Anda di halaman 1dari 19

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

LEMBAGA AMIL ZAKAT YABINSA

UNTUK MEMENUHI TUGAS PPSM MSDM

Oleh

Andik Hermanto

201710100090

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM INDOCAKTI


STIE INDOCAKTI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
DAFTAR ISI

Cover SOP…………………………………………………………………………...1
Daftar Isi……………………………….…………………………………………….2
Profil Usaha………………………….………………………………………………3
Visi, Misi dan Tujuan……………………………………………………………….3
Struktur Organisasi………………………………………………………………….4
Job Description………………………………………………………………………4
Identifikasi Masalah…………………………………………………………………4
Sistem Mutu………………………….………………………………………………4
Judul Standar Operasional Prosedur (SOP)………………………………………5
A. Profil Lembaga

1. Profil Lembaga
a. Nama Usaha : Lembaga Amil Zakat YABINSA
b. Bidang Usaha : Lembaga Sosial
c. Jenis Produk : Bergerak di bidang penggalangan dana ZISWAF (Zakat
Infaq Shodaqoh & Wakaf)
d. Alamat Usaha : Jl. Ikhwan Hadi Gg 3 No 12, Kota Batu
e. No. Tlpn : 085101415526
f. Fb : Yabinsa Lembaga Amil Zakat
g. Bentuk Badan : Organisasi
h. Mulai Berdiri : 26 Januari 2005

2. Aspek Lembaga
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yayasan Bina Insan Syamil (YABINSA). Disingkat
LAZ YABINSA. Bergerak di bidang penggalangan dana ZISWAF (Zakat Infaq
Shodaqoh & Wakaf) dengan penyaluran di bidang-bidang Pendidikan, Sosial,
Dakwah & Tarbiyah, Bantuan Kemanusiaan, Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Keberadaan Yayasan Bina Insan Syamil (YABINSA) yang berdiri sejak tahun
2005 yang berkonsentrasi pada beberapa bidang yaitu bidang pendidikan, pelayanan
dakwah, biro baitul maal, serta pusat dokumentasi dan informasi Islam. Seiring
dengan semakin besarnya kepercayaan masyarakat, maka pada tanggal 26 Januari
2005, Yayasan Bina Insan Syamil (YABINSA) telah membuat akte notaris dan
kelengkapan sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) dengan nama Yayasan Bina Insan
Syamil (YABINSA). Yayasan yang mempunyai motto Satu Hati Sejuta Peduli ini
mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat baik dari kalangan birokrat,
profesional, dosen, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, serta komunitas lainnya.

B. Visi, Misi dan Tujuan

1. VISI
Menjadi sarana pemberdayaan dan perekat ukhuwwah ummat melalui dana
masyarakat.
2. MISI
Memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat mencakup bidang
pendidikan, ekonomi, sosial kemanusiaan, kesehatan, dan keagamaan dengan menggali
dan mengoptimalkan seluruh potensi ummat.
3. Tujuan

untuk memberdayakan masyarakat dhuafa serta mustahik zakat lainnya dengan


menitik beratkan pada bidang pendidikan, dakwah, kesehatan, ekonomi serta sosial
kemanusiaan, dengan mensinergikan seluruh potensi kaum muslimin utamanya potensi
pendanaan melalui dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari perusahaan ini memiliki 1 pimpinan dan 4 orang karyawan :

Dewan Pembina
Malang

Dewan Direktur Manajer Manager Bagian Bagian Sukarelawan


Pengurus Penyaluran Keuangan Akuntansi Bendahara
Syariah

Syariah

D. Job Description

1. Wewenang dan Tugas Dewan Pembina

a. Memberikan nasihat, arahan, dan saran kepada dewan pengurus / manajemen


b. Memilih, menetapkan dan memberhentikan dewan pengawas syariah
c. Mengangkat dan memberhentikan dewan pengurus / manajemen
d. Meminta laporan pertanggungjawaban dewan pengurus / manajemen
e. Menetapkan arah dan kebijakan umum organisasi
f. Menetapkan perencanaan program jangka panjang, jangka menengah dan jangka
pendek organisasi
g. Menetapkan rencana kerja dan anggaran tahunan yang diajukan dewan pengurus

