Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha kecil menengah (UKM) memperlihatkan potensi yang besar,


terlihat dari peranan UKM terutama sejak krisis moneter tahun 1998. Prosiding Seminar
Nasional ISBN 978-602-60569-2-4 Dibandingkan dengan perusahaan besar, UKM cukup kuat
menahan gejolak krisis ekonomi. Banyak UKM yang tetap memperoleh laba yang tinggi,
walaupun pada tahun 1998 selama puncak krisis pertumbuhan ekonomi negatif 13,4%
mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah unit usaha sebanyak 2,95 juta unit lebih
(Kementerian Koperasi dan UKM, 2001 diakses di www.depkop.go.id). Menurut Kuncoro
(2008), UKM terbukti mampu bertahan terhadap krisis moneter dan mampu survive karena,
pertama, tidak memiliki utang luar negeri, kedua tidak banyak utang di perbankan karena modal
tidak terlalu besar, dan ketiga menggunakan input lokal dan yang terakhir berorientasi ekspor.
UKM juga berkontribusi besar dalam perekonomian Indonesia, misalnya dalam hal penyerapan
tenaga kerja yang melebihi 90% dan kontribusinya bagi PDB (Produk Domestik Bruto)
Indonesia yang lebih dari 50% (KMKUKM, 2012 diakses di www.depkop.go.id).
Kontribusi tersebut akan semakin baik, apabila berbagai permasalahan yang dihadapi
UKM tersebut dapat diatasi, dan salah satunya adalah permasalahan dalam ketidakmampuan
menyediakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam berbagai pengambilan keputusan
usahanya (Wahyudi, 2009). Untuk menghadapi masalah tersebut, diperlukan suatu sistem
pelaporan intern yang memadai, sehingga kalau terjadi penyelewengan ataupun pemborosan
dalam proses produksi dapat segera diatasi. Dalam sistem pelaporan intern ini diperlukan
akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen merupakan jaringan penghubung yang sistematis
dalam penyajian informasi yang berguna dan dapat membantu pimpinan perusahaan dalam usaha
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Informasi akuntansi manajemen
ini terdiri dari informasi akuntansi biaya penuh (full cost accounting), informasi akuntansi
differensial (differential accounting), dan akuntansi pertanggungjawaban (responsibility
accounting). Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal yaitu obyek
informasi, alternatif yang akan dipilih dan wewenang manajer (Machfoedz, 1990). Jika informasi
akuntansi manajemen dihubungkan dengan obyek informasi seperti produk departemen dan
aktivitas perusahaan, maka akan dihasilkan informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi
manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep
informasi akuntansi diferensial, yang sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk tujuan
pengambilan keputusan pemilihan beberapa alternatif. Jika informasi akuntansi manajemen
dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep
informasi akuntansi pertanggungjawaban yang bermanfaat untuk mempengaruhi perilaku
manusia dalam organisasi.
1
Kewajiban menyelenggarakan pencatatan akuntansi yang baik bagi UKM di Indonesia
sebenarnya telah tersirat dalam Undang-undang UKM No. 9 tahun 1995 dan Undang-undang
perpajakan No 2 Tahun 2007 tentang Pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi.
Pemerintah maupun komunitas akuntansi telah menegaskan pentingnya pencatatan dan
penyelenggaraan informasi akuntansi bagi UKM. Namun dalam kenyataannya, sebagian besar
UKM di Indonesia belum menyelenggarakan dan memanfaatkan akuntansi dalam pengelolaan
usahanya (Wahyudi, 2009).
Permasalahan ketidakmampuan menyediakan dan menggunakan informasi akuntansi
dalam berbagai pengambilan keputusan usaha diduga karena kurangnya persepsi dan
pengetahuan pengelola/pemilik UKM dalam akuntansi (Sari & Setyawan, 2012). Persepsi
pengelola/pemilik UKM dapat diukur dari unsur-unsur persepsi yang meliputi perhatian,
pemahaman dan ingatan seseorang (Assael, 1992). Sedangkan pengetahuan pengelola/pemilik
UKM dapat diukur dari: pengetahuan akuntansi, pelatihan akuntansi, pendidikan dan
pengalaman menggunakan informasi akuntansi (Dharma, 2010, dan Sari & Setyawan, 2012;
Ediraras, 2010). Kemampuan pelaku UKM dalam memberikan informasi keuangan yang akurat
akan berdampak terhadap stakeholder bisnis UKM tersebut, misalnya kreditor, pemasok,
karyawan dan manajemen. Bisnis UKM yang keuangannya dikelola dan diinformasikan secara
transparan dan akurat akan memberikan dampak yang positif terhadap bisnis UKM itu sendiri
(Ediraras, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah para pelaku UKM sudah menerapkan akuntansi management?


