Gambar )
Perlu anda ketahui, mengerjakan PSIKOTES WARTEGG di atas memang terlihat sepele. Namun
jika anda ingin lulus Psikotes tersebut, anda harus memperhatikan Tips Cara Mengerjakan Tes
WARTEGG ( Melengkapi Gambar ) agar anda bisa lulus tes
Beberapa Tips dalam menjalankan tes wartegg:
1. Jaga kertas dalam keadaan bersih
2. Jika Anda seorang pria, jangan mulai dari nomor 5 karena jika Anda mulai dari nomor
5, berarti Anda
memiliki kelainan seksual.
3. Mulai dari gambar yang paling mudah diselesaikan oleh Anda.
4. Penomoran gambar tidak terlalu urut (1,2,3,4,5,6,7,8), atau tidak begitu acak. Jika
perintah terlalu urut,
Anda berarti orang yang kaku, jika terlalu acak berarti Anda tidak dapat mengikuti
aturan.
5. Untuk nomor baris (3,4,5,6) gambarlah benda mati dan bersifat maskulin.
6. Untuk nomor 1,2, 7,8 gambarlah makhluk hidup dan bentuk-bentuk menunjukkan sifat
feminin.
7. Berikan nama untuk masing-masing gambar di bagian kertas yang kosong.
- Kotak 1: Titik-titik hitam kecil menunjukkan kelincahan, pusat sentral Gambarlah makhluk
hidup memiliki
karakteristik, seperti serangga, laba-laba, kupu-kupu
- Kotak 3: Baris ketiga menunjukkan kemauan dan tekad untuk selalu memperbaiki diri.
Gambarlah pagar, tangga, tiang listrik, dsb.
- Kotak 4: kotak hitam kecil di sudut kanan atas, menunjukkan konstruksi yang kuat
Gambarlah bangunan, atau konstruksi beton, dll yang menunjukkan kekuatan.
- Kotak 5: Dua garis di sudut kiri bawah, menunjukkan bagaimana ketepatan pemecahan
masalah Gambarlah objek yang kompleks, cepat, tepat, seperti balap motor atau mobil.
- Kotak 6: Dua garis membentuk segi empat Menunjukkan kesederhanaan tapi tetap
menyuguhkan realitas. Gambarlah kamera, televisi, komputer.
- Kotak 7: Titik kurva Menunjukkan garis yang tidak dapat diproses secara sembarangan,
harus diperlakukan dengan hati-hati. Contoh: ulat, ular.
Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji kemapuannya dalam
menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam), anda
harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa
tahap dalam psikotes adalah :
Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan bagi dalam
beberapa bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan soal psikotes beserta contoh
dan pembahasan dalam tahap tes kemampuan menggambar orang, pohon dan rumah (Draw A
Person, Tree and House-Tree-Person ). Simak ulasan saya berikut ini :
Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan,
dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa.
Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah : Proporsi anggota tubuh. Semakin
proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain)
maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap
semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya. Detail
gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.
Tips dan Trik : Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan
tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan anda akan disuruh
mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh
kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal
dan dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya. Biasanya saya
menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus. Tentunya saya sudah hafal betul
perawakan dan sifat beliau.
Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah tes
kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan
tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan
hanyalah berlatih menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan
gambar tepat waktu.
Tips dan Trik : Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti diatas.
Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal sebagai
pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi yang
tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih suka
menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda
dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun) saya
gambar dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir saya adalah orang
yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil
kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang menggantung di batang pohon).
Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar
menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang
berlebihan. Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu
memperhatikan
fantasi
dalam
kehidupannya.Pintu
dan
jendela mewakili
keterbukaan
untuk
berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin
atau penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan
orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat
suka berinteraksi dengan orang lain.
Tips dan Trik : Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon adalah
ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar pengaruh
kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu,
psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup
waspada.
