Anda di halaman 1dari 8

PENEMUAN-PENEMUAN KLASIK

TENTANG KEPEMIMPINAN
PERBEDAAN LEADERSHIP DAN MANAGEMENT
 
• Manajemen adalah suatu proses pencapaian
tujuan organisasi lewat usaha orang-orang
lain. Dengan demikian manajer ialah orang
yang senantiasa memikirkan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan organisasi
• Manajemen merupakan jenis pemikiran yang
khusus dari kepemimpinan di dalam usahanya
mencapai tujuan organisasi.
PERANAN MANAGER
1. Peranan Hubungan AntarPribadi (Interpersonal Role)
• diantaranya:
• a. Peranan sebagai Figurehead
• b. Peranan sebagai pemimpin (leader)
• c. Peranan sebagai pejabat perantara (liaison manager)
 
• 2. Peranan yang Berhubungan Dengan Informasi (Informational Role)
• a. Sebagai monitor
• b. Sebagai disseminator
• c. Sebagai jurubicara (spokesman)
 
• 3. Peranan Pembuat Keputusan (Decisional Role)
• Peranan sebagai entrepreneur
• Peranan sebagai penghalau gangguan (disturbance handler)
• Peranan sebagai pembagi sumber (resource allocator)
• Peranan sebagai negosiator
PENEMUAN-PENEMUAN KLASIK TENTANG
KEPEMIMPINAN

• Studi kepemimpinan Lowa yang dipelopori oleh Ronald Lippis dan


Ralph K. White, dimana gaya kepemimpinan dibagi atas tiga yaitu :
Otoriter, Demokratis, dan Laissez Faire (liberal).
• Studi Kepemimpinan Ohio yang dipelopori oleh Seters dan Field,
mengidentifikasikan bahwa perilaku pemimpin dibagi atas dua yaitu :
Initiating Structure (Struktur pemberian inisiatif) dan Consideration
(pertimbangan).
• Studi Kepemimpinan Michigan yang dipelopori oleh Gibson dan
Ivancevich, mengidentitikasi dua bentuk perilaku pemimpin yaitu :
Perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan (The Job
Centered) dan bentuk Perilaku kepemimpinan terpusat pada pegawai
(The Employee Centered). Berdasarkan dua macam perilaku tersebut
Rensis Leinkert membagi dalam empat sistem gaya kepemimpinan
yaitu : Otoriter, Demokratis, Konsultatif dan partisipatif.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. TEORI SIFAT
• 1) Kecerdasan
• 2) Kedewasaan dan kekuasaan hubungan social
• 3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi
• 4) Sikap-sikap hubungan kemanusiaan
2. TEORI KELOMPOK
• penemuan Greene menyatakan bahwa ketika para bawahan tidak melaksanakan
pekerjaan secara baik, maka pemimpin cenderung menekankan pada struktur
pengambilan inisiatif (perilaku tugas). Tetapi jika bawahan dapat melaksanakn
pekerjaan dengan baik, maka pemimpin menaikan penekannanya pada
pemberian perhatian (perilaku tata hubungan).
3. TEORI SITUASIONAL DAN MODEL KONTIJENSI
• Hubungan kemanusiaan, pemimpin yang tidak melihat perbedaan yang besar
diantara teman kerja yang paling banyak dan paling sedikit disukai
• Gaya yang berorientasi tugas atau “hard nosed” dihubungkan dengan
pemimpin yang melihat suatu perbedaan besar di antara teman kerja yang
paling banyak dan paling sedikit disenangi
4. MODEL KEPEMIMPINAN KONTIJENSI DARI FIEDLER
• Hubungan pemimpin anggota.
• Derajat dari struktur tugas
• Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otoritas formal
 
5. TEORI JALAN KECIL-TUJUAN (PATH-GOAL THEORY) 
• memasukkan empat tipe atau gaya utama kepemimpinan sebagai berikut:
• Kepemimpinan derectif. Tipe ini sama dengan model kepemimpinan yang otokratis dari lippit
dan white,
• Kepemimpinan yang mendukung (supportive leadership).
• Kepemimpinan partisipatif.
• Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi.

