20191660095 / 5A
Tugas Kep. Menjelang Ajal dan Paliatif (Bu. Supatmi)
1. Tuliskan masalah yang terjadi pada pasien kanker yang dilakukan tindakan
kemoterapi
2. Jelaskan tentang tindakan deteksi dini untuk kanker cervik dan kanker payudara
JAWABAN :
Neuropati adalah nyeri saraf yang disebabkan oleh saraf yang rusak. Pasien
kemoterapi, biasanya akan merasakan efek samping ini.Neuropati
menyebabkan tangan dan kaki merasakan kesemutan, mati rasa, dan sensasi
tersetrum yang tidak biasa. Beberapa orang juga merasakan adanya kelemahan
dan telinga berdenging.
Gangguan pernapasan
Setiap selesai sesi kemoterapi, mual dan muntah bisa terjadi. Bahkan, efek
samping kemoterapi ini, bisa terjadi di berbagai waktu. Biasanya, dokter akan
memberikan obat antimual, sesaat setelah pasien menyelesaikan sesi
kemoterapinya.
Obat-obatan kemoterapi dikenal bisa berdampak pada hormon pria dan wanita.
Pada wanita, perubahan hormon bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur,
atau bahkan timbulnya menopause secara tiba-tiba. Vagina yang kering juga
bisa terjadi, sehingga menyebabkan hubungan seksual jadi tidak nyaman.
2. Deteksi dini pada kanker serviks adalah dengan cara IVA (Inspeksi Visual
Asam Asetat) adalah pemeriksaan leher Rahim (serviks) dengan cara melihat
langsung (dengan mata telanjang) leher Rahim setelah memulas leher Rahim
dengan larutan asam asetat 3 sampai dengan 5 %. Pemeriksaan IVA merupakan
pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker leher rahim dan juga
skrining alternative dari pap smear. Pemeriksaan ini lebih murah, praktis, sangat
mudah untuk dilkasanakan dan peralatan sederhana yang dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
Deteksi dini pada kanker payudara adalah dengan cara SADARI alias
periksa payudara sendiri atau mammografi, atau dengan cara sadanis. Sadanis
atau periksa payudara klinis adalah pemeriksaaan pada payudara oleh tenaga
kesehatan (nakes) terlatih.
Keletihan (D.0057)
Intervensi Utama :
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
Kolaborasi :
Tindakan
Observasi :
Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan
sesudah latihan
Terapeutik :
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika memungkinkan
Edukasi :
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. Musik,
meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
Tindakan
Observasi :
Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. Mual, nyeri, gatal, sesak)
Terapeutik :
Berikan posisi yang nyaman
Edukasi :
Kolaborasi :
Intervensi Pendukung :
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga mengenai efek terapi pada fungsi sumsum tulang,
folikel rambut, fungsi seksual dan toksisitas organ
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Intervensi Utama
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
Kolaborasi :
Intervensi Pendukung
Tindakan
Observasi :
Monitor efek samping dan efek toksik pengobatan (mis. Kerontokan rambut,
disfungsi seksual)
Terapeutik :
Lakukan tindakan perawatan rambut (mis. Menghindari suhu extrem, sisir dengan
lembut)
Rencanakan alternatif pengganti rambut yang rontok (mis. Wig, syal, topi,
turban)
Berikan obat kemoterapi sesuai program
Edukasi :
Jelaskan efek obat pada sel kanker dan fungsi sumsum tulang belakang
Kolaborasi :
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
Intervensi Utama :
Tindakan
Observasi :
Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
Terapeutik :
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head tilt dan chin lift (jaw thrust jika
curiga trauma servikal)
Edukasi :
Kolaborasi :
Tindakan
Observasi :
Edukasi :
Intervensi Pendukung :
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Intervensi Utama
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu
Intervensi Pendukung
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga mengenai efek terapi pada fungsi sumsum tulang,
folikel rambut, fungsi seksual dan toksisitas organ
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Intervensi Utama
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
Kolaborasi dengan spesialis seksologi, jika perlu
Intervensi Pendukung
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Ajarkan pasien dan keluarga mengenai efek terapi pada fungsi sumsum tulang,
folikel rambut, fungsi seksual dan toksisitas organ
Tindakan
Observasi :
Terapeutik :