HEARING
(TUNARUNGU)
o Atmaja (2017) menyatakan bahwa anak tunarungu secara umum diartikan sebagai anak
yang tidak dapat mendengar atau mengalami gangguan pada pendengaran.
o Anak tunarungu secara fisik tidak berbeda dengan anak yang normal pada umumnya.
Pengertian
Anak Menurut pakar bidang medis, anak tunarungu
dikategorikan menjadi dua kelompok, yakni:
27 – 40 dB Masih mampu mendengar suara dalam jarak dekat. Dalam proses belajar mengajar di sekolah,
C (Sangat Ringan) kesulitannya dapat ditangani dengan menempatkan anak di tempat duduk yang strategis letaknya.
41 – 55 dB Mampu mengerti bahasa percakapan dalam jarak 3 kaki dan harus dalam keadaan berhadap-
D hadapan, sulit dalam mengikuti diskusi, dan biasanya memerlukan alat bantu dengar serta terapi
(Ringan) wicara.
56 – 76 dB Masih memiliki sisa pendengaran untuk belajar bahasa ekspresif ataupun reseptif (belajar
E
(Sedang) berbicara), sudah memerlukan alat bantu dengar sepanjang waktu,
71 – 90 dB Kadang dianggap tuli, membutuhkan pendidikan luar biasa yang intensif, membutuhkan alat bantu
F
(Berat) mendengar (ABM), dan kebutuhan untuk belajar bahasa isyarat.
91 dB ke atas
G (Berat Sekali/ Masih mungkin mendengar suara yang keras melalui getaran, banyak bergantung pada penglihatan
daripada pendengarannya untuk proses menerima informasi dan telah dianggap tuli.
Parah/Ekstrem)
1 3
Miskin kosakata dan gaya bahasa
2
atau kata-kata abstrak
4 kalimat dengan jelas
Cont..
1
• Karakteristik anak tunarungu pada umumnya
mengalami keterlambatan dalam perkembangan
bicara
• Individu yang tuli sepenuhnya bisa menjadi
individu yang tidak bisa bicara
Faktor Penyebab Tunarungu
• Variasi kepekaan menerima suara berupa kepekaan suara nada rendah dan
tinggi.
Dampak Anak • Ada dua bagian penting yang mengikuti dampak terjadinya hambatan,
yaitu:
Atmaja (2017) menyatakan beberapa metode terapi wicara untuk anak berkebutuhan khusus
dengan gangguan pendengaran, diantaranya sebagai berikut:
1 Metode Lips Reading 2 Metode Oral 3 Metode Manual Metode AVT (Auditory
4
atau Membaca Ujaran Visual Therapy)
Penekanannya terdapat pada Melatih anak tunarungu Cara melatih atau mengajar Perpaduan antara penerapan
kemampuan anak yang agar bisa berkomunikasi anak tunarungu untuk suara, bahasa bibir, dan
diharuskan bisa menangkap suara secara lisan dengan berkomunikasi dengan mimik muka
atau bunyi bahkan ungkapan dari lingkungan atau orang- menggunakan bahasa
seseorang melalui penglihatannya orang yang bisa isyarat, yaitu dengan ejaan
mendengar jari
Psikologi ABK CONT.....
• Garis
• Kumpulan titik-titik dan mempunyai jenis yang bermacam-macam
Part 3 : Mengenal Konsep Bahasa yaitu: garis vertikal, garis horizontal, garis lengkung, garis zig zag
dan garis lingkar
• Bentukan pada garis dapat memberikan impresi tertentu pada anak
Cara yang paling efektif untuk mengenalkan dan
tunarungu
menambah perbendaharaan kata bagi anak
• Melalui garis, kita dapat membantu mengenalkan berbagai ekspresi
tunarungu adalah dengan memaksimalkan organ
manusia dan sifat-sifatnya
penglihatan mereka, yaitu melalui bentuk dan
gambar • Bentuk
Suatu konsep simbol yang terbentuk dari hubungan antara garis-garis
atau merupakan gabungan dan garis-garis dengan konsep yang lain.
• Warna
Berfungsi untuk memberikan pemisahan dan penekanan dan dapat
juga menciptakan emosi pada objek tersebut.
• Tekstur
Tekstur digunakan untuk membantu memberikan penekanan pada
bentuk kasar dan halus.
cont 1 Batasan pertama 2 Batasan kedua
THANK YOU