Anda di halaman 1dari 37

PERTEMUAN KE 2

MATA KULIAH PSIKOLOGI POYEKTIF

Oleh : Nurhasanah, S.Psi, M.Psi, Psikolog

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


SEMESTER 5
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KHAS JEMBER
2023
PSIKOLOGI PROYEKTIF
Tes Proyektif adalah tes kepribadian yang muncul didasarkan pada asumsi
bahwa individu akan memproyeksikan modus respon karakternya kedalam
tugas tertentu. bentuk tugasnya relatif tak berstruktur yang memungkinkan
ruang gerak yang luas dalam pemecahannya.
Teknik Proyektif merupakan suatu alat yang memungkinkan untuk mengungkap
motif, nilai, keadaan emosi, need (kebutuhan) yang sukar diungkap dalam
situasi wajar dengan cara individu memproyeksikan kepribadiannya melalui
objek/stimulus diluar individu. Antara lain dalam bentuk:
- Asosiasi Bebas - Menggambar
- Mengatur Mainan - Acting dramatis yang spontan
- Menafsirkan Gambar - Menafsirkan bercak tinta
Tes Proyektif : Stimulusnya tidak tersruktur, bersifat
ambigu, dan mempunyai banyak arti/nilai
• Mempunyai objektivitas yang rendah
• membutuhkan sarana khusus sebagai tempat memproyeksikan
dorongan-dorongan, berupa tugas-tugas gambar atau cerita
JENIS TES PROYEKTIF

A. TAT (THEMATIC APPERCEPTION TEST)


B. CAT (CHILDREN APPERCEPTION TEST)
C. RORSCHAH TEST (TES BERCAK TINTA)
D. DAP (DRAW A PERSON)
E. DAT (DRAW A TREE)
F. HTP (HOUSE TREE A PERSON)
G. WARTEGG TEST
TES GRAFIS

DAP

BAUM
Tes Grafis

HTP

WARTEG
DAP

Tes yang dikembangkan oleh Machover (1949), dengan


menggambar manusia, seseorang bisa mengekspresikan
bagaimana perasaannya sendiri itu kepada orang lain.
Gambar manusia berhubungan erat dengan impuls-impuls,
kecemasan-kecemasan, konflik-konflik, dan keseluruhan
karakteristik individu. Tehnik yang biasa digunakan untuk
memperoleh sebuah gambar manusia adalah dengan
menyeluruh seseorang untuk menggambar orang.
DAP
Dengan menggambar tes DAP ini, secara umum dapat memberkan kemungkinan antara lain:
a. Gambar orang tersebut merupakan proyeksi daripada self-concept
b. Proyeksi dari sikap individu terhadap lingkungannya
c. Proyeksi daripada ideal self imagenya
d. DAP sebagai suatu hasil pengamatan individu terhadap lingkungannya
e. Sebagai ekspresi pada kebiasaan hidupnya
f. Ekpresi keadaan emosinya
g. Sebagai proyeksi sikap terhadap tester dan situasi tersebut
h. Sebagai ekspresi sikap subjek terhadap kehidupan/masyarakat pada umumnya
i. Ekpresi sadar dan ketidaksadarannya
Materi yang dibutuhkan
• Kertas HVS warna putih ukuran A4
• Pensil HB
• Meja kayu, permukaan meja rata atau bisa dengan menggunakan alas
• Ruangan tidak banyak dekorasi agar bebas dari stimulus
• Pencahayaan cukup
Langkah Pelaksanaan
➢ Pelaksanaan tes individual atau klasikal

1. Memberikan lembar kerja dan sarananya

a. Pada testee masing-masing diberi selembar kertas hvs berukuran A4-dan alat tulis pensil

b. Memberi alas menggambar (bila perlu)

2. Memberi intruksi

Contoh instruksi :

“Saudara telah mendapat selembar kertas hvs polos (Beri contoh posisi kertas vertikal). Sekarang tuliskan di kiri atas :

