Anda di halaman 1dari 11

Kepemimpinan adalah hubungan yang berpengaruh di antara para pemimpin dan

pengikut yang menginginkan perubahan nyata dan hasil yang mencerminkan tujuan
bersama mereka.

Elemen penting:
1. Pengaruh = hubungan tidak pasif dan tidak memaksa
2. Perubahan = melibatkan penciptaan perubahan
3. Tujuan = Memiliki tujuan yang baik dari kedua sisi
4. Orang = Terjadi diantara orang banyak
5. Pengikut = Harus punya pengikut
6. Niat = Aktif mengejar perubahan

Paradigma = Pola pikir mewakili cara untuk berpikir, memahami, dan memahami dunia
Paradigma lama vs paradigma baru
1. Stabilisator ke Manajer Perubahan
2. Pengontrol ke Fasilitator
3. Pesaing ke Kolaborator
4. Diversity avoider ke diversity promotor
5. Hero ke humble

Perbedaan manajemen dengan leadership


Manajemen adalah tindakan pencapaian tujuan perusahaan melalui planning, organization,
penempatan staf, direction, dan pemanfaatan sumber daya organisasi. Perbedaannya ada
dalam 5 aspek:
a. Direction
Manajemen: planning and budgeting, risiko, key points
Leadership: visi misi strategi, peluang, pengawasan
b. Alignment
Manajemen: mengelola aktivitas perusahaan, membangun struktur organisasi
Leadership: membangun nilai dan budaya, mendorong fleksibilitas dan jaringan
c. Relationship
Manajemen: mengelola sumber daya perusahaan, aktivitas operasional, punya tujuan
Leadership: mengelola SDM, pendekatan personal, menginspirasi
d. Personal qualities
Manajemen: pengetahuan, komunikasi, berdedikasi pada perusahaan, memberikan
pandangan kepada perusahaan, menjaga emosional
Leadership: pemikiran terbuka, pendengar yang baik, berdedikasi pada individu,
membangun hubungan personal dan emosional
e. Outcomes
Manajemen: kegiatan efektif dan efisien
Leadership: membawa pengaruh dan tindakan yang cepat, berintegritas

Teori kepemimpinan dapat dikategorikan menjadi 6 pendekatan dasar


1. Great Man Theories = para pemimpin (yang selalu dianggap sebagai laki-laki)
dilahirkan dengan ciri-ciri kepemimpinan heroik tertentu dan kemampuan alami
kekuasaan dan pengaruh.
2. Trait Theories = melihat apakah para pemimpin memiliki sifat atau karakteristik
tertentu, seperti kecerdasan atau energi, yang membedakan mereka dari non-
pemimpin dan berkontribusi pada kesuksesan.
3. Behavior Theories = berfokus pada apa yang sebenarnya dilakukan pemimpin dalam
pekerjaannya, bagaimana perilaku seorang pemimpin
4. Contingency Theories = teori situasional, menekankan bahwa kepemimpinan tidak
dapat dipahami dalam ruang hampa yang terpisah dari berbagai elemen kelompok atau
situasi organisasi.
5. Influence Theories = Pemimpin mempengaruhi orang untuk berubah dengan
memberikan visi masa depan yang menginspirasi dan membentuk budaya dan nilai-nilai
yang dibutuhkan untuk mencapainya
6. Relational Theories = bagaimana pemimpin dan pengikut berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain.

Kelemahan fatal pemimpin


1. Masalah personal = gagal objektif, memenuhi janji, dan kurang perhatian terhadap
priorities
2. Masalah hubungan = insentif, manipulatif, anti kritik, tidak dipercaya, dll
3. Kesulitan untuk berubah = tidak belajar dari feedback, susah menghandle pressure,
susah mengubah manajemen
4. Sulit membangun dan mengetuai tim = manajemen yang jelek, sulit mengidentifikasi
dan merekrut orang yang tepat, tidak bisa bekerja dengan orang
5. Pengalaman management yang sempit = tidak bisa bekerja dengan efektif

Cara mempelajari leadership


1. Menerapkan dalam hidup sehari-hari
2. Mencontoh dari pemimpin yang sukses
3. Mencari mentor untuk mendapatkan feedback
4. Mengikuti kursus
5. Bekerja untuk mengembangkan personal trait yaitu empati dan kesabaran

