pengikut yang menginginkan perubahan nyata dan hasil yang mencerminkan tujuan
bersama mereka.
Elemen penting:
1. Pengaruh = hubungan tidak pasif dan tidak memaksa
2. Perubahan = melibatkan penciptaan perubahan
3. Tujuan = Memiliki tujuan yang baik dari kedua sisi
4. Orang = Terjadi diantara orang banyak
5. Pengikut = Harus punya pengikut
6. Niat = Aktif mengejar perubahan
Paradigma = Pola pikir mewakili cara untuk berpikir, memahami, dan memahami dunia
Paradigma lama vs paradigma baru
1. Stabilisator ke Manajer Perubahan
2. Pengontrol ke Fasilitator
3. Pesaing ke Kolaborator
4. Diversity avoider ke diversity promotor
5. Hero ke humble
Kekuatan atau Strength = muncul secara alami dalam diri seseorang. Kita harus
mengasahnya dan berfokus pada kekuatan bukan pada kelemahan. Jika kita melakukan
sesuatu menggunakan kekuatan kita, maka kita akan melaksanakannya dengan sepenuh
hati. Berbanding terbalik dengan berfokus pada kekurangan kita, bisa dibilang kita tidak
akan bisa menikmati pekerjaan jika hanya berfokus pada kelemahan yang kita miliki.
BEHAVIOR THEORIES
mempelajari mengenai pola perilaku yang dilakukan para pemimpin dinilai lebih efektif
dibandingkan melihat sifat-sifat pribadi individu.
a. Autocratic dan democratic = Otokratis adalah pemimpin yang cenderung
memusatkan perhatian otoritas dan memperoleh kekuasaan dari posisi, kontrol
penghargaan, dan paksaan. Sementara pemimpin yang berperilaku demokratis adalah
pemimpin yang mendelegasikan wewenang kepada orang lain, mendorong
partisipasi, bergantung pada pengetahuan bawahan untuk menyelesaikan tugas, dan
tergantung pada seberapa hormat karyawan terhadap pengaruh.
b. Ohio State = Struktur penuh perhatian adalah sejauh mana pemimpin peduli pada
bawahan. Struktur inisiasi adalah sejauh mana pemimpin berorientasi pada tugas
dan mengarahkan bawahannya mencapai tugas
c. University of Michigan = People oriented (berpusat pada kebutuhan manusia) dan
task oriented (berpusat pada pekerjaan)
d. The Leadership Grid = Model kepemimpinan dua dimensi yang menggambarkan gaya
kepemimpinan utama berdasarkan kepedulian manusia dan produksi.
1. 1.9 manajemen country club = penekanan terhadap orang
2. 1.1 impoverished manajemen = tidak adanya kepemimpinan, pemimpin usahanya
dikit
3. 9.1 kepatuhan otoritas = efisiensi operasi adalah orientasi yang dominan
4. 9.9 manajemen tim = anggota bekerja sama untuk menyelesaikan tugas
5. 5.5 middle of the road manajemen = tingkat kepedulian moderat baik terhadap
manusia dan produksi
e. High-High Leader = task behavior dan people oriented harus seimbang atau sama-
sama tinggi karena keduanya diperlukan
Pemimpin wirausaha menampilkan banyak karakteristik yang mirip dengan pemimpin lain,
tetapi empat hal ini adalah yang terpenting
a. Visi dan ketidakpuasan akan masa sekarang Dibutuhkan ketidakpuasan dengan hal
yang ada untuk memulai sesuatu yang baru.
b. Kemampuan untuk mendapatkan sumber daya manusia Pemimpin wirausaha harus
terus mengajak orang untuk ikut, mendukung, dan menambahkan visi.
c. Fleksibilitas, keterbukaan untuk masukan, kemampuan untuk belajar dan
beradaptasi Pemimpin wirausaha harus memiliki kemauan untuk mendengarkan,
belajar, dan beradaptasi.
d. Kegigihan dan eksekusi Dalam mencapai visinya, pemimpin kewirausahaan perlu
mengambil langkah untuk membawa masa depan ke hidup. Apabila satu hal tidak
berhasil, maka cobalah hal lain. Biasanya mereka termotivasi oleh diri sendiri dan mau
mengambil resiko untuk mencapai visinya
CONTINGENCY THEORIES
Kontingensi berarti bahwa satu hal tergantung pada hal-hal lain, dan agar seorang pemimpin
menjadi efektif harus ada kesesuaian yang tepat antara perilaku dan gaya pemimpin dengan
kondisi dalam situasi tersebut.
