MAKALAH
Diajukan sebagai Memenuhi Tugas
Disusun Oleh :
SUSRIYADI
181011500281
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2019
i
KATA PENGANTAR
25 Juni 2019
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Devinisi Bencana Alam................................................................................... 2
2.2 Klasifikasi Bencana alam ................................................................................ 3
2.3 Macam-Macam Bencana Alam Di Sekitar Kita ....................................................... 4
2.4 Dampak bencana alam..................................................................................... 11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan devinisi bencana alam.
2. Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3. Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita dan cara mengatasinya.
4. Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bencana alam adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi
populasi manusia.1[1] Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan,
badai tropis, taifun, tornado, kebakaran liar dan wabah penyakit. Beberapa bencana alam
terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan
dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam. Dua jenis
bencana alam yang diakibatkan dariluar angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti
asteroid dan badai matahari. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat
alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda
manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru
dapat menyebutnya sebagai bencana.
2
bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap
bencana yang cukup.
1. Bencana alam geologis Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di
permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa
bumi dan gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng
tektonik di darat atau lantai samudera. Contoh bencana alam geologi yang paling umum
adalah gempa bumi, tsunami dan gunung meletus. Gempa bumi terjadi karena gerakan
lempeng tektonik. Gempa bumi pada lantai samudera dapat memicu gelombang tsunami
ke pesisir-pesisir yang jauh. Gelombang yang disebabkan oleh peristiwa seismik
memuncak pada ketinggian kurang dari 1 meter di laut lepas namun bergerak dengan
kecepatan ratusan kilometer per jam. Jadi saat mencapai perairan dangkal, tinggi
gelombang dapat melampaui 10 meter. Gunung meletus diawali oleh suatu periode
aktivitas vulkanis seperti hujan abu, semburan gas beracun, banjir lahar dan muntahan
batu-batuan. Aliran lahar dapat berupa banjir lumpur atau kombinasi lumpur dan debu
yang disebabkan mencairnya salju di puncak gunung, atau dapat disebabkan hujan lebat
dan akumulasi material yang tidak stabil.
2.Bencana alammeteorologi
3
3.Wabah
Wabah atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi
manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh dunia. 2[3]
Contoh wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah pandemi flu,
cacar dan tuberkulosis.
11. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang
tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena
jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman
banjir.
4
a. Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung
di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir
laut pasang.
. Banjir Sungai, Terjadi karena air sungai meluap.
Banjir Danau, Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
Banjir Laut pasang, Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
5
membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem
pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi
penyerapan air.
tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit
menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat
diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula
dapat menyebabkan tanah longsor.
membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai,
tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian
air agar tidak masuk ke dalam daratan.
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang
tingkat rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Kebanyakan gempa bumi
disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan
lempengan tersebut. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan
magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi.
Gempa bumi merupakan gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk
diperkirakan kedatangannya. Sehingga dapat dilihat bahwa gejala alam ini sifatnya seolah-
olah mendadak dan tidak teratur. Dengan sifat seperti ini, ketika usaha-usaha untuk
memperkirakan masih belum menampakkan hasil, maka usaha yang paling baik dalam
mempersiapkan diri dengan cara mengatasi bencana alam ini adalah dengan mitigasi.
6
Mitigasi yaitu mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana. Usaha mitigasi
adalah meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana
alam sehingga risiko bencana alam dapat dikurangi.
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana
cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran
dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana
pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari
bahaya kebakaran.
7
melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan
kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau
bahan-bahan yang merusak kaki.
Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau gas
usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan
merokok.
Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan oleh
pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan
berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
3. Tsunami
Tsunami adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya
gempa bumi di laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya.
Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret
segala isinya ke laut lepas yang dalam.
8
Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini.
a. Adanya suara gemuruh di laut, hal ini akibat adanya pergeseran lapisan tanah.
b. Laut tiba-tiba menyurut sampai agak jauh ke tengah
c. Karena surutnya laut maka akan tercium bau khas laut seperti bau amis.
d. Burung-burung laut terbang dengan kecepatan tinggi menuju daratan.
4.Gunung Meletus
Gunung meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma, dan
lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi korban jiwa
dan harta benda bisa diminimalisir.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari
dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C.
Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh
radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus
disebut gunung berapi aktif.
9
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
5.Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan
gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan
lereng suatu kawasan, semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor. Longsor terjadi
saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit.
Pada dasarnya sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan daerah perbukitan atau
pegunungan yang membentuk lahan miring. Lahan atau lereng yang kemiringannya
melampaui 20° umumnya berbakat untuk bergerak atau longsor. Tapi tidak selalu lereng
atau lahan yang miring berpotensi untuk longsor.
Secara garis besar faktor penyebab tanah longsor sebagai berikut.
a.Faktor alam
Kondisi geologi antara lain batuan lapuk, kemiringan lapisan tanah, gempa bumi
dan letusan gunung api.
Iklim yaitu pada saat curah hujan tinggi.
Keadaan topografi yaitu lereng yang curam.
b.Faktor manusia
Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal
Penimbunan tanah di daerah lereng.
Penebangan hutan secara liar di daerah lereng.
10
Budidaya kolam ikan di atas lereng.
Sistem drainase di daerah lereng yang tidak baik.
Pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.
Pembebanan berlebihan dari bangunan di kawasan perbukitan.
11
BAB III
PENUTUP
2.5 Kesimpulan
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa
fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena
ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga
menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari
bencana dan daya tahan mereka.
Sedangkan macam- macam bencana alam yang ada di sekitar kita a) Pemanasan
Global b) Gempa bumi c) Gunung meletus d) Kebakaran liar e) Banjir f) Tsunami g)
Bencana alam terkait cuaca h) Tornado i) Kemarau
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai
dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor
besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan
termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda
dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan
juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://lilisokviyani1001.blogspot.com/2013/01/makalah-bencana-alam_12.html
13