TRAIT THEORIES / PENDEKATAN SIFAT


merupakan sebuah karakteristik yang dapat membedakan pribadi seseorang, yang terbagi
menjadi:
a. Optimisme dan kepercayaan diri
Optimisme = kecenderungan pemimpin melihat segala sesuatu dari sisi positif
Kepercayaan diri = mendorong orang untuk berpikir bahwa dia dapat menjalankan dan
menyelesaikan tugas tertentu
b. Kejujuran dan integritas
Kejujuran = pemimpin harus terbuka
Integritas = karakter harus didasari oleh etika
c. Dorongan
Dorongan = tanggung jawab untuk membawa anggota mencapai tujuan

Kekuatan atau Strength = muncul secara alami dalam diri seseorang. Kita harus
mengasahnya dan berfokus pada kekuatan bukan pada kelemahan. Jika kita melakukan
sesuatu menggunakan kekuatan kita, maka kita akan melaksanakannya dengan sepenuh
hati. Berbanding terbalik dengan berfokus pada kekurangan kita, bisa dibilang kita tidak
akan bisa menikmati pekerjaan jika hanya berfokus pada kelemahan yang kita miliki.

3 peran kepemimpinan yang diidentifikasi oleh Hay Group


1. Peran operasional = peran manajemen tradisional yang berorientasi vertikal, di mana
seorang eksekutif memiliki kendali langsung atas orang dan sumber daya untuk
mencapai hasil. (Vertical manajemen position)
2. Peran kolaboratif = peran horizontal dan mencakup orang-orang seperti manajer
proyek, manajer matriks, dan pemimpin tim di perusahaan yang lebih terorganisir
secara horizontal saat ini. (bekerja di belakang layar)
3. Peran penasihat = memberikan bimbingan dan dukungan kepada orang lain dan
departemen dalam organisasi.

BEHAVIOR THEORIES
mempelajari mengenai pola perilaku yang dilakukan para pemimpin dinilai lebih efektif
dibandingkan melihat sifat-sifat pribadi individu.
a. Autocratic dan democratic = Otokratis adalah pemimpin yang cenderung
memusatkan perhatian otoritas dan memperoleh kekuasaan dari posisi, kontrol
penghargaan, dan paksaan. Sementara pemimpin yang berperilaku demokratis adalah
pemimpin yang mendelegasikan wewenang kepada orang lain, mendorong
partisipasi, bergantung pada pengetahuan bawahan untuk menyelesaikan tugas, dan
tergantung pada seberapa hormat karyawan terhadap pengaruh.
b. Ohio State = Struktur penuh perhatian adalah sejauh mana pemimpin peduli pada
bawahan. Struktur inisiasi adalah sejauh mana pemimpin berorientasi pada tugas
dan mengarahkan bawahannya mencapai tugas
c. University of Michigan = People oriented (berpusat pada kebutuhan manusia) dan
task oriented (berpusat pada pekerjaan)
d. The Leadership Grid = Model kepemimpinan dua dimensi yang menggambarkan gaya
kepemimpinan utama berdasarkan kepedulian manusia dan produksi.
1. 1.9 manajemen country club = penekanan terhadap orang
2. 1.1 impoverished manajemen = tidak adanya kepemimpinan, pemimpin usahanya
dikit
3. 9.1 kepatuhan otoritas = efisiensi operasi adalah orientasi yang dominan
4. 9.9 manajemen tim = anggota bekerja sama untuk menyelesaikan tugas
5. 5.5 middle of the road manajemen = tingkat kepedulian moderat baik terhadap
manusia dan produksi
e. High-High Leader = task behavior dan people oriented harus seimbang atau sama-
sama tinggi karena keduanya diperlukan

Kepemimpinan individu didasarkan pada catatan bahwa pemimpin mengembangkan


hubungan yang unik dengan setiap anggota karyawannya, yang mana menentukan
bagaimana seorang pemimpin berperilaku terhadap anggotanya dan bagaimana anggota
memberikan respon kepada pemimpin.
Tahapan:
a. Vertical Dyad Linkage = pengikut memberikan deskripsi yang sangat berbeda dari satu
orang pemimpin. Membentuk in-group subordinates dan out-group subordinates
In group = yang positif
Out group = yang terbelakang
b. Leader-Member Exchange = membuat pertukaran in-group dengan individu yang
memiliki sifat mirip dengan pemimpinnya,
c. Partnership Building = pemimpin perlu membangun hubungan yang positif dengan
setiap anggota yang berbeda-beda

