BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sains di Indonesia, dunia pendidikan ikut
ambil bagian dalam perkembangan tersebut dengan mengambil langkah-langkah pasti yakni,
penerapan mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta melakukan
praktik di laboratorium untuk pelajaran sains khususnya pelajaran IPA terpadu untuk jenjang
SMP sederajat. Langkah pasti pemerintah tersebut juga terlihat dari ditetapkannya Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2008
pasal 1 dan 2, tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah atau Madrasah mencakup
kepala laboratorium sekolah atau madrasah, teknisi laboratorium sekolah atau madrasah, dan
laboran sekolah atau madrasah.
Mengacu pada Permendiknas tersebut sekolah atau madrasah sangat membutuhkan
kepala laboratorium, teknisi, serta laboran yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
Untuk menjadi kepala laboratorium sekolah atau madrasah dapat dipenuhi dari jalur guru dan
jalur laboran atau teknisi. Khusus untuk jalur guru pendidikan minimal S1, sudah
berpengalaman minimal tiga tahun sebagai pengelola praktikum, dan memiliki sertifikat
kepala laboratorium sekolah atau madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang
ditetapkan oleh pemerintah. Namun, pada kenyataannya masih banyak sekolah atau madrasah
yang belum memiliki kepala laboratorium yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
pemerintah. Oleh sebab itu, pemerintah melalui unit pelaksana teknis PPPPTK IPA
mengembangkan program pendidikan dan pelatihan tenaga laboratorium dan menjalin
kemitraan dengan dinas pendidikan untuk memfasilitasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
bagi guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala laboratorium.
Sebagai langkah untuk mendapatkan kepala laboratorium yang kompeten dan sesuai
dengan yang diharapkan oleh pemerintah, SMP Negeri 2 Girimulya pun mengirimkan salah
satu guru IPA untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Laboratorium IPA.
Setelah mengikuti Diklat setiap peserta dituntut untuk melakukan on the job learning dalam
jangka waktu 1,5 bulan terhitung setelah pelaksanaan diklat.
Pembuatan laporan ini sebagai salah satu bukti keterlaksanaan on the job learning
yang dilakukan oleh setiap peserta diklat di sekolah masing-masing khususnya di SMP
Negeri 2 Girimulya.
B. Tujuan
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk :
1. Sebagai bukti fisik terhadap keterlaksanaan kegiatan on the job learning bagi peserta diklat
calon kepala laboratorium IPA di sekolah atau madrasah.
2. Pembuatan inventaris bagi keterlaksanan on the job learning serta permasalahan dan kendala
yang dihadapi selama pelaksanaan.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan on the job learning dilakukan di SMP Negeri 2 Girimulya selama satu bulan
dimulai pada tanggal 1 31 Januari 2015.
D. Sasaran
Sasaran pelakasanaan on the job learning adalah seluruh peserta diklat Calon Kepala
Laboratorium IPA SMP sepropinsi Bengkulu.
BAB II
PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN
A. Proses Pelaksanaan Pendampingan
Kegiatan pendampingan diklat calon kepala laboratorium IPA tingkat SMP seprovinsi
Bengkulu dilakukan dalam empat tahap yaitu:
1. Pelaksanaan in service training I yang dilaksanakan pada tanggal 21 24 Desember 2014 di
gedung LPMP Provinsi Bengkulu.
2. Pelaksanaan on the job learning yang dilaksanakan di sekolah masing-masing peserta diklat
selama satu bulan mulai dari tanggal 1 30 Januari 2015.
3. Pelaksanaan klaster pendampingan dilaksanakan tanggal 20 Januari 2015 di SMA Negeri 1
Argamakmur
4. Pelaksanaan in Service Learning II yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 11 Februari
2015 di gedung LPMP provinsi Bengkulu.
B. Permasalahan yang Dihadapi Peserta Diklat dalam Pelaksanan On the Job Learning
dan Solusinya
Pada pelaksanaan on the job learning yang dilakukan di SMP Negeri 2 Girimulya,
terdapat beberapa kendala yang dihadapi diantaranya, singkatnya waktu pelaksanaan on the
job learning yang ditetapkan oleh penyelenggara kegiatan dalam hal ini PPPPTK IPA
sedangkan tuntutan yang harus dikerjakan cukup banyak, kurangnya sarana dan prasarana
yang ada disekolah, serta pelaksanaan pendampingan yang hanya dilakukan satu kali selama
kegiatan on the job learning yang dilakukan secara bersama-sama di SMA Negeri 1
Argamakmur.
C. Hasil Pelaksanaan
Setelah pelaksanan on the job learning yang dilakukan di SMP Negeri 2 Girimulya,
adapun hasil yang didapat sebagai berikut:
NIP
Unit Kerja
: 198106222011012007
: SMP N 2 GIRIMULYA
II
III
IV
Keterangan :
I
II
III
IV
: Ruang Praktikum
: Ruang Penyimpanan
: Ruang Penyimpanan
: Ruang Petugas
Jenis Fasilitas /
Barang
Gedung
Jumlah yang
ada
1 Buah
2.
Meja Praktek
10 Buah
10 Buah
3.
Kursi Siswa
20 Buah
20-28 Buah
4.
Meja Guru
1 Buah
1 Buah
5.
Kursi Guru
1 Buah
1 Buah
6.
Papan Tulis
1 Buah
1 Buah
7.
Almari
4 Buah
4 Buah
8.
Bak Cuci
2 Buah
2 Buah
No
Deskripsi
Des
Keterangan
/indikator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
a. Struktur Organisasi
N
O
1.
SASARAN
MUTU
Kesesuaian
pelaksanaan
praktikum
dengan
rancangan
jadwal yang di
buat
PERTANYAAN
Bagaimana
ketercapaina jumlah
kegiatan praktikum
PERTANYAA
N DIAJUKAN
KEPADA
Coordinator
praktik
JAWAB
PENYEBAB
100%
Ada kegiatan
yang
waktunya
bersamaan
dengan jadwal
praktikum
Apakah praktikum
sesuai dengan
jadwal
Berapa persen
jumlah kehadiran
siswa setiap
praktikum
Berapa nilai ratarata praktikum siswa
Teknisi
100%
Guru
pembimbing
praktikum
90%
Karena ada
siswayang
izin
Guru
pembimbing
praktikum
75%
Berapa persen
kualitaspraktikum
yang memenuhi
standart
Guru
pembimbing
praktikum
90%
Karena tidak
semua siswa
memahami
prosedur
praktikum
yang benar
Karena ada
alat dan bahan
yang tidak
ada
Kesesuaian
teknisi dengan
tupoksinya
Apakah teknisi
Teknisi
70%
sudah melakukan
kegiatan seauai
dengan rencana
kerja teknisiyang
telah dibuat
berdasarkan
tupoksinya
Kesesuaian
Apakah laboran
Laboran
90%
kegiatan
sudah melakukan
laboran dengan kegiatan sesuai
tupoksinya
dengan rencana
kerja laboran yang
telah dibuat
berdasarkan
tupoksinya
Kesesuaian
Apakah guru
Guru
100%
kegiatan guru
pembimbing
pembimbing
pembimbing
praktikum sudah
praktikum
dengan
melakukan tugas
tupoksinya
bimbingn sesuai
dengan jadwal
praktikum yang
telah dibuat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
LABORATORIUM SMP NEGERI 2 GIRIMULYA
SMP NEGERI 2
GIRIMULYA
DOKUMEN LEVEL
dilaboratoriu
m
Tenaga teknisi
cukup
memiliki
keahlian yang
sesuai
Tenaga
laboran
memiliki
keahlian yang
sesuai
KODE
TANGGAL BERLAKU
NO REVISI :
Mengetahui,
Kepala Sekolah
KATWANTO, S. Pd
NIP. 19650408 198903 1 005
CHRISTINA DEWI, S. Pd
NIP. 19810622 201101 2 007
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanan kegiatan on the job learning calon kepala laboratorium
yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Girimulya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan on the job learning bagi calon kepala laboratorium setelah mengikuti kegiatan
diklat (in service learning I) merupakan hal yang sangat penting, Karena dengan adanya
kegiatan ini setiap materi yang telah didapatkan dalam diklat dapat secara langsung
diterapkan oleh para peserta.
2. Kegiatan on the job learning juga dapat dijadikan sebagai bukti keterlaksanaan kegiatan
pendampingan satelah kegiatan diklat dilakukan.
3. Dalam kegiatan on the job learning para peserta calon kepala laboratorium IPA diajarkan
untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga setelah menjadi kepala laboratorium
sungguh-sungguh dapat bekerja dengan baik dan professional.
B. Saran
Pada dasarnya kegiatan on the job learning ini adalah kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi para pesarta diklat calon kepala laboratorium, oleh sebab itu semoga dalam
kegiatan selanjutnya pelaksanaan on the job learning ini dilakukaan dengan jangka waktu
yang lebih panjang lagi serta lebih banyak waktu pendampingan yang diberikan oleh
pendamping agar kendala-kendala yang dihadapi selama kegiatan on the job learning lebih
cepat diatasi.
L
A
M
P
I
R
A
N