Anda di halaman 1dari 17

PRE PLANNING

RONDE KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK CAPLAN

1. Amor Rakasiwi, S. Kep


2. Ana Mariana Ulfah, S. Kep
3. Dian Triyani, S. Kep
4. Dora Hasibuan, S. Kep
5. Julian Suhendra, S. Kep
6. May Daryeti, S. Kep
7. Melisa Pusfita Sari, S. Kep
8. Rita Dewi Lestari, S. Kep
9. Saka Dwi Zatmoko, S. Kep
10. Satrio Kusumo Nugroho, S. Kep
11. Riskie Hikmah, S. Kep
12. Riyan Kurniawan, S. Kep
13. Tien Sumarna, S.Kep
14. Winda Siska Sari, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HARAPAN IBU JAMBI

TAHUN 2020
PRE PLANNING
RONDE KEPERAWATAN

A. LATAR BELAKANG
Managemen adalah proses bekerja melalui staff keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan secara professional. Tugas manajer keperawatan yaitu untuk
merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang
tersedia untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu, keluarga, dan masyarakat (Nursalam, Efendi, F. 2014)

Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan keperawatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena dengan
adanya factor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan
keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan. (Clement, I. 2011). 

Ronde keperawatan adalah suatu bagian kegiatan asuhan keperawatan dengan


membahas kasus tertentu dengan harapan adanya transfer pengetahuan dan aplikasi
pengetahuan secara teoritis kedalam praktek keperawatan secara langsung yang
dilakukan oleh perawat konselor, kepala ruangan, MA, kabid keperawatan dengan
melibatkan seluruh tim keperawatan.    Karakteristik dari ronde keperawatan meliputi :
pasien dilibatkan secara langsung, pasien merupakan fokus kegiatan, perawat yang
terlibat melakukan diskusi, konselor memfasilitasi kreatifitas dan membantu
mengembangkan kemampuan perawat dalam meningkatkan kemampuan mengatasi
masalah. (Close, A., & Castledine, G. 2015).

B.  TUJUAN
1. Tujuan Umum
  Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan masalah klien dapat teratasi.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan ronde keperawatan diharapkan seluruh tim keperawatan mampu


a. Perawat Mengetahui cara berfikir kritis
b. Perawat Mengetahui cara berfikir tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada
masalah klien
c. Perawat Mengetahui kemampuan validitas data pasien
d. Perawat Mengetahui menentukan diagnosa keperawatan
e. Perawat Mengetahui kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik / Judul Kegiatan

a. Judul : Ronde Keperawatan


b. Sasaran : Perawat dan Klien

2. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab

3. Media dan alat


1) Peralatan umum
a. Kursi : 10 buah
b. Absen
a) Absen mahasiswa : 1 buah
b) Absen dosen : 1 buah
c) Absen peserta : 1 buah
c. Meja laptop dan LCD : 1 buah
d. Kabel : 1 buah

2) Peralatan dalam Kegiatan Ronde Keperwatan:

a. LCD : 1 buah

b. Layar LCD : 1 buah


c. Laptop : 1 buah

4. Waktu dan tempat


a. Waktu : Senin, 15 Juni 2020
b. Jam : 09.00 – 09.30 WIB
c. Kegiatan : Ronde Keperawatan
d. Tempat : Di Ruang Bedah

5. Jenis kegiatan
a. Kegiatan Ronde Keperawatan
Denah tempat

Keterangan:
:Kursi/Peserta : Dosen/Pembimbing
: Layar : Fasilitator
: Moderator : Pemateri
: Meja LCD : Laptop
: Penanggung Jawab : Dokumentasi
: Meja Panjang : Observer
b. Strategi pelaksanaan

No. KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN PESERTA WAKTU

1. Persiapan
a. Mengucapkan Salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri dan b. Memperhatikan dan
anggota kelompok dan tim mendengarkan 5 menit
pembimbing. c. Memperhatikan dan
c. Menjelaskan tema, waktu, mendengarkan
tujuan dan manfaat kegiatan
Ronde keperawatan

2. Pelaksanaan
a. Mengikuti kegiatan 15 menit
a.Melakukan kegiatan ronde
1. Mendengarkan dan
keperawatan
memperhatikan
1. Perawat Mengetahui cara
2. Mendengarkan dan
berfikir kritis
memperhatikan
2. Perawat Mengetahui cara 3. Mendengarkan dan
berfikir tentang tindakan memperhatikan
keperawatan yang berorientasi 4. Mendengarkan dan
pada masalah klien memperhatikan
5. Mendengarkan dan
3. Perawat Mengetahui
memperhatikan
kemampuan validitas data
6. Mendengarkan dan
pasien
memperhatikan
4. Perawat Mengetahui 7. Mengajukan
menentukan diagnosa pertanyaan
keperawatan

5. Perawat Mengetahui
kemampuan memodifikasi
rencana asuhan keperawatan

6. Memberikan reinforcement
positif

7. Memberikan kesempatan untuk


bertanya

3. Penutup
a. Memberikan
a. Mengevaluasi kemampuan
jawaban
pemahaman
b. Mendengar dan 10 menit
b. Memberi reinforsemen
memperhatikan
positif
c. Mendengarkan
c. kesimpulan
dan
d. Menutup pertemuan
memperhatikan
e. Mengucapkan salam
d. Mendengarkan
dan
memperhatikan
e. Menjawab salam

c. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab : Amor Rakasiwi, S. Kep

Tugas :Mengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan Ronde


keperawatan

Moderator : Saka Dwi Zatmoko, S. Kep

Tugas : 1. Membuka acara


2. Menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan
3. Memimpin jalannya pemeriksaan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan
4. Menutup acara
2. Presenter : Riyan Kurniawan, S. Kep
Tugas : Menyampaikan kegiatan Ronde keperawatan

3. Fasilitator :1. May daryeti, S. Kep


2. Ana Mariana Ulfah, S. Kep
3. Winda Siska Sari, S.Kep
4. Melisa Pusfita Sari, S. Kep
5. Dian Triayani, S.Kep
7. Dora Hasibuan, S. Kep
8. Satrio Kusumo Nugroho, S.Kep
9. Tien Sumarna, S.Kep
10. Riskie Hikmah, S.Kep
Tugas :
a) Membantu presenter dalam menyampaikan materi
b) Memotivasi peserta unttuk berperan aktif selama berjalan nya
penyuluhan.
c) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama pertemuan.

4. Observer : 1. Rita Dewi Lestari, S.Kep


2. Julian Suhendra, S.Kep
Tugas : Mengamati jalannya kegiatan dan membuat laporan observasi
: KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a.75% dari peserta dapat hadir dan mengikuti kegiatan ronde keperawatan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai rencana
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Klien hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. 75% Perawat Mampu Mengetahui cara berfikir kritis
b. 75% perawat Mampu Mengetahui cara berfikir tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah klien
c. 75% Perawat Mampu Perawat Mengetahui kemampuan validitas data pasien
d. 75% perawat Mampu Mengetahui menentukan diagnosa keperawatan
e. 75% perawat Mampu Mengetahui kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
MATERI
RONDE KEPERAWATAN

A. Pengertian Ronde Keperawatan (Nursing Rounds)


Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan pasien yang dilakukan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh
perawat primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga seluruh
anggota tim kesehatan Clement, I. (2011).

Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa
perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh pengajar
atau siswa perawat dengan anggota sifatnya atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien (Nursalam, Efendi, F. 2014)

B. Karakteristik Ronde Keperawatan


1. Pasien dilibatkan secara langsung.
2. Pasien merupakan fokus kegiatan.
3. Perawat associate, perawat primer, dan konselor melakukan diskusi bersama.
4. Konselor menfasilitasi kereativitas.
5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dalam meningkatkan
kemampuan dalam mengatasi masalah.

C. Tujuan Ronde Keperawatan

Tujuan dari pelaksanaan ronde keperawatan bisa dibagi menjadi 2 yaitu : tujuan
bagi perawat dan bagi pasien.
 Tujuan bagi keperawatan menurut adalah
1.  Melihat kemampuan staf dalam manajemen pasien.
2. Mendukungan pengembangan profesional dan peluang pertumbuhan
3. Meningkatkan pengetahuan perawat dengan menyajikan dalam format stud kasus
4. Menyediakan kesempatan pada staf perawat untuk belajar meningkatkan penilaian
keterampilan klinis.
5. Membangun kerjasama dan rasa hormat, serta (6) meningkatkan retensi perawat
berpengalaman dan mempromosikan kebanggaan dalam profesi keperawatan.

 Sedangkan tujuan bagi pasien adalah


1.  Untuk mengamati kondisi fisik dan mental pasien dan kemajuan hari ke hari
2. Untuk mengamati pekerjaan staf
3. Untuk membuat pengamatan khusus pasien dan memberikan laporan ke dokter,
misalnya : luka, drainase, perdarahan, dsb
4. Untuk memperkenalkan pasien ke petugas dan sebaliknya.
5. Untuk melaksanakan rencana yang dibuat untuk perawatan pasien
6. Untuk mengevaluasi hasil pengobatan dan kepuasaan pasien
7. Untuk memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diberikan pada pasien
8. Untuk memeriksa kondisi pasien sehingga dapat dicegah seperti ulcus decubitus,
foot drop, dsb.
9. Untuk membandingkan manifestasi klinis penyakit pada apsien sehingga perawat
memperoleh wawasan yang lebih baik
10. Untuk memodifikasi tindakan keperawatan yang diberikan.

 Sedangkan menurut Nursalam, Efendi, F.(2014) tujuan ronde keperawatan dibagi


menjadi:
a. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis.

b. Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis (Problem-Based Learning PBL)
2. Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal dari masalah
klien.
3. Meningkatkan pola pikir sistematis
4. Meningkatkan validitas data klien
5. Menilai kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
6. Meningkatkan kemampuan membuat justifikasi, menilai hasil kerja, dan
memodifikasi rencana asuhan keperawatan (renpra)

D. Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keprawatan adalah pasien yang memiliki
kriteria sebagai berikut:
1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakn
tindakan keperawatan
2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

E. Manfaat Ronde Keperawatan


Ronde keperawatan akan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat.
manfaat ronde keperawatan adalah membantu mengembangkan keterampilan keperawatan,
selain itu juga adanya ronde keperawatan akan menguji pengetahuan perawat. Peningkatan
ini bukan hanya keterampilandan pengetahuan keperawatan saja, tetapi juga peningkatan
secara menyeluruh. peningkatan kemampuan perawat buan hanya keterampilan keperawatan
tetapi juga memberikan kesempatan pada perawat untuk tumbuh dan berkembang secara
profesional.
Melalui ronde keperawatan, perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan
pada pasien berhasil atau tidak. melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang
dihadapi oleh perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai. Hal itu
juga ditegaskan oleh pasien sebagai alat untuk menggambarkan parameter penilaian atau
teknik intervensi.
Ronde keperawatan merupakan sarana belajar bagi perawat dan siswa perawat. Ronde
keperawatan merupakan studi percontohan yang menyediakan sarana untuk menilai
pelaksanaan keperawatan yang dilakukan oleh perawat. Sedangkan bagi siswa perawat
dengan ronde keperawatan akan mendapatkan pengalaman secara nyata dilapangan
Manfaat ronde keperawatan yang lain adalah membantu mengorientasikan perawat baru
pada pasien. Banyak perawat yang baru masuk tidak tahu mengenai pasien yang di rawat  di
ruangan. Dengan ronde keperawatan hal ini bisa dicegah, ronde keperawatan membantu
mengorientasikan perawat baru pada pasien
Ronde keperawatan juga meningkatkan kepuasan pasien. ronde keperawatan
meningkatkan kepuasan pasien lima kali dibanding tidak dilakukan ronde keperawatan.
dengan tindakan ronde keperawatan menurunkan anga insiden pada pasien yang dirawat.

F. Tipe - Tipe Ronde Keperawatan  


Berbagai macam tipe ronde keperawatan dikenal dalam studi kepustakaan. Diantaranya
adalah marons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching
rounds.
1. Matron rounds  seorang perawat berkeliling ke ruangan-ruangan, menanyakan
kondisi pasien sesuai jadwal rondenya. Yang dilakukan perawat ronde ini adalah
memeriksa standar pelayanan, kebersihan dan kerapian, dan menilai penampilan
dan kemajuan perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2. Nurse management rounds ronde ini adalah ronde manajerial yang melihat pada
rencana pengobatan dan implementasi pada sekelompok pasien dan keluarga pada
proses interaksi. Pada ronde ini tidak terjadi proses pembelajaran antara perawat
dengan head nurse.
3. Patient comfort rounds  ronde di sini berfokus pada kebutuhan utama yang
diperlukan pasien di rumah sakit. Fungsi perawat dalam ronde ini adalah
memenuhi semua kebutuhan pasien. Misalnya ketika ronde dilakukan malam hari,
perawat menyiapkan tempat tidur untuk pasien tidur.
4. Teaching rounds dilakukan antara teacher nurse dengan perawat atau siswa
perawat, dimana terjad proses pembelajaran. Teknik ronde ini biasa dilakukan
untuk perawat atau siswa perawat. Dengan pembelajaran langsung perawat atau
siswa dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat langsung pada pasien.

G. Langkah-langkah Ronde Keperawatan


 Tahapan ronde keperawatan adalah
(1) Pre-rounds: Preparation (persiapan), planning (perencanaan), orientasion (orientasi)
(2) Rounds: Introduction (pendahuluan), interaction (interaksi), observation (pengamata)
instruction (pengajaran), summarizing (kesimpulan)
(3) PostRounds : debriefing  (Tanyajawab), feedback (saran), reflection (refleksi), prepar
ation (persiapan).

 Menyiapkan ronde keperawatan yaitu:


a. Before rounds meliputi: (1) persiapan, terdiri dari membuat tujuan kegiatan ronde
keperawatan dan membaca status pasien dengan jelas sebelum melakukan ronde
keperawatan (2) orientasi perawat, terdiri dari membuat menyadari tujuan : demonstrasi
temuan klinis, komunikasi dengan pasien, pemodelan perilaku professional (3) orientasi
pasien.
b. During rounds meliputi : (1) menetapkan lingkungan: membuat lingkungan yang nyaman
serta dorong untuk mengajukan pertanyaan (2) menghormati: perawat: hormati mereka
sebagai pemberi layanan pada pasien dan pasien : perlakukan sebagai manusia, bukan
hanya obyek dari latihan mengajar, peka terhadap bagaimana penyakit mempengaruhi
kehidupan pasien (3) libatkan semua perawat, bertujuan untuk mengajar semua tingkat
peserta didik dan mendorong semua untuk berpartisipasi (4) libatkan pasien: dorong
pasien untuk berkontribusi mengenai masalah penyakitnya, dorong pasien untuk
mengajukan pertanyaan tentang masalahnya, gunakan kata-kata yang dapat dimengerti
pasien, dsb.
c. After rounds: waktu untuk pertanyaan dan memberikan umpan balik.

H. Pra Ronde
1. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka)
2. Menentukan tim ronde
3.   Mencari sumber atau literature
4.  Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian
6. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Data apa yang mendukung? Bagaimana
intervensi yang sudah dilakukan? Dan hambatan apa yang ditemukan selama
perawatan?
I. Pelaksanaan Ronde
1. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
2.  Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.

J. Pasca Ronde
1. Evaluasi, revisi, dan perbaikan
2. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi keperawatan selanjutnya.

K. Mekanisme Ronde Keperawatan


1. Perawat membaca laporan mengenai pasien melalui status pasien sebelum melakukan
ronde keperawatan. bahwa perawat sebaiknya melihat laporan penilaian fisik dan
psikososial pasien 2-3 menit. Selain itu juga perawat menetapkan tujuan yang ingin
dicapai ketika pelaksanaan ronde keperawatan. Sebelum menemui asien, sebaiknya
perawat membahas tujuan yang ingin dicapai
2. Perawat menentukan pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan. sebelum
dilakukan ronde perawat primer (PP) menentukan 2-3 klien yang akan di ronde dan
ditentukan pasien yang akan di ronde. Sebaliknya dipilih klien yang membutuhkan
perawatan khusus dengan masalah yang relative lebih kompleks
3. Ronde keperawatan dilakukan pada pasien. Perawat melaporkan kondisi, tindakan
yang sudah dilakukan dan akan dilakukan, pengobatan, serta rencana yang lain. saat
ronde keperawatan melaporkan tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan, perawat
medis dan prognosis. Selain itu juga menurut Annual review of nursing
education dalam ronde keperawatan perawat mendiskusikan diagnosis keperawatan
yang terkait, intervensi keperawatan, dan hasil. Mengenai masalah yang sensitive
hendaknya tidak boleh dibicarakan dihadapan pasien. Masalah yang sensitive
sebaiknya tidak didiskusikan dihadapan klien
4. Waktu pelaksanaan ronde bermacam-macam tergantung kondisi dan situasi ruangan.
waktu yang dilakukan untuk melakukan keseluruhan ronde adalah setiap hari dengan
waktu kurang lebih 1 jam ketika intensitas kegiatan di ruang rawat sudah relative
tenang. pelaksanaan ronde keperawatan diadakan dua hari setiap minggu dan
berlangsung satu jam.

L. Masalah Etik dengan Pasien


Beberapa strategi untuk mendorong kenyamanan pasien selama ronde keperawatan
berlangsung meliputi: (1) memberikan pemberitahuan sebelum kunjungan (2) membatasi
waktu ronde keperawatan agar pasien bias istirahat (3) menjelaskan semua pemeriksaan dan
prosedur kepada pasien (4) semua diskusi dan komunikasi harus dijelaskan dan dipahami
oleh pasien.

M. Strategi Ronde Keperawatan yang Efektif


Ada beberapa strategi agar ronde keperawatan berjalan efektif yaitu:
1. Melakukan persiapan dengan seksama terkait dengan pelaksanaan ronde
keperawatan baik waktu pelaksanaan, pasien masalah yang terkait, dsb.
2. Membuat perencanaan apa yang akan dilakukan meliputi:sistem apa yang akan
diajarkan, aspek-aspek apa yang harus ditekankan: pemeriksaan fisik,
melakukan tindakan dsb. Rencanakan agar semua aktif terlibat dalam kegiatan,
pilih pasien yang akan dilakukan proses pembelajaran, serta tentukan berapa
banyak waktu yang harus dihabiskan dengan pasien tertentu.
3. Orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan berikut ini dapat
dilakukan selama fase orientasi: (1) orientasikan perawat untuk tuuan latihan
dan kegiatan yang direncanakan (2) memberikan peran kepada setiap anggota
tim (3) buat aturan mengenai ronde (4) setiap diskusi sensitive perlu ditunda
dan seluruh tim harus menyadari hal ini.
4. Perkenalkan diri anda dan tim pada pasien meliputi: (1) memperkenalkan diri
kepada pasien (2) pasien perlu diberitahu bahwa pertemuan itu terutama
dimaksudkan untuk berdiskusi mengenai pemberian perawatan pada pasien (3)
keluarga tidak perlu diminta untuk perg jika pasien ingin untuk ditemani.
5. Meninggalkan waktu untuk pertanyaan, klarifikasi, menempatkan pembacaan
lebih lanjut. Fase ini terjadi diluar ruangan, keluar dari pasien jarak
pendengaran. Ini adalah kesembatan untuk mendiskusikan aspek sensitive dari
riwayat pasien.
6. Evaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan. Mulai persiapan untuk pertemuan
berikutnya dengan merefleksikan pada diri mengenai hasil ronde yang telah
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
.
Clement, I. (2011). Management nursing services and education. Edition 1. India: Elsevier.
Close, A., & Castledine, G. (2005). Clinical nursing rounds part 1: Matrons rounds. Britsh
Journal of Nursing. Vol 14, No 15.

Close, A., & Castledine, G. (2015). Clinical nursing rounds part 2: Nurse management
nds. Britsh Journal of Nursing. Vol 14, No 16.

Febriana, N. (2009). Pengaruh nursing round terhadap kepuasan pasien pada pelayanan


keperawatan di Rumah Sakit MMC Jakarta. Tesis kekhususan kepemimpinan dan
manajemen keperawatan program pascasarjana FIK UI. Tidak dipublikasikan.

Kozier, B., Erb & Berman, A. (2014) Fundamental of Nursing: Concept, process, &
practice. Seven third ed. New Jersey: Pearson prentice hall.

Nursalam, Efendi, F. 2014. Pendidikan dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.


Nursalam. 2014 Manajeman keperawatan: Aplikasi dalam praktik keperawatan
professional. Salamba Medika: Jakarta. 

Anda mungkin juga menyukai