Anda di halaman 1dari 31

PENUNTUN PRAKTIKUM

SISTEM
RESPIRASI

BAGIAN GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
KATA PENGANTAR

Buku penuntun praktikum ini berisi tentang pengetahuan dasar teori terkait sistem
respirasi, dan akan menjadi acuan pada saat melakukan praktikum sistem respirasi.

Praktikum sistem respirasi adalah penerapan teori manaJemen nutrisi yang telah
diajarkan sebelumnya. Praktikum ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman
mahasiswa mengenai manaJemen terapi nutrisi pada sistem respirasi.

Materi praktikum ini merupakan penanganan penyakit respirasi dengan level


kompetensi 4 yakni mahasiswa mampu menangani sendiri penyakit yang terkait
sistem respirasi hingga selesai seperti penyakit asthma, pneumonia, bronchitis dan
TB tanpa komplikasi.

Oleh karena itu, kami mengharapkan buku penuntun ini dapat menjadi acuan untuk
penanganan terapi nutrisi pada penyakit respirasi. Perbaikan akan kami lakukan
untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Kendari, Maret 2020


Penyusun
PETUNJUK PEMAKAIAN

Penuntun Praktikum Gizi ini diharapkan akan berguna apabila digunakan


sesuai dengan petunjuk - petunjuk sbb:

1. Penuntun Praktikum Gizi ini milik mahasiswa dan harus disimpan dan dijaga
baik – baik. Jangan sampai hilang atau tertukar, untuk itu harap diisi data-data
pribadi saudara pada halaman yang disediakan untuk itu.

2. Penuntun Praktikum Gizi ini harus dibawa pada waktu praktikum. Penuntun
ini berfungsi sebagai acuan pembelajaran dan tempat mencatat data yang
diminta atau pun untuk mencatat hal-hal lain yang dianggap penting.

3. Setiap selesai melakukan praktikum, catatan tadi harus diketahui/


ditandatangani atau paraf oleh asisten/instruktur laboratorium yang
bersangkutan.

4. Selesai praktikum, saudara diwajibkan membuat laporan praktikum yang


ditulis pada kertas format khusus untuk itu. Data untuk laporan tersebut,
diambil dari catatan pada saat mengikuti praktikum. Laporan harus sudah
dimasukkan sesuai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

5. Sebagai bukti bahwa saudara telah menyelesaikan semua praktikum yang


ditugaskan, saudara harus mengisi kartu kegiatan praktikum. Kartu tersebut
harus ditandatangani/diparaf asisten yang bersangkutan. Kertu Kegiatan
Praktikum ini, harus diserahkan sebelum saudara bisa mengerjakan ujian
praktikum.

6. Hal lain akan diterangkan pada waktu asistensi ataupun sebelum


melakukan praktikum.
TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Mahasiswa peserta praktikum diwajibkan mempunyai Penuntun Praktikum Gizi
dan harus membawanya pada setiap kegiatan Praktikum.
2. Mahasiswa harus sudah ada dalam ruangan Praktikum (sesuai dengan
pembagian Kelas dan Kelompoknya) paling lambat 5 menit sebelum praktikum
dimulai. Bagi yang terlambat harus melapor terlebih dahulu ke Koordinator
Praktikum.
3. Mahasiswa peserta praktikum (Praktikan) di wajibkan :
a. Mengenakan jas praktikum dilengkapi dengan papan nama.
b. Membawa perlengkapan Praktikum lainnya yang telah ditentukan
oleh instruktur sesuai dengan jenis praktikum.
4. Setiap Praktikan harus mengetahui terlebih dahulu hal yang
berhubungan dengan praktikum yang akan dilaksanakannya.
5. Setiap Praktikan, wajib melakukan seluruh Praktikum yang dijadwalkan. Bagi
yang berhalangan segera melaporkan diri kepada asisten yang bersangkutan
atau kepada Ketua Lab. Ilmu Gizi dengan membawa bukti / surat keterangan
yang syah (surat keterangan sakit dsb.) Pelaporan ini paling lambat sehari
sesudah Praktikum.
6. Mahasiswa telah dianggap syah menyelesaikan suatu Praktikum bila telah
mendapat pengesahan (tanda tangan/paraf) oleh Asisten / instruktur ybs. pada
tempat yang disediakan pada Penuntun Praktikum Gizi ini.
7. Di ruang Praktikum, praktikan tidak diperbolehkan merokok,
membuat keributan dan hal lain yang mengganggu jalannya Praktikum.
8. Laporan Praktikum selambat - lambatnya dimasukkan 3 (tiga) hari
sesudah melakukan Praktikum.
9. Asisten / instruktur Lab.dan petugas lain yang ditunjuk oleh Ketua
Laboratorium Ilmu Gizi FK-UHO berhak melakukan tindakan yang sesuai demi
untuk menegakkan tata tertib ini.
10. Hal - hal lain yang belum tercantum dalam tata tertib ini bisa diputuskan
oleh Ketua Lab. Ilmu Gizi FK-UHO.
KARTU KEGIATAN PRAKTIKUM
SISTEM RESPIRASI

