BAUM
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………
II. DAP
12. Tangan/jari Tangan yang besar dan luas Usaha untuk kuat, ingin memperbaiki hubun
merasa tak pasti dan mantap, biasa(nornal)unutk
muda.
Tangan dihilangkan Perasaan tidak pasti dalam kontak sosial, peras
permusuhan dan seksuil, guilty feeling dari sika
Tangan dan jari yang digambar Kesulitan dan ketidak sediaan dalam kontak so
akhir
Tangan yang masuk Menolak atau ketidaksediaan berhubungna
saku/dibelakang Psikopat, ingion berhubungan sosail tapi meras
inferior, takut, dll. (pasif). (biasanya ada komb
ada kancinya)
Tangan yang bergaris tebal Rasa bersalah, masturbasi, curang, merampas.
Tangan yang digamnbar dekat Perhatian pada seksual, guilty feeling seksuil,
genital rangsangan seksual.
Tangan disertai dengan jari- Cenderung ke arah paraniod
jari yang jelas
Tangan disertai dengan senjata Agresi terhadap/ sebagai penutupan terhadap
(pisau, dll) kekuarangan terhadap dirinya (biasanya disert
kancing baju yang jelas)
Jari yang disertai dengan kuku Agresif dalam bentuk motorik, seperti robot, k
dengan lemah, pada anak wajar, pada dewasa ,
13. Tubuh Tubuh dihilangkan Penolakan terhadap impuls fisik, kehilan
fisik, biasa digambar oleh anak-anak.
Tubuh panjang dan kecil Karakter skizoid
Failure to close (tidak Kekurangmasakan seksuil
sambung)
Tubuh yang sangat kecil Menhindari dorongan fisik, perasaan inferior
ehat/kuat.
Tubuh yang sangat Kurang merasakan kepauasan fisik, menco
besar(lebar) kekuatan fisik.
Tubuh digambar dengan Menentang /nermusuhan dengan jenis kelamin
shading tebal pada jenis
kelamin lain
14. Paha Tanpa kaki Perasaan tertekan dan tergantung yang bersifa
mampu, perasaan kastrasi, kesulitan dalam m
dorongan seksuil.
Panjang besar Berusaha mencapai otoritas, ambivalensi.
Pendek Merasa kurang lincah.kurang mampu
Terpentang Menentang kekuasaan, bersiap sedia.kewaspad
aman yang terpendam, kebutuhan untu
keseimbangan.
Dicorat-coret Rigid, penolakan terhadap sesksualitas, me
seksuil.
Loyo Merasa kurang mampu, tidak pasti, penuru
sehubungan dengan penambahan umur.
Dengan bayangan/arsir tebal Kadang-kadang memberi gambaran homoseksu
usaha menemukan jati diri, menenkankan pada
(pada wanita).
Digambar pertama Kesedihan dan penekanann diri, ketidak bahagi
15. Kaki Gambar kaki secara simbol Traumatis, kontrol diri secara impulsif
Kaki dihilangkan Perasan tidak mampu, kurang efektif, sakit-sak
Sangat kecil Tertekan, kontrol kaku terhadap seksualitas, ke
orang lain.
Sangat besar Kebutuhan yang besar akan rasa aman, butuh b
Kaki sangat panjang Berhubungan dengan seksualitas pria, mengaha
depresif.
Kaki sangat dipentingkan Permusuhan yang ditekan,atau di kontrol munc
digambar
Kaki yang digambar Mencari pegangan dan menunjukkan k
mengangkat tumit/berjingkat membebaskan diri dari kungkungan frustasi, am
frustasi.
