METODOLOGI PENELITIAN
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa metodologi penelitian adalah cara
untuk mendapatkan ilmu yang kita cari dari sebuah penelitian idu sendiri. Sedangkan
penelitian itu sendiri adalah kegiatan pelaksanaan dari metodologi itu sendiri yang kita akan
tahu hasil akhirnya.
3.2.2 Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan data
yang berbentuk angka, atau data yang diangkakan.
Menurut Kasiram (2008) penafsiran riset kuantitatif merupakan tata
cara riset yang memakai proses data-data yang berbentuk angka selaku
perlengkapan menganalisis serta melaksanakan kajian riset, lebih-lebih
mengenai apa yang telah di teliti dan cermati.
3.4 Wawancara
Wawancara adalah bagian dari observasi itu sendiri karena penulis juga ingin
mengobservasi hasil wawancara, sehingga wawancara juga akan dilakukan oleh
penulis. Wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara
terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik secara langsung maupun jarak jauh, untuk
membahas dan menggali informasi tertentu guna mencapai tujuan tertentu.
Menurut Wikipedia, wawancara adalah percakapan antara dua
orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan
pewawancara.
Pada penelitian ini, penulis mengambil narasumber dari orang-orang yang ada
di sekitar sang penulis dan tentunya mengerti tema dari penelitian ini. Hal ini
dilakukan untuk kemudahan dan agar penulis dapat mendapatkan data yang
diinginkan oleh penulis yang juga sesuai dengan tema penelitian kali ini.
Terdapat dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Peneliti menggunakan gabungan dari keduanya. Berikut adalah pengertian
dari wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur:
3.4.1 Wawancara Terstruktur
Merupakan wawancara yang dilakukan secara langsung dengan
berpedoman pada pedoman wawancara yang telah disiapkan
sebelumnya. Pedoman tersebut bisa berupa angket kuesioner atau juga
daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber sehingga
tidak memakan banyak waktu pada saat dilakukannya wawancara.
3.4.2 Wawancara Tidak Terstruktur
Merupakan wawancara yang dilakukan tanpa menggunakan
pedoman wawancara. Sang pewawancara dapat memodifikasi proses
wawancara sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada sehingga
menjadi lebih fleksibel. Sifat fleksibel ini dikarenakan pewawancara
dapat langsung menanyakan pertanyaan tanpa harus membuat daftar
pertanyaan, juga tidak perlu terpaku pada daftar pertanyaan tersebut.
Pada penelitian kali ini, penulis mengambil kedua teknik wawancara tersebut
untuk diterapkan pada saat wawancara kepada narasumber karena peneliti tetap
membuat daftar pertanyaan agar pokok pertanyaan yang ingin ditanyakan dapat
terealisasikan dan juga dapat berimprovisasi tanpa terpaku pada pertanyaan, seperti
pertanyaan selanjutnya.
No Pertanyaan Jawaban