Pemimpin wirausaha menampilkan banyak karakteristik yang mirip dengan pemimpin lain,
tetapi empat hal ini adalah yang terpenting
a. Visi dan ketidakpuasan akan masa sekarang Dibutuhkan ketidakpuasan dengan hal
yang ada untuk memulai sesuatu yang baru.
b. Kemampuan untuk mendapatkan sumber daya manusia Pemimpin wirausaha harus
terus mengajak orang untuk ikut, mendukung, dan menambahkan visi.
c. Fleksibilitas, keterbukaan untuk masukan, kemampuan untuk belajar dan
beradaptasi Pemimpin wirausaha harus memiliki kemauan untuk mendengarkan,
belajar, dan beradaptasi.
d. Kegigihan dan eksekusi Dalam mencapai visinya, pemimpin kewirausahaan perlu
mengambil langkah untuk membawa masa depan ke hidup. Apabila satu hal tidak
berhasil, maka cobalah hal lain. Biasanya mereka termotivasi oleh diri sendiri dan mau
mengambil resiko untuk mencapai visinya

CONTINGENCY THEORIES
Kontingensi berarti bahwa satu hal tergantung pada hal-hal lain, dan agar seorang pemimpin
menjadi efektif harus ada kesesuaian yang tepat antara perilaku dan gaya pemimpin dengan
kondisi dalam situasi tersebut.
Empat pendekatan perilaku, yaitu low task–high relationship, high task–high
relationship, high task–low relationship, dan low task–low relationship

Hersey dan Blanchard = berfokus pada karakteristik pengikut sebagai elemen paling
penting dari situasi dan akibatnya menentukan perilaku pemimpin yang efektif. Kurva bentuk
lonceng/kurva preskriptif karena menunjukkan leader style:.
a. Telling style (S1) = pendekatan direktif, tugas tinggi, orang rendah
b. Selling style (S2) = kepedulian tinggi pada tugas dan hubungan
c. Participating style (S3) = hubungan tinggi, tugas rendah
d. Delegating style (S4) = hubungan rendah, tugas rendah

Follower Readiness:
a. R1 Low = Telling style, Ketika satu atau lebih pengikut menunjukkan tingkat kesiapan
yang sangat rendah
b. R2 Moderate = Selling style, ketika pengikut tidak memiliki keterampilan atau
pengalaman untuk pekerjaan itu tetapi menunjukkan kepercayaan diri, kemampuan, dan
kemauan untuk belajar
c. R3 High = Participating style, pengikut memiliki pendidikan, keterampilan, dan
pengalaman yang diperlukan tetapi mungkin merasa tidak aman dalam kemampuan
mereka dan membutuhkan dorongan dari pemimpin.
d. R4 Very High = Delegating style, ketika pengikut memiliki tingkat kemampuan,
pengalaman, kepercayaan diri, dan kemauan yang sangat tinggi untuk menerima
tanggung jawab atas perilaku tugas mereka sendiri.

r1 dan r2 adalah leader directed, r3 r4 follower directed


The Fiedler’s Contingency Model
Leadership Model: sejauh mana gaya pemimpin berorientasi pada hubungan atau
berorientasi pada tugas. Gaya kepemimpinan diukur dengan kuesioner yang diketahui
sebagai skala rekan kerja yang paling tidak disukai (LPC). Skala LPC memiliki satu set 16
kata sifat bipolar sepanjang skala delapan poin. Positif = berorientasi pada hubungan,
negatif = berorientasi pada aktivitas tugas

3 elemen situasi:
a. Highly unfavorable situation = task oriented
b. Moderately Favorable situation = relationship oriented
c. Highly favorable situation = task oriented

Path-Goal Theories
Teori jalur-tujuan adalah pendekatan kontingensi kepemimpinan di mana tanggung jawab
pemimpin adalah untuk meningkatkan motivasi bawahan dengan mengklasifikasi perilaku
yang diperlukan untuk pencapaian tugas dan penghargaan.
Leader Style:
- Kepemimpinan suportif menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan bawahan
dan kebutuhan pribadi.
- Kepemimpinan direktif memberitahu bawahan apa yang seharusnya mereka lakukan.
- Kepemimpinan partisipatif berkonsultasi dengan bawahan tentang keputusan. .
- Kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian menetapkan tujuan yang jelas
dan menantang bagi bawahan.