nama, nomer tes (jika ada) Jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan tanggal tes hari ini. Kalau sudah selesai, silahkan
membalikkan kertas tersebut (sehingga testee menghadapi halaman yang sepenuhnya kosong). Halaman itu menjadi
milik anda sepenuhnya. Tugas anda adalah “menggambarorang”. Saudara hanya diperkenankan menggunakan pensil
yang telah dibagikan, anda tidak diperkenankan menggunakan alat bantu lainnya seperti : penghapus, penggaris, dan
lain-lain. Sampai disini apakah ada pertanyaan? Kalau tidak ada, maka waktu yang diberikan adalah 10 menit (pada tes
individual lebih baik waktu tidak perlu disampaikan) Baik silahkan mulai menggambar!”
Lanjutan
3. Memberi kesempatan pada testee menyelesaikan gambar. Setelah itu ± 10
menit atau setelah selesai menggambar tester meminta testee menuliskan
siapa/profesi orang yang digambar, usia, jenis kelamin, dan aktifitas yang
sedang dilakukan.
4. Membuat catatan observasi
Selama pelaksanaan tes, tester sebaiknya mengmati hal-hal yang dilakukan
testee seperti : urutan penyelesaian gambar, hapusan, ekpresi wajah atau
komentar-komentar yang muncul (Kalau Memungkinkan).
BAUM/DAT
Charles Koch mengembangkan tes menggambar pohon
Gambar pohon yang dibuat seseorang merupakan pernyataan dari the being of
the person (keberadaan seseorang), yang berarti Gerakan Hidup Keluar.
Gambar pohon secara keseluruhan menurut S, Freud, ada 3 bagian yang
penting:
1. Daun = super ego
2. Batang = Ego
3. Akar = Id
Pada dasarnya pohon yang umumnya kita lihat terdiri atas:

1. Akar

akar mewakili dorongan yang bersifat fisiologis dan dorongan dasar. Subjek yang tidak mengambar akar
dianggap normal. Apabila ada penonjolan pada gambar subjek mewakili adanya dorongan fisiologis, sikap
tradisional, konservatif, kaku dan primitif.

2. Batang

batang juga merupakan pusat dan memegang keseimbangan antara kiri dan kanan. Fungsi sentral batang
adalah menopang, selain itu ada juga dahan-dahan. Batang merupakan elemen yang paling mantap dalam
kerangka pohon dengan semua dahan-dahannya. Batang dan dahan membentuk substansi ‘kayu”. Batang
merupakan pusat, pengangkut/penyebar (carrier) sedangkan dahan merupakan kerangka, bagian yang paling
mantap dan tidak dapat hilang dibandingkan dengan daun-daun

a. Jika pada batang dan dasar batang terdapat ciri-ciri khas seperti: ketidakteraturan, bayangan-bayangan
(shading), bentuk-bentuk kaku dan bentuk rusak yang tampak disebelah kanan, maka dapat
mengindikasikan adanya suatu hubungan yang terganggu, atau bisa juga menunjukkan adanya suatu
konflik khusus dengan lingkungan yang terjadi pada saat itu

b. Bila ciri-ciri tersebut berada di sebelah kiri, maka konflik itu terjadi di masa lampau

3. Mahkota (daun)

bagian luar dari mahkota, ujung-ujung, membentuik zona hubungan dengan lingkungan, zona dari hubungan
dan pertukaran antara di dalam dan di luar, zona dari metabolisme, bernafas.
➢ Pelaksaan Tes Klasikal Atau Individual

1. Memberikan lembar kerja dan sarananya

a. Pada testee masing-masing diberi selembar kertas hvs berukuran A4-dan alat tulis pensil

b. Memberi alas menggambar (bila perlu)

2. Memberi Instruksi

“ saudara telah mendapatkan selembar kertas HVS polos. (beri contoh kertas vertikal. Sekarang

tuliskan dikiri atas nama, nomer tes (jika ada), jenis kelamin, usia, dan tanggal tes hari ini. Kalau

sudah selesai, silahkan membalikkan kertas tersebut sehingga testee menghadapi halaman yang

senuhnya kosong. Halaman itu sepenuhnya milik anda . Tugas anda adalah : Menggambar

PohoN Berkayu. Pohon-pohon yang tidak boleh Digambar adalah pohon-pohon seperti : perdu,

pinus, palm, randu, bambu, cemara, beringin, dan rumput-rumputan. Saudara hanya

diperkenankan menggunakan pensil yang telah dibagikan. Anda tidak diperkenankan

menggunakan alat bantu lainnya seperti ; penghapus, penggaris, dan lain-lainya. Waktu anda

meyelesaikan 10 menit. Sampai disini apakah ada pertanyaan? Baik silahkan mulai

menggambar!”
3. Memberi kesempatan testee menyelesaikan gambar. Jika sudah selesai tester
meminta testee untuk menuliskan gambar pohon apa.

