Anda di halaman 1dari 4

Perawat : “Assalamu’alaikum, Selamat pagi ibu”

Px : “Wa’alaikumsalam ners”
Perawat : “Perkenalkan nama saya Muhammad Luqman Fariz, ibu bisa memanggil saya
Luqman. Saya perawat yang bertugas merawat ibu pada pagi hari ini sampai pukul 3 sore nanti.
Jadi jika ibu membutuhkan bantuan, ibu dapat langsung memencet tombol di samping Kasur
ibu.”
Px : “Baik ners”
Perawat : ”Baik ibu, sebelum kita memulai pengkajian, kalau boleh tahu nama ibu siapa? Dan
lebih senang dipanggil apa?”
Px : ”Nama saya Ningsih ners, biasa dipanggil N”
Perawat: “Baik ibu N, bagaimana keadaan ibu saat ini?”
Px : “Alhamdulillah, saya mendingan ners”
Perawat : “Bagaimana tidurnya ibu semalam? Apa ada yang ibu keluhkan?”
Px : “Tidur saya semalam nyenyak ners, tapi saya merasa sesak nafas”
Perawat : “Begitu ya bu, apa ada lagi keluhan yang ibu rasakan?”
Px : “Tidak ada ners”
Perawat : “Ibu, Bagaimana kalau kita berbincang tentang kemampuan kegiatan yang pernah ibu
lakukan dan aspek positif yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan menilai kegiatan mana
yang masih dapat ibu lakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan
untuk kita latih. Apakah ibu setuju?”
Px : “Setuju ners.”
Perawat : “Baik jika ibu setuju, ibu mau dimana kita berbincangnya? Bagaimana jika di kamar
saja bu?”
Px : “Iya ners di kamar saja”
Perawat : “Baik bu, pengkajian ini akan berlangsung selama kurang lebih 15 menit ya bu. Tujuan
dari pengkajian ini sendiri seperti yang saya katakan tadi yaitu untuk mengetahui kemampuan
kegiatan dan aspek positif yang dapat ibu lakukan”
Px : “Iya ners”
Perawat : “Baik saya mulai ya bu”
Px : “Iya ners”
Perawat : “Baik bu, apa saja kegiatan yang sudah ibu lakukan pagi hari ini?”
Px : “Pagi hari ini saya bangun tidur lalu saya hanya jalan-jalan sebentar di dalam kamar”
Perawat : “Tadi ibu mengatakan kalau ibu merasa sesak nafas, apakah itu benar ibu?”
Px : “Benar ners”
Perawat : “Kapan ibu merasakan sesak nafas itu?”
Px : “Setelah saya jalan-jalan ringan ners”
Perawat : “Ohh seperti itu ya bu, lalu setelah itu apa yang ibu lakukan?”
Px : “Setelah itu saya kembali ke tempat tidur untuk berbaring ners”
Perawat : “Bagaimana dengan emosi ibu? Apa ibu sudah dapat mengontrol emosi ibu?”
Px : “Belum ners”
Perawat : “Nah ibu, kemungkinan sesak napas yang ibu alami itu dapat berasal dari tidak
terkontrolnya emosi atau perasaan yang ibu rasakan”
Px : “Lalu apa yang harus saya lakukan?”
Perawat : “Ibu dapat belajar untuk mengontrol emosi ibu dan melakukan aktivitas kecil di luar
ruangan seperti jalan-jalan ke taman, duduk santai, dan lainnya. Nah saya akan mengajarkan
Teknik tahan dan buang nafas secara perlahan agar pikiran ibu menjadi tenang dan tidak emosian
lagi sehingga bisa mengurangi sesak nafas ibu dan ibu bisa beraktifitas dengan tenang.
Bagaimana ibu kalau kita mulai belajar sekarang?”
Px : “Boleh ners, jadi apa yang pertama harus saya lakukan?”
Perawat : “Jadi pertama ibu ingat dulu pengalaman ibu yang menyenangkan yang membuat ibu
Bahagia, misalnya seperti dihari ibu memasakkan keluarga ibu masakan yang mereka sukai. Lalu