Digambar sangat teliti Obsesif
Bersilangan Ambivalensi
Kaki digambar Kurang yakin pada kemampuan melakukan se
ditekuk/dibengkokkan (pada gambarr yang dibuat oleh anak)
Kaki digambar panjang Depresi karena frustasi aspirasi yang te
dnegan telapak kaki kecil kemampuan melaksanakannya kecil/tak memad
Kaki digambar terlalu pendek Sifat kepala batu
Kaki ditonjolkan dengan Wajar bagi anak kecil, Tendesi infantil (bagi or
memaki sepatu
Bila kaki memakai sepatu Kompensasi terhadap dirinya yang memilki sif
terlalu besar
Kaki digambar belums eslsai Vitalitas lemah
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………
III. HTP
A. Kesan Umum
1. Lokasi Atas Keinginan terlalu tinggi / tenaga kurang.
Defens dengan cara (over) kompensasi.
Sikap optimis
Tingkat aspirasi tinggi.
Daya khayal tinggi,Kreatif.
Atas pojok kanan Keinginan menahan kejadian yang tidak
menyenangkan di masa lalu
Optimisme berlebihan terhadap masa depan.
Ada ambisi yang ingin diraih
Hambatan pada usaha mencapai keinginan dan
idealitas.
Atas kanan Hasrat untuk menekan hal-hal yg tidak
menyenangkan.
Optimisme terhadap masa depan.
Atas Tengah Sifat kekanak-kanakan.
pemalu, tertutup, menarik diri.
menghindari realitas.
Atas Kiri Menekankan rasionalitas, intelektual, religiusitas
dan etik yang pada dasarnya bersifat hambatan
pada keinginan dan idealisme yang tidak tercapai.
Kecenderungan regresi, cemas, kekanak-kanakan,
fantasi yang kuat.
Atas pojok kiri Tendensi regresi
Perasaan tak aman
Cenderung Psikotik.
Tengah besar Tendensi maniak, paranoid dengan waham
kebesaran
Tengah besar dan Memperkuat hipotesa tendensi agresif.
lebar (garis kuat dan
kotor)
Tengah cenderung Penuh dengan dunia ide, gagasan, abstrak
keatas imajinatif, intelektual rasional.
Kesadaran yang berlebihan secara individu
Perasaan puas akan fantasi.
Kanan orientasi pada lingkungan, ekstrovet
Perilaku relatif stabil
Berprinsip realitas
Orientasi kemasa depan
Negativitas : mungkin ekspresi kecenderungan
memberontak.
Kiri Orientasi pada diri sendiri
Impulsif, terus terang
Kemungkinan ekstravet
Orientasi perhatian lebih ke masa lalu
2. Posisi Orang lebih dekat Terikat, mencari perlindungan dan kebutuhan
pada pohon untuk lebih dekat dengan bapak.
Orang cenderung Terikat, mencari perlindungan dan kebutuhan
dekat dengan rumah untuk lebih dekat dengan ibu.
gambar yang tidak Daya abstraksi jelek.
ada hubungannya Hubungan emosi tidak ada / dingin.
gambar yang ada Daya abstraksi baik
hubungan baik Hubungan emosi hangat.
jarak berjauhan Perasaan yang tidak dapat didekati / tidak ada
jalan.
Keinginan untuk melarikan diri.
Situasi dirumah diluar kemampuan subyek untuk
mengendalikan.
Perasaan ditolak atau perilaku menolak.
Jarak berdekatan Perasaan dalam hubungan interpersonal yang
hangat.
Accessibility secara psikologis.
3. Proporsi ==lihatlah - kecerdasan == baik, sedang, kurang ==
proporsinya == - emosi ==lihat penampilan bagian-bagiannya,
peranan dalam keluarga ==
4. Komposisi ==lihatlah komposisi Lebih menghargai peran== Rumah: Ibu, pohon:
antar rumah, pohon, Ayah, orang: diri sendiri (ego)==
orang==
5. Penyelesaian Semua unsur lengkap Keluarga yang utuh.
Penekanan pada Penghargaan lebih kepada ibu.
rumah
Penekanan pada Penghargaan lebih kepada Ayah
pohon
Gambar Adanya perasaan suka berkhayal
pemandangan luas, Kurang realistis.
dan HTP sebagai
bagian yang kecil
saja (atau
menggambar yang
tidak termasuk
permintaan tapi
memasukkan hal-hal
lainnya)
B.Bagian-bagian
1. Pohon Kecil dan kering Fungsi ayah mengalami hambatan atau otoritas
ayah kurang.
Besar dan dominan Ayah menunjukkan sikap otoriter, menguasai,
galak, kurang memberi kesempatan, dll.
Pohon Perdu, Fungsi Ayah sangat lemah.
penghias, pagar, dll Ayah tak punya otoritas, tak punya keberanian,
kurang jantan, dll.
Pohon jamak Fungsi ayah sangat kabur, tak berharga, tak
dipercaya, dll.
Tidak ada gambar Ayah sudah tidak ada atau meninggal.
pohon
2. Rumah Kembar / banyak Fungsi figure Ibu yang kabur dan peranannya
Kondisi umum dalam keluarga relative kecil (barangkali karena
rumah ada ibu tiri).
Kembar dan kabur Ada kekaburan dalam peran dan fungsi Ibu.
Semakin banyak Semakin kecilnya simbolisasi peran dan fungsi
Ibu.
Terlihat sebagian Unsur kesengajaan untuk menyisihkan peran dan
fungsi Ibu.
Besar dan bagus Peranan ibu baik, persepsi terhadap ibu baik.
Teliti Kecenderungan kecemasan
Rusak Figur Ibu yang sangat tidak menyenangkan
subyek.
Ibu dalam melakukan perannya tidak berfungsi
sama sekali.
Jelek Figur ibu yang tidak menyenangkan subyek.
Kemungkinan ada kelemahan dari ibu dalam
melakukan peranannya (karena tidak memenuhi
seluruh fungsinya).
Tidak digambar / Menentang dan merasa tidak ada hubungan
menolak dengan keluarga (Depresi oleh suasana rumah) .
Atap Rumah Atap ditegaskan Memberi tekanan pada fantasi kepuasan, perhatian
berlebih pada kontrol fantasi
Atap jatuh tertiup Perasaan berlebihan beban dengan kekuatan asing
angin. yang tidak dapat dikendalikan.
Hanya bagian atap Pengguanaan fantasi yang ekstrim.
saja tidak ada Kemungkinan Skizoprenia.
rumahnya
Diberi bayangan / Kecemasan akan sesuatu yang menekan dari
shade keluarga
Dihilangkan Kepribadian yang sangat patologis.
Kemungkinan kemunduran mental (retardasi).
Genteng detil Kecemasan
Cerobong Asap Cerobong asap Kemunduran mental (retardasi).
rumah berbentuk persegi Regresi.
Kemungkinan ketakutan ketidakberdayaan ( fear
kastrasi).
Cerobong asap Normal
berasap tertiup angin Tekanan lingkungan.
kekiri dan kekanan
(intens)
Cerobong Pesimis
asap berasap tertiup Perasaan tertekan
angina dari kanan ke
kiri
Cerobong Realitas patologis,
asap berasap tertiup Perlu diuji sebagai psikosis.
angin dari kiri ke
kanan
Pancuran hujan Pancuran Hujan Pertahanan diri (defens) yang ditambah,
ditegaskan atau ditinggikan.
diperkuat Kecurigaan.
Kemungkinan erotisme.
Dinding Rumah Dinding kuat Ego yang kuat
Dinding tipis Ego lemah
Dinding Transparan Pendapat yang dilemahkan dengan keras
Menguji realitas tidak adekuat
Kebutuhan kompulsif situasi sebanyak mungkin.
Kemungkinan defissiensi mental.
Garis batas dinding Kecemasan,
ditekan Oposisi,
Kecenderungan pengendalian diri yang sedikit
sekali.
Dimensi horizontal Terlalu peka untuk menerima tekanan dari luar.
dinding terlalu Orientasi sesaat yang miskin.
ditegaskan Kemungkinan gangguan afeksi dan homoseksual
yang laten.
Dimensi Vertikal Kenikmatan berfantasi.
dinding terlalu Kurang dalam kontak dengan dunia realitas.
ditegaskan
Dinding tidak Dapat dimungkinakan perasaan dorongan
bersambung primitive yang tidak terkendali,
Perasaan depersonal dan organik.