4. Membuat catatan observasi. Selama pelaksanaan tes, tester sebaiknya mengamati


hal-hal apa saja yang dikakukan testee seperti: Urutan penyelesaian gambar, hapusan,
ekspresi wajah atau komentar-komentar yang muncul.
HTP
• Tes psikologi House Tree Person merupakan salah satu tes grafis yang
berguna untuk melengkapi tes grafis yang lain, yaitu mengetahui hubungan
keluarga.
• HTP pertamakali dipublikasikan oleh J.N Buck di tahun 1949. prosedur tes ini
pertama kali bertujuan untuk menilai penyesuaian diri, tetapi kemudian tes
HTP umumnya memiliki tujuan untuk mengukur keseluruhan kepribadian.
Materi yang dibutuhkan
1. Kertas HS warna putih ukuran A4
2. Pensil HB
3. Meja kayu, permukaan meja rata atau bisa dengan menggunakan alas
4. Ruangan tidak banyak dekorasi agar bebas dari stimulus
5. Pencahayaan cukup
➢ Pelaksaan Tes Klasikal Atau Individual
1. Memberikan lembar kerja dan sarananya
a. Pada testee masing-masing diberi selembar kertas hvs berukuran A4-dan alat tulis pensil
b. Memberi alas menggambar (bila perlu)
2. Memberi Instruksi
“ saudara telah mendapatkan selembar kertas HVS polos. (beri contoh kertas Horizontal).
Sekarang tuliskan dikiri atas nama, nomer tes (jika ada), jenis kelamin, usia, dan tanggal tes hari
ini. Kalau sudah selesai, silahkan membalikkan kertas tersebut sehingga testee menghadapi
halaman yang senuhnya kosong. Halaman itu sepenuhnya milik anda . Tugas anda adalah :
Menggambar Rumah, Pohon dan Orang. Saudara hanya diperkenankan menggunakan pensil yang
telah dibagikan. Anda tidak diperkenankan menggunakan alat bantu lainnya seperti ; penghapus,
penggaris, dan lain-lainya. Waktu anda meyelesaikan 10 menit. Sampai disini apakah ada
pertanyaan? Baik silahkan mulai menggambar!”

Catatan : apabila testee menggambar posisi vertikal biarkan saja


3. Memberi kesempatan testee menyelesaikan gambar.
4. Membuat catatan observasi. Selama pelaksanaan tes, tester sebaiknya
mengamati hal-hal apa saja yang dikakukan testee seperti: Urutan
penyelesaian gambar, hapusan, ekspresi wajah atau komentar-komentar yang
muncul.
WARTEG
A projective technique for the investigation of personality based on the warteg blank. Tes warteg disebut drawing
completion test karena subjek harus melengkapi gambar gambar kecil yang telah tersedia. Dasar teori dari tes ini
adalah psikologi gestalt yang dikembangkan oleh F. Kreuger dan F. Sander di university of Leipzig . Menurut
psikologi gestalt bukan saja objek yang dipersepsikan, tetapi subjek yang mengalami harus dianggap sebgai
“struktur”. Struktur ini terbentuk dari sejumlah orientasi dan disposisi yang spesifik dan dinamis yang cenderung
“memberi bentuk”. Dan mengorganisir segala yang dialami.

Dari hasil pengolahan rangsang yang dibuat subjek dapat dilihat struktur dari subjek yang membuat. Test ini
kemudian dikembangkan oleh warteg seperti yang terlihat pada “blank” yang dipakai sekarang, stimulus sangat
sedikit dan sebagian besar sangat kecil sehingga memungkinkan Variasi respons yang cukup luas. Kemungkinan
untuk mengkontruksi stimulus kedalam suatu keseluruhan yang menjadi lebih besar.

Dengan adanya kebebasan yang besar dalam mengkontruksikan stimulus maka semakin besar pula
kemungkinan individu mengekspresikan dirinya. Materi tes warteg juga bertujuan untuk menghindarkan factor-
factor yang mengancam, misalnya dari sifat test yang ambiguous dan asing yang mungkin menimbulkan sikap
ragu-ragu, cemas dan lain-lain.