6. PENDEKATAN “SOSIAL LEARNING” DALAM KEPEMIMPINAN


• pendekatan ini secara terperinci sebagai berikut:
– Pemimpin menjadi lebih mengetahui dengan variable-variabel mikro dan makro yang
mengendalikan perilakunya.
– Pemimpin bekerja bersama-sama dengan bawahan berusaha menemukan cara-cara yang
dapat dipergunakan untuk mengatur perilaku bawahan.
– Pemimpin bersama-sama dengan bawahan berusaha menemukan cara-cara yang dapat
dipergunakan untuk mengatur perilaku individu guna menghasilkan hasil-hasil yang produktif
yang lebih bisa menguatkan bersama organisasi.
A. GAYA KEPEMIMPINAN KONTINUN
•  Tujuh model keputusan pemimpin adalah:
GAYA KEPEMIMPINAN
1. Pemimpin membuat keputusan dan kemudian mengumumkan keoada bawahan.
2. Pemimpin menjual keputusan.
3. Pemimpijn memberikan pemikiran-pemikiran atau ide-ide dan mengundang pertanyaan-pertanyaan.
4. Pemimpin memberikan keputusan yang bersifat sementara yang kemungkinan dapat diubah.
5. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran, dan membuat keputusan.
6. Pemimpin merumuskan batas-batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk membuat keputusan.
7. Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi-fungsi nya dalam batas-batas yang telah dirumuskan oleh pimpinan.
 
• B. GAYA MANAGERIAL GRID
• Gaya kepemimpinan dalam managerial grid itu antara lain sebagai berikut:
1. Manajer sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang-orang yang bekerja dengan , dan produksi yang seharusnya dihasilkan oleh organisasinya.
2. Manajer mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksi maupun orang-orang yang bekerja dengannya.
3. Gaya kepemimpinan dari manajer ini ialah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan orang-orang yang bekerja dalam organisasinya tetapi pemikirannya mengenai
produksi rendah.
4. Kadangkala manajer disebut sebagai manajer yang menjalankan tugas secara otokratis. Manajer seperti ini hanya memikirkan tentang usaha peningkatan efisiensi pelakasanaan kerja, tidak
mempunyai atau hanya sedikit rasa tanggung jawabnya pada orang-orang yang bekerja dalam organisasinya.
5. Manajer mempunyai sedikit pemikiran medium baik pada produksi maupun pada orang-orang.

• C. GAYA KEPEMIMPINAN DARI REDDIN

Dipopulerkan oleh W.J REDDIN. Gaya ini menjadi dua yaitu gaya kepemimpinan efektif dan tidak efektif. Ada empat gaya dalam gaya yang efektif ini antara lain.
1. Eksekutif
2. Pecinta pengembangan (developer).
3. Otokratis yang baik (benevolent autocrat).
4. Birokrat.

• Gaya kepemimpinan yang tidak efektif. Ada emapat gaya kepemimpinan yang tergolong tidak efektif antara lain:
1. Pencinta kompromi (compromiser).
2. Missionary
3. Otokrat
4. Lari dari tugas (deserter).
5.  
• D. EMPAT SISTEM MANAJEMEN DARI LIKERT
• Likert merancang 4 sistem kepemimpinan dalam manajemen sebagai berikut :
1. Manajer dalam hal ini sangat otokratis mempunyai sedikit kepercayaan kepada bawahannya. Suka mengeksploitasi bawahandan bersikap paternalistic.
2. Dalam system ini pemimpin dinamakan Otokratis yang baik hati (benevolent authoritative).
3. Dalam system ini gaya kepemimpinan lebih dikenal dengan sebutan manajer konsultatif. Manajer dalam hal ini mempunyai sedikit kepercayaan pada bawahan biasanya dalam hal kalau ia
membutuhkan informasi, idea tau pendapat bawahan dan masih menginginkan melakukan pengendalian atas keputusan-keputusan yang dibuatnya.
4. Oleh Likert system ini dinamakan pemimpin yang bergaya kelompok berpartisipatif (partisipative group. Dalam hal ini manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya.

Anda mungkin juga menyukai