Anda di halaman 1dari 12

Beberapa Macam Hubungan

Metode dalam psikologi


Sosial
Metode dalam Psikologi Sosial
Dalam psikologi sosial dapat digunakan metode
eksperimental dan metode non eksperimental. Dalam
metode eksperimen, maka peneliti dengan sengaja
menimbulkan situasi atau keadaan yang akan diteliti.
Metode eksperimen merupakan metode yang lebih
efisien jika dibandingkan metode non eksperimen,
sebab metode non eksperimen peneliti menunggu
sampai ada situasi yang menggambarkan tekanan
kelompok yang dimaksud. Penelitian non eksperimen
merupakan situasi yang alami.
Di samping metode eksperimen dan non
eksperimen juga dapat dilakukan secara longitudinal
dan cross-sectional. Secara longitudinal penelitian
dilakukan secara waktu demi waktu, hingga mencapai
suatu hasil. Sedangkan cross-sectional, yaitu bentuk
penelitian yang dalam waktu relatif pendek dapat
mengumpulkan bahan yang banyak untuk
memperoleh hasil penelitian, misal penelitian dengan
menggunakan angket.
Macam-Macam Metode Psikologi Sosial
1. Observasi, merupakan suatu metode penelitian yang dijalankan secara
sistematis dan dengan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera
sebagai alat untuk menangkap secara langsung kejadian-kejadian pada
waktu kejadian itu terjadi.
a. Jenis observasi
 Berdasarkan peran observer dalam observasi dikenal ada dua jenis
observasi, yaitu observasi partisipasi dan observasi non partisipasi.
Observasi partisipasi, yaitu observer atau peneliti ikut ambil bagian dalam
situasi atau keadaan yang akan diobservasinya. Sedangkan observasi non
partisipasi, yaitu observer atau peneliti tidak ikut secara langsung dalam
situasi yang ditelitinya.
 Berdasarkan sistematikanya observasi dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu observasi sistematis dan observasi non sistematis. Observasi
sistematis dilaksanakan dengan menggunakan rencana kerangka terlebih
dahulu. Karenanya sering juga disebut sebagai structured observation.
 Berdasarkan situasinya observasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu free
situation observation, manipulated situation observation, dan partially controlled
situation observation. free situation observation, observasi ini dijalankan dalam
situasi bebas, dan alami. manipulated situation observation merupakan observasi
pada situasi yang dibuat atau ditimbulkan, bukan situasi yang alami, observasi ini
dilaksanakan dalam situasi eksperimental. Sedangkan partially controlled
situation observation merupakan gabungan dari free situation
observation dan manipulated situation observation.
b. Materi observasi tergantung pada maksud serta tujuan observasi. Segala sesuatu
yang dapat ditangkap dengan alat indera merupakan materi yang dapat
diobservasi.
c. Pencatatan observasi, Banyak hasil observasi yang kurang sempurna karena
ketidaktepatan dalam mencatat hasilnya. Terdapat tiga cara mencatat hasil
observasi, yaitu mencatat dengan segera (on the spot), mencatat setelah observasi
selesai, dan mencatat dengan menggunakan key words atau key symbols.
d. Fakta dan interpretasi, merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam observasi.
Dalam observasi ingin dicari hal-hal yang objektif, apa yang diobservasi
merupakan fakta. Interpretasi merupakan sudut pandang atau pendapat dari
observer atau peneliti. Karena itu dalam observasi harus selalu diingat bahwa apa
yang didapat dari hasil observasi adalah merupakan fakta, interpretasi diberikan
setelah mendapatkan fakta, setelah observasi selesai.
2. Kuesioner, juga disebut angket merupakan suatu cara atau
metode penelitian yang menggunakan daftar pertanyaan yang
harus dijawab oleh responden. Maksud serta tujuan penelitian
akan berpengaruh terhadap materi serta bentuk pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner. Dalam kuesioner pada dasarnya
terdapat dua bagian penting, yaitu identitas responden dan
pertanyaan yang harus dijawab responden.

a. Jenis kuesioner
1) Kuesioner berdasarkan bentuk pertanyaan digolongkan menjadi
tiga jenis, yaitu kuesioner tertutup, kuesioner terbuka, dan
kuesioner terbuka-tertutup. Kuesioner tertutup merupakan
kuesioner dengan pertanyaan –pertanyaan tertutup (closed
question) sehingga responden tinggal memilih jawaban dari
alternatif jawaban yang telah disediakan. kuesioner terbuka
mengandung pertanyaan yang bersifat terbuka, sehingga
respoden dapat memberikan jawaban sebebasnya terhadap
pertanyaan yang disediakan.
2) Berdasarkan penyajian kuesioner dapat dibag dua jenis, yaitu kuesioner
langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner
yang langsung diberikan kepada responden tanpa perantara. Sedangkan
kuesioner tidak langsung menggunakan perantara, sehingga perantara yang
akan memberikan kuesioner kepada responden.