Ukuran segi empat bertujuan untuk membantu subjek memusatkan perhatiannya pada tempat terbatas yang
terbatas, pada stimulus dan ukuran ini memungkinkan semua gambar terlihat dalam satu halaman sehingga
memudahkan perbandingan-perbandingan yang berhubungan dengan sekor dan interpretasi hasil. Bingkai yang
hitam dari segi empat juga bertujuan untuk meusatkan perhatian subjek pada stimulus
Auforderungs Character
• Adalah ciri atau karakter dari stimulus item tes warteg
1. Stimulus 1 : pada umumnya tidak bulat/walaupun juga kadang bulat, sebagai
sesuatu yang ringan, simple dan tidak punya arti khusus. Sehingga setiap
individu bisa memanipulasi sekehendaknya sesuai dengan fleksibilitas individu
masing-masing, walaupun titik terang sekali diartikan sebagai awal atau akhir
suatu pekerjaan namun titik hendak menutup kemungkinan berada di tengah
suatu pekerjaan atau tugas. Penyesuain diri
2. Stimulus 2 : Ditinjau dari stimulus yang berbentuk gelombang ini yang mana
pada umumnya terdapat pada sesuatu yang hidup dan bergerak maka
stimulus ini juga menuntut kemampuan kita/individu di dalam menganmati
alam sekitarnya terutama mahluk hidup/sesuatu yang dinamis (bergerak
dengan arah tertentu). Dari stimulus ini diharapkan gambar yang dinamis/hidup
bukan statis. Penyesuain perasaan
3. Stimulas 3 : Walaupun stimulus ini punya ciri-ciri geometris yaitu garis lurus
beraturan namun individu dalam hal ini dihadapkan pula pda tantangan yang
dinamis (misalnya sebagai suatu yang semakin tinggi). Dorongan untuk
maju/ambisi
4. Rangsangan 4: berupa sebuah segi empat, namun punya karakter balok, namun banyak
orang melihat sebagai kubus yang kejal/padat/suatu ruang kosong yang gelap. Dituntut
sesuatu yang eksak dan fleksibel rasional. Mengatasi kesukaran
5. Rangsangan 5 : Merupakan bentuk geometris dengan struktur gari lurus yang sedemikian
rupa ini (secara visual/mental garis yang lain). Dengan lokasi yang sedemikian rupa ini
merangsang kemampuan individual untuk menyelesaikan gambar ini secara logis rasional,
sehingga diharapkan pada stimulus ini muncul gambar-gambar/respon yang berupa garis
geometris pula. Cara bertindak (dinamika)
6. Rangsangan : Terdiri dari dua garis yang geometris (lurus) yang secara mental visual juga
menunjukkan dua garis berpotongan. Namun garis yang satu tidak menghalangi garis
yang lain, kecenderungan yang muncul respon yang satu ini adalah membentuk sudut
90°, namun tidak menutup kemungkinan respon-respon yang lain. Kecerdasan atau
Analisa
7. Rangsangan 7 : Terdiri dari serangkain titik-titik yang membentuk setengah lingkarang
terbuka diatas, secara gestalt ruang membentuk suatu garis geometris namun apabila
dilihat dari unsur yang membentuknya bahwa stimulus ini bukan garis tapi pola yang
mana hal ini lebih menuntut kemampuan emosional (affective) dari pada kemampuan
rasional suatu bentuk yang terdiri dari elemen-elemen,/partikel/butiran biasanya terdapat
secara nyata pada benda-benda yang mudah berubah bentuk, tidak kokoh (kalung, rantai,
kerumunan) sehingga respon yang diharapkan muncul pada stimulus ini adalah respon
emosional yang mana dalam grafis itu ditunjukkan dengan garis bebas, lembut, dan
tekanan sedang sampai ringan. Kehidupan perasaan
8. Rangsangan 8 : merupakan garis geometris, lengkung beraturan dengan
posisi yang merapat kebingkai atas. Bentuk geometris semacam ini dalam
kenyataan sehari-hari sering kita temukan pada objek-objek yang
mempunyai fungsi melindungi (helm, paying, kubah masjid, alis)dll.
Hubungan sosial
Pembagian Kepribadian Menurut Warteg

• Emotion : Out going (Extraversion) dan Seclusive (Introversion)


• Imagination : Combining dan Creative
• Intelect : Practical dan Speculative
• Activity : dynamic dan Controled
Intruksi Tes Warteg