2. Wewenang dan Tugas Dewan Pengurus Syariah

a. Melaksanakan fungsi pengawasan atas kegiatan yang dilakukan oleh dewan


pengurus / manajemen terkait dengan kepatuhan terhadap ketentuan syariah
b. Memberikan koreksi dan saran perbaikan kepada dewan pengurus apabila tejadi
penyimpangan terhadap ketentuan syariah
c. Memberikan laporan atas pelaksanaan pengawasan kepada dewan pembina
Dewan Pengurus / Manajemen :

3. Wewenang dan Tugas Direktur

a. Mewujudkan pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi


b. Melaksanakan pengelolaan organisasi secara keseluruhan
c. Melaksanakan kebijakan organisasi, program kerja dan anggaran yang sudah
ditetapkan
d. Mengkoordinasikan kegiatan dari seluruh bagian dalam organisasi
e. Mengangkat dan memberhentikan manajer dan pegawai di lingkungan dewan
pengurus
f. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja keuangan dan kinerja manajerial kepada
dewan pembina

4. Wewenang dan Tugas Manajer Penyaluran

a. Membuat program kerja distriusi ZIS


b. Melaksanakan pendistribusian ZIS
c. Melakukan pandataan mustahik dan menyimpannya dalam database mustahik
d. Membuat laporan pendistribusian ZIS dan laporan kinerja program

5. Wewenang dan Tugas Manajer Pemasaran


a. Melakukan kegiatan promosi, sosialisasi dan marketing untuk menjaring muzakki
baru
b. Melakukan pengumpulan dana ZIS
c. Melakukan pendataan muzakki dan menyimpannya dalam database muzakki
d. Melakukan koordinasi dengan satuan pengumpul atau unit pengumpul ZIS
e. Meyelenggarakan kegiatan amal untuk pengumpulan ZIS

6. Wewenang dan Tugas Manajer Keuangan

a. Menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan keuangan


b. Mengelola keuangan organisasi secara baik
c. Mengelola asset-asset organisasi
d. Menyusun anggaran tahunan
e. Melakukan perencanaan dan pengendalian keuangan
f. Mengkoordinasikan bagian-bagian yang berada di bawah tanggung jawabnya

7. Wewenang dan Tugas Bagian Akuntansi

a. Melakukan pencatatan transaksi keuangan


b. Menyusun laporan keuangan
c. Menyusun anggaran
d. Mengotorisasi transaksi pengeluaran dana

8. Wewenang dan Tugas Bagian Bendahara

a. Menyimpan penerimaan dana


b. Melakukan pengeluaran dana atas suatu transaksi yang sudah diotorisasi
c. Membuat catatan atas penerimaan dan pengeluaran dana

9. Wewenang dan Tugas Tenaga Sukarelawan

a. Melakukan pengumpulan dana ZIS


b. Melaksanakan pendistribusian ZIS
c. Menyetorkan pendapatan ZIS yang diperolehnya kepada bendahara
d. Melakukan pendataan muzakki diwilayah yang menjadi tanggung jawabnya untuk
selanjutnya dicatat dalam database muzakki
e. Melakukan kegiatan promosi, sosialisasi, dan marketing
f. Ikut serta dalam setiap kegiatan BMA

10. Identifikasi Masalah


1. Bagaimana pengeruhtransparansi laporan keuanganterhadap tingkat
kepercayaan muzakki?
2. Bagaimana pengaruhpengelolaan zakat terhadap tingkat kepercayaan
muzakki?
3. Bagaimana pengeruh sikap pengelola terhadap tingkat kepercayaan muzakki?
4. Bagaimanapengaruhtranparansi laporan keuangan, pengelolaan zakat, dan
sikapterhadap tingkat kepercayaan muzaki

11. Sistem Mutu


1. Tersusunnya standar kerja yang jelas dalam melayani muzaki dan mustahik,
2. Adanya konsistensi terhadap proses dan produk pekerjaan amil,
3. Terciptanya jaminan kepastian mutu,
4. Mengubah paradigma dan budaya kerja,
5. Meningkatkan keunggulan organisasi pengelola zakat.