1.2.2 Apa saja kegunaan akuntansi management dalam pengelolaan keuangan?.
1.2.3 Bagaimana pemanfaatan akuntansi management sebagai alat untuk meningkatkan kinerja
UKM ?.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Membantu usaha kecil menengah memahami pentingnya system akuntansi management
pada usaha mereka.
1.3.2 Memberikan informasi kepada pemula yang ingin membuat suatu usaha
1.3.3 Memberikan informasi tentang kegunaan akuntansi management dalam suatu usaha

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Mengetahui pentingnya akuntansi management dalam suatu usaha.


1.4.2 Mengetahui kegunaan akuntansi management dalam usaha kecil menengah
1.4.3 Memahami kendala kendala yang biasanya dihadapi oleh usah kecil menengah

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Akuntansi Managemen

2.1. Sistem Akuntansi Manajemen


Sistem akuntansi manajemen adalah sistem yang mengumpulkan data operasional dan
finansial, memprosesnya, menyimpannya dan melaporkannya kepada pengguna, yaitu para
pekerja, manajer, dan eksekutif (Marina,2014). Dengan penjelasan diatas mengilhami Chenhall
dan Morris merumuskan kharakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen yang bersifat
broad scope, timeliness, aggregated, dan integrated menyatakan bahwa penggunaan informasi
sistem akuntansi manajemen dapat membantu manajer dan organisasi untuk mengadopsi dan
mengimplementasikan rencanarencana mereka dalam merespon lingkungan persaingan. Sistem
akuntansi manajemen dilihat sebagai suatu sistem yang dapat memberikan informasi
benchmarking dan monitoring dari informasi internal dan historis yang secara tradisional
dihasilkan sistem akuntansi manajemen. Sistem akuntansi manajemen (SAM) merupakan sistem
formal yang dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer. Perencanaan sistem
akuntansi manajemen (Gusti Ayu,2014).

2.2. Peranan Sistem Akuntansi Manajemen


menyatakan informasi SAM dapat memudahkan pengguna (para manajer atau eksekutif)
untuk mengontrol biaya, mengukur dan meningkatkan produktivitas, dan dapat pula memberikan
dukungan terhadap proses produksi. berpendapat bahwa ada 3 komponen pengendalian system
akuntansi manajemen (SAM) yaitu :

a. Quality goals (Tujuan kualitas)

Merupakan tujuan atau tingkat kinerja yang harus dicapai oleh suatu individu atau
organisasi Tujuan atau target yang ditetapkan dengan jelas akan membuat individu atau pun
kelompok mengerti apa yang harus dikerjakan. Individu atau kelompok tersebut dapat membuat
perencanaan kerja sehingga kinerja mereka meningkat dan dapat mencapai tujuan perusahaan.
Sasaran kualitas (quality goal) bisa dilihat sebagai tujuan atau tingkat kinerja yang individu atau
organisasi harus capai. Suatu perusahaan harus memiliki sasaran yang ingin dicapai mengapa
perusahaan tersebut didirikan.

b. Quality feedback (Umpan balik kualitas)

3
Merupakan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi langkah-langkah yang
dilakukan dalam melaksanakan suatu rencana. menyatakan bahwa feedback terhadap kinerja
diperlukan untuk memungkinkan para karyawan menentukan hubungan antar perilaku mereka
sendiri dan outcomes dari proses produksi. Umpan balik merupakan hal yang sangat penting
untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan karyawan. Karyawan akan terus memberikan
umpan balik hanya jika anda mau dan mampu melakukan sesuatu dengan informasi yang anda
peroleh.

c. Quality-related incentives (Kualitas intensif)

Merupakan sistem pengakuan dan sistem penghargaan untuk mengakui adanya perbaikan
kualitas dari kelompok dan individu. Pengakuan dan pemberian penghargaan terhadap individu
atau kelompok yang berprestasi/ yang memiliki kinerja baik akan sangat menjunjung kinerja
kualitas produk yang diharapkan dapat menciptakan kondisi untuk memotivasi pekerja untuk
mencapai hasil yang diinginkan.

d. Pengendalian Kualitas ( Quality Control)

Pengendalian Kualitas (Quality Control) merupakan suatu kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan suatu produk melalui proses penelitian, pengembangan serta perancangan suatu
produk yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan konsumen. kegiatan ini dilakukan oleh team
dari kualiti kontrol, akan tetapi tidak terlepas dari kerjasama seluruh karyawan beserta pimpinan
dari sebuah perusahaan. kualitas suatu produk adalah “keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu
produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan
sesuai dengan nilai uang yang telah dikeluarkan. (Ilham N.M,2012 dalam Lilia Pasca
Riani,2016). Pengendalian dan pengawasan adalah: Kegiatan yang dilakukan untuk menjamin
agar kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan
apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apa yang
diharapkan dapat tercapai. Tujuan dari pengendalian kualitas adalah:
1. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk dan proses dengan menggunakan kualitas
produksi tertentu dapat menjadi sekecil mungkin.
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin. Tujuan utama
pengendalian kualitas adalah untuk mendapatkan jaminan bahwa kualitas produk atau
jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dengan
mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah mungkin.

B. Usaha Mikro dan Kecil Menengah

4
Usaha Mikro Dan Kecil Menengah Bentuk UMKM dapat berupa perusahaan perseorangan,
persekutuan, seperti misalnya firma dan CV, maupun perseroan terbatas. UMKM dapat
dikategorikan menjadi tiga terutama berdasar jumlah aset dan omzet sebagaimana tercantum di
Undang –Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM sebagai berikut:
1. Usaha Mikro : Usaha produktif milik perseorangan danatau badan usaha perseorangan
yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Aset ≤ Rp50.000.000,00Memiliki kekayaan bersih kurang dari atau sama dengan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
b) Omzet ≤ Rp300.000.000,00Memiliki hasil penjualan tahunan kurang dari
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
2. Usaha Kecil : Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Rp50.000.000,00 < Aset ≤ Rp500.000.000,00Memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha); atau
b) Rp300.000.000,00 < Omzet ≤ 2.500.000.000,00Memiliki hasil penjualan tahunan
lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
3. Usaha Menengah : Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Rp500.000.000,00 < Aset ≤ Rp10.000.000.000,00Memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk dan bangunan tempat
usaha; atau
b) Rp2.500.000.000,00 < Omzet ≤ Rp50.000.000.000,00Memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)

5
BAB III

PEMBAHASAN

Akuntansi sebenarnya tidak hanya berlaku bagi perusahaan yang sudah besar. Tetapi
bisnis yang masih dalam tahap pengembangan pun harus menerapkan sistem akuntansi.Terutama
menjalankan sistem akuntansi manajemen bagi usaha kecil. Ada beberapa fungsi akuntansi
manajemen bagi usaha kecil yang dapat diterapkan dan menjadi jalan untuk berhasil dan sukses.

Akuntansi manajemen adalah sistem yang memiliki tujuan untuk memberikan informasi
mengenai kondisi keuangan usaha kepada pihak manajerial. Jika pada perusahaan besar,
akuntansi manajemen akan diberikan kepada para manajer-manajer divisi masing-masing,
sebagai alat untuk pengambilan keputusan, dan bahan informasi kondisi perusahaan.

Lalu bagaimana pada usaha kecil? Tentu tidak berbeda jauh, sistem akuntansi manajemen pada
usaha kecil sebagai bahan acuan bagi para pemilik bisnis untuk menjalankan usahanya, untuk
mereview kembali apakah usaha yang Anda jalankan sudah sesuai arah, dan sesuai pada strategi
yang telah diusung sebelumnya.

3.1 Pentingnya Akuntansi Manajemen Untuk Bisnis UKM

Sebagai pemilik bisnis, perlu membuat keputusan yang bijaksana. Ini berlaku untuk setiap area
bisnis, terutama dalam hal keuangan. Seperti kebanyakan orang yang memiliki bisnis kecil,
pemilik begitu sibuk mengurus banyak hal, sehingga pemilik tidak dapat meluangkan waktu
untuk menyiapkan laporan keuangan, kecuali pada saat menyiapkan SPT tahunan setahun sekali.

Mempersiapkan catatan keuangan setahun sekali adalah apa yang kita sebut dengan
akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen di sisi lain, dilakukan jauh lebih sering.

3.1.1 Perbedaan Akuntansi Manajemen & Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan membantu untuk mengklasifikasikan, menganalisis, meringkas, dan


mencatat transaksi keuangan perusahaan. Tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah untuk
menampilkan gambaran yang akurat dan adil dari urusan keuangan perusahaan.

Akuntansi Manajemen mengumpulkan, menganalisis, dan memahami informasi keuangan,


secara kualitatif, dan statistik untuk membantu manajemen membuat keputusan yang efektif
dalam bisnis.

6
Akuntansi manajemen memiliki cakupan yang luas karena seluruh keputusan bisnis dibuat oleh
orang-orang di manajemen puncak.Strategi bisnis diambil berdasarkan data yang dihasilkan oleh
akuntansi manajemen. Termasuk juga prediksi bisnis di masa mendatang agar para pemilik
bisnis siap menghadapi tantangan baru, serta mencapai tonggak pencapaian yang baru.

Namun, akuntansi manajemen tidak dapat dilepaskan dari akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
dan statistik. Akuntan manajemen mengumpulkan data dari akuntansi keuangan dan
mengevaluasi kinerja urusan keuangan perusahaan sehingga mereka dapat memprediksi target
yang lebih baik dan dapat meningkatkan kinerja di tahun berikutnya.

Tidak seperti akuntansi keuangan, yang menyediakan informasi untuk Kantor Pelayanan Pajak
setiap setahun sekali, akuntansi manajemen membantu Anda mendapatkan pemahaman nyata
tentang apa yang sedang terjadi dalam bisnis Anda.

Laporan akuntansi manajemen disiapkan dengan durasi yang jauh lebih sering (biasanya setiap
bulan). Ini membuat pemilik mendapat akses akurat ke informasi kinerja bisnis, sehingga pemilik
dapat bertindak dengan cepat jika muncul suatu masalah.

Perbedaan lainnya adalah bahwa laporan akuntansi manajemen lebih dari sekadar laporan laba
atau rugi atau neraca.

Berikut adalah perbedaan paling penting antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen:

 Ruang lingkup akuntansi keuangan lebih sempit dari akuntansi manajemen. Ruang
lingkup akuntansi manajemen lebih luas.
 Tujuan dari akuntansi keuangan adalah untuk menampilkan gambaran yang akurat dan
adil dari urusan keuangan perusahaan kepada investor potensial, pemerintah, dan
pemegang saham yang ada. Tujuan manajemen akuntansi, di sisi lain, adalah untuk
memfasilitasi manajemen dalam membuat keputusan yang efektif atas nama pemegang
saham.
 Akuntansi keuangan tidak bergantung pada akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen
mengumpulkan data dan informasi dari akuntansi keuangan.
 Akuntansi keuangan hanya berbicara tentang data kuantitatif, dan akuntansi manajemen
berhubungan dengan data kuantitatif dan kualitatif.
 Akuntansi keuangan perlu dilaporkan dengan mempertahankan format tertentu.
Akuntansi manajemen diwakili melalui format atau struktur informal.
 Akuntansi keuangan didasarkan pada informasi historis. Akuntansi manajemen, di sisi
lain, didasarkan pada informasi historis dan prediktif.

3.1.2 Fungsi Akuntansi Manajemen

7
Akuntansi manajemen memiliki beberapa fungsi utama yaitu sebagai berikut:

 Prakiraan arus kas: Akuntansi manajemen meramalkan hal yang paling penting dalam
bisnis; yaitu arus kas. Atas dasar prediksi arus kas masuk, pemilik bisnis atau manajemen
memutuskan untuk mengambil langkah-langkah korektif untuk meningkatkan arus kas
atau untuk mempercepat pertumbuhan.
 Prakiraan masa depan: Akuntansi manajemen membantu meramalkan masa depan
perusahaan, industri, dan perubahan sosial, politik, ekonomi, dan teknologi (jika ada);
karena semua faktor ini mempengaruhi bisnis atau organisasi.
 Pengembalian investasi: Akuntansi manajemen menganalisis dan mensintesis semua
informasi yang dikumpulkan. Yang paling penting dari semua itu adalah seberapa banyak
perusahaan mendapatkan return (dalam hal uang, reputasi, pertumbuhan, dan pangsa
pasar) pada waktu, usaha, uang, dan sumber daya yang mereka gunakan.
 Memahami varians kinerja: Perbedaan antara perkiraan dan kinerja aktual menciptakan
varians. Akuntansi manajemen membantu manajemen memahami varians performa dan
menunjukkan langkah-langkah untuk memperbaikinya.
 Membuat atau mengalihkan keputusan: Akuntansi manajemen membantu organisasi
mencari tahu apakah harus membuat infrastruktur atau cukup melakukan outsourcing
fungsi. Sebagai contoh, akuntansi manajemen membantu suatu organisasi memutuskan
apakah harus menciptakan infrastruktur untuk menghasilkan bahan mentah dari produk
yang mereka hasilkan atau cukup dengan melakukan outsourcing untuk semua bidang
diluar fokus utama bisnis.