Mengingat ini merupakan tes menggambar, maka di ingatkan agar subjek mempergunakan pensil (jenis HB) dan
tidak diperbolehkan menggunakan penghapus dan penggaris. Sebelum diminta untuk mengisi identitasnya (nomor,
nama, jenis kelamin, tgl lahir dan tgl tes hari ini).
pada lembaran kertas dihadapan saudara terdapat (8 kotak yang dibatasi garis hitam tebal) tugas saudara
adalah menggambar pada setiap kotak, suatu gambar sesuka hati. Karena kotaknya ada delapan (8), maka gambar
saudara jumlahnya delapan pula. Tetapi ada satu syarat yang perlu saudara perhatikan yaitu: saudara perhatikan
pada setiap kotak terdapat tanda-tanda tertentu (katakana tanda-tanda apa saja yang terdapat pada setiap kotak),
dan tanda-tanda dalam kotak tersebut harus merupakan bagian dari gambar yang saudara buat pada kotak tersebut
atau dengan kata lain, umpamanya ada seseorang yang telah mulai menggambar tetapi tidak diselesaikan, maka
saudara diminta untuk melanjutkan gambar tersebut, karena gambarnya sesuka hati, tentukanlah sendiri dari kotak
yang mana saudara akan mulai menggambar atau sesuai dengan yang saudara sukai.
Langkah selanjutnya, kalua saudara sudah selesai membuat gambar yang pertama pada kotak tertentu,
berilah no 1 pada gambar tersebut, yaitu di atas atau dibawah kotak itu (berikan contoh); jangan diberi nomor dalam
kotak, nanti gambarnya kotor, dan nomor seterusnya.
setelah selesai menggambar semua kotak-kotak itu, tuliskan nama gambarnya dibawah lembaran tes tersebut
secara berurutan dai no 1 sampai no 8, kemudian dari kedelapan gambar tersebut saudara pilih:

- Gambar yang paling disukai dan diberi simbol (+)


- Gambar yang paling tidak disukai dan diberi simbol (-)
- Gambar yang paling mudah diberi simbol (M)
- Gambar yang paling sukar diberi simbol (S)
“simbol-simbol tersebut diletakkan disamping nomor gambarnya (berikan contohnya)” (jika tidak ada pertanyaan,
maka tes dapat dimulai secara serentak khususnya untuk tes klasikal.
Rorschach
• Tes rorshach merupakan tes proyektif yang disusun oleh herman Rorschach,
dimana hal ini berawal dari asumsi dasar bahwa ada hubungan antara
pengamatan/persepsi terhadap ink blots dengan kepribadian.
Bentuk yang tersedia

tes ini terdiri dari 10 kartu yang berupa


tetesan/percikan tinta. Sebagian dari kartu ini
merupakan stimulus yang berwarna hitam putih
(kartu akromatis) dan sebagian yang lain terdiri
dari campuran beberapa warna (kartu kromatis)

waktu penyajian
penyajian dalam tes ini dilakukan secara
individual dengan waktu yang tidal terbatas
TAT
• TAT sebagai salah satu tes proyeksi, merupakan tes kepribadian untuk
mengungkap dinamika kepribadian yang manifest dalam hubungan
interpersonal, baik berupa apersepsi maupun persepsi terhadap lingkungan
pada gambar TAT. TAT menggunakan tehnik Analisis isi dan body/self image
(Bellak, 1993) Dengan TAT testi ditugas untuk membuat cerita (disebut
sebagai tes verbal) berdasarkan gambar/stimulus yang berupa hubungan
interpersonal. TAT digunakan oleh remaja dan dewasa.
• TAT disusun berdasarkan teori kepribadian Murray yang disebut dengan teori
personologi (Hall & Lindzey) dan disebut teori need (Hjelle & Ziegler, 1981).
Teori personologi memandang manusia sebagai organisme yang bersifat
komplek dan unik, sedangkan teori need memandang perilaku manusia di
dorong oleh motivasi internal-eksternal.
TEMA LATEN MASING-MASING KARTU
• Kartu TAT ada 30 kartu.

➢ Masing-masing diberi nomor tanpa kode (1, 2, 4, 5. 10, 11, 14, 15, 16, 19, 20).

➢ B untuk anak laki-laki : 13 B

➢ M untuk pria dewasa : 12 M

➢ F untuk wanita dewasa : 12 F

➢ G untuk anak perempuan : 13 G

➢ BM untuk anak laki dan pria dewasa : 3 BM, 6 BM, 7 BM, 8 BM, 17 BM, 18 BM

➢ BG untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan : 12 BG

➢ MF untuk pria dewasa dan wanita dewasa : 13 MF

➢ GF untuk anak perempuan dan wanita dewasa : 3 GF, 6 GF, 7 GF, 8 GF, 9 GF, 17 GF, 18 GF

• Kartu pokok bagi pria dan wanita ada 10 kartu yang harus diberikan 1, 2, 3 BM, 4, 6 BM, 7 GF, 8 BM, 9 GF, 10
dan 13 MF
TUGAS
• TULISLAH BERCAK TINTA 10 KARTU TES RORSCHACH (JELASKAN
GAMBAR DAN BERISI TENTANG APA)!
• TULISLAH 30 KARTU TES TAT (GAMBAR APA DAN TENTANG TEMA
LATEN APA)!

Anda mungkin juga menyukai