bivariat
Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan
terhadap dua variabel yang diperkirakan berkorelasi
(Notoatmodjo, 2010). Peneliti menggunakan uji statistik
spearman untuk melakukan analisa bivariat, alasan menggunakan
uji spearman karena skala pengukuran kedua variabel berbentuk
ordinal. Uji tersebut bertujuan untuk melihat apakah ada
hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dan
variabel dependen
c. Analisis multivariat
Analisis multivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui urutan kekuatan dari variable yang berhubungan
dengan variabel tergantung. Dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi logistic, karena data merupakan variabel
kategorik.
16
J. Etika Penelitian
Pada penelitian ini peneliti harus berfokus pada 3 etik yang telah
ditetapkan seperti yang dijelaskan oleh Nursalam (2013), yaitu:
1. Prinsip manfaat
Prinsip ini terdiri dari prinsip yang bebas dari penderitaan,
eksploitasi dan resiko. Penelitian harus dilakukan tanpa menyebabkan
penderitaan kepada responden dan dihindarkan dari keadaan yang
tidak menguntungkan. Informasi yang diperoleh peneliti tidak boleh
dipergunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan responden dalam
bentuk apapun.
2. Prinsip menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Digity)
Prinsip ini terdiri dari 3 hal yaitu hak untuk ikut maupun tidak
menjadi responden, hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan
yang diberikan, dan inform concent. Peneliti memberikan penjelaskan
mengenai jalannya penelitian kepada calon rsponden, dan responden
berhak memutuskan untuk bersedia menjadi responden tau tidak.
3. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan terdiri dari hak mendapatkan keadilan dan dijaga
kerahasiaanya. Responden berhak meminta informasi yang didapatkan
peneliti untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
dirahasiakan (confidentiality).
17
DAFTAR PUSTAKA
Ditasari, Ratna Dwi & Masykur, Achmad Mujab. 2015. Jurnal Empati Fakultas:
Hubungan Antara Kesesakan dengan Konsentrasi Belajar pada Siswa
SMP Negeri 6 Semarang. Vol 3, No 3 (2014). Semarang: Fakultas
Psikologi Universitas Diponegoro. Publikasi 22 Januari 2015.
Olivia, F. (2010). Mendampingi Anak Belajar: Bebaskan Anak Dari Stres dan
Depresi Belajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
https://books.google.co.id/books
Potter & Perry. (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Rahmawati, D.A. (2014). Perbandingan Tingkat Konsentrasi Belajar Anak
Sekolah Dasar Dilihat Dari Kebiasaan Makan Pagi. Early Childhood
18
Education Papers. ISSN 2252-6382.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/belia/article/view/3418
Sofiyya, I. (2015). Hubungan Kualitas Tidur dengan Konsentrasi Belajar pada
Remaja di Yogyakarta. http://etd.repository.ugm.ac.id
Surya, H. (2010). Sebuah Solusi Pengembangan Diri dan Keterampilan Menolak
(Refusal Skill) Narkoba. Jakarta: Gramedia.
https://books.google.co.id/books
Surya, Hendra. (2009). Menjadi Manusia Pembelajar. Jakarta: Gramedia.
https://books.google.co.id/books
19