Empat pendekatan perilaku, yaitu low task–high relationship, high task–high
relationship, high task–low relationship, dan low task–low relationship
Hersey dan Blanchard = berfokus pada karakteristik pengikut sebagai elemen paling
penting dari situasi dan akibatnya menentukan perilaku pemimpin yang efektif. Kurva bentuk
lonceng/kurva preskriptif karena menunjukkan leader style:.
a. Telling style (S1) = pendekatan direktif, tugas tinggi, orang rendah
b. Selling style (S2) = kepedulian tinggi pada tugas dan hubungan
c. Participating style (S3) = hubungan tinggi, tugas rendah
d. Delegating style (S4) = hubungan rendah, tugas rendah
Follower Readiness:
a. R1 Low = Telling style, Ketika satu atau lebih pengikut menunjukkan tingkat kesiapan
yang sangat rendah
b. R2 Moderate = Selling style, ketika pengikut tidak memiliki keterampilan atau
pengalaman untuk pekerjaan itu tetapi menunjukkan kepercayaan diri, kemampuan, dan
kemauan untuk belajar
c. R3 High = Participating style, pengikut memiliki pendidikan, keterampilan, dan
pengalaman yang diperlukan tetapi mungkin merasa tidak aman dalam kemampuan
mereka dan membutuhkan dorongan dari pemimpin.
d. R4 Very High = Delegating style, ketika pengikut memiliki tingkat kemampuan,
pengalaman, kepercayaan diri, dan kemauan yang sangat tinggi untuk menerima
tanggung jawab atas perilaku tugas mereka sendiri.
3 elemen situasi:
a. Highly unfavorable situation = task oriented
b. Moderately Favorable situation = relationship oriented
c. Highly favorable situation = task oriented
Path-Goal Theories
Teori jalur-tujuan adalah pendekatan kontingensi kepemimpinan di mana tanggung jawab
pemimpin adalah untuk meningkatkan motivasi bawahan dengan mengklasifikasi perilaku
yang diperlukan untuk pencapaian tugas dan penghargaan.
Leader Style:
- Kepemimpinan suportif menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan bawahan
dan kebutuhan pribadi.
- Kepemimpinan direktif memberitahu bawahan apa yang seharusnya mereka lakukan.
- Kepemimpinan partisipatif berkonsultasi dengan bawahan tentang keputusan. .
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian menetapkan tujuan yang jelas
dan menantang bagi bawahan.
Pertanyaan diagnostic
1. Decision significance
2. importance of commitment
3. leader expertise
4. likelihood of commitment
5. group support for goals
6. goal expertise
7. team competence
Selecting decision style
menambahkan perhatian pada keterbatasan waktu dan perhatian pada pengembangan
pengikut sebagai kriteria eksplisit untuk menentukan tingkat partisipasi. Hal ini
menyebabkan pengembangan dua matriks keputusan:
a. model berbasis waktu untuk digunakan jika perusahaan menghadapi krisis dan harus
adanya keputusan
b. model berbasis pengembangan jika waktu dan efisien adalah kriteria yang kurang
penting daripada kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan
pengambilan pengikut
Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan proses tak terlihat yang mendasari pola
perilaku yang relatif stabil dalam menanggapi ide, objek, atau orang di lingkungan
Locus of Control = percaya bahwa tindakan mereka dapat sangat mempengaruhi apa yang
terjadi pada mereka. Dengan kata lain, mereka percaya bahwa mereka adalah "penguasa
nasib mereka sendiri". Orang yang percaya tindakan mereka menentukan apa yang terjadi
pada mereka memiliki locus of control internal (internal) yang tinggi, sedangkan mereka
yang percaya kekuatan luar menentukan apa yang terjadi pada mereka memiliki locus of
control eksternal (eksternal) yang tinggi.
Tips ekstrovert
a. Don’t bask in the glow of your own personality. Belajarlah untuk menahan diri dan
membiarkan orang lain terkadang menjadi pusat perhatian.
b. Try to Underwhelm. Kegembiraan alami Anda dapat menyebabkan Anda kehilangan
fakta dan ide penting.
c. Kurangi bicara; mendengarkan lebih banyak. Kembangkan disiplin untuk membiarkan
orang lain berbicara terlebih dahulu tentang suatu masalah untuk menghindari kesan
arogansi.
d. Don’t be Mr. or Ms. Personality. Ekstrovert terkadang gagal mengenali kebutuhan orang
lain dan dapat dengan mudah membuat orang lelah daripada menguatkan mereka.
Tips introvert
a. Mix with people, speak up, and get out there. Dorong diri Anda untuk keluar dan
terhubung dengan orang-orang baik di dalam maupun di luar organisasi.
b. Practice being friendly and outgoing in settings outside of work. Bawa keterampilan baru
Anda ke kantor.
c. Have a game plane . Persiapkan dengan baik untuk rapat dan presentasi. Antisipasi
pertanyaan dan latih beberapa poin pembicaraan.
d. Smile. Kerutan atau ekspresi introspektif yang sadar dapat disalahartikan. Wajah cerah
mencerminkan keyakinan bahwa Anda tahu ke mana Anda pergi dan ingin orang lain
mengikuti
Values adalah apa yang menyebabkan seseorang lebih suka bahwa sesuatu dapat
dilakukan dengan satu cara daripada dengan menggunakan cara lain.
