Anda di halaman 1dari 4

Nama : DEFI SUKESIH GULTOM

NIM : 201101164

Kelas : B FKep

Dosen pengampuh : Bina Melvia Girsang,S.Kep.,Ns.,M.Kep

TEORI KEPERAWATAN PERILAKU DOROTHY E. JOHNSON

Teori sistem perilaku Johnson tumbuh dari keyakinan Nightingale yakni tujuan
perawatan adalah membantu individu-individu untuk mencegah atau mengobati
dari penyakit atau cidera. Ilmu dan seni merawat harus berfokus pada pasien sebagi
individu.

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan
sistem perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu
ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun
eksternal, juga memiliki keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari
pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi suatu sistem, didalamnya terdapat
komponen subsistem yang membentuk sistem tersebut, diantaranya komponen
subsistem yang membentuk sistem perilaku.

a.    Sistem perilaku (behavioral system).

Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan
terintegrasi yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan
lingkunganya dan menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan
situasi dengan lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan.
Manusia sebagai sistem perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan
keseimbangan dengan pengaturan dan adaptasi yang berhasil pada beberapa
tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu fungsi. Sistem biasanya cukup
fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang diakibatkan.
b.   Subsistem.

Karena behavioral sistem memiliki banyak tugas untuk dikerjakan, bagian-bagian


sistem berubah menjadi subsistem-subsistem dengan tugas tertentu. Suatu
subsistem merupakan “sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan berfungsi
dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan tidak
diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka,
terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung
aktifitas subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan
kedewasaan, pengalaman dan pembelajaran. Sistem yang dijelaskan tampak
ada cross-culturally dan di kontrol oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi,
tujuh elemen yang diidentifikasi adalah ingestif, Achievement, Agresif,
Eliminasi, Seksual, Gabungan/tambahan.

Komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku menurut Johnson adalah

1.    Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan


dalam pencapaian pengakuan dari lingkungan.

2.    Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan


yang kreatif.

3.    Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan


berbagai ancaman yang ada di lingkungan.

4.    Eliminasi, merupakan bentuk pengeluran segala sesuatu dari sampah atau


barang yang tidak berguna secara biologis

5.    Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan


dicintai.

6.    Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan


dalam mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam
kehidupan social, keamanan, dan kelangsungan hidup.

Berdasarkan subsistem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa dalam mengatasi
permasalahan keperawatan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar
dapat menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah
manusia yang mendapat bantuan perawatan dengan keadaan terancam atau
potensial oleh kesakitan atau ketidak- seimbangan penyesuaian dengan lingkungan.
Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang mampu berperilaku untuk
memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan

Pengaplikasian model Dorothy Johnson terhadap:Penerapan Terapi Social


Skills Training Pada Klien Isolasi Sosial dengan Pendekatan Teori Dorothy E.
Johnson Behavioral System Model di Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan
Bogor Barat Kota Bogor

Karakteristik klien dengan masalah isolasi sosial di Kelurahan Balumbang Jaya


mayoritas berusia dewasa, jenis kelamin sebagian besar laki – laki, banyak yang
tidak memiliki pekerjaan, pendidikan rata – rata rendah (SD), hampir seluruhnya
belum menikah dan tingkat kemandirian sebagian besar total care. Faktor
predisposisi penyebab isolasi sosial yang paling banyak ditemukan adalah pada
aspek sosial budaya yaitu kepribadian tertutup dan memiliki riwayat kehilangan.
Faktor presipitasi yang paling banyak ditemukan pada klien isolasi sosial yaitu
pada aspek sosial budaya yaitu tidak memiliki pekerjaan dengan jumlah stresor
lebih dari dua stresor dalamnya rata – rata lima tahun. Diagnosa medis yang paling
banyak ditemukan adalah skizofrenia paranoid, sedangkan diagnosa keperawatan
pada klien rata – rata memiliki lebih dari satu diagnosa. Terapi spesialis
keperawatan jiwa yang diberikan terdiri dari terapi social skills training, terapi
perilaku, terapi kognitif, terapi perilaku kognitif, terapi suportif, terapi
assertiveness training, self help group dan psikoedukasi keluarga. Klien dengan
isolasi sosial yang hanya mendapatkan terapi social skills training sebanyak 6
orang. Hasil yang diperoleh yaitu klien mampu menunjukkan peningkatan
keterampilan berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal serta mampu
melakukan interaksi dengan orang lain yang berada disekitarnya. Semua
karakteristik klien isolasi sosial memiliki hubungan terhadap hasil pelaksanaan
manajemen kasus spesialis. Efektifitas pelaksanaan terapi social skills training
pada klien isolasi sosial dengan pendekatan Behavioral System Johnson ditujukan
agar keperawatan lebih mengembangkan fungsi – fungsi perilaku manusia secara
optimal. Hal ini menegaskan bahwa perilaku manusia adalah sistem yang
dipengaruhi oleh subsistemnya yaitu lingkungan dan masalah kesehatan.
Penerapan terapi social skills training memberikan dampak yang efektif dalam
mengembangkan perilaku positif khususnya dalam hal kemampuan berinterkasi
dengan orang lain sesuai dengan subsistem perilaku yang dimiliki klien.

SOAL

Berikut faktor yang menyebabkan terjadinya isolasi sosial di Kelurahan


Balumbang Jaya adalah sebagai berikut,kecuali….

a. Kepribadian tertutup
b. Memiliki riwayat kehilangan
c. Keinginan ingin berkeluarga
d. Tidak memiliki pekerjaan
e. Tingkat kemandirian yang tinggi

Kunci jawaban C

Anda mungkin juga menyukai