Nama :………………………………………
Pas No. Induk :………………………………………
Foto
Fakultas :………………………………………
Warna
Universitas :………………………………………
Kelompok/Kelas :………………………………………
Ukuran
4x6 cm Instruktur Lab./Asisten : …………………………….
………………………………………

SEMESTER AWAL / AKHIR THN AKADEMIK 201.../201...

Dilakukan Paraf Paraf Nilai


No.
Judul Praktikum tanggal: Asist: Asist. : Laporan
(Praktikum) (Laporan)

1.

2.

3.

4.

5.

Kartu ini harus diserahkan bersama dengan laporan Praktikum.

EVALUASI :
NILAI UJIAN PRAKTIKUM :
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Petunjuk Pemakaian Iii

Tata Tertib Praktikum Iv

Struktur Organisasi Bagian Ilmu Gizi v

Kartu Kegiatan Praktikum Vi

Daftar Isi Vii

Praktikum 1 : Makronutrien dan Respiratory Quotient 1 -3

Praktikum 2 : Mikronutrien 4 -5

Praktikum 3 : Menyusun Menu 6 -9


PRAKTIKUM I
MAKRONUTRIEN DAN RESPIRATORY QUOTIENT

TANGGAL : Praktikum ini telah dilakukan


Diketahui oleh :
Paraf Asisten/Instr.: .......
Nama Asisten/Instr. :

........................

Kebutuhan Zat Gizi :

Pasien Tanpa Hiperkapnik Pasien Hiperkapnik


(Tuberculosis) (PPOK)

Karbohidrat 50-60 % Karbohidrat 25-30%


Lemak 20-30% Lemak 50-55%
Protein 15-20% Protein 15-20%

Respiratory Quotient (RQ) adalah perbandingan banyaknya CO 2 yang dihasilkan terhadap O2


yang dikonsumsi ketika makanan sedang dimetabolisme untuk menghasilkan energi.

RQ = VCO2 / VO2

Ket : VCO2 = CO2 output ; VO2 = O2 consumption

RQ Karbohidrat : 1.0
RQ Protein : 0.8
RQ Lemak : 0.7

Pada pasien penyakit respirasi disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki
kandungan RQ < 1,0 dikarenakan semakin rendah Nilai RQ, maka CO 2 yang dihasilkan semakin
rendah pula sehingga dianjurkan untuk melakukan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
Tersedia bahan makanan dan food model pada plato/ baki di atas meja

Langkah-langkah :

1. Masing- masing kelompok dipersilahkan mengambil satu plato/ baki yang berisi
bahan makanan

2. Masing-masing kelompok menentukan jenis bahan makanan yang harus direstriksi pada
pasien yang mengalami penyakit respirasi dalam kondisi yang berat

3. Masing-masing kelompok menentukan jenis bahan makanan yang


diberikan lebih banyak dari kondisi biasa

4. Presentasi hasil
CATATAN
PRAKTIKUM II
MIKRONUTRIEN

TANGGAL : Praktikum ini telah dilakukan


Diketahui oleh :
Paraf Asisten/Instr.: .......
Nama Asisten/Instr. :

........................

Mikronutrien :
 

Vitamin A, vitamin C dan vitamin E Membantu memelihara sel tubuh , antioksidan dan
 imunitas tubuh.
 

Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Fosfat (PO4), dan Kalium (K) Memelihara fungsi otot
 agar dapat bekerja optimal.
 