The Vroom-Jago Contingency Model


berfokus secara khusus pada berbagai tingkat kepemimpinan partisipatif dan bagaimana
setiap tingkat partisipasi mempengaruhi kualitas dan akuntabilitas keputusan.
Gaya kepemimpinan:
1. pengambilan keputusan oleh pemimpin sendiri (Decide)
2. mempresentasikan masalah kepada bawahan secara individu untuk saran mereka dan
kemudian membuat keputusan (Consult Individually)
3. mempresentasikan masalah kepada bawahan sebagai sebuah kelompok, secara
kolektif memperoleh ide dan saran mereka, kemudian membuat keputusan (Consult
Group)
4. berbagi masalah dengan bawahan sebagai kelompok dan bertindak sebagai fasilitator
untuk membantu kelompok sampai pada keputusan (Facilitate)
5. mendelegasikan masalah dan mengizinkan kelompok untuk membuat keputusan dalam
batas yang ditentukan (Delegate)

Pertanyaan diagnostic
1. Decision significance
2. importance of commitment
3. leader expertise
4. likelihood of commitment
5. group support for goals
6. goal expertise
7. team competence
Selecting decision style
menambahkan perhatian pada keterbatasan waktu dan perhatian pada pengembangan
pengikut sebagai kriteria eksplisit untuk menentukan tingkat partisipasi. Hal ini
menyebabkan pengembangan dua matriks keputusan:
a. model berbasis waktu untuk digunakan jika perusahaan menghadapi krisis dan harus
adanya keputusan
b. model berbasis pengembangan jika waktu dan efisien adalah kriteria yang kurang
penting daripada kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berpikir dan
pengambilan pengikut

Substitutes for Leadership


variabel situasional bisa begitu kuat sehingga mereka benar-benar menggantikan atau
menetralisir kebutuhan akan kepemimpinan. Pendekatan ini menguraikan pengaturan
organisasi di mana gaya kepemimpinan berorientasi tugas dan berorientasi orang tidak
penting atau tidak perlu.

KUNCI KESUKSESAN PEMIMPIN


A. Self-awareness = menyadari aspek internal yang dimiliki
B. Leader blind spots = hal jelek seperti egois, dan terlalu baik

Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan proses tak terlihat yang mendasari pola
perilaku yang relatif stabil dalam menanggapi ide, objek, atau orang di lingkungan

Big Five Personality


1. Extroversion terdiri dari sifat-sifat dan karakteristik yang mempengaruhi perilaku dalam
pengaturan kelompok. Ekstroversi mengacu pada sejauh mana seseorang ramah,
mudah bergaul, banyak bicara, dan nyaman bertemu dan berbicara dengan orang baru.
2. Agreeableness Mengacu pada sejauh mana seseorang mampu bergaul dengan orang
lain dengan bersikap baik, kooperatif, pemaaf, penyayang, pengertian, dan percaya.
3. Conscientiousness Mengacu pada sejauh mana seseorang bertanggung jawab, dapat
diandalkan, gigih, dan berorientasi pada pencapaian.
4. Emotional stability Mengacu pada sejauh mana seseorang dapat menyesuaikan diri
dengan baik, tenang, dan aman.
5. Openness to experience Sejauh mana seseorang memiliki minat yang luas dan
imajinatif, kreatif, dan mau mempertimbangkan ide-ide baru.

Locus of Control = percaya bahwa tindakan mereka dapat sangat mempengaruhi apa yang
terjadi pada mereka. Dengan kata lain, mereka percaya bahwa mereka adalah "penguasa
nasib mereka sendiri". Orang yang percaya tindakan mereka menentukan apa yang terjadi
pada mereka memiliki locus of control internal (internal) yang tinggi, sedangkan mereka
yang percaya kekuatan luar menentukan apa yang terjadi pada mereka memiliki locus of
control eksternal (eksternal) yang tinggi.

Otoritarianisme = keyakinan harus ada perbedaan dan status dalam organisasi.

Tips ekstrovert
a. Don’t bask in the glow of your own personality. Belajarlah untuk menahan diri dan
membiarkan orang lain terkadang menjadi pusat perhatian.
b. Try to Underwhelm. Kegembiraan alami Anda dapat menyebabkan Anda kehilangan
fakta dan ide penting.
c. Kurangi bicara; mendengarkan lebih banyak. Kembangkan disiplin untuk membiarkan
orang lain berbicara terlebih dahulu tentang suatu masalah untuk menghindari kesan
arogansi.
d. Don’t be Mr. or Ms. Personality. Ekstrovert terkadang gagal mengenali kebutuhan orang
lain dan dapat dengan mudah membuat orang lelah daripada menguatkan mereka.

