Anda di halaman 1dari 5

Tugas Keperawatan Medikal Bedah III

Dosen Pengampu: Septian Galuh Winata, S.Kep., Ns., Kep., M.Kep

Disusun oleh :

Salsa Meydita Firuz Azzahra

20191660136

Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
2021
Buatlah narasi atau paper berisi mengenai berbagai penjelasan mengenai Konsep
Perawatan Paliatif Pasien CVA yang didalamnya harus tertera beberapa konsep
mengenai

1. Konsep Perawatan Paliati

Perawatan paliatif diartikan sebagai perawatan pertama yang dimulai sejak awal
perjalanan penyakit, dalam hal ini adalah penyakit terminal, yang mana bersamaan dengan
terapi lainnya untuk memperpanjang hidup dengan cara pendekatan secara menyeluruh. World
Human Organization (WHO ) mendefinisikan perawatan paliatif sebagai pendekatan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang memilikibanyak masalah di dalam
hidupnya serta memiliki penyakit yang mengancam jiwa. Tindakan untuk perawatan paliatif
yang telah dilakukan adalah dengan identifikasi awal, pengkajian serta pengobatan dari rasa
nyeri dan masalah lainnya seperti fisik, psikososial dan spiritual.

WHO melaporkan bahwa kasus pasienpaliatif di dunia meliputi penyakit jantung


kronis (38,5%), kanker (34%), penyakit pernapasan (10.3%), Human Immunodeficiency Virus/
Aquired Immunodeficiency Syndrom (HIV/AIDS) (5,7%) dan Diabetes (4,6%). Profil
kesehatan Indonesia berdasarkan data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia
mencatat bahwa kasus paliatif yang sering terjadi adalah kasus HIV sekitar 30.935.4,5
Sementara sumber lain melaporkan bahwa sekitar 1.236.825 kasus stroke, 883.447 kasus
penyakit jantung dan untuk penyakit diabetes (1,5%).

International Association For Hospice & Paliiative Care (IAHPC) melaporkan bahwa
sebagian besar pasien melaporkan masalah seperti nyeri, masalah fisik lainnya, psikologi,
sosial, kultural serta spiritual.7 Masalah fisik sering kali lebih diperhatikan dan mendapatkan
perhatian khusus dalam melakukan perawatan pada pasien. Prinsip pada perawatan paliatif
adalah melakukan perawatan secara menyeluruh kepada pasien.

Berdasarkan tebel 2, didapatkan bahwa rerata meaning adalah 12,26, peace


11,68,faith 12,85 dan spiritual 36,79. Nilai minimal pada meaning adalah 7, peace 2, faith 1
dan spiritual 21. Sedangkan nilai maksimal pada meaning, peace dan faith adalah 16 serta
nilai maksimal spiritual adalah 48.Pasien paliatif di PKU Muhammadiyah Gamping mayoritas
memiliki nilai meaning melewati nilai tengah. Menurut hasil penelitian yang ditemukan oleh
peneliti,pasien dengan penyakit kronik membutuhkan perawatan yang secara meyeluruh
termasuk perawatan psikospiritua.

Pasien paliatif membutuhkan rasa damai dan aman diakhir hidupnya, hal ini
dikarenakan pasien dengan penyakit kronik mudah mengalami tekanan yang mengakibatkan
stress dan depresi. Rasa aman dan damai yang diciptkan dari lingkungan di sekitar pasien dirasa
membantu untuk meminimalisir terjadinya stres pada pasien. Kedamaian merupakan keadaan
dimana seseorang merasa tenteram, tenang dan aman dari bahaya. Islam merupakan
salah satu agama yang cinta akan perdamaian, bahkan dalam surah Ar-Ra’ad ayat 28 dijelaskan
bahwa cara menenteramkan hati adalah dengan mengingat Allah. Hal tersebut menerangkan
bahwa dalam Islam cara terbaik untuk mendamaikan diri adalah dengan mingingat Allah.

Koping spiritual dan religiusitas dapat mempengaruhi peningkatan kualitas hidup


penderita kanker yang sedang melakukan terapi. Spiritual merupakan hal yang erat kaitannya
dengan jiwa dan batin, apabila seseorang dapat mengendalikan batin dan jiwanya maka
kenyamanan dan ketenangan akan didapatkan. Aktifitas spiritual seperti berdoa dapat
meningkatkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi ketika mereka dalam keadaan sakit
ataupun dalam keadaan bahaya.

2. Kebutuhan Pasien Paliatif CVA

Stroke adalah salah satu masalah kesehatanyang serius. Stroke atau CVD (Cerebro
Vaskuler Disease) merupakan defisit neurologis secara mendadaksusunan saraf pusat yang
disebabkan oleh peristiwa iskemik atau hemoragik mempunyai etiologi dan patogenesis yang
multi kompleks. Stroke menjadi penyebab utama kecacatan fisik atau mental pada usia lanjut
maupun usia produktif dan dengan sifat-sifatnya tersebut (Smeltzer & Bare, 2002).

Dalam penelitian terkait yang telah dilakukan pada pasien stroke yang memerlukan
perawatan Palliative homecare menunjukkan bahwa pasien merasakan kualitas hidup mereka
adalah rendah untuk domain emosi, istirahat dan tidur, kognitif,komunikasi, mobilitas,
perasaan mental, rasa sakitdan kelelahan (Baumann, 2014). Pasien stroke bisa mengalami
gangguan dan masalah tidur sehingga kualitas tidur menjadi buruk dan dapat mempengaruhi
derajat disabilitas pada pasien stroke.