Fe, Zn, Cu, Mn Memelihara tulang, membantu transport oksigen, dan berperan dalam
proses kontraksi otot.

Tersedia bahan makanan dan food model pada plato/ baki di atas meja

Langkah-langkah :

1. Masing- masing kelompok dipersilahkan mengambil satu plato/ baki yang berisi
bahan makanan (disebutkan oleh asisten)

2. Masing-masing kelompok menentukan jenis bahan makanan yang mengandung K,


Ca, PO4 dan Mg

3. Masing-masing kelompok menentukan jenis bahan makanan yang mengandung Vit


A, C, E.

4. Masing-masing kelompok menentukan jenis bahan makanan yang mengandung


Fe, Zn, Cu, Mn

5. Presentasi hasil
CATATAN
PRAKTIKUM III
MENYUSUN MENU

TANGGAL : Praktikum ini telah dilakukan


Diketahui oleh :
Paraf Asisten/Instr.: .......
Nama Asisten/Instr. :

........................

Manajemen Diet :
Metode S O A P E (Subjective, Objective, Assessment, Planning, Evaluation)
 
Subjective Data Informasi yang diperoleh melalui tanya jawab (anamnesis) mengenai 
 keadaan pasien. Data yang dapat diperoleh : Identitas, riwayat penyakit sekarang, riwayat
 penyakit dahulu, keluhan terkait gizi, pola makan, food recall 24 jam.
 
Objective Data Informasi yang diperoleh melalui observasi, inspeksi , palpasi, perkusi, 
 auskultasi terhadap kondisi pasien saat ini. Data yang dapat diperoleh: Data antropometri ,
 hasil pemeriksaan fisis, hasil pemeriksaan laboratorium, tanda-tanda vital.
 
Assessment Menentukan diagnosa pasien berdasarkan data subjektif dan objektif,
 menentukan kebutuhan energi pasien, menentukan kebutuhan zat gizi pasien

(makronutrien).
  
Planning Perencanaan tindakan perawatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
 
Evaluation Peninjauan hasil perencanaan terapinutrisi yang telah dilakukan untuk
menilai efektivitas terapi terhadap kondisi pasien.
Petunjuk 1 : Pembagian kelompok
Kasus 1

Wanita 42 tahun, PPOK berat, dirawat di rumah sakit, antropometri BB (57 kg ), TB (174 cm), TTV :
TD (120/80 mmhg), Nadi (86 kali/menit), frekuensi napas 32 kali/menit) dan suhu (37,6 c).
Terapi Non farmakologik adalah pemberian oksigen. Rawat jalan, AF (1,3), IF (1,2)

Kasus 2

Langkah – Langkah
1. Buat manajemen / terapi gizi pasien tersebut
2. Presentasi hasil
CATATAN
Penentuan kebutuhan energi dengan menggunakan rumus harris benedict

Rumus yang digunakan :

Laki-laki : BEE = 66 +13.7BB + (5TB - 6.8U)

Perempuan : BEE = 655 + 9.6BB + (1.7TB -4.7U)

Untuk mendapatkan hasil yang akurat perlu diperhitungkan aktivitas dan injury factor (terlampir)

TDE= BEE x Activity Factor x Injury Factor

Isilah datanya sebagai berikut :

No Nama Jenis kelamin Umur (th) TB (cm) BB (kg) BBE TDE


Lampiran
Faktor aktivitas dan faktor trauma atau stress untuk menetapkan kebutuhan orang sakit

No Aktivitas Faktor NoJenis Trauma/stress Faktor


1 Istirahat di tempat tidur 1,2 1 Tidak adda stress, pasien dalam 1,3
2 Tidak terikat di tempat tidur keadaan gizi baik

2 Sress ringan ; Peradangan saluran 1,4


cerna,kanker,bedah elektif,trauma
kerangka moderat

3 Stress sedang : sepsis, bedah 1,5


tulang, luka bakar, trauma
kerangka mayor

4 Stress berat ; Trauma multipel, 1,6


sepsis, dan bedah multi sistem

5 Stress sangat berat : luka kepala 1,7


berat, sindroma penyakit
pernapasan akut, luka bakar, dan
sepsis

6 Luka bakar sangat berat 1,8

Sumber : A practical Guide to Nutritional Support in adults and Children Nutritional Support
Service, University Malaya, Kuala Lumpur, 2000
 Total Daily Expenditure

TDE= BEE x Activity Factor x Injury Factor

Tetap memperhitungkan aktivitas dan injury faktor.

 Rumus Harris Benedict :


  
Perempuan:

BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x U)

  
Laki-laki :
BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)

Ket :
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)
Daftar Bahan Makanan Penukar

Golongan I: BAHAN MAKANAN SUMBER HIDRAT ARANG


Satu satuan penukar mengandung: 175 kkalori, 4 gr protein, dan 40 gr karbohidrat

Bahan Makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) Urt
Nasi 100 ¾ gls Maizena* 40 8 sdm
Nasi tim 200 1 gls Tepung beras 50 8 sdm
Bubur beras 400 2 gls Tepung 40 8 sdm
singkong*
Nasi jagung 100 ¾ gls Tepung sagu* 40 7 sdm
Kentang 200 2 bj sdg Tepung terigu 50 8 sdm
Singkong 100 1 ptg sdg Tepung 40 8 sdm
hunkwee*
Talas 200 1 bj bsr Mie basah 200 1 ½ gls
Ubi 150 1 bj sdg Mie kering 50 1 gls
Biskuit meja 50 4 bh Havermout 50 6 sdm
Roti putih 80 2 iris Bihun 50 ½ gls
Kraker 50 5 bh bsr
Keterangan: Bahan makanan yang ditandai (*) kurang mengandung protein, hingga perlu
ditambah ½ satuan penukar bahan makanan sumber protein.

Golongan II: BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN HEWANI


Satu satuan penukar mengandung: 95 kkalori, 10 gr protein, dan 6 gr lemak

Bahan Makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) Urt
Daging sapi 50 1 ptg sdg Telur ayam negeri 60 1 btr
Daging babi 25 1 ptg kcl Telur bebek 60 1 btr
Daging ayam 50 1 ptg sdg Telur puyuh 60 6 btr
Hati sapi 50 1 ptg sdg Ikan segar 50 1 ptg sdg
Didih sapi 50 2 ptg sdg Ikan asin 25 2 ptg sdg
Babat 60 2 ptg sdg Ikan teri 25 2 sdm
Usus sapi 75 3 bulatan Udang basah 50 ¼ sdm
Telur ayam 75 2 btr Bakso daging 100 10 bj sdg
biasa
Golongan III: BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN NABATI
Satu satuan penukar mengandung: 80 kkalori, 6 gr protein, 3 gr lemak, dan 8 gr karbohidrat

Bahan Makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) Urt
Kacang Hijau 25 2 ½ sdm Kacang tolo 25 2 ½ sdm
Kacang Kedelai 25 2 ½ sdm Oncom 50 2 ptg sdg
Kacang merah 25 2 ½ sdm Tahu 100 ½ bj bsr
Kacang tanah 20 2 sdm Tempe 50 2 ptg sdg
terkupas
Keju kacang tanah 20 2 sdm

Golongan IV: SAYURAN (Kelompok B)

Hendaknya digunakan campuran dari daun-daunan seperti: bayam, kangkung, daun singkong
dengan kacang panjang, buncis, wortel, dsb. 100 gr sayuran campur adalah lebih kurang 1 gelas
(setelah dimasak dan ditiriskan) mengandung 50 kkalori, 3 gr protein, dan 10 gr karbohidrat.

 Beligo  Daun lobak  Jamur segar


 Bayam  Daun mangkokan  Kacang panjang
 Biet  Daun melinjo  Kacang kapri
 Buncis  Daun pakis  Kangkung
 Bunga kol  Daun papaya  Katuk
 Cabe hijau  Daun singkong  Kecipir
 Daun bawang  Daun talas  Ketimun
 Daun bluntas  Daun ubi  Kool
 Daun kecipir  Daun waluh  Kucai
 Daun koro  Genjer  Labu siam
 Daun labu siam  Jagung muda
 Daun leunca  Jantung pisang
 Labu waluh  Pepaya muda  Tebu terubuk
 Lobak  Rebung  Tekokak
 Nangka muda  Sawi  Terong
 Oyong (gambas)  Selada  Tomat
 Pare  Seledri  Wortel
 Pecay  Taoge
Golongan V: BUAH-BUAHAN
Satu satuan penukar mengandung: 40 kkalori dan 10 gr hidrat arang

Bahan Makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) Urt
Adpokat 50 ½ bh bsr Mangga 50 ½ bh bsr
Apel 75 ½ bh sdg Nanas 75 1/6 bh sdg
Anggur 75 10 biji Nangka masak 50 3 bj
Belimbing 125 1 bh bsr Pepaya 100 1 bh sdg
Jambu biji 100 1 bh bsr Pisang ambon 50 1 bh sdg
Jambu air 100 2 bh sdg Pisang raja sereh 50 2 bh kcl
Jambu bol 75 ¾ bh sdg Rambutan 75 8 bh
Duku 75 15 bh Salak 75 1 bh bsr
Durian 50 3 bj Sawo 50 1 bh sdg
Jeruk manis 100 2 bh sdg Sirsak 75 ½ gls
Kedondong 100 1 bh bsr Semangka 150 1 ptg bsr
Kemang 100 1 bh bsr Melon 150 1 ptg bsr

Golongan VI: SUSU


Satu satuan penukar mengandung: 110 kkalori, 7 gr protein, 9 gr hidrat arang, dan 7 gr lemak

Bahan Makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) Urt
Susu sapi 200 1 gls Tepung susu whole 25 5 sdm
Susu kambing 150 ¾ gls Tepung susu skim* 20 4 sdm
Susu kerbau 100 ½ gls Tepung saridele 25 4 sdm
Susu kental tak 100 ½ gls Yughurt 200 1 gls
manis
Keju 30 1 ptg sdg

Keterangan: Yang ditandai (*) perlu ditambah 1 ½ satuan penakar minyak untuk melengkapi
lemaknya.

Golongan VII: MINYAK


Satu satuan penukar mengandung: 45 kkalori dan 5 gr lemak

Bahan Makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) Urt
Minyak kacang 5 ½ sdm Kelapa parut 30 5 sdm
Minyak goreng 5 ½ sdm Santan 50 ½ gls
Minyak ikan 5 ½ sdm Lemak sapi 5 1 ptg kcl
Margarin 5 ½ sdm Lemak babi 5 1 ptg kcl
Kelapa 30 1 ptg kcl
Golongan VIII: Gula

Satu satuan penukar mengandung: 30 kkalori dan 7,5 gr karbohidrat

Bahan Makanan Berat (g) Urt Bahan Makanan Berat (g) Urt
Gula pasir 8 1 sdm Jam 12 1 ½ sdm
Gula palm/ aren 8 12 sdm Permen 10 4 gls
Madu 10 1 ¼ sdm Sirup 15 2 sdm

Untuk memudahkan penggunaan, bahan makanan dalam daftar ini dinyatakan dengan alat
ukur yang lazim terdapat di rumah tangga. Cara ini terbukti cukup teliti dan praktis dalam
penyusunan diet. Di bawah ini dicantumkan persamaan antara ukuran rumah tangga
dengan gram.

 1 sdm gula pasir = 8 gr


 1 sdm tepung susu = 5 gr
 1 sdm tepung beras, tepung sagu = 6 gr
 1 sdm terigu, maizena, hunkwee = 5 gr
 1 sdm minyak goreng, margarin = 10 gr
 1 sdm = 3 sdt = 10 ml
 1 gls = 24 sdm = 240 ml
 1 ckr = 1 gls = 240 ml
 1gls nasi = 140 gr = 70 gr beras
 ptg pepaya (5 x 15 cm) = 100 gr
 1 bh sdg pisang (3 x 15 cm) = 50 gr
 1 ptg sdg tempe (4 x 6 x 1 cm) = 25 gr
 1 ptg sdg daging (6 x 5 x 2 cm) = 50 gr
 1 ptg sdg ikan (6 x 5 x 2 cm) = 50 gr
 1 bj bsr tahu (6 x 6 2 ½ cm) = 100 gr

Arti singkatan:

 Bh = buah
 Bj = biji  Bsr = besar
 Btg = batang  Ptg = potong
 Bks = bungkus  Sdm = sendok makan
 Pk = pak  Sdt = sendok teh
 Kcl = kecil  Gls = gelas minum (240 ml)
 Sdg = sedang  Ckr = cangkir

Anda mungkin juga menyukai