Anda di halaman 1dari 2

Peran keperawatan jiwa SP 1 Keputusasaan

Dialog
1. Fase Orientasi
Perawat : selamat pagi bapak, perkenalkan saya perawat waddah,
disini saya perawat yang bertuas pada pai hari ini dari jam
07.00-12.00 WIB, sebelumnya ini dengan bapak siapa?
Pasien : saya bapak riki resbiyanto
Perawat : bapak riki resbiyanto lebih senang saya panggil siapa ya
pak? Apakah bapak riki atau bapak yanto mungkin?
Pasien : panggil Riki saja suster
Perawat : baik mas riki, tujuan saya disini adalah untuk melatih
pengendalian perasaan putus asa,agar proses penyembuhan
lebih cepat. Nanti saya akan memerlukan waktu sekitar 20
menit ya mas, nanti saya juga akan megajukan beberapa
pertanyaan dan membutuhkan jawaban dari mas
riki.Apakah mas riki bersedia ?
Pasien : ya, saya bersedia
Perawat : baiklah, kalau begitu kita bisa mulai yaa?
Pasien : iya suster
2. Fase Kerja
Perawat : apa yang mas riki rasakan saat ini?
Pasien : saya merasa sedih, kecewa, marah, putus asa, rasanya saya
sudah tidak bisa melakukan apapun suster
Perawat : kenepa mas riki bisa merasakan hal-hal tersebut? Apa mas riki
memiliki masalah yang sangat berat? Jika iya, bisakah mas riki
ceritakan kepada saya
Pasien : iya suster, saya sangat mencintai pacar saya, saya sudah pacran
selama 5 tahun dan dalam hubungan kami tidak pernah ada
konflik yang berat bisa dikatakan hubungan kami ini baik- baik
saja, namun pada awal bulan februari dia mulai berubah, dia
tiba-tiba mulai menjauhi saya dan jarang berkomunikasi lagi
degan saya, saya tidak berfikir macam macam saya kira dia
sedang sibuk degan pekerjaannya makanya jarang menghubugi,
dan pada akhir bulan februari kemarin saya ingin bertemu
dengannya untuk mengatakan sesuatau yaitu saya ingin
melamarnya menjadi istri saya karena saya berfikir hubungan
kami sudah cukup lama dan ini waktunya untuk pergi ke jenjang
yang lebh serius, namun dia tidak kunjung mengangkat
telfonnya, jadi saya peri kerumahnya. Sesampai disana betapa
terkejutnya saya melihat ada bendera kuning di pagar rumah
pacar saya, saya mengira salah satu dari keluarga pacar saya
meniggal, lalu saya masauk dan melihat orang tua dari pacar
saya mengis sambil memeluk foto pacar saya, saat itu juga saya
tau bahwa yang eniggal itu bukanlah keluarga dari pacar saya
melainkan pacar saya sediri suster ( sambil mengis sesegukan)
Perawat : apakah karena pacar mas riki engg
Pasien : bukan hanya

Anda mungkin juga menyukai