Menurut Lanywati (2001) kebutuhan tidur yang cukup ditentukan oleh jumlah jam tidur
(kuantitas tidur) juga oleh kedalaman tidur (kualitas tidur). Secara fisiologis, jika seseorang
tidak mendapatkan kebutuhan tidur yang cukup untuk dapat mempertahankan kesehatan
tubuh maka akan berdampak pada keadaan pelupa, konfusi dan disorientasi. Studi
pendahuluan yang dilakukan pada sebuah klinik bekam pada 5 pasien riwayat stroke, mereka
mengeluhkan kualitas tidurnya karena adanya masalah/gangguan pada tidur sebanyak 100%.
Berdasarkan teori dan temuan masalah dilapangan tersebut didapat masalah bagaimanakah
gambaran kualitas tidur pada pasien riwayat stroke.

Dukungan untuk keluarga pasien harus diberikan melalui sebuah usaha interdisiplin, yang
melibatkan perawat, dokter, pasien dan keluarga serta pemerintah untuk dapat memberikan
asuhan keperawatan yang holistik
3. Penanganan Pasien Paliatif CVA

Berdasarkan data American Stroke Assosiation (ASA) tahun 2014 mendiskripsikan


bahwa setiap tahun di Amerika Serikat (AS) >690.000 orang dewasa mengalami stroke
meningkat sesuai dengan usia dan diperkirakan jumlah pasien stroke akan meningkat sebesar
30% antara tahun 1983 dan 2023 (2,3). Morbiditas terbesar stroke adalah adanya komplikasi
akibat kerusakan neurologi, psikologi dan sosial yang mengakibatkan penurunan kesehatan
serta resiko terjadinya kekambuhan.

Peran perawat dalam perawatan Palliative homecare di fokuskan dalam pencegahan


komplikasi dan mengurangi terjadinya stroke berulang, memberikan pendidikan kesehatan
terkait perubahan gaya hidup dan pemberdayaan keluarga. Keluarga sebagai caregiver
merupakan pendamping pasien dalam pemberian pelayanan perawatan kesehatan yang
kompleks selama perawatan pasien pasca stroke.

Masalah utama yang dihadapi pasien stroke yaitu bagaimana keluarga, lingkungan dan
tenaga medis mampu memberikan dan memenuhi kebutuhan perawatan pasien stroke dalam
perawatan Palliative homecare, karena membutuhkan pendampingan untuk meningkatkan
kemampuan dirinya walaupun dalam keterbatasan, sehingga kualitas hidupnya menjadi
bermakna. Perawatan yang diberikan dapat dilakukan secara berkesinambungan, dengan
perawatan Palliative homecare yang berkualitas. Maka kondisi pasien dengan stroke dapat
memberikan efek membaik pada fisik maupun psikologisnya. Perawat sangat berperan dalam
meningkatkan kualitas hidup pasien stroke. Tujuan penelitian ini adalah mengekplorasi
kualitas hidup pasien stroke dalam perawatan Palliative homecare meliputi domain fisik,
psikologis dan sosial.

Strategi dalam peningkatan reliabilitas penelitian kualitatif ada 2 cara yaitu: pertama
audit proses penelitian (inquiry audit), yaitu caranya adalah audit terhadap konsistensi data
dapat diperoleh dari hasil penelitian terhadap data primer yang autentik, proses reduksi data
melalui koding tematik dan analitik serta bukti hasil koding yang tersimpan dalam nodes.
Pengukuran secara akurat menggunakan software N Vivo 11 Pro, kedua penjelasan detail
tentang proses pengumpulan data, yaitu proses penelitian harus dijelaskan dengan detail untuk
membantu peneliti selanjutnya dalam mengulangi replikasi penelitian yang sama dalam
konteks yang berbeda. kedua penjelasan detail tentang proses pengumpulan data, yaitu proses
penelitian harus dijelaskan dengan detail untuk membantu peneliti selanjutnya dalam
mengulangi replikasi penelitian yang sama dalam konteks yang berbeda. Analisis data awal
(prelimenary analysis) melalui teknik koding dengan menggunakan Software NVivo 11 Plus.
Teknik analisis tematic (thematic analysis) dan analisis perbandingan (comparative cross
analysis) data disesuaikan dengan tahapan analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh
Colaizzi.

Kualitas hidup informan domain psikologis mengalami peningkatan motivasi hidup dan
perasaan bahagia. Kemampuan aktivitas fisik, pola makan, mobilisasi fisik dan bicara
meningkat, sehingga mempengaruhi motivasi hidup dan perasaan bahagia. Kualitas hidup
informan domain psikologis mengalami penurunan pada gambaran diri dan perasaan sedih,
dimana ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya gangguan fisik, khususnya
menurunnya gangguan memori dan konsentrasi, nyeri, tidur dan istirahat, serta kurangnya
dukungan sosial.
Berbagai domain kualitas hidup pada perubahan fungsi sosial mengalami peningkatan
khususnya terkait dengan peningkatan dukungan keluarga dan lingkungan, perubahan fisik
dengan gejala sisa yang dialami. Kualitas hidup yang rendah dilihat dari perubahan peran yaitu
ketidakmampuan pasien dalam pemenuhan peran dan tugas dalam keluarga yang berpengaruh
terhadap lingkungan dan adaptasi terhadap kondisi kesehatan selama perawatan Palliative
homecare.

Anda mungkin juga menyukai