12. Judul Standar Operasional Prosedur (SOP)

1. SOP Perencanaan SDM


2. SOP Informasi Perekrutan Karyawan
3. SOP Seleksi Administrasi
4. SOP Tes Materi / Akademik
5. SOP Tes Kesehatan
6. SOP Tes Wawancara
7. SOP Pengumuman Penerimaan Karyawan
SOP
Nomer :
Tanggal :
Revisi Ke :
Jumlah :
Halaman
ASPEK Garis Besar SOP
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bagian
Terkait
F. Perangkat
G. Dokumentasi
SOP
Nomer :
Tanggal :
Revisi Ke :
Jumlah :
Halaman
ASPEK Garis Besar SOP
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bagian
Terkait
F. Perangkat
G. Dokumentasi
SOP
Nomer :
Tanggal :
Revisi Ke :
Jumlah :
Halaman
ASPEK Garis Besar SOP
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bagian
Terkait
F. Perangkat
G. Dokumentasi
SOP
Nomer :
Tanggal :
Revisi Ke :
Jumlah :
Halaman
ASPEK Garis Besar SOP
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bagian
Terkait
F. Perangkat
G. Dokumentasi
SOP
Nomer :
Tanggal :
Revisi Ke :
Jumlah :
Halaman
ASPEK Garis Besar SOP
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bagian
Terkait
F. Perangkat
G. Dokumentasi
SOP
Nomer :
Tanggal :
Revisi Ke :
Jumlah :
Halaman
ASPEK Garis Besar SOP
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bagian
Terkait
F. Perangkat
G. Dokumentasi
SOP
Nomer :
Tanggal :
Revisi Ke :
Jumlah :
Halaman
ASPEK Garis Besar SOP
A. Definisi
B. Tujuan
C. Prinsip
D. Prosedur
E. Bagian
Terkait
F. Perangkat
G. Dokumentasi
Prosedur Penggalangan dan pendistribusian ZISWAF
 Open Recruitment Relawan BMKI
 Melakukan SENSUS Ekonomi Mandiri
 Penetapan Muzakki Mandiri dan Muzakki Aktif
 Penetapan Mustahiq
 Penggalangan ZISWAF
 Kebijakan Pengurus
 Pendistribusian ZISWAF
 Pelaporan ZISWAF
 Penetapan pencapaian LAZ-BMKI
o Dapat mengentaskan dan menghilangkan kemiskinan karena keridhoan alloh swt.
Secara Quantitatif dan Qualitatif.
o Meningkatkan Masyarakat Sadar dan Paham ZISWAF

Rincian Prosedur
1. Open Recruitment
- Melalui cara penggalangan sumber daya manusia,
- Melakukan Breafing persiapan Open Recruitment,
- Melakukan Open Recruitment;
Dengan materi :
a. Ke-BMKI-an
b. Fiqih ZISWAF
c. Orientasi dan Sejarah Dinar Dirham
d. Our Program LAZ-BMKI
e. Teknis Lapangan Relawan BMKI
- Sistem Gelombang,
Gelombang I : 100 Relawan
Gelombang II : 100 Relawan
Gelombang III : 100 Relawa
- Penetapan Tugas Relawan,
a. Melakukan Sensus Mustahiq
b. Melakukan Sensu Muzakki
c. Melakukan Penggalangan Dana Umat
d. Melakukan Pendistribusian Dana Umat
e. Hal-hal yang terkait dengan kerelawanan

SYARAT-SYARAT RELAWAN
- Memiliki komitmen atau minded terhadap Dienul Islam yang sangat tinggi,
- Menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,
- Memiliki visi, misi dan cita-cita yang suci dan murni untuk dapat menjalankan LAZ-BMKI, sesuai
dengan prinsip-prinsip syari’ah dan amal madani,
- Wajib menjunjung tinggi Akhlaqul Karimah,
- Mampu beramal bukan bekerja secara jujur, amanah dan profesional,
- Memiliki jiwa bertanggung jawab.
- LAZ-BMKI mencukupi kebutuhan pokok keluarga masing-masing pengurus,
- Wajib mengeluarkan dana Zakat nya yang dihasilkan dari fee kepengurusan,
- Mendapatkan insentif dari rumusan;
12.5% jatah amilin – 2.5 % jatah pengurus = 10 % yang dibagi sesuai angka angran yang
disetorkan ke LAZ-BMKI.

2. Melakukan SENSUS Ekonomi Mandiri


- Melalui Penyebaran ratusan relawan di harapkan efektif dan diharapkan dapat tepat dan
cepat dalam mendapatkan database yang tidak di ragukan ke-valid-an datanya.
- Membagi zona wilayah kerja menjadi empat zona, yakni zona kerja Utara, Timur, Selatan dan
Barat.

3. Penetapan Muzakki Mandiri dan Muzakki Aktif


- Melalui penyebaran sumber daya manusia yang efektif, yang telah di bekali pengetahuan di
Open Recruitment diharapkan;
- Relawan dapat menerangkan fungsi ZISWAF dan Dinar Dirham di tengah-tengah masyarakat,
- Relawan mensosialisasikan Our Program yang ada di BMKI,
- Pembuatan buku/makalah tentang ZISWAF-Dinar dan Dirham yang berisi himbauan, sehingga
mampu memotivasi masyarakat dan membuat masyarakat sadar paham ZISWAF.
- Mendata Potensi Muzzaki atau orang kaya yang muslim di zona kerja masing-masing.
- Mendata Potensi ZISWAF perusahaan, Instansi, Lembaga, pasar dan Sekolah di zona kerja
masing-masing.
- Mendiskusikan status penetapan Muzakki atau Mustahiq kepada kepala keluarga, dengan
sebelumnya di data potensi ekonominya, dalam hal ini harus di tetapkan sebagai muzakki.
- Memberikan surat pernyataan Siap dan bersedia untuk diambil ”HUUD”, potensi ZISWAF nya.
Dan menyepakati waktu dan alamat pengambilan ZISWAF.
- Memberikan Pelaporan atau hasil Pendistribusian dan pemberdayaan Masyarakat keluarga
Indonesia kepada para Muzakki melalui media yang terjangkau.
- Laporan perihal perkembangan dan kelanjutan pengelolaan dana ZISWAF, baik berupa
bertambahnya tenaga kerja dan pemberdayaan melalui dana ZISWAF atau Laporan faktor
pengurangan Angka Kemiskinan.

4. Penetapan Mustahiq
- Mendapatkan data dari masyarakat atau instansi pemerintah menganai mustahiq didaerah
tsb.
- Dapatkan data jumlah jiwa dan dimana lokasinya.
- Melakukan sensus dan survey kelaykan ke lokasi langsung atau melalui analisa kelayakan, tepat
atau tidaknya dana ZISWAF dapat disalurkan.
- Mendiskusikan status penetapan Muzakki atau Mustahiq kepada kepala keluarga, dengan
sebelumnya di data potensi ekonominya, dalam hal ini harus di tetapkan sebagai mustahiq.

5. Penggalangan ZISWAF
- ZISWAF diambil oleh Relawan yang telah ditunjuk oleh LAZ-BMKI, dan telah mengikuti Open
Recruitment dan fit and propet tes.
- Penggalangan dana ZISWAF dilakukan oleh para relawan kepada para muzakki yang telah
mengisi form kesediaan.
- Melakukan event-event sadar dan paham ZISWAF kepada masyarakat, sehingga prinsip-prinsip
ZISWAF dapat dipahami oleh masyarakat dan akan terwujud masyarakat yang sadar ZISWAF.
- Penggalangan ZISWAF dilakukan secara merata sepanjang waktu yang ditetapkan,
- Para muzakki akan mendapatkan nomor pokok wajib ZISWAF yang akan mendorong
transparansi dan efektifitas pengawasan,
- ZISWAF dikelola oleh LAZ-BMKI sebagai benteng pertahanan ekonomi umat, para relawan
dilarang keras menyetorkan dana ZISWAF lebih dari 2x24 jam kepada LAZ-BMKI sejak dana
diterima.

6. Kebijakan Penetapan Pengurus


- Memiliki komitmen atau minded terhadap Dienul Islam yang sangat tinggi,
- Menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,
- Memiliki visi, misi dan cita-cita yang suci dan murni untuk dapat menjalankan LAZ-BMKI, sesuai
dengan prinsip-prinsip syari’ah dan amal madani,
- Wajib menjunjung tinggi Akhlaqul Karimah,
- Mampu beramal bukan bekerja secara jujur, amanah dan profesional,
- Memiliki jiwa bertanggung jawab.
- LAZ-BMKI mencukupi kebutuhan pokok keluarga masing-masing pengurus,
- Wajib mengeluarkan dana Zakat nya yang dihasilkan dari fee kepengurusan,
- Mendapatkan insentif dari rumusan;
12.5% jatah amilin - 10 % jatah Relawan = 2.5 % yang dibagi atas seluruh pengurus
dan operasional

7. Pendistribusian ZISWAF
ZISWAF di distribusikan oleh LAZ-BMKI melalui Relawan-relawan yang telah mengikuti Open
Recruitment dan berbagai pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas diri, serta telah dilatih
mengenai pengelolaan ZISWAF, juga telah mendapatkan keterampilan untuk dapat
memotivasi para mustahiq agar dapat hidup lebih baik.

Mustahiq di latih dan di didik oleh relawan untuk menggunakan dana tersebut secara produktif.
Relawan bertanggungjawab apabila dana tersebut digunakan secara tidak produktif.

Jumlah yang diberikan kepada mustahiq harus dalam jumlah yang cukup, sehingga terbuka
kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

Pemberian kepada mustahiq harus ditandai, pada bukti dan keinginan untuk memperbaiki
diri.perbaikan yang paling kecil adalah menambah keterampilan. Lembaga harus memberikan
ZISWAF untuk mendorong perbaikan dan peningkatan kapasitas diri.

Sejauh mungkin di hindari pendistribusian dana ZISWAF kepada kelom,pok masyarakat yang
tidak berkeinginan memperbaiki dir, kepada kelompok ini perlu diberikan anggaran untuk
pelatihan-pelatihan motivasi dan peningkatan kapasitas diri.

ZISWAF harus mengalir sesuai tahapan prinsip kelembagaan, dimana seorang mustahiq dibantu
dengan limit waktu ”kapan dia akan mandiri?”, setelah kondisi mandiri diharapkan dapat
masuk kedalam tahapan berikutnya yakni Komunitas insani, dimana si mustahiq tidak hanya
mementingkan dirinya sendiri pada tahap mandiri, tetapi juga berusaha berkontribusi
membantu sesama.

8. Pelaporan ZISWAF
Untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat luas serta para muzakki khususnya, arus aliran
ZISWAf WAJIB dilaporkan kepada masyarakat secara periodik, berkesinambungan dan tepat
waktu.

Pelaporan ZISWAF meliputi;


a. Saldo dana ZISWAF terakhir, berapa dana Zakat, berapa dana Infaq, shodaqoh dan wakaf.
b. Mutasi atau perpindahan dana ZISWAF, penerimaan dan pendistribusian dan Saldo.
c. Penerimaan dana ZISWAF bulan ini, berdasarkan nomor pokok wajib zakat, berdasarkan nama,
dan alamat muzakki.
d. Pendistribusian dana bulan ini, Berdasarkan Nomor pokok Mustahiq, Berdasarkan Nama
mustahiq dan alamat mustahiq.
Pelaporan ZISWAF harus di uji melalui pemeriksaan yang independen, dalam hal ini adalah para
pengawas dan pengawas syariah. Dan diberikan fee oleh LAZ-BMKI. Sistem informasi dan
komunikasi sejauh mungkin diterapkan untuk mendorong transparansi, baik melalui surat,
telepon, HP, SMS, Surat Internet dan lain-lain. Sehngga pihak-pihak terkait dapat melihat
pendistribusian dana ZISWAF sesuai dengan kepentingannya.

9. Penetapan pencapaian LAZ-BMKI


Lembaga harus menetapkan tujuan-tujuannya, yang sesuai dengan visi dan misinya.
Berdasarkan tujuan tersebut ditetapkan sasaran dan mustahiq yang diberikan dana, berikut
besarnya dana yang harus disalurkan. LAZ-BMKI mendorong terciptanya masyarakat keluarga
Indonesia yang makin sejahera. Dalam hal ini sejahtera jasamani dan rohani. LAZ-BMKI
menggalang ZISWAF dan menyalurkannya kepada mustahiq secara tepat dan berkelanjutkan.

Adapun sasaran yang harus dicapai adalah;


a. Dapat mengentaskan dan menghilangkan kemiskinan karena keridhoan alloh swt.
Secara Quantitatif dan Qualitatif.
b. Meningkatkan Masyarakat Sadar dan Paham ZISWAF

LAZ-BMKI menetapkan sasaran tahunan yang berikut :


- Jumlah orang yang akan dibantu,
- Jumlah dana yang akan digalang,
- Jumlah dana yang akan didistribusikan,
- Peta wilayah mustahiq,
- Peta wilayah Muzakki,
- Kisaran anggaran bantuan dana perorang, sehingga bisa memperbaiki diri dan
mengaplikasikan dan mengaktualkan potensi.
- Faktor kualitas penerima bantuan, supaya potensial,
- Usia penerima bantuan, sehingga efektif dan tepat sasaran.

Untuk meningkatkan potensi orang yang dibantu, perlu dipelajari kualitas dari calon penerima
bantuan. Kualitas didasarkan pada kemungkinan perubahan dari mustahiq menjadi muzakki,
semakin besar kemungkinan tsb, maka semakin mungkin diberi bantuan. Mustahiq harus melihat
dari prospek usia peningkatan kualitas diri, pada usia tersebut mendorong terciptanya mustahiq
baru, yang memahami ZISWAF sebagai alat mengaplikasikan tamggungjawab sosial tsb.

I. Standar Operaional Prosedur (SOP)


1. Membentuk Unit Pengumpul Zakat di Majlis Taklim, Desa, Instansi, Perguruan Tinggi
Negeri/Swasta dan Sekolah-sekolah khususnya sekolah Islam.
2. Pengelolaan zakat dilakukan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawab.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penunaian ibadah zakat.
4. Menigkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
5. Menigkatkan hasil guna dan daya guna zakat.
6. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan zakat.

II. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengumpulan Zakat


1. Membentuk Pengumpulan Zakat di setiap Unit Pengumpul Zakat (UPZ)
2. Pengumpul Zakat bertugas menerima dan mengambil zakat, infaq, sodaqoh dari
Muzakki.
3. Perhitungan zakat mal dilakukan oleh muzakki atau atas bantuan petugas Badan Amil
Zakat.
4. Hasil pengumpulan zakat didayagunakan untuk mustahiq sesuai dengan ketentuan.

III. Standar Operasional Prosedur (SOP) Distribusi Zakat


1. Hasil pengumpulan zakat selanjutnya dibagikan kepada para mustahiq, berdasarkan
skala prioritas kebutuhan mustahiq.
2. Untuk UPZ Majlis Taklim dan Desa diutamakan didistribusikan dalam bentuk sembako.
3. Sedang untuk UPZ disekolah diprioritaskan untuk menunjang pendidikan khususnya
bagi para siswa muslim/Duafa & Yatim Piatu.
4. Untuk UPZ di instansi dan perusahaan diprioritaskan untuk usaha yang produktif.
5. Dalam pendistribusian zakat didasarkan atas pendataan dan penelitian kebenaran
mustasiq di wilayah masing-masing.

IV. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pendayagunaan Zakat


Uraian Konsep pendekatan :
1. Kerangka kerja yang sistematis.
2. Menyusun analisis masalah, tujuan, sasaran serta implementasi program.
3. Menyusun perencanaan keuangan program.
4. Menyusun indikator keberhasilan program.
5. Mengembangkan matriks perencanaan kerja.
6. Menerjemahkan matriks perencanaan kerja ke dalam laporan kerja.
7. Mengembangkan sistem pelaporan berbabis internet.

KETUA BADAN AMIL ZAKAT

KABUPATEN KAPUAS

KH. ADBUL MUTHALIB

Anda mungkin juga menyukai