(SOP)
Oleh
Andik Hermanto
201710100090
Cover SOP…………………………………………………………………………...1
Daftar Isi……………………………….…………………………………………….2
Profil Usaha………………………….………………………………………………3
Visi, Misi dan Tujuan……………………………………………………………….3
Struktur Organisasi………………………………………………………………….4
Job Description………………………………………………………………………4
Identifikasi Masalah…………………………………………………………………4
Sistem Mutu………………………….………………………………………………4
Judul Standar Operasional Prosedur (SOP)………………………………………5
A. Profil Lembaga
1. Profil Lembaga
a. Nama Usaha : Lembaga Amil Zakat YABINSA
b. Bidang Usaha : Lembaga Sosial
c. Jenis Produk : Bergerak di bidang penggalangan dana ZISWAF (Zakat
Infaq Shodaqoh & Wakaf)
d. Alamat Usaha : Jl. Ikhwan Hadi Gg 3 No 12, Kota Batu
e. No. Tlpn : 085101415526
f. Fb : Yabinsa Lembaga Amil Zakat
g. Bentuk Badan : Organisasi
h. Mulai Berdiri : 26 Januari 2005
2. Aspek Lembaga
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Yayasan Bina Insan Syamil (YABINSA). Disingkat
LAZ YABINSA. Bergerak di bidang penggalangan dana ZISWAF (Zakat Infaq
Shodaqoh & Wakaf) dengan penyaluran di bidang-bidang Pendidikan, Sosial,
Dakwah & Tarbiyah, Bantuan Kemanusiaan, Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Keberadaan Yayasan Bina Insan Syamil (YABINSA) yang berdiri sejak tahun
2005 yang berkonsentrasi pada beberapa bidang yaitu bidang pendidikan, pelayanan
dakwah, biro baitul maal, serta pusat dokumentasi dan informasi Islam. Seiring
dengan semakin besarnya kepercayaan masyarakat, maka pada tanggal 26 Januari
2005, Yayasan Bina Insan Syamil (YABINSA) telah membuat akte notaris dan
kelengkapan sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) dengan nama Yayasan Bina Insan
Syamil (YABINSA). Yayasan yang mempunyai motto Satu Hati Sejuta Peduli ini
mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat baik dari kalangan birokrat,
profesional, dosen, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, serta komunitas lainnya.
1. VISI
Menjadi sarana pemberdayaan dan perekat ukhuwwah ummat melalui dana
masyarakat.
2. MISI
Memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat mencakup bidang
pendidikan, ekonomi, sosial kemanusiaan, kesehatan, dan keagamaan dengan menggali
dan mengoptimalkan seluruh potensi ummat.
3. Tujuan
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari perusahaan ini memiliki 1 pimpinan dan 4 orang karyawan :
Dewan Pembina
Malang
Syariah
D. Job Description
Rincian Prosedur
1. Open Recruitment
- Melalui cara penggalangan sumber daya manusia,
- Melakukan Breafing persiapan Open Recruitment,
- Melakukan Open Recruitment;
Dengan materi :
a. Ke-BMKI-an
b. Fiqih ZISWAF
c. Orientasi dan Sejarah Dinar Dirham
d. Our Program LAZ-BMKI
e. Teknis Lapangan Relawan BMKI
- Sistem Gelombang,
Gelombang I : 100 Relawan
Gelombang II : 100 Relawan
Gelombang III : 100 Relawa
- Penetapan Tugas Relawan,
a. Melakukan Sensus Mustahiq
b. Melakukan Sensu Muzakki
c. Melakukan Penggalangan Dana Umat
d. Melakukan Pendistribusian Dana Umat
e. Hal-hal yang terkait dengan kerelawanan
SYARAT-SYARAT RELAWAN
- Memiliki komitmen atau minded terhadap Dienul Islam yang sangat tinggi,
- Menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,
- Memiliki visi, misi dan cita-cita yang suci dan murni untuk dapat menjalankan LAZ-BMKI, sesuai
dengan prinsip-prinsip syari’ah dan amal madani,
- Wajib menjunjung tinggi Akhlaqul Karimah,
- Mampu beramal bukan bekerja secara jujur, amanah dan profesional,
- Memiliki jiwa bertanggung jawab.