Tips introvert
a. Mix with people, speak up, and get out there. Dorong diri Anda untuk keluar dan
terhubung dengan orang-orang baik di dalam maupun di luar organisasi.
b. Practice being friendly and outgoing in settings outside of work. Bawa keterampilan baru
Anda ke kantor.
c. Have a game plane . Persiapkan dengan baik untuk rapat dan presentasi. Antisipasi
pertanyaan dan latih beberapa poin pembicaraan.
d. Smile. Kerutan atau ekspresi introspektif yang sadar dapat disalahartikan. Wajah cerah
mencerminkan keyakinan bahwa Anda tahu ke mana Anda pergi dan ingin orang lain
mengikuti

Values adalah apa yang menyebabkan seseorang lebih suka bahwa sesuatu dapat
dilakukan dengan satu cara daripada dengan menggunakan cara lain.
Cara memikirkan value:
a. Instrumental value = keyakinan tentang perilaku yang sesuai untuk mencapai tujuan
b. End value = terminal value adalah keyakinan tentang jenis atau tujuan yang harus
dikejar

Dampak terhadap leadership


a. Teori X = asumsi orang pada dasarnya malas dan tidak termotivasi, menghindari
tanggung jawab
b. Teori Y = berkomitmen pada pekerjaan, mencari tanggung jawab yang besar, melatih
imajinasi, kreativitas dan mencari solusi masalah organisasi
Persepsi = proses untuk memahami lingkungan dengan memilih mengatur dan menafsirkan
informasi
Kesalahan umum persepsi pemimpin:
a. Stereotyping (stereotip) adalah kecenderungan untuk menetapkan individu ke dalam
kelompok atau kategori yang luas (misalnya, perempuan, hitam, tua atau laki-laki, putih,
cacat) dan kemudian untuk atribut generalisasi yang dipegang secara luas tentang
kelompok untuk individu.
b. Halo effect terjadi ketika pengamat mengembangkan kesan keseluruhan dari seseorang
atau situasi berdasarkan satu karakteristik, baik yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan.
c. Projection (Proyeksi) adalah kecenderungan pengamat untuk melihat ciri-ciri pribadi
mereka sendiri pada orang lain; yaitu, mereka memproyeksikan kebutuhan, perasaan,
nilai, dan sikap mereka sendiri ke dalam penilaian mereka terhadap orang lain
d. Perceptual defense adalah kecenderungan preseptor untuk melindungi diri dari ide,
objek, atau orang yang mengancam. Mengabaikan hal-hal yang mengganggu.

Attributions (atribusi) adalah penilaian tentang apa yang menyebabkan suatu peristiwa atau
perilaku. atribusi internal mengatakan karakteristik orang tersebut menyebabkan perilaku,
sedangkan atribusi eksternal mengatakan sesuatu tentang situasi yang menyebabkan
perilaku orang tersebut

Cognitive Style merujuk pada bagaimana seseorang merasakan, mengolah,


menginterpretasikan, dan menggunakan informasi karena adanya:
a. Brain dominance (Pola pikir otak kiri dan pola pikir otak kanan) = Otak sebelah kiri
berhubungan dengan pemikiran logis dan analitis dan juga pendekatan yang linear pada
pemecahan masalah dimana otak sebelah kanan berhubungan dengan kreatif, intuitif,
dan proses yang berdasarkan pada nilai.
Muncul konsep whole brain -> merupakan sebuah pendekatan yang
mempertimbangkan tidak hanya preferensi orang atas otak kanan vs otak kiri, tetapi
juga pemikiran konseptual versus pengalaman
1. Quadrant A = pemikiran logis, analisis fakta, dan mengolah angka-angka. orang
yang rasional, realistik, kritis, suka dengan angka dan teknis
2. Quadrant B = perencanaan, organisasi fakta, dan tinjauan detail yang hati-hati.
orang yang terorganisir, rapi, dapat diandalkan
3. Quadrant C = berhubungan dengan hubungan interpersonal dan mempengaruhi
intuitif dan proses berpikiran emosional. orang yang sensitif kepada orang dan
menikmati interaksi dan mengajari orang lain
4. Quadrant D = berhubungan dengan mengkonseptualisasikan, mensintesis, dan
mengintegrasi fakta dan pola dengan melihat gambaran besar dibandingkan
detailnya. orang yang visioner dan imaginatif, suka berspekulasi dan melanggar
peraturan, risiko dan impulsif.
a. Problem solving styles: Myers Briggs Type Indicator/MBTI
1. Extroversion versus Introversion = berfokus pada dimana orang memperoleh
kekuatan interpersonal dan energi mental. Extroverts (E) memperoleh energi dengan
berada di sekitar orang lain dan berinteraksi dengan yang lain dimana introverts (I)
memperoleh energinya dengan berfokus pada pikiran dan perasaan pribadi.
2. Sensing versus Intuition = mengidentifikasi bagaimana seseorang menyerap
informasi. mereka dengan preferensi sensing (S) mengumpulkan dan menyerap
informasi melalui lima indra dimana orang yang intuitive (N) bergantung pada
persepsi yang tidak langsung.
3. Thinking versus Feeling = berhubungan dengan seberapa banyak pertimbangan
yang diberikan seseorang pada emosinya di dalam membuat keputusan. Tipe feeling
(F) memiliki kecenderungan untuk lebih bergantung pada nilai mereka dan
merasakan apa yang benar dan salah, dan mereka mempertimbangkan bagaimana
sebuah keputusan akan mempengaruhi perasaan orang lain. Tipe thinking (T)
memiliki kecenderungan untuk lebih bergantung pada logika dan sangat objektif di
dalam pembuatan keputusan.
4. Judging versus Perceiving = sikap individu pada ambiguitas dan seberapa cepat
seseorang membuat keputusan. Orang dengan preferensi judging menyukai
kepastian dan penyelesaian. Mereka suka memiliki tujuan dan batas waktu dan
cenderung membuat keputusan yang cepat berdasarkan ketersediaan data. Di sisi
lain, orang-orang yang perceiving menikmati ambiguitas, tidak menyukai batas
waktu, dan mungkin mengubah pemikiran mereka beberapa kali sebelum membuat
keputusan final. Tipe perceiving suka mengumpulkan jumlah data dan informasi
yang besar sebelum membuat keputusan.

Para pemimpin dapat belajar untuk bekerja lebih efektif dengan tipe kepribadian yang
berbeda dengan mengikuti beberapa panduan sederhana:
1. Pahami kepribadian Anda sendiri dan bagaimana Anda bereaksi terhadap
orang lain. Hindari menilai orang berdasarkan pengetahuan yang terbatas, dan
sadari bahwa setiap orang memiliki sisi kepribadian yang berbeda. Belajarlah untuk
mengendalikan rasa frustrasi Anda untuk membantu Anda menjaga tipe kepribadian
yang berbeda tetap fokus pada tujuan dan tugas yang diperlukan untuk
mencapainya.
2. Perlakukan semua orang dengan hormat. Orang suka diterima dan dihargai apa
adanya. Bahkan jika Anda menemukan kisi-kisi kepribadian seseorang, tetaplah
profesional dan simpan kekesalan Anda pada diri sendiri. Jangan bergosip atau
bercanda tentang orang lain.
3. Akui kelebihan masing-masing orang. Setiap orang ingin diakui karena bakat unik
mereka, jadi pastikan untuk mengakui dan memanfaatkan karakteristik kepribadian
orang yang berguna. Misalnya, orang yang pesimis mungkin sulit berada di
dekatnya, tetapi orang-orang yang murung ini terkadang dapat membantu dengan
menarik perhatian pada masalah yang sah dengan ide atau rencana.
4. Berusaha untuk memahami. Pendekatan yang baik untuk dilakukan dengan tipe
kepribadian yang sangat berbeda dari Anda adalah dengan mengklarifikasi
pertanyaan setiap kali ada potensi miskomunikasi. Tindak lanjuti setiap pertanyaan
atau permintaan dengan pernyataan yang menjelaskan mengapa Anda bertanya dan
bagaimana hal itu akan bermanfaat bagi organisasi maupun individu.
5. Ingatlah bahwa setiap orang ingin menyesuaikan diri. Tidak peduli kepribadian
mereka, orang biasanya mengambil pola perilaku yang merupakan norma bagi
lingkungan mereka. Pemimpin dapat menciptakan norma yang membuat semua
orang tetap fokus pada interaksi positif dan kinerja tinggi.