Keuntungan kuesioner:
1) Merupakan metode yang praktis dari jarak jauh orang dapat meneliti dengan
bantuan kuesioner
2) Dalam waktu relatif singkat dapat memperoleh banyak data
3) Sedikit tenaga yang digunakan
4) Responden dapat menjawab dengan leluasa dan bebas karena tidak
dipengaruhi orang lain sehingga responden akan lebih terbuka saat menjawab
pertanyaan.
Sedangkan kelemahan dari metode ini antara lain:
1) Pertanyaan bersifat kaku, tidak dapat disesuaikan dengan situasi yang ada
2) Biasanya tidak semua kuesioner yang disebar akan kembali
3) Terdapat kemungkinan responden tidak berhadapan langsung dengan peneliti,
sehingga jika terdapat pertanyaan yang kurang jelas akan sulit untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
3. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu. Wawancara dilakukan bila peneliti bermaksud
untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang
dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dengan bermaksud
melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat
dilakukan melalui pendekatan lain.

a. Jenis wawancara, Terdapat tiga jenis wawancara, yaitu wawancara Informal


(bebas), pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara (terpimpin),
wawancara baku-terbuka (bebas-terpimpin).
1). Wawancara informal (bebas), adalah bentuk wawancara di mana resonden
diberikan kebebasan dalam mengemukakan pendapat, dalam berbicara.
2) Wawancara menggunakan petunjuk umum wawancara (terpimpin), adalah
wawancara yang dituntun atau diarahkan oleh peneliti atau pewawancara.
Pewawancara memberikan pertanyaan yang sebelumnya sudah disiapkan
dalam bentuk tertulis.
3) Wawancara baku-terbuka (bebas-terpimpin), merupakan kombinasi dari
kedua jenis wawancara di atas. Dalam wawancara ini kebebasan juga
diberikan, dalam arti yang diwawancarai dapat memberikan jawaban dalam
situasi bebas, tetapi peneliti juga mengenadalikan, peneliti memberikan arah
dari wawancara.
 Tahapan dalam wawancara. Untuk memperoleh hasil yang
baik, maka ada beberapa tahapan dalam melakukan
wawancara yang harus dilakukan oleh pewawancara,yaitu :
1) Pengantar wawancara, pada umumnya merupakan tahap
pembuka antar pewawancara dengan yang diwawancarai.
Dalam tahap ini selain untuk tahap perkenalan juga
disampaikan maksud serta tujuan dari wawancara, agar
tidak menimbulkan kecurigaan bagi yang diwawancarai.
2) Inti wawancara, adalah merupakan tahapan wawancara
yang sebenarnya. Bagi pewawancara tahapan ini
merupakan tahapan untuk memperoleh data penelitian.
3) Penutup wawancara, merupakan tahapan untuk
mengakhiri proses wawancara. Pada tahap ini umumnya
digunakan untuk merangkum dan untuk melihat kembali
hal-hal yang mungkin terlewat, untuk dapat ditanyakan
kembali.
 Keuntungan dan kelemahan metode wawancara. Adapun
keuntungan metode wawancara adalah:
1) Hal-hal yang kurang jelas dapat diperjelas, hingga responden
dapat mengerti apa yang dimaksudkan.
2) Pewawancara dapat menyesuaikan dengan keadaan responden.
3) Hubungan yang baik (rapport) antara pewawancara dengan
responden akan memberikan bantuan dalam memperoleh data
penelitian

Adapun kelemahan metode wawancara adalah:


1) Metode wawancara merupakan metode yang kurang hemat, baik
dalam hal waktu, tenaga maupun finansial.
2) Dibutuhkan keahlian tersendiri, yaitu keahlian untuk
melakukan wawancara yang baik.
3) Pada wawancara bila telah ada prasangka (prejudice), hal ini akan
berpengaruh pada hasil wawancara, sehingga hasilnya tidak
objektif.
4. Sosiometri merupakan salah satu metode penelitian dalam
psikologi sosial. Sosiometri sebenarnya telah memberikan
pengertian tentang ukuran berteman. Jadi dengan sosiometri orang
dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan
berteman seseorang dalam kelompok dan juga bagaimana struktur
hubungan dalam kelompok yang bersangkutan. Baik tidaknya
hubungan sosial seseorang dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu :
a. Segi frekuensi hubungan, yaitu sering tidaknya seseorang
mengadakan hubungan atau kontak sosial dengan orang lain.
Semakin sering seseorang mangadakan hubungan dengan orang
lain, dapat dikatakan orang yang bersangkutan makin baik dalam
hubungan sosialnya, demikian sebaliknya.
b. Segi intensitas hubungan, yaitu mendalam tidaknya seseorang
dalam mengadakan hubungan atau kontak sosial. Intensitas
hubungan ini juga sering disebut intimasi hubungan
c. Segi popularitas hubungan, yaitu dalam arti banyak
sedikitnya teman dalam hubungan sosial.
5. Tes, Metode tes juga digunakan dalam lapangan
psikologi sosial. Dengan tes orang dapat mengungkap
hal-hal yang mungkin tidak dapat diungkap dengan
metode lain. Misal untuk mengungkap tentang sikap,
selain diungkap dengan skala sikap, juga dapat dingkap
dengan tes, misal dengan tes Rorschach. Namun untuk
menggunakan tes, seseorang dituntut suatu keahlian
tersendiri sehingga hasilnya benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai