Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tes Grafis

2.1.1 Pengertian Tes Grafis

Tes grafis adalah bagian dari tes proyektif di ilmu psikologi.  Tes grafis disebut juga

sebagai paper and pencil test karena hanya melibatkan 2 bahan tersebut dan dianggap sebagai tes

yang sederhana dan murah. Sederhana karena tugas yang diberikan tidak rumit, mudah

dimengerti subyek dan waktu pengerjaan tidak lama. Murah karena hanya melibatkan beberapa

lembar kerja kertas dan sebatang pensil.

Tes grafis yang umum dikenal sebenarnya terdiri dari empat alat tes yang berdiri terpisah.

Mereka adalah BAUM, Draw A Person (DAP), House Tree Person (HTP), dan Drawing

Completion Tes (DCT). Keempat alat tes ini menggunakan media gambar untuk menelaah ciri

kepribadian seseorang. HTP umumnya dipakai dalam ranah klinis karena kedalaman makna yang

dapat digali. Dalam ranah seleksi, yang umum digunakan adalah BAUM, DAP, dan atau DCT.

Keempatnya memiliki norma tersendiri untuk menelaah dan mengartikan hasil gambar. Bahkan

DCT memiliki lembar nilai kuantitatif, yang tergolong unik untuk tes proyektif. Selanjutnya,

hanya akan dibahas tentang HTP, DAP dan BAUM

2.1.2 Manfaat dan Kekurangan Tes Grafis

a) Manfaat Tes Grafis

Tes grafis bermanfaat sebagai salah sau alat tes psikologi untuk mengungkap kepribadian
b) Kekurangan

Tidak mengikuti prosedur formal untuk standarisasi konstruksi tes administrasi dan petunjuk

skoring yang tidak konsisten

o Norma interpretasi yang kurang sistematis

o Obyektivitas skoring minimal

o Interpretasi didasari akal sehat

o Reliabilitas dan validitas yang kurang

o Kurang ada penelitian yang dikaitkan dengan budaya untuk petunjuk interpretasi

Strategi untuk mengatasi keterbatasan dalam tes grafis ini sebaiknya dikombinasikan dengan alat

tes lain apabila digunakan untuk menegakkan diagnosis.

2.1.3 Kategori Tes Grafis

a. DAP

DAP atau Draw a Person adalah salah satu jenis psikotes menggambar. Tes ini mudah

diinterpretasikan dan banyak digunakan di berbagai negara karena tidak ada hambatan

bahasa, hambatan budaya dan komunikasi antara penguji dan peserta tes. Biasannya,

DAP digunakan dalam berbagai tujuan sehingga bersifat universal.

Di Indonesia, tes ini banyak digunakan untuk perekrutan pegawai swasta, pegawai

pemerintah, dan lembaga lainnya. Dalam pengerjaan tes ini, bisa dilakukan secara

kelompok atau individual. Tes kelompok biasanya digunakan dalam perekrerutan

pegawai yang berjumlah banyak (misalnya perekrutan pegawai PNS), sementara, tes

individual digunakan untuk perekrutan pegawai dengan kualifikasi tertentu dan kuantitas

sangat terbatas.
b. BAUM

Tes Psikologi “Baum Test” atau yang lebih dikenal dengan “Tree Test” adalah tes
psikologi yang diciptakan oleh Emil Jucker yang kemudian dikembangkan dan dipublikasikan
pertama kali oleh Karl Koch pada tahun 1959. Alasan pemilihan pohon oleh Jucker sebagai
objek gambar adalah pohon selalu tumbuh dan berkembang, serta hasil penelitian budaya
menunjukkan bahwa pohon memiliki makna penting bagi manusia dan pohon dianggap mewakili
manusia. Instruksi yang WAJIB diikuti dan tidak boleh dilanggar adalah menggambar pohon
berkayu, dan tidak boleh menggambar pohon seperti perdu, pinus/cemara, palma/kelapa, bambu,
beringin, randu, pisang, dan rumput-rumputan. Setelah menggambar pohon, peserta diminta
menulis nama atau jenis pohon yang digambar.

Fungsi dari tes ini adalah untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara
menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes. Hal ini dapat diketahui dari bentuk
gambar, kelengkapan gambar, kerapian, cara menggambar, dan dari aspek-aspek lainnya.

c. HTP

HTP merupakan salah satu tes grafis yang berguna untuk melengkapi tes grafis yang
lain.Tes HTP (House tree Person) umumnya memiliki tujuan untuk mengukur keseluruhan
pribadi. Waktu yang dipergunakan dalam tes Psikologi HTP normalnya selama 10 menit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah HTP digunakan oleh para ahli jiwa untuk
mendapatkan data yang cukup signifikan yang mempunyai sifat diagnosa atau prognosa
mengenai keseluruhan pribadi individu yang bersangkutan, juga dapat mengetahui bagaimana
interaksi pribadi dengan lingkungan baik yang umum ataupun spesifik. Menurut John Duck,
HTP digunakan untuk mendapatkan data tentang kemajuan individu yang dikenai suatu
treatment. Baik HTP ataupun tes grafis lainnya dapat disertai dengan warna dan interpretasinya
mencakup juga sesuai atau tidak sesuainya penggunaan warna terhadap objek. Yang paling
penting di interpretasi adalah orientasi individu (terhadap ruang dan daya abstraksi)
2.1.4 Computerized Graphic Test

Sistem informasi psikologi adalah sekumpulan stimulus yang saling berhubungan,


mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi
mengenai proses mental yang terjadi. Dari penjelasan itu, sistem informasi psikologi dapat
membantu untuk mempermudah mendapatkan, memproses serta mendistribusikan hasil tes yang
didapatkan.

Aplikasi ini dibuat untuk memudahkan tester mengambil dan merekam data tes grafis
testee, juga memudahkan pendistribusian data. Menggunakan salah satu alat bernama pen-tab
atau pen-tablet yang mana bisa digunakan untuk menggambar secara digital.

Manfaat dari Computerized Graphic Test

a) Tidak perlu menggunakan kertas.


b) Data yang testee berikan dapat langsung masuk ke dalam sistem komputer.
c) Memudahkan penyimpanan data.
d) Memudahkan pendistribusian data.
e) Sistem akan mendata detail-detail yang diberikan oleh testee selama menggambar,
seperti tebal-tipis garis, hapusan, bagian yang paling lama digambar, dan sebagainya
untuk memudahkan tester

Langkah-langkah Penggunaan Computerized Graphic Test

1) Aplikasi dinyalakan, lalu pilih brand dan tipe pen-tab yang digunakan, agar bisa
disesuaikan dengan sensitifitas tablet oleh sistem.
2) Pilih tes mana yang ingin diambil datanya.
3) Masukan identitas subjek yang terdiri dari nama, usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
pekerjaan, dan tanggal pelaksanaan tes.
4) Lalu, kerjakan tes sesuai dengan intruksi yang ada menggunakan pen-tab.
5) Seluruh data yang masuk segera disimpan di database. Data yang ada bisa disunting
apabila tester menemukan poin penting yang patut ditambahkan. Misalnya, bagian yang
hilang.
6) Data-data yang tersimpan di database bisa dikirimkan ke psikolog untuk diintepretasikan
lebih jauh

Anda mungkin juga menyukai