3.2 Fungsi Akuntansi Manajemen bagi Usaha Kecil

1. Alat Analisis Biaya Usaha

Pelaku bisnis kecil atau UMKM harus memahami biaya usaha. Sebab, biaya usaha ini
yang akan menjadi alat untuk melakukan analisis apa saja yang harus dilakukan pada usaha
Anda. Karena biaya bisnis akan menjadi acuan mengenai keputusan harga produk, harga jasa,
bahan baku yang harus dibeli, dan apapun kegiatan operasional.

Dengan memiliki sistem akuntansi manajemen, sebagai pemilik bisnis bisa memantau
pergerakan usaha Anda. Dibagian mana Anda harus menghabiskan biaya, dan dibagian mana
Anda harus menekan pengeluaran operasional usaha. Serta biaya mana saja yang harus dihapus
karena pemborosan. Semua ini akan terpantau, jika Anda menjalankan sistem akuntansi
manajemen yang benar.

2. Untuk Memahami Arus kas

8
Banyak pengusaha UMKM yang tidak mengerti mengenai apa itu arus kas. Padahal arus
kas ini akan menjadi salah satu acuan keberhasilan dalam menjalankan bisnis. Karena dengan
memiliki sistem akuntansi manajemen, umumnya Anda akan memiliki informasi untuk melihat
siapa saja pelanggan yang belum membayarkan utang kepada Anda, supplier mana yang belum
Anda bayar, serta berapa modal operasional yang masih tersisa serta berapa pemasukan yang
telah Anda dapatkan. Jika Anda terlalu gencar untuk pengeluaran, maka ini pun akan sangat
berbahaya bagi bisnis yang Anda jalankan.

3. Alat Kontrol Bisnis

Fungsi akuntansi manajemen bagi usaha kecil selanjutnya adalah sebagia alat pengontrol
bisnis. Dengan memiliki kontrol bisnis, Anda juga bisa memantau bagaimana kondisi penjualan
usaha Anda. Apakah penjualan Anda omzetnya terus naik, atau malah penjualan Anda selalu
menurun.

Tentunya sebagai alat kontrol bisnis, maka acuannya adalah penjualan. Dimana setiap
akhir periode Anda akan melakukan evaluasi penjualan. Apakah produk atau jasa yang Anda jual
semakin meningkat peminatnya? Jika iya maka keuntungan seharusnya terus bertambah, tetapi
jika tidak maka keuntungan Anda pun tidak akan bertambah sama sekali. Hal inilah yang
menjadi salah satu hal terpenting yang menjadi fungsi akuntansi manajemen bagi usaha kecil.

4. Kinerja Usaha

Ada fungsi yang cukup penting dalam menjalankan akuntansi manajemen pada usaha kecil.
Salah satunya adalah sebagai alat evaluasi kinerja usaha selama periode berjalan. Dari laporan
keuangan yang sudah Anda buat, maka kinerja usaha Anda akan terpantau. Apakah kinerja usaha
Anda meningkat atau malah menurun. Apakah kinerja selama periode berlangsung sudah
mencapai target usaha Anda atau belum. Semua ini akan terpantau jika Anda menjalankan fungsi
akuntansi manajemen dengan baik dan benar.

Segelintir hal diatas hanya bagian kecil dari fungsi akuntansi manajemen bagi usaha kecil.
Apabila Anda menerapkannya dengan baik maka Anda bisa memantau bagaimana usaha Anda
berjalan. Dasar acuan dari sistem akuntansi manajemen adalah laporan keuangan.