Model mental = teori yang dipegang orang tentang sistem tertentu di dunia dan perilaku
yang diharapkan

Memperluas model mental pemimpin:


a. Independent thinking = Berpikir mandiri berarti mempertanyakan asumsi dan
menafsirkan data dan peristiwa menurut keyakinan, ide, dan pemikirannya sendiri
b. Open mindedness = para pemimpin seharusnya mendorong semua orang untuk
secara terbuka memperdebatkan asumsi, menghadapi paradoks, mempertanyakan
persepsi, dan mengungkapkan perasaan.
c. System thinking = h kemampuan untuk melihat sinergi keseluruhan daripada hanya
elemen-elemen yang terpisah dari suatu sistem dan belajar untuk memperkuat atau
mengubah pola sistem secara keseluruhan. melihat gambaran besar dan
menghubungkan titik-titik daripada hanya melihatnya secara terpisah
d. Personal mastery = Penguasaan pribadi berarti menguasai diri sendiri dengan cara
yang memfasilitasi kepemimpinan Anda dan mencapai hasil yang diinginkan.
Mewujudkan kejernihan pikiran, kejelasan tugas, dan pengorganisasian

Emotional Intelligent
a. Self Awareness = Kemampuan seseorang untuk dapat mengenali emosinya sendiri
serta juga dapat memahami bagaimana emosinya tersebut mampu mempengaruhi
orang lain
b. Self management = Kemampuan seseorang untuk dapat mengendalikan gangguan,
ketidak produktivitas dan, maupun emosi yang negatif
c. Social awareness = Kemampuan seseorang untuk dapat mengerti orang lain
d. Relationship management = Kemampuan seseorang untuk dapat berhubungan baik
dengan orang lain (membangun hubungan yang positif dengan orang lain

Leading with Loves vs Fear

Moral Leadership
Moral leadership adalah tentang membedakan yang benar dari yang salah dan melakukan
yang benar, mencari yang adil , jujur, baik, dan benar dalam mencapai tujuan dan
memenuhi tujuan. Pemimpin memiliki pengaruh besar atas orang lain, dan kepemimpinan
moral mengangkat orang dan meningkatkan kehidupan orang lain. Kepemimpinan yang
tidak bermoral mengambil dari orang lain untuk meningkatkan diri.
Pemimpin paling sering tahu apa yang benar; pertanyaannya menjadi bagaimana mereka
memilih untuk menindaklanjutinya dan apa kekuatan internal serta kebijakan dan proses
eksternal yang ada untuk memungkinkan mereka menindaklanjuti melakukan hal yang
benar. Salah satu karakteristik internal yang mempengaruhi kapasitas pemimpin untuk
membuat pilihan moral adalah tingkat perkembangan moral individu.

Level moral development


Preconventional level Individu egosentris dan peduli dengan menerima penghargaan
eksternal dan menghindari hukuman. Mereka mematuhi otoritas dan mengikuti aturan untuk
menghindari konsekuensi pribadi yang merugikan atau memuaskan kepentingan diri sendiri.
Seseorang dengan orientasi dalam posisi kepemimpinan ini akan cenderung menjadi
otokratis terhadap orang lain dan menggunakan posisi tersebut untuk kemajuan pribadi.

Conventional level Orang belajar untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi perilaku
yang baik sebagaimana didefinisikan oleh rekan kerja, keluarga, teman, dan masyarakat.
Orang-orang pada level ini mengikuti aturan, norma, dan nilai-nilai dalam budaya
perusahaan. Jika tujuannya adalah untuk tidak mencuri, menipu, membuat janji palsu, atau
melanggar undang-undang peraturan, seseorang pada level ini akan berusaha untuk
mematuhinya. Orang-orang di tingkat konvensional menganut norma-norma sistem sosial
yang lebih besar.

Post Conventional level (principled level) Para pemimpin dipandu oleh seperangkat
prinsip yang diinternalisasi yang diakui secara universal sebagai adil dan benar. Orang-
orang di level ini bahkan mungkin tidak mematuhi aturan atau hukum yang melanggar
prinsip-prinsip ini. Nilai-nilai yang diinternalisasi ini menjadi lebih penting daripada harapan
orang lain dalam organisasi atau komunitas.

Anda mungkin juga menyukai