PERSIAPAN
1.
2.
3.
4.
Kertas HVS F4
Alat tulis berupa pensil HB (atau bolpoin jika tidak tersedia pensil)
Papan tulis atau flipchart untuk memberikan penjelasan
Spidol
PROSEDUR
1. Tester atau pengawas yang bertugas memberikan lembar kerja tes kepada testee.
2. Testee mengisi identitas dengan lengkap pada bagian pojok kiri atas.
3. Testee tidak diperkenankan untuk mengerjakan tes sebelum ada perintah atau instruksi
dari tester atau pengawas yang bertugas.
4. Tester atau pengawas yang bertugas mulai memberikan instruksi pengerjaan tes kepada
testee
5. Testee mulai mengerjakan tes pada lembar pengerjaan tes dengan waktu yang telah
ditetapkan oleh tester atau pengawas yang bertugas pada instruksi yang diberikan
sebelumnya.
6. Setelah selesai mengerjakan, lembar tes diberikan kembalai pada tester atau pengawas
yang bertugas.
INTERPRETASI
Pada dasarnya, Tes Grafis DAP ini merupakan proyeksi dari konsep diri testee. Gambar
orang tersebut merupakan proyeksi dari self concept, Proyeksi dari sikap individu terhadap
lingkungan. Proyeks dari ideal self image-nya. DAP sebagai suatu hasil pengamatan individu
terhadap lingkungan dan sebagai ekspresi dari pola-pola kebiasaan (habit pattern). Tes DAP ini
juga dapat menunjukkan ekspresi dari keadaan emosinya (emotional tone). Beberapa kondisi
bahkan dapat menunjukkan sebagai sikap subjek terhadap tester dan situasi tes tersebut. Tes ini
juga bisa menunjukkan sebagai ekspresi dari sikap individu terhadap kehidupan/masyarakat
pada umumnya.
Ada 3 prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam memberikan interpretasi pada tes DAP
ini, yaitu:
- Gerak (tekanan, arah, dan pola coretan): secara umum mewakili vitalitas
- Ruang (atas, bawah, tengah, kiri, kanan): bagaimana testee di lingkungansosialnya
- Bentuk: pengekspresian dirinya/sesuatu yang ditampilkan ke luar
1. Jenis Kelamin:
Bila gambar kabur/samar/memudar indikasi aktualisasi dorongan yang kabur dan tidak
jelas, kurang berani menampakkan diri, ragu-ragu, kurang bergairah dan merasa tidak
cocok dengan lingkungan.
Bila gambar berupa sketsa indikasi cemas, takut, merasa tidak nyaman.
Garis dasar yang berupa sketsa dan garis putus indikasi perasaan terisolir dari
lingkungannya.
4. Prinsip Shading:
3 Dimensi : Kreatif
Dimensi : Dipenuhi
emosional/khayalan
oleh
perasaan
dan emosi
serta
fantasi
yang
bersifat
Bagian-bagian dari kepala: (Mata, Telinga, Mulut, Hidung, Dagu dan Rambut)
Ukuran, bentuk, kekuatan, kemampuan meraih, derajat agresi dan tanda-tanda konflik
lainnya.
Area ini mewakili betul bagaimana seseorang ingin tampil dan hal-hal apa saja yang ia
tekankan dalam upayanya menampilkan diri di lingkungan.
Jika gambar figur telanjang dan bagian-bagian seksual ditonjolkan: subjek menyatakan
pemberontakan terhadap masyarakat (figur ortu) atau dengan sadar menyadari konflik
seksual.
Perhiasan kurang percaya diri. Jika berupa anting-anting yang besar indikasi: menarik
perhatian.
Merupakan area yang banyak dikaitkan dengan kemandirian, arah, gerakan dan
keseimbangan.
Ex : Gambar kaki yang terlalu panjang menunjukkan keinginan yang kuat untuk mandiri.
Jika digambar pertama (mendapat perhatian lebih) indikasi orang yang tidak berani
mengekspresikan diri.
5. Activity / Passivity
Gambar Pasif :
Dependent
Kurang kompeten
Gambar Pasif:
Dependent
Kurang kompeten
6. Kelengkapan
Apakah ada bagian-bagian yang tidak digambar :
Setiap bagian yang hilang/rusak dapat mengartikan subjek memiliki permasalahan yang
berhubungan dengan bagian yang rusak/hilang tersebut.
http://www.psychologymania.com/2011/07/tes-dap-tes-draw-person.html
http://ps-menengah.lab.gunadarma.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/PROSEDURPELAKSANAAN-PRAKTIKUM-PSIKODIAGNOSTIKA-4-TES-GRAFIS.pdf