Bagi usaha kecil laporan keuangan semacam momok yang menakutkan. Karena pelaku usaha
banyak yang tidak menerapkan pembukuan dalam usaha yang ia jalankan. Padahal pembukuan
adalah tahapan akuntansi sebelum terciptanya sebuah laporan keuangan.

Jika sebagai pemilik usaha merasa sulit dalam membuat laporan keuangan dengan rumus
yang ada pada Microsoft Excel yang tidak di kuasai. Ada baiknya segera memakai software

9
akuntansi untuk bisnis, salah satunya adalah software akuntansi Accurate yang bisa dipakai oleh
seluruh jenis usaha di Indonesia dan sudah dipercaya oleh ribuan pengusaha UMKM.

Dengan Accurate, pemilik bisa menjalankan penjurnalan, pembukuan, pencatatan arus kas,
penyedia informasi stok, dan juga memantau seluruh keuangan cabang. Dengan begitu, di akhir
periode pemilik bisa menghasilkan sebuah laporan keuangan yang baik dan benar dan berfungsi
sebagai bahan evaluasi untuk menjalankan sistem akuntansi manajemen pada usaha.

Akuntansi manajemen memungkinkan pemilik untuk melacak biaya persediaan, yang


membantu memperkirakan kebutuhan inventaris masa depan, serta memastikan pemilik
mendapatkan keuntungan yang cukup. Jika pemilik menemukan terjadinya peningkatan biaya,
pemilik dapat mengatasinya segera dengan mencari vendor yang berbeda atau mengambil
langkah untuk meningkatkan penjualan.

Jika pemilik memproduksi suatu produk (meskipun dalam skala kecil), pemilik dapat
menggunakan metode alokasi biaya untuk mencari tahu berapa banyak setiap item membebani
bisnis. Ada berbagai cara untuk melakukan ini; oleh pekerjaan, oleh proses atau oleh aktivitas.
Hasil data akuntansi manajemen membantu menentukan apa yang terjadi pada setiap produk.
Mereka juga memungkinkan untuk menyesuaikan harga dengan cepat, sejalan dengan
peningkatan biaya bahan baku atau tenaga kerja.

Bahkan perusahaan jasa dan profesional independen dapat menggunakan teknik akuntansi
manajemen. Dengan melacak berapa banyak waktu dan bahan yang gunakan untuk berbagai
jenis layanan yang di berikan, pemilik dapat memperkirakan biaya masa depan dan menetapkan
target penjualan. Pemilik juga dapat menganalisis jumlah waktu yang dapat Anda habiskan pada
setiap klien atau pelanggan untuk mengoptimalkan keuntungan.

Dengan memahami bagaimana akuntansi manajerial digunakan dalam kepemilikan bisnis,


pemilik usaha kecil dapat fokus untuk membuat keputusan berdasarkan data ketika mereka
mengelola bisnis. Berikut ini aspek-aspek yang dapat maksimalkan dengan penggunaan
akuntansi manajemen:

1. Perencanaan

Pemilik usaha kecil dapat menggunakan informasi akuntansi manajerial untuk merencanakan
bisnis mereka. Melakukan perencanaan anggaran, sebaiknya dengan mendengarkan masukan
dari tim manajemen dan karyawan, pemilik dapat memiliki perkiraan saldo kas dan persediaan
sepanjang tahun. Lebih lanjut, anggaran dapat memproyeksikan jumlah jam kerja yang
diperlukan untuk produksi. Hal ini memberikan wawasan pemilik tentang kebutuhan perekrutan
tahunan. Salah satu penggunaan paling kuat dari rencana anggaran adalah dalam penetapan

10
target. Dengan membuat tolok ukur anggaran, pemilik dapat memotivasi karyawan untuk
melakukan pencapaian luar biasa.

2. Fungsi Kontrol

Setelah rencana dibuat, pemilik menggunakan informasi akuntansi manajemen untuk


mengendalikan bisnis. Dengan menghasilkan laporan kinerja, pemilik dapat mengetahui di mana
bisnis berkinerja baik dan di mana untuk memindahkan upaya untuk mengisolasi strategi yang
tidak memuaskan. Dalam bisnis kecil yang memisahkan kepemilikan dan fungsi manajemen,
pemilik dapat menggunakan laporan kinerja untuk mengawasi bisnis tanpa terlibat dalam operasi
sehari-hari. Ini memungkinkan pemilik untuk mengejar investasi lain atau mengelola perusahaan
lain.

3. Pengambilan Keputusan

Salah satu penggunaan terbaik informasi akuntansi manajemen adalah membantu membuat
keputusan berdasarkan data. Pemilik usaha kecil perlu memutuskan produk apa yang akan dijual,
berapa banyak yang harus diisi, apa yang harus dipasarkan dan bagaimana memperluasnya, di
antara banyak keputusan lainnya. Meskipun ada tempat dalam bisnis untuk intuisi, dengan
memeriksa informasi akuntansi manajemen, pemilik dan manajer dapat secara sistematis
mengevaluasi berbagai alternatif keputusan.

4. Evaluasi Manajemen

Bagi pemilik yang tidak mengelola bisnis mereka, informasi akuntansi manajemen dapat
digunakan untuk mengevaluasi manajer bisnis. Balanced scorecard menggunakan data keuangan
dan non-keuangan untuk memberikan gambaran total kinerja manajemen. Untuk kepemilikan, ini
menyediakan cara untuk mengevaluasi kinerja sambil mempertimbangkan keuntungan, tetapi
tidak menjadikannya fokus keseluruhan dari evaluasi. Sistem akuntansi manajemen unik karena
mereka akan memberikan informasi keuangan, seperti yang diharapkan, tetapi juga dapat
dikonfigurasi untuk menyediakan informasi non-keuangan juga.

5. Pertimbangan

Pemilik bisnis harus mempertimbangkan penerapan sistem informasi akuntansi manajemen


otomatis ke dalam operasi bisnis mereka. Sistem informasi ini dapat sesederhana membuat
spreadsheet keuangan untuk memasukkan informasi dan menghitung profitabilitas dasar. Ketika
usaha kecil terus tumbuh dan memperluas operasi mereka, sistem akuntansi manajemen yang
lebih resmi mungkin diperlukan untuk secara akurat melacak informasi keuangan. Sistem ini
sering termasuk beberapa modul yang digunakan untuk mengalokasikan biaya produksi,
penganggaran, peramalan dan kebutuhan akuntansi manajemen lainnya.

11
6. Keuntungan Kompetitif

Akuntansi manajemen dapat membantu usaha kecil menciptakan keunggulan kompetitif dalam
lingkungan bisnis. Banyak pemilik bisnis fokus untuk menciptakan barang-barang konsumsi
dengan menjual produk dengan harga terendah dan kualitas tertinggi di pasaran. Kemampuan
untuk meninjau dan menilai informasi keuangan melalui akuntansi manajemen merupakan
langkah penting dalam menciptakan keunggulan kompetitif finansial. Pemilik usaha kecil
mungkin dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik dengan secara hati-hati memantau proses
produksi bisnis secara konsisten.

3.3 Alasan Banyak Bisnis UKM Tidak Menggunakan Akuntansi Manajemen

Banyak pemilik usaha kecil dan menengah tidak menggunakan akuntansi manajemen ke
dalam bisnis mereka. Ada dua alasan yaitu Waktu dan uang.

Pemilik bisnis sering kekurangan waktu untuk melihat gambaran yang lebih besar yang
akan memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan bentuk akuntansi alternatif, apalagi
mencari waktu tambahan untuk menerapkan sistem seperti itu dan menjalankan laporan standar
yang diperlukan.

Alasan lain pemilik usaha kecil sering menghindari akuntansi manajemen adalah karena
mereka percaya itu terlalu mahal. Bagaimana pun, ada biaya yang diperlukan untuk menyiapkan
sistem dan proses baru. Namun, dengan implementasi akuntansi manajemen, Anda dapat
membuat bisnis Anda berjalan efisien dan proaktif.

Pemilik bisnis UKM menghadapi sejumlah tantangan setiap hari, dan akuntansi adalah
hal yang krusial.

Sebagai pemilik bisnis, pemilik seolah memakai beberapa topi dalam waktu yang
bersamaan. Tugas pemilik meliputi pemasaran produk hingga mempekerjakan orang yang tepat
untuk mempertahankan customer relationship. pemilik juga harus terus melacak laba dan
akuntansi bisnis.

