LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1.
pada
dasarnya
merupakan
proses
yang
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya
sehingga
individu
mengalami
14
sederhana
Anthony
Robbins
yang
15
baru
berdasarkan
pada
pengalaman
atau
16
berbagai
bentuk
seperti
berubah
pengetahuannya,
17
Katakanlah Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi,
tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul
yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak
beriman (Q.S Yunus/10:101)8
Belajar atau menuntut ilmu merupakan kewajiban setiap
manusia. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad
SAW sebagai berikut:
(apabila
sebagian
orang
islam
sudah
534
18
pengetahuan,
kebiasaan
yang
baru
pemahaman,
diperoleh
keterampilan,
individu.
dan
Sedangkan
sendiri
pengetahuannya
sehingga
timbul
10
19
b. Unsur-Unsur Belajar
Menurut Gagne seperti yang telah dikutip oleh
Catharina Tri Anni, belajar merupakan sebuah sistem yang di
dalamnya terdapat perbagai unsur yang saling kait mengkait
sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pembelajar. Dapat berupa peserta didik, pembelajar,
warga belajar, dan peserta pelatihan.pembelajar memiliki
organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap
rangsangan.
2. Rangsangan (Stimulus). Peristiwa yang merangsang
penginderaan
pembelajar
disebut
situasi
stimulus.
20
dan
kecakapan-kecakapan
yang
mendasarinya.
3. Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi
belajar. Dalam situasi belajar ini terlibat tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orangorang yang turut tersangkut dalam kegiatan belajar serta
kondisi peserta didik yang belajar.
4. Interpretasi.
Dalam
menghadapi
situasi,
individu
21
tersebut
dan
menghubungkannya
dengan
terhadap
kegagalan.
Peristiwa
ini
akan
22
untuk
mengambil
keputusan
dan
bertindak.
b)
c)
dalam aktifitas
dalam
untuk
membantu
pembentukan
tersebut.
23
untuk
mengatasi
kelemahan
evaluasi
pada
tujuan
spesifik).13
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
dapat digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal
dan
faktor
eksternal.
Kedua
faktor
tersebut
sangat
Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri
Faktor Jasmaniah
Faktor jasmani ini dibedakan menjadi dua macam,
yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh.
1)
cara
selalu
mengindahkan
ketentuan-
13
24
tubuh.
mempengaruhi
Keadaan
belajar.
cacat
Hendaknya
tubuh
juga
seseorang
Faktor Psikologis
Faktor ini dibedakan menjadi tujuh macam, yaitu:
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan.
1)
2)
3)
4)
25
6)
c)
Faktor Kelelahan
Faktor kelelahan dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat
psikis).
Kelelahan jasmani terlihat dengan lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Kelelahan jasmani terjadi karena terjadi kekacauan
subtansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah
tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. sisa
pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak atau
kurang lancar pada bagian-bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan
untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani
dapat terjadi terus-menerus memikirkan masalah yang
26
Faktor Ekstern
Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu:
Faktor Keluarga
Peserta didik yang sedang belajar akan mendapat
pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga.
1)
2)
3)
27
b)
Faktor Sekolah
Faktor sekolah merupakan faktor-faktor yang
berkaitan dengan lembaga pendidikan atau sekolah dan
peserta
didik
dalam
melakukan
kegiatan
belajar
Faktor Masyarakat
Faktor Masyarakat merupakan faktor ekstern yang
juga
berpengaruh
terhadap
belajar
peserta
didik.
meliputi
28
masyarakat.14
e. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Catharina Tri Anni merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah
mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perilaku
tersebut
tergantung
15
pembelajar.
pada
apa
yang
dipelajari
oleh
atau
perilaku
yang
diperlihatkan
seseorang
14
15
16
103.
29
yang
mengakibatkan
berubahnya
input
secara
Harrow
mencakup
aspek
kognitif,
afektif
dan
30
tujuan
pendidikan.
Menurut
Benyamin
31
tanpa
harus
mengerti
atau
dapat
memberikan,
memberi
menyusun
nama,
mengidentifikasi,
dafta,
mencocokan,
Pemahaman
(komprehension),
yaitu
jenjang
mempertahankan,
membedakan,
dengan
teliti,
menjalankan,
32
memanipulasikan,
menghubungkan,
menunjukkan,
memisah-misahkan,
menggambarkan
Kata
kerka
operasionalnya
yaitu
menggolongkan,
menggabungkan,
memodifikasi,
menghimpun,
menciptakan,
merencanakan,
mengkonstruksikan,
mengorganisasi,
menyusun,
merevisi,
membangkitkan,
menyimpulkan,
dan
menceritakan.
f)
33
mempertimbangkan
kebenaran,
menyokong,
dari
dirinya
dalam
membentuk
nilai
dan
kerja
operasional
yang
digunakan
yaitu
brepegang
teguh,
menjawab,
dn
menggunakan.
b) Kemampuan
(responding),
menanggapi
yaitu
jenjang
atau
menjawab
kemampuan
yang
34
mendiskusikan.
c) Kemampuan
Menilai
(valuting),
yaitu
jenjang
yaitu
melengkapi,
mengusulkan,
menerangkan,
mengambil
bagian,
mengubah,
mengatur,
membandingkan,
menggabungkan,
mempertahankan,
psikomotor
(pychomotor
domain),
yaitu
35
menghubungkan,
mengandeng,
36
memberi
kesempatan
untuk
menemukan
atau
konstruktivisme
adalah
salah
satu
filsafat
sederhana
pengetahuan
kita
konstruktivisme
merupakan
beranggapan
konstruksi
dari
kita
bahwa
yang
21
37
22
22
38
24
39
Pengertian
Model
Pembelajaran
Numbered
Heads
Together (NHT)
Model pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT)
merupakan
jenis
pembelajaran
kooperatif.
W.
Johnson
mengemukakan,
in
25
40
interdependence
among
students
goal
mereka
hanya
dapat
mencapai
tujuan
Dalam
menyelasaikan
tugas
David
W.
Johnson,
Learning
together
and
alone:cooperative,competitive, and individualistic learning,(United States of
America: A Paramount Communication Company,1994),hlm 4
27
41
pengertian
lain
menurut
Hamdani,
menurut
Hasan
Fauzi
Maufur,
28
29
42
kepada
anggotanya
untuk
saling
membagikan ide dan pertimbangan jawaban setepattepatnya dengan jalan musyawarah dalam meningkatkan
kerjasama
mereka.
Model
pembelajaran
ini
kelompoknya
melalui
peningkatan
nilai
30
43
rinci
pembelajaran
Numbered Heads
dan
masing-masing
kelompok
mengerjakannya.
c) Tahap
3:
Berfikir
bersama.
Kelompok
31
44
diuraikan
secara
rinci
enam
tahap
disimpulkan
langkah-langkah
pembelajaran
memberikan
tugas
dan
masing-masing
kelompok mengerjakannya.
c) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan
tiap
anggota
kelompok
dapat
mengerjakan/mengetahui jawabannya.
d) Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan
nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama
mereka.
e) Peserta didik lain diminta untuk memberi tanggapan,
kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
f) Kesimpulan 32
32
45
3)
Kelebihan
dan
Kelemahan
model
pembelajaran
pelaksanaannya.
Berikut
kelebihan
dan
b)
33
46
memberikan
pengarahan-petunjuk
di
awal
34
47
pengajaran
tradisional, seperti
di
pedesaan,
yang
kekurangan fasilitas.
Model pembelajaran guided note taking merupakan
model
pembelajaran
dari
metode
ceramah
yang
kepada
peserta
didik
membacakan
48
handoutnya.35
2)
Langkah-langkah
model pembelajaran
Guide Note
Taking (GNT)
a) Memberikan
poin
utama
dari
materi
belajar
yang
akan
suatu
istilah
dengan
pengertian;
3)
4)
didalam
sub-topik
dari
materi
pelajaran.
d) Bagikan bahan ajar atau handout yang dibuat kepada
peserta didik. Meminta peserta didik mengisi bagian
yang
kosong.
menghilangkan
35
Jelaskan
beberapa point
49
bahwa
sengaja
penting dalam
tetap berkonsentrasi
2)
Metode
sebelum,
pembelajaran
selama
ini
dapat
berlangsung,
digunakan
atau
sesuai
kegiatan pembelajaran.
3)
4)
rukun-rukun
atau
prinsip-prinsip
dan
definisi-definisi.
5)
36
50
6)
sehingga
peserta
didik
akan
mata
dikembangkan
pelajaran
untuk
kemudian
bagan
Metode
pembelajaran
ini
dapat
digunakan
Metode
pembelajaran
ini
cocok
untuk
ceramah
memecahkan
serta
masalah
diharapkan
mampu
sendiri
dengan
51
pembelajaran
pada
setiap
materi
harus
mempersiapkan
handout
atau
untuk
belajar
dengan
metode
pembelajaran tersebut.
4) Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan
metode pembelajaran lama sulit beradaptasi pada
metode pembelajaran baru.
5) Menuntut para guru untuk lebih menguasai
materi lebih luas lagi dari standar yang telah
ditetapkan.
52
masih
ekonomis.
dirasakan
mahal
dan
kurang
37
kelebihan
dan
kelemahan
model
berbagai
tercapainya
hambatan
proses
yang
dapat
pembelajaran
menggangu
dan
tujuan
pembelajaran.
4. Pembelajaran SKI untuk Madrasah Ibtidaiyah
a)
Pengertian Pembelajaran
Secara umum arti pembelajaran adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah
laku peserta didik berubah kearah yang lebih baik. secara
khusus menurut teori Behavioristik, pembelajaran adalah
usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan
menyediakan lingkungan (stimulus) agar terjadi hubungan
stimulus dan respon (tingkah laku yang diinginkan) perlu
37
53
peserta
didiknya
(mengarahkan
54
pelajaran,
baik
secara
fisik
maupun
pendapat
diatas,
dapat
diambil
40
psikologis.
Dari
beberapa
41
55
adalah
mendalam
bentuk
suatu
ungkapan
masyarakat.
tentang
Menurut
42
56
c. Wujud Benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai bendabenda hasil karya. Sedangkan istilah peradaban biasanya
dipakai untuk bagianbagian dan unsur-unsur dari
kebudayaan yang halus dan indah.43
Dalam Permenag RI No 2 tahun 2008, Sejarah
Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan
hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha
bersyariah (beribadah dan bermuamalah) dan berakhlak serta
dalam mengembangkan sistem kehidupannya yang dilandasi
oleh akidah.44
Peneliti menyimpulkan bahwa definisi mengenai
Sejarah Kebudayaan Islam yakni kejadian-kejadian atau
peristiwa yang terjadi di masa silam yang diabadikan dalam
usaha
bersyariah
berakhlak
serta
(beribadah
dalam
dan
bermuamalah)
mengembangkan
dan
sistem
57
disampaikan.
Pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik
untuk
mengenal,
memahami,
menghayati
sejarah
Ruang
Lingkup
Pembelajaran
SKI
untuk
Madrasah
Ibtidaiyah
Sejarah Kebudayaan Islam atau SKI di Madrasah
Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang
menelaah
tentang
asal-usul,
kebudayaan/peradaban
Islam
perkembangan,
dan
para
peranan
tokoh
yang
di
Madrasah
Ibtidaiyah
yaitu
Mengenal,
Arab
pra-Islam,
sejarah
Rasulullah
SAW,
58
iptek
dan
seni,
dan
lain-lain
untuk
45
45
59
d)
pelajaran
Sejarah
Kebudayaan
Islam
di
kemampuan
peserta
didik dalam
meneladani
tokoh-tokohh
berprestasi,
dan
iptek
dan
seni
dan
lain-lain
untuk
60
Menghubungkan
peristiwa-peristiwa
yang
61
B. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan dasar rujukan yang digunakan dalam
penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi plagiat dan
pengulangan dalam penelitian. Berdasarkan karya-karya peneliti
sebelumya, sejauh ini belum ditemukan penelitian yang mengkaji
tentang penelitian yang sama persis dengan permasalahan yang dikaji.
Walaupun
demikian
terdapat
beberapa
penelitian
yang
48
62
Numbered Heads
63
4.
50
64
65
C. Rumusan Hipotesis
Pada penelitian yang berjudul Studi Komparasi Hasil Belajar
SKI antara Peserta Didik yang diajar melalui Model Pembelajaran
Numbered Heads Together (NHT) dan Guided Note Taking (GNT) di
Kelas IV Semester II MI Tamrinuth Thullab Sowan Lor Kedung
Jepara Tahun Ajaran 2012/2013 ini hipotesis yang diajukan adalah
ada perbedaan hasil belajar SKI antara peserta didik yang diajar
melalui model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan
Guided Note Taking (GNT) di kelas IV Semester II MI Tamrinuth
Thullab Sowan lor Kedung Jepara tahun ajaran 2012/2013.
66