Cara memikirkan value:
a. Instrumental value = keyakinan tentang perilaku yang sesuai untuk mencapai tujuan
b. End value = terminal value adalah keyakinan tentang jenis atau tujuan yang harus
dikejar
Attributions (atribusi) adalah penilaian tentang apa yang menyebabkan suatu peristiwa atau
perilaku. atribusi internal mengatakan karakteristik orang tersebut menyebabkan perilaku,
sedangkan atribusi eksternal mengatakan sesuatu tentang situasi yang menyebabkan
perilaku orang tersebut
Para pemimpin dapat belajar untuk bekerja lebih efektif dengan tipe kepribadian yang
berbeda dengan mengikuti beberapa panduan sederhana:
1. Pahami kepribadian Anda sendiri dan bagaimana Anda bereaksi terhadap
orang lain. Hindari menilai orang berdasarkan pengetahuan yang terbatas, dan
sadari bahwa setiap orang memiliki sisi kepribadian yang berbeda. Belajarlah untuk
mengendalikan rasa frustrasi Anda untuk membantu Anda menjaga tipe kepribadian
yang berbeda tetap fokus pada tujuan dan tugas yang diperlukan untuk
mencapainya.
2. Perlakukan semua orang dengan hormat. Orang suka diterima dan dihargai apa
adanya. Bahkan jika Anda menemukan kisi-kisi kepribadian seseorang, tetaplah
profesional dan simpan kekesalan Anda pada diri sendiri. Jangan bergosip atau
bercanda tentang orang lain.
3. Akui kelebihan masing-masing orang. Setiap orang ingin diakui karena bakat unik
mereka, jadi pastikan untuk mengakui dan memanfaatkan karakteristik kepribadian
orang yang berguna. Misalnya, orang yang pesimis mungkin sulit berada di
dekatnya, tetapi orang-orang yang murung ini terkadang dapat membantu dengan
menarik perhatian pada masalah yang sah dengan ide atau rencana.
4. Berusaha untuk memahami. Pendekatan yang baik untuk dilakukan dengan tipe
kepribadian yang sangat berbeda dari Anda adalah dengan mengklarifikasi
pertanyaan setiap kali ada potensi miskomunikasi. Tindak lanjuti setiap pertanyaan
atau permintaan dengan pernyataan yang menjelaskan mengapa Anda bertanya dan
bagaimana hal itu akan bermanfaat bagi organisasi maupun individu.
5. Ingatlah bahwa setiap orang ingin menyesuaikan diri. Tidak peduli kepribadian
mereka, orang biasanya mengambil pola perilaku yang merupakan norma bagi
lingkungan mereka. Pemimpin dapat menciptakan norma yang membuat semua
orang tetap fokus pada interaksi positif dan kinerja tinggi.
Model mental = teori yang dipegang orang tentang sistem tertentu di dunia dan perilaku
yang diharapkan
Emotional Intelligent
a. Self Awareness = Kemampuan seseorang untuk dapat mengenali emosinya sendiri
serta juga dapat memahami bagaimana emosinya tersebut mampu mempengaruhi
orang lain
b. Self management = Kemampuan seseorang untuk dapat mengendalikan gangguan,
ketidak produktivitas dan, maupun emosi yang negatif
c. Social awareness = Kemampuan seseorang untuk dapat mengerti orang lain
d. Relationship management = Kemampuan seseorang untuk dapat berhubungan baik
dengan orang lain (membangun hubungan yang positif dengan orang lain
Moral Leadership
Moral leadership adalah tentang membedakan yang benar dari yang salah dan melakukan
yang benar, mencari yang adil , jujur, baik, dan benar dalam mencapai tujuan dan
memenuhi tujuan. Pemimpin memiliki pengaruh besar atas orang lain, dan kepemimpinan
moral mengangkat orang dan meningkatkan kehidupan orang lain. Kepemimpinan yang
tidak bermoral mengambil dari orang lain untuk meningkatkan diri.
Pemimpin paling sering tahu apa yang benar; pertanyaannya menjadi bagaimana mereka
memilih untuk menindaklanjutinya dan apa kekuatan internal serta kebijakan dan proses
eksternal yang ada untuk memungkinkan mereka menindaklanjuti melakukan hal yang
benar. Salah satu karakteristik internal yang mempengaruhi kapasitas pemimpin untuk
membuat pilihan moral adalah tingkat perkembangan moral individu.
Conventional level Orang belajar untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi perilaku
yang baik sebagaimana didefinisikan oleh rekan kerja, keluarga, teman, dan masyarakat.
Orang-orang pada level ini mengikuti aturan, norma, dan nilai-nilai dalam budaya
perusahaan. Jika tujuannya adalah untuk tidak mencuri, menipu, membuat janji palsu, atau
melanggar undang-undang peraturan, seseorang pada level ini akan berusaha untuk
mematuhinya. Orang-orang di tingkat konvensional menganut norma-norma sistem sosial
yang lebih besar.
Post Conventional level (principled level) Para pemimpin dipandu oleh seperangkat
prinsip yang diinternalisasi yang diakui secara universal sebagai adil dan benar. Orang-
orang di level ini bahkan mungkin tidak mematuhi aturan atau hukum yang melanggar
prinsip-prinsip ini. Nilai-nilai yang diinternalisasi ini menjadi lebih penting daripada harapan
orang lain dalam organisasi atau komunitas.