PSIKOLOGI KLINIS
OLEH :
MAWADDAH NASUTION. M.PSI,
psikolog
PEMBERIAN TES DALAM
PEMERIKSAAN PSIKOLOGI KLINIS
Tes sebuah metode standard dan objektif untuk
mendapatkan cth perilaku (Anastasi n Urbina 1997)
Untuk menjadi standard metode hrs dalam
bentuk yg dapat diulangi oleh orang yg berbeda
dengan subjek yg berbeda pula
Tes psikologi dapat diberikan dalam pemeriksaan
psikologi klinis
Di awal bisa diberikan Informal tes
Biasa diberikan pada anak berusia 3- 15 tahun,
sebagai rapport, Ice Bracking, dan data awal
dapat menentukan alat tes apa yang harus kita
gunakan
Tes digunakan untuk berbagai hal, misalnya
dalam hal pekerjaan, promosi jabatan,
pendidikan atau latihan
Tes yang disajikan dalam pemeriksaan
psikologi klinis berbeda dengan penyajian tes
yang dilakukan secara massal
Pengetesan dalam setting psikologi klinis
berlangsung face to face secara individual
Dalam pengetesan secara klinis
pengamatan yang teliti dan interaksi dengan
orang yang terlibat
Tes yg biasanya sering digunakan antara lain:
Intelegensi umum, tes proyeksi, grafis, kepribadian,
dll
Tes proeksi hal penting yg dilakukan dalam
pemeriksaan klinis, yg bertujuan mengungkap
hal-hal yang kurang atau tidak disadari (cth: TAT,
RO)
TAT dapat mengungkap gambaran hubungan
antarmanusia dengan lingkungan sosialnya, konflik,
fantasi, dll
Grafis waktu yg digunakan relatif singkat.
Kelemahannya pemeriksa sering terpengaruh
oleh keindahan gambar, dan melupakan penilaian
yg sesungguhnya
Kelemahan yg sering terjadi antara kedua tes
ini (proyeksi n grafis):
Kesulitan untuk mengarahkan interpretasi
Tes dapat mendeteksi adanya defens, tetapi
sulit untuk menentukan defens mana yg
terjadi
Jika keadaan seperti ini, wawancara sangat
dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yg
relevan
Hal-hal yg harus diperhatikan dalam
penyajian tes, antara lain:
Ruangan
Sikap dari tester itu sendiri
Cara penyampaian informasi tester