Terima kasih yang sudah mau berkunjung di blog saya ini. Ini adalah kelanjutan dari artikel saya
PAHAMI CARA JITU LOLOS PSIKOTEST ( BAG 1 ) . Pada bagian yang kedua ini saya menuliskan tip dan
trik untuk menghadapi test wartegg
Tes psikologi terdiri dari beberapa tahap. Salah satu tahap yang yang cukup membuat para peserta
tes psikologi harus berpikir lebih keras adalah wartegg test. Jika dalam tahap "Tes Kemampuan
Menggambar (orang, pohon dan rumah)" para peserta bebas berimajinasi sesuai dengan apa yang
dipikirkan atau diinginkan. Namun saat memasuki tahap wartegg test, peserta harus menuangkan
imajinasinya dalam melanjutkan bentuk-bentuk gambar sebelumnya sesuai dengan ketentuanketentuan tertentu dalam waktu yang singkat.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak ulasan saya tentang wartegg test sebagai berikut :
2. Psikotes tahap kedua : Wartegg Test
Petunjuk :Berikut merupakan bentuk-bentuk gambar dengan pola tertentu yang belum bisa diartikan.
Tuangkanlan imajinasi anda untuk membuat bentuk-bentuk tersebut (melanjutkan gambar) menjadi
gambar yang berarti. Gambarkan terlebih dahulu bentuk gambar yang paling mudah anda
kembangkan (tidak perlu berurutan). Kemudian berilah judul sesuai dengan makna gambar yang
Anda buat, dan cantumkan urutan ketika Anda mengerjakan. Sebutkan nomor gambar yang paling
anda sukai, yang tidak disukai, yang paling sulit, dan yang paling mudah menurut Anda.
Pembahasan
cara
bagi
seorang
penguji/psikolog
untuk
mengetahui
kepribadian calon karyawan dilihat dari cara menggambar dan apa yang digambar. Tes Wartegg
mengharuskan peserta untuk melengkapi 8 (delapan) gambar menjadi gambar-gambar yang memiliki
makna.
dan
cenderung
tidak
peduli
pada
aturan.
Urutan
menggambar
bisa
jadi
menggambarkan skala prioritas seseorang dalam kehidupan atau pekerjaan dan kecenderungan sikap dalam menghadapi situasi tertentu.
c. Hindari menempatkan Gambar V untuk digambar dan diberi judul terlebih dahulu. Saat
berdiskusi dengan teman sesama peserta tes dahulu, banyak yang berpendapat bahwa
orang yang mengutamakan untuk manggambar bentuk Gambar V terlebih dahulu, memiliki
orientasi seks yang besar. Saya sendiri sebenarnya juga tidak tahu alasan mengenai hal itu.
Jika anda psikolog mungkin bisa paham maksud dari gambar itu. Dalam setiap tes saya
selalu menempatkan Gambar V untuk digambar terakhir.
Berikut contoh gambar dari wartegg test yang biasa saya gambarkan :
Keterangan gambar :
Gambar I : Target Panahan
Gambar II : Bebek/Itik
Gambar III : Tiang Listrik
Gambar IV : Jendela
Gambar V : Mobil Balap
Gambar VI : TV
Gambar VII : Sandal
Gambar VIII: Wanita Berkerudung
3. Kraepelin dan Pauli test
Kraepelin dan Pauli test atau yang sering disebut "hitungan koran" adalah tes kemampuan dasar
menghitung cepat. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka dari 1-9 yang tersusun secara membujur
(atas-bawah) dalam bentuk lajur. Pada saat tes anda harus menjumlahkan dua angka yang
berdekatan di setiap lajur dalam waktu tertentu. Adapun cara mengerjakannya adalah dengan
menjumlahkan dua buah bilangan, kemudian hasilnya dituliskan disela-sela kedua bilangan yang
dijumlahkan. Jika hasil dari penjumlahan berupa bilangan puluhan atau terdiri dari dua digit angka,
maka cukup dengan menuliskan digit terakhir atau angka satuannya saja. Sebagai contoh lihatlah
gambar 1 berikut :
Secara umum,kraepelin dan pauli test dikerjakan dengan cara dan teknik yang hampir sama. Adapun
perbedaannya adalah dari segi penulisan hasil penjumlahan (dari atas-bawah atau daribawah-atas),
penandaan pergantian waktu, banyaknya lembar kerja, dan waktu pengerjaan.
Dalam pauli test, penjumlahan angka dilakukan dari atas ke kebawah. Kemudian dalam interval waktu
tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "garis". Saat itu anda harus menggaris batas terakhir hasil
kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin melanjutkan proses penjumlahan. Durasi waktu
untuk pauli test biasanya sekitar 60 menit, dengan instruksi "garis" disetiap selang waktu beberapa
menit. Lembar kerja dalam pauli testberupa kertas selebar koran yang sudah penuh dengan angkaangka bolak-balik disetiap lembarnya. Jika anda telah selesai menjumlahkan diseluruh lembaran kerja
(bolak-balik), anda dapat meminta untuk menambah kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah
gambar 2 berikut.
Sedikit berbeda dengan pauli test, dalam kraepelin test penjumlahan angka dilakukan dari bawah ke
atas. Kemudian dalam interval waktu tertentu terdapat instruksi atau aba-aba "pindah". Saat itu anda
harus berpindah dari kolom terakhir hasil kerjaan anda, kemudian dengan segera mungkin
melanjutkan
proses
penjumlahan
pada
kolom
berikutnya
(sebelah
kanan).
Durasi
waktu
untuk kraepelin test biasanya sekitar 10-15 menit, dengan instruksi "pindah" disetiap selang waktu
beberapa menit. Lembar kerja dalam kraepelin testberupa kertas seukuran A4 atau F4 yang sudah
penuh dengan angka-angka bolak-balik disetiap lembarnya. Dalam tes ini anda tidak dapat menambah
kertas lembar kerja. Sebagai contoh, lihatlah gambar 3 berikut.
PETUNJUK: Pada nomor-nomor berikut ini terdapat kolom dan deret angka-angka. Jumlahkanlah
angka-angka tersebut dari bawah ke atas! Tuliskan hasil penjumlahan di sebelah kanan, di antara 2
angka yang dijumlahkan!
1. Persiapkan alat tulis berupa pulpen atau pensil biasa yang terbukti lancar digu-nakan/tidak seret.
Kalau perlu, sediakan cadangannya. Jangan memakai pensil mekanik. Tes ini sangat terikat dengan
waktu. Pensil mekanik membutuhkan reload/pengisian ulang ketika ujung granitnya habis. Mekanisme
ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Seandainya Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti
Anda kehilangan waktu 5-10 detik.
2. Pada soal tes Pauli yang sebenarnya, jumlah angka yang diberikan sangat banyak, yaitu sebesar
lembar koran. Sehingga tes Pauli ini sering disebut dengan Tes Koran. Silakan anda berlatih
mengerjakan soal psikotes jenis ini untuk memberikan pengalaman pada diri anda sendiri. Sehingga
nantinya anda dapat mengerjakan soal yang sesungguhnya dengan kondisi mental dan fisik yang lebih
matang.
Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Grafik yang terbentuk akan
lebih baik dibandingkan jika Anda memaksakan diri menjumlah seluruh kolom di awal tes, namun
sangat kewalahan di pertengahan, hingga akhir tes. Kendalikan diri untuk menghemat tenaga sampai
lajur selesai mengingat lajur angka mencapai 45. Jika tes dilakukan secara komputerisasi, Anda tidak
bisa mengetahui berapa lajur yang masih akan dijumlahkan. Maka lebih baik Anda berkonsentrasi dan
menyimpan tenaga hingga tes benar-benar selesai.
3. Buatlah patokan penjumlahan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan Anda. Jangan
memaksakan diri untuk menggarap per deret hingga selesai di ujung atas, apalagi di deret 1
(pertama). Anda akan merasa sangat terburuburu dan keletihan dilajur berikutnya. Tapi,usahakan
mematok lebih dari 11 perhitungan dan teruslah stabil mencapainya pada seluruh lajur.
4. Jangan melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan
Anda sendiri karena justru akan menghabiskan waktu sekian detik untuk memutuskan. Anda pasti
membuang waktu untuk berpikirjumlah berikutnya. Hasilnya akan membuat grafik penjumlahan Anda
tidak alami.
5. Hal mendasar untuk menyelesaikan keseluruhan tes Kraeplien/Pauli dengan baik adalah
konsentrasi. Terkadang Anda akan merasa blank pada pertengahan tes. Namun Anda harus kembali
fokus pada penjumlahan berikutnya. Lebih baik tidak mengingat hasil penjumlahan sebelumnya.
Kalaupun Anda akan mengubahnya, Anda harus cermat mengatur waktu supaya grafik pengerjaan
tidak terpengaruh.
6. Kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan perut terisi dahulu sebelum
berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi.