1. Pengkajian primer
a. Air way (Status jalan nafas)
Terpasang NRM 10 L/m, tidak ada sumbatan jalan nafas.
b. Breathing (Status pernafasan)
Sesak nafas, Frekuensi pernafasan 28x/menit SaO2 99%.
c. Circulation (Status Sirkulasi)
Tekanan darah 130/87 mmhg, suhu 36,3 C, Heart Rate 59x/menit, akral teraba
hangat.
d. Dishability :
Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4 M6 V5). Terdapat reaksi cahaya pada
pupil mata kanan dan mata kiri. Post ORIF H3, fr. Cruris sinistra
e. Exposure/EKG :
Luka post op ORIF H3
NCP
NO DX Keperawatan SLIKI SIKI EVALUASI
1. Pola Nafas tidak Indikator : a. Monitor Jam: 10.00
efektif b/d posisi - Dispnea : 4 TTV S: Klien
tubuh yang cukup b. Posisikan mengatakan
menghambat menurun pasien sesak nafas
ekspansi paru - Penggunaan untuk
DS : Klien otot bantu memaksima O: Tampak
mengatakan sesak nafas : 2 lkan menggunakan
nafas cukup ventilasi NRM 10 L/m,
DO : - Frekuensi meningkat c. Catat RR 28x/mnt,
pernafasan - Frekuensi pergerakan SaO2 99%, TD
28x/menit, SaO2 napas : 2 dada dan 130/87 mmhg,
99%, TD 130/87 cukup adanya N 59x/mnt, S
mmhg, N 59x/menit memburuk retraksi 36,3 C
- Terpasang d. Monitor
NRM 10L/m pola nafas A: Masalah
- Tampak e. Berikan alat belum teratasi
infiltrasi pada bantu
basal paru pernafasan P: Lanjutkan
kanan intervensi
bertambah - Posisikan
luas dan tebal untuk
- Contusio memaksi
2. Survey sekunder
a. Anamnesa
Keluhan utama :
Klien mengatakan saat ini merasa sesak nafas
b. Pemeriksaan fisik:
Kesadaran : Composmentis (GCS 15)
Head to toe
Kepala : Rambut warna hitam, kepala simetris kiri dan kanan
Dada : Bentuk simetris kiri dan kanan, klien tidak batuk, pernafasan dangkal
dan cepat, klien dapat bernafas spontan. Suara nafas vesikuler dan
klien menggunakan Non Rebreathing Mask dengan aliran oksigen 10
L/m. RR Klien saat dikaji 28x/menit.
Paru : Tampak infiltrasi pada basal paru kanan bertambah luas dan tebal,
Contusio pulmo basal kanan bertambah tebal dan luas, Suara nafas
vesikular, ronchi basah, wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung 1-2 murni regular, gallop (-), Murmur (-)
Abdomen: Terdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak ada distensi, terdapat jejas
pada permukaan luar abdomen
Pelvis : Baik
Genetalia : Baik
c. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : (22 Juni 2020)
HEMATOLOGI
Hemoglobin 6,9 g/dl 13,2 – 17,3
Leukosit 10,5 x10 ^ 3/ul 4,0 – 11
Trombosit 265 x10 ^ 3/ul 150 – 450
Hematokrit 37 % 40 – 52
Eritrosit 3,9 x10 ^3/ul 4,4 – 5,9
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 144 Mg/dl 70 – 150
Ureum 27 Mg/dl 15 – 40
Creatinin 0,7 Mg/dl 0,5 – 0,9
ELEKTROLIT
Na 135 Mmo/L 135-145
Radiologi :
a. Pemeriksaan Foto Thorax AP
- Konfigurasi jantung normal
- Kardiovaskular meningkat
- Tampak infiltrasi pada basal paru kanan bertambah luas dan tebal
- Diafragma normal
- Contusion pulmo basal kanan bertambah tebal dan luas
b. Foto manus sinistra AP
- Tampak diskontinuitas pada 1/3 proksimal digiti 1 os. Manus sinistra
disertai subluksasi region tersebut 9 sendi metacarpal os. Trapezium
c. Foto cruris sinistra
- Fr. Tibia dan fibula os cruris sinistra
-
d. Diagnosa medis : Syok Hipovolemik
e. Terapi :
f. NCP
EVALUASI DIRI
Hasil yang diharapkan setelah pasien Syok Hipovolemik mendapatkan
intervensi adalah sebagai berikut :
1. Pola nafas efektif
2. Tidak terjadi gangguan perfusi
3. Perfusi jaringan adekuat
4. Volume cairan adekuat