Perspekif ganda Pertahanan diri (defens) regresif,
dengan ujung dinding Kemungkinan defisiensi mental,
menyempit Kontrol indikasi,
Organik.
Perspekif ganda Kondisi Schizoferenia
dengan ujung dinding
berlebihan
Dinding Satu Kebutuhan yang sangat kuat untuk menunjukkan
perspektif hubungan interpersonal.
Dinding Satu Kecenderungan yang serius dari mengucilkan diri
perspektif, hanya satu (withdrawl)
dinding Oposisi
Kemungkinan rekasi paranoid.
Dinding tidak ada Kontak dengan realita sedikit,
Perasaan tidak realistis.
Jendela Rumah Jendela tertutup Mengucilkan diri (withdrawal).
Kemungkinan pertahanan diri yang patologis
Jendela terbuka Kapasitas untuk sensitive menyesuaikan dalam
kontak interpersonal.
Jumlah daun jendela Regresi
sedikit
Beberapa daun Kecenderungan ekshibisionis
jendela
Jendela tanpa sebuah kesiapan untuk kontak dengan lingkungan
bayangan atau daun
jendela
Jendela dengan Perhatian yang besar pada interaksi lingkungan
bayangan
Jendela dengan tirai Kecenderungan mengucilkan diri (withdrawal),
jendela enggan didekati.
Bila tidak dibuka, control kesadaran dalam
sosialisasi dengan implikasi beberapa kecemasan.
Jendela sangat kecil Tidak tersentuh secara psikologis.
Tidak tertarik dengan orang
Jendela tanpa kaca Kecenderungan bermusuhan dan oposisi.
Kemungkinan oral atau anal erotis
Tidak ada jendela Kecenderungan bermusuhan
Mengucilkan diri (withdrawal)
Pintu Rumah Pintu tidak tampak Tidak dapat didekati secara psikologis.
Renggang dalam keluarga.
Pintu sangat besar Ketergantungan pada orang lain.
kebutuhan untuk memberi kesan orang lain dengan
kemampuan sosial yang mudah dikontak.
Pintu besar, berat dan Pelarian dan bertahan yang jelas.
terkunci Mungkin bermusuhan dan sangat curiga.
Pintu sangat kecil Perasaan sosial yang tidak adekuat dan tidak jelas.
Enggan disentuh atau didekati.
Kecenderungan pendiam.
Pintu tertutup Penerimaan yang kurang dari ibu atau lingkungan
sosial.
Pintu terbuka Penerimaan yang baik dari ibu atau lingkungan
sosial.
3. Orang Kecil Dirinya tidak / kurang berperan dalam keluarga.
Kondisi Umum Merasa kurang dipercay, kurang diperhatikan,
kurang berharga.
Besar menguasai Menilai dirinya lebih dalam lingkungan keluarga
Adanya rasa penonjolan diri / egoisme besar.
Sikap ingin berkuasa, ingin diperhatikan, tak suka
diperintah, kompensaai rasa tidak mampu.
Jamak Fungsi diri yang kabur.
Merasa kurang / tidak berfungsi, tidak dipercaya,
tidak berharga, dikucilkan.
Orang bersandar Orang bersandar/ Perasaan tergantung dan kurang berani
berlindung mengaktualisasikan diri.
Orang bersandar/ Keinginan untuk selalu dibantu.
berlindung di pagar
Orang duduk Kelelahan emosi, kurang semangat, energi yang
bersandar rendah.
Orang bersandar/ Ketergantungan pada Ibu dan kurang semangat
berlindung di rumah menyelesaikan masalah, selalu minta tolong.
Tekanan lebih besar pada kondisi diluar rumah,
berbentuk aktivitas luar.
Aktivitas orang Orang melihat kearah Perhatian lebih besar pada keadaan diluar
lain keluarganya (tekanan pada perhatiannya saja).
Anak rejektif atau ditolak.