Akuntansi mungkin bukan passion pemilik, tetapi menjaga agar laporan keuangan
terorganisir sangat penting untuk bisnis kecil. Akuntansi adalah bahasa bisnis yang berbicara
tentang pertumbuhan keuangan. Ini menerjemahkan angka ke dalam pernyataan yang
komprehensif tentang profitabilitas bisnis.

banyak ukm-ukm yang menyepelekan system akuntansi management pada usaha


mereka. Hal ini dipengaruhi beberapa factor yang di antaranya adalah:
a. anggapan akan usaha yang mereka jalankan merupakan usaha keluarga dan tidak begitu
besar maka tidak diperlukan akuntansi.
12
b. Karena kurangnya pengetahuan atau keterampilan seseorang yang berhubungan dengan
akuntansi.
c. Tidak adanya tenaga ahli dibidang akuntansi.
d. Dana yang digunakan untuk usaha seringkali bercampur dengan dana sendiri, atau
langsung digunakan untuk membeli barang tanpa sempat melakukan akuntansi terlebih
dahulu.
e. Akuntansi terlalu rumit, juga dikarenakan waktu yang ada sudah tersita untuk pekerjaan,
sehingga sulit sekali menyisihkan waktu untuk menyusun akuntansi.
f. Kegiatannya masih terbatas sehingga pendapatannya tidak tetap. Para pengelola ukm ini
masih belum sadar bahwa akuntansi merupakan aspek manajemen untuk menciptakan
usha yang sehat, sekecil apapun data keuangan itu, harus dicatat dengan baik dan ada
pembuktian melalui laporan.

Melihat banyak UKM yang pembukuan nya belum baik, maka peran akuntan management
akan sangat penting bagi UKM untuk membantu memberikan pelatihan dan pemahaman akan
pentingnya akuntansi management serta memberikan pemahaman tentang bagaimana cara
pencatatan dan pembuatan laopran keuangan yang baik. Pembukuan UKM harus yang baik akan
banyak manfaatnya, selain membuat data keuangan usaha menjadi rapi, pihak pemberi bantuan
atau modal usaha juga akan lebih percaya apabila akan memberi suntikan dana. Dengan
pengaruh lingkungan bisnis yang besar, usaha kecil dan menengah yang ingin maju mulai
berbenah untuk meningkatkan kemampuannya dalam segala hal untuk memenangi persaingan.
Persaingan itu sendiri bukan hanya persaingan dalam negeri saja tetapi juga mulai merambah
terhadap persaingan global. Globalisasi pasar sendiri dapt memberikan dampak positif pada
perkembangan perusahaan menengah dan kecil dan keunggulan bersaing di sector ekonomi atau
industri tertentu. Menyikapi hal ini akuntan harus juga meningkatkan kemampuannya untuk
membantu UKM memasuki pasar global tersebut. Akuntan tidak hanya melatih UKM membuat
laporan keuangan, tetapi memberi masukan strategi apa yang perlu diambil dalam dalam
memenangkan persaingan tersebut dengan menciptakan informasi non keuangan seperti proses
bisnis internal, pertumbuhan pembelajaran dan kepuasan pelanggan.

13
BAB IV

KESIMPULAN

Banyak orang sering menganggap akuntansi kurang penting pada saat mereka
melakukan pembelian atas suatu barang, sehingga mereka melupakan bukti yang seharusnya
menjadi lampiran dalam melakukan pencatatan akuntansi. Seringkali pemilik usaha kecil dan
menengah mengabaikan perlunya suatu proses Akuntansi bagi usaha mereka, karena persepsi
yang salah bahwa Akuntansi hanyalah untuk perusahaan besar saja. Sebesar apapun usaha Anda,
Akuntansi sangat diperlukan jika Anda ingin usaha Anda berkembang. Selain itu mengingat
relatif banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan akuntansi, maka pelaku UKM yang
belum menerapkan akuntansi agar mulai menerapkan akuntansi. Sedikit apapun transaksi yang
terjadi, sesederhana apapun metode akuntansi yang dipakai, informasi yang dihasilkan dari
proses akuntansi akan memberikan pengaruh yang relevan bagi kelangsungan UKM

14
DAFTAR PUSTAKA

https://bukutansi.com/akuntansi-manajemen-untuk-bisnis-ukm/

https://solusiaccurate.com/2017/12/22/fungsi-akuntansi-manajemen-bagi-usaha-kecil-yang-tak-
boleh-dilupakan/

https://abcsemanggi.com/mengapa-akuntansi-manajemen-harus-dilakukan-oleh-pelaku-ukm-ini-
alasannya/

15

Anda mungkin juga menyukai