apapun yang ibu rasakan cobalah untuk ibu ungkapkan mau itu senang atau sedih. Karena itu
dapat mengurangi tekanan perasaan yang ibu alami. Jangan lupa pula ibu untuk mendekatkan diri
ke Allah agar ibu tenang. Lalu jika ada yang mengajak ibu berbicara ibu dapat mempertahankan
kontak mata dengan lawan bicara ibu. Lalu ibu juga harus menerima kritikan dari orang lain
maupun itu kritik negatif atau positif, karena setiap orang berhak untuk memberikan kritikan
tinggal kitanya saja mau mengolah kritik itu menjadi seperti apa. Sampai sini apakah ibu
mengerti?”
Px : “Mengerti ners”
Perawat : “Lalu untuk Teknik tahan dan buang napas atau kita sebut saja Teknik relaksasi ya bu,
itu begini caranya dengan menarik napas panjang, lalu mengembuskannya secara perlahan
melalui mulut seperti hendak meniup balon. Lakukan teknik ini dengan ritme yang stabil.
Lakukan kegiatan tersebut setiap hari ya bu minimal saat ibu hendak meluapkan emosi ibu, agar
emosi ibu stabil dan terkontrol. Seperti itu ibu. Apakah ibu sudah paham?”
Px : “Paham ners”
Perawat : “Baik jika ibu sudah paham, apa ada yang ingin ibu tanyakan lagi?”
Px : “Belum ada ners”
Perawat : “Baik ibu jika belum ada.”
Px : “Iya ners”
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap mengenai aspek positif dan
latihan mengontrol emosi?”
Px : “Alhamdulillah ners, saya jadi tahu cara mengontrol emosi dan mengungkapkan perasaan
saya”
Perawat : “Wah Alhamdulillah kalau begitu bu, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan dirumah sakit ini. Salah satunya yaitu bisa mengontrol emosi dengan Teknik
tahan dan buang nafas secara perlahan. Nah kemampuan ini dapat ibu lakukan di rumah setelah
pulang.”
Px : “Iya ners”
Perawat : “Oh iya bu, sekarang untuk jalan-jalan ke taman kita masukkan ke jadwal harian ibu ya
bu? Ibu mau berapa kali sehari jalan-jalan ke taman dan duduk santai?
Px : “2 kali sehari saja ners”
Perawat : “Bagus itu bu, 2 kali sehari yaitu pagi dan sore ya bu. Untuk paginya pukul 9 dan
untuk sorenya pukul 4. Bagaimana bu?”
Px : “Baik ners”
Perawat : “Baik ibu kalau begitu besok pagi kita latihan lagi untuk kemampuan mengontrol
emosinya ya bu. Kita akan latihan besok pukul 08.00 saja setelah makan pagi, setelah itu kita
pergi ke taman untuk jalan-jalan ringan sampai dengan pukul 10.00. Begitu ya bu?”
Px : “Iya ners”
Perawat : “Baik ibu. Apakah ada yang ingin ibu tanyakan sebelum kita mengakhiri pengkajian
hari ini?”
Px : “Tidak ada ners”
Perawat : “Baik ibu jika tidak ada pertanyaan maka saya akhiri pengkajian untuk hari ini. Ibu
tidak usah khawatir dan takut. Karena kita akan melakukan yang terbaik demi kesembuhan ibu.
Ibu harus tetap berdoa. Ibu juga harus tetap semangat ya bu. InsyaAllah ibu akan cepat sembuh.
Aamiin.”
Px : “Iya ners. Terima kasih”
Perawat : “Sama-sama ibu. Baik ibu saya akan kembali ke ruangan jika ibu membutuhkan
pertolongan ibu bisa menekan tombol yang berada di samping ibu. Selamat beristirahat kembali.
Assalamu’alaikum ibu”
Px : “Wa’alaikumsalam ners”

Anda mungkin juga menyukai