Nurul Fathia Mahessa Aditya Rizki Pratama Gita Andryani Adzmi Khoirunnisa Fathia Ardyanti M Pramita Febriyani D Febri Sani Pangaribuan Nadya Rizkiana Harsyah Nurul Huda
Sebelum tes dilaksanakan, ada beberapa material/bahan yang harus disiapkan, antara lain: Tiga lembar kertas putih polos 80 gr, ukuran A4 dan satu lembar kertas wartegg, Pensil HB (bukan pensil mekanik), Stopwatch, Catatan kecil untuk mencatat observasi
o o o o o o o
o o o
TEORI BEHAVIORISME
SEJARAH Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsure subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh, serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi diri pada studi tentang perilaku yang nyata.
TEORI BEHAVIORISME
POKOK-POKOK TEORI BEHAVIORISME Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak. Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari. Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar. Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi. Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
TEORI BEHAVIORISME
POKOK-POKOK TEORI BEHAVIORISME Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan. Terhadap aliran behaviorisme ini, kritik umumnya diarahkan pada pengingkaran terhadap potensi alami yang dimiliki manusia. Bahkan menurut pandangan ini, manusia tidak memiliki jiwa, tidak memiliki kemauan dan kebebasan untuk menentukan tingkah lakunya sendiri.
Kognisi dan Regulasidiri : Konsep Bandura menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.
TRAIT THEORY
Menurut Gordon Allport salah satu ahli teori yang paling berpengaruh didunia psikologi bahwa Trait (sifat) adalah system neuropsikis yang digeneralisasikan dan diarahkan dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsang secarasama, memulai serta membimbing perilaku adaptif dan ekspresi secara sama. Allport juga menganggap trait sebagai blok pembangun dasar dari organisasi psikologi yang berfungsi mengintegrasikan apa yang seharusnya menjadi stimulus dan respon tidak serupa. Jadi trait berfungsi sebagai elemen penyatu, menciptakan kehangatan, memberikan respon, dan memberikan kaitan-kaitan antar individu.
TRAIT THEORY
Allport juga membedakan trait menjadi dua yaitu : - Trait Umum : Trait Umum adalah dimensi trait dimana individu dapat dibandingkan satu sama lainnya - Trait Disposisi Pribadi :Disposisi pribadi merupakan sebuah pola atau konfigurasi unik traittrait yang ada dalam individu Dari dua tipe trait tersebut dapat dicontohkan jika seseorang mengatakan kejujuran maka kualitas kejujuran yang terkandung didalamnya tentu akan berbeda pula. Trait juga berbeda besarannya, semakin besar trait yang individu miliki, semakin besar juga memengaruhi kepribadian seseorang.
Terima Kasih