Melakukan aktivitas Tekanan lebih besar pada keadaan diluar
yang tidak ada keluarganya (sudah pada tindakan).
hubungannya dengan
keluarga
Melakukan sesuatu Kesatuan
yang ada hubungan perhatian
dengan keluarga memelihara keluarga.
Mengerjakan sesuatu Keinginan untuk melepaskan diri dari
tanpa tujuan tanggungjawab kehidupan bersama, keinginan
mencari kesibukan sendiri.
Orang mendekati Ada kebutuhan terhadap perhatian, kasih saying,
rumah / pohon kesatuan.
Orang meninggalkan Keinginan untuk meninggalkan kegiatan-kegiatan
rumah / pohon keluarganya
Lokasi Orang Orang di dalam pagar Hambatan dalam hubungan sosial.
Orang di luar pagar Perasaan dikucilkan oleh keluarga
Orang akan masuk Hubungan sosial baik dan ada kontak yang baik
pagar pula dengan keluarga.
Di dekat/bagian teras Kebutuhan terhadap perhatian, kesatuan, kasih
rumah sayang
yang terlihat dari Hanya bagian atas menilai diri lebih tinggi daripada orang lain.
orang saja yang nampak
Hanya bagian bawah Rendah diri, melihat sesuatu lebih tinggi dari
saja yang nampak dirinya.
Kurang inisiatif, kurang berani.
4. Lain-lain Jalan setapak Penghargaan yang kurang, lemah.
Jalan setapak mengarah kedinding Sukar untuk didekati (kontak sosial).
kosong Konflik karena kemampuan.
Selalu menguji realita.
Kemungkinan gangguan organik.
Jalan setapak dengan Kontrol dan taktik dalam hubungan interpersonal.
proporsi yang bagus
dan mudah digambar
Jalan setapak sangat Kemampuan untuk kontak sosial yang direduksi.
panjang Kemampuan sosial yang adekuat.
Kemungkinan merasakan kebutuhan.
Jalan setapak sempit Keinginan untuk menjauh.
dengan ujung lebar Meninggalkan hubungan.
Hubungan persahabatan dangkal.
Pagar Pagar terbuka Disiplin longgar.
Anak bertindak terlalu bebas.
Pagar tertutup Disiplin ketat, cenderung mati.
Anak kurang bebas dalam melakukan sesuatu.
Kondisi Alam Hujan Perasaaan sedih dan muram pada diri sendiri
Angin Badai Merasa dijadikan sasaran dan dikalahkan oleh
tekanan dan desakan yang kuat dari lingkungan.
Memerlukan sentuhan afeksi, diperhatikan dengan
kehangatan.
Ketakutan akan psikosis.
Matahari cerah Kebutuhan akan afeksi, dalam bentuk
pemneliharaan dan pengasuhan yang penuh
kehangatan.
Kesimpulan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………
KESIMPULAN UMUM
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………
DINAMIKA PSIKOLOGIS
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
LAPORAN WARTEGG
IDENTITAS
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal tes :
Tester :
PROFILE
ANALISIS PROFILE
Emosi :
Imajinasi :
Intelectual. :
Aktivitas :
NON-SCORED CRITERIA.
S–D–R
Stimulus 1
Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap ke
mengalami hambatan.
Stimulus 2
Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap ke
mengalami hambatan.
Stimulus 3
Stimulus 4
Mekanis Insensibility Sikap tidak realistis dan tidak praktis, menguatamakan em
estetika, memiliki sifat kewanitaan.
Stimulus 5
Stimulus 6
Stimulus 7
Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap k
mengalami hambatan.
Stimulus 8
Organis Insensibility Defisiensi emosi yang ringan, sikap yang asing terhadap ke
mengalami hambatan.
KESIMPULAN S-D-R
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………
I. LAIN-LAIN
Urutan Menggambar.
§ waktu menggambar :
§ mutu jawaban :
Tingkat kesenangan
§ yang paling disukai :
§ yang tidak disukai :
Tingkat Kesulitan
§ paling sulit :
§ paling mudah :
LAPORAN GABUNGAN
(Baum, DAP, HTP, Wartegg)
IDENTITAS
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal tes :
Tester :