- LAZ-BMKI mencukupi kebutuhan pokok keluarga masing-masing pengurus,
- Wajib mengeluarkan dana Zakat nya yang dihasilkan dari fee kepengurusan,
- Mendapatkan insentif dari rumusan;
12.5% jatah amilin – 2.5 % jatah pengurus = 10 % yang dibagi sesuai angka angran yang
disetorkan ke LAZ-BMKI.
4. Penetapan Mustahiq
- Mendapatkan data dari masyarakat atau instansi pemerintah menganai mustahiq didaerah
tsb.
- Dapatkan data jumlah jiwa dan dimana lokasinya.
- Melakukan sensus dan survey kelaykan ke lokasi langsung atau melalui analisa kelayakan, tepat
atau tidaknya dana ZISWAF dapat disalurkan.
- Mendiskusikan status penetapan Muzakki atau Mustahiq kepada kepala keluarga, dengan
sebelumnya di data potensi ekonominya, dalam hal ini harus di tetapkan sebagai mustahiq.
5. Penggalangan ZISWAF
- ZISWAF diambil oleh Relawan yang telah ditunjuk oleh LAZ-BMKI, dan telah mengikuti Open
Recruitment dan fit and propet tes.
- Penggalangan dana ZISWAF dilakukan oleh para relawan kepada para muzakki yang telah
mengisi form kesediaan.
- Melakukan event-event sadar dan paham ZISWAF kepada masyarakat, sehingga prinsip-prinsip
ZISWAF dapat dipahami oleh masyarakat dan akan terwujud masyarakat yang sadar ZISWAF.
- Penggalangan ZISWAF dilakukan secara merata sepanjang waktu yang ditetapkan,
- Para muzakki akan mendapatkan nomor pokok wajib ZISWAF yang akan mendorong
transparansi dan efektifitas pengawasan,
- ZISWAF dikelola oleh LAZ-BMKI sebagai benteng pertahanan ekonomi umat, para relawan
dilarang keras menyetorkan dana ZISWAF lebih dari 2x24 jam kepada LAZ-BMKI sejak dana
diterima.
7. Pendistribusian ZISWAF
ZISWAF di distribusikan oleh LAZ-BMKI melalui Relawan-relawan yang telah mengikuti Open
Recruitment dan berbagai pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas diri, serta telah dilatih
mengenai pengelolaan ZISWAF, juga telah mendapatkan keterampilan untuk dapat
memotivasi para mustahiq agar dapat hidup lebih baik.
Mustahiq di latih dan di didik oleh relawan untuk menggunakan dana tersebut secara produktif.
Relawan bertanggungjawab apabila dana tersebut digunakan secara tidak produktif.
Jumlah yang diberikan kepada mustahiq harus dalam jumlah yang cukup, sehingga terbuka
kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
Pemberian kepada mustahiq harus ditandai, pada bukti dan keinginan untuk memperbaiki
diri.perbaikan yang paling kecil adalah menambah keterampilan. Lembaga harus memberikan
ZISWAF untuk mendorong perbaikan dan peningkatan kapasitas diri.
Sejauh mungkin di hindari pendistribusian dana ZISWAF kepada kelom,pok masyarakat yang
tidak berkeinginan memperbaiki dir, kepada kelompok ini perlu diberikan anggaran untuk
pelatihan-pelatihan motivasi dan peningkatan kapasitas diri.
ZISWAF harus mengalir sesuai tahapan prinsip kelembagaan, dimana seorang mustahiq dibantu
dengan limit waktu ”kapan dia akan mandiri?”, setelah kondisi mandiri diharapkan dapat
masuk kedalam tahapan berikutnya yakni Komunitas insani, dimana si mustahiq tidak hanya
mementingkan dirinya sendiri pada tahap mandiri, tetapi juga berusaha berkontribusi
membantu sesama.
8. Pelaporan ZISWAF
Untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat luas serta para muzakki khususnya, arus aliran
ZISWAf WAJIB dilaporkan kepada masyarakat secara periodik, berkesinambungan dan tepat
waktu.
Untuk meningkatkan potensi orang yang dibantu, perlu dipelajari kualitas dari calon penerima
bantuan. Kualitas didasarkan pada kemungkinan perubahan dari mustahiq menjadi muzakki,
semakin besar kemungkinan tsb, maka semakin mungkin diberi bantuan. Mustahiq harus melihat
dari prospek usia peningkatan kualitas diri, pada usia tersebut mendorong terciptanya mustahiq
baru, yang memahami ZISWAF sebagai alat mengaplikasikan tamggungjawab sosial tsb.
KABUPATEN KAPUAS