Anda di halaman 1dari 13

PRE-PLANNING DAN SKENARIO TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

SOSIALISASI PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL SESI 2: KEMAMPUAN


BERKENALAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Keperawatan Jiwa

Pembimbing Akademik :
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

Kelompok 10

Disusun Oleh:

Fastika Furi Aprina (22020120210010)

PROGRAM PENDIDIKAN NERS ANGKATAN 36


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
PRE-PLANNING DAN SKENARIO TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
(TAK) SOSIALISASI PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL SESI 2:
KEMAMPUAN BERKENALAN
1. Latar Belakang
Kesehatan jiwa penting bagi setiap individu. Seseorang yang memiliki jiwa
yang sehat akan dapat mengetahui potensi diri, berespon normal terhadap tekanan
hidup dan berkontribusi maksimal pada lingkungan, dan produktif (Ayuningtyas dkk,
2018). Gangguan jiwa banyak jumlahnya, diperkirakan sekitar 450 juta penduduk
dunia menderita gangguan perilaku dan mental (Ayuningtyas dkk, 2018). Di
Indonesia sendiri pendataan penyakit kejiwaan yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia pada Rumah Sakit Jiwa (RSJ) seluruh Indonesia
mendapatkan hasil jika sebanyak 2,5 juta orang Indonesia menderita gangguan jiwa
berat (Hidayah, 2015). Salah satu yang akan terjadi pada pasien gangguan kejiwaan
adalah masalah sosialisasi, dimana akan mengalami penurunan dalam hal kehidupan
sosialnya. Pasien dengan gangguan kejiwaan akan cenderung memiliki sikap menarik
diri dari lingkungannya dan berakibat mengalami isolasi social. Isolasi social adalah
ketidakmampuan individu atau kelompok untuk berinteraksi dengan orang lain dan
lingkungan sekitarnya dengan wajar sehingga menyebabkan penarikan diri baik
secara fisik maupun psikis (Riadi, 2013). Penting untuk dilakukan tindakan pada klien
yang mengalami isolasi social.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani isolasi social adalah
dengan melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) dimana dengan
melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi klien dengan masalah penarikan diri
dapat melakukan interaksi dengan orang lain. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
terdiri dari 7 sesi yaitu kemampuan memperkenalkan diri, kemampuan berkenalan,
kemampuan bercakap-cakap, bercakap-cakap topik tertentu, bercakap-cakap masalah
pribadi, kemampuan bekerja sama, dan evaluasi kemampuan sosialisasi (Wijayanti,
2017). Sesi ke dua dari terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah kemampuan
berkenalan yaitu klien mampu berkenalan dengan orang lain dengan baik.

2. Topik
Terapi aktivitas kelompok (TAK) sosialisai pada pasien dengan isolasi sosial sesi 2:
kemampuan berkenalan.
3. Tujuan
a. Umum
Setelah dilakukan kegiatan TAK selama 1x45 menit klien dapat memulai
berkenalan dengan anggota kelompok.
b. Khusus
Setelah dilakukan TAK sosialisasi selama 1x45 menit klien dapat:
1) Klien mampu memperkenalkan dirinya sendiri mencakup nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal.
2) Klien mampu bertanya pada anggota kelompok lain tentang nama panjang,
3) Klien mampu bertanya pada anggota kelompok lain tentang nama panggilan
4) Klien mampu bertanya pada anggota kelompok lain tentang hobi
5) Klien mampu bertanya pada anggota kelompok lain tentang asal tempat
tinggal.
6) Klien mampu memasukkan berkenalan pada jadwal kegiatan harian
7) Klien mampu mempraktikkan berkenalan dengan orang lain dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Kriteria Klien
a. Klien memiliki masalah isolasi sosial
b. Klien kooperatif
c. Klien sebelumnya sudah mengikuti kegiatan TAK sosialisasi sesi 1 yaitu
memperkenalkan diri
d. Klien bersedia mengikuti kegiatan TAK sosialisasi sesi 2 kemampuan berkenalan.
5. Struktur Kegiatan
a. Tempat : Ruang Mawar RSJ Amino Gondohutomo
b. Hari/Tanggal : Kamis, 24 September 2020
c. Waktu : 08.00-09.00
d. Jumlah Klien : 4 orang
e. Setting Tempat :
Keterangan:

= pemimpin/leader

= klien

= fasilitator

= Observer

f. Metode TAK :
Diskusi Tanya Jawab, bermain peran/simulasi.
g. Pembagian Tugas:
Leader (Fastika)
1) Memimpin kegiatan TAK sosialisasi dari awal sampai akhir kegiatan.
2) Memimpin jalannya diskusi
3) Menjelaskan tata tertib kegiatan dan menetapkan kontrak waktu
4) Mencontohkan atau mendemonstrasikan TAK sosialisasi yaitu
memperkenalkan diri
5) Menutup acara
Fasilitator (Misra dan Richarda):
1) Membantu klien aktif dalam kelompok
2) Membantu klien dalam mengikuti instruksi leader
3) Membantu klien memasangkan nametag klien serta membantu klien mengisi
lembar kegiatan harian jika klien kesusahan mengisinya.
4) Memberikan semangat kepada klien dalam mengikuti kegiatan TAK
sosialisasi sesi 2
Observer (Lina):
1) Mengobservasi jalannya kegiatan TAK sosialisasi sesi 2
2) Membacakan kesimpulan TAK sosialisasi sesi 2 yang telah dilakukan

6. Alat/ Media yang digunakan:


Musik, bola kecil, bolpoin, nametag peserta, dan lembar jadwal kegiatan harian.
7. Tahap Pelaksanaan
Sebelum kegiatan TAK sosialisasi dilakukan perlu menyiapkan klien yang sesuai
kriteria, kontrak kegiatan sudah dilakukan sebelumnya dengan klien, mengkondisikan
tempat pertemuan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan TAK sosialisasi.
Waktu Kegiatan PJ
08.00- a. Orientasi Fastika
08.05 1) Salam
a) Terapis/ leader mengucapkan salam terapeutik
b) Perkenalan nama dan panggilan semua anggota
terapis
c) Peserta dan terapis memakai nametag atau
papan nama
2) Evaluasi dan validasi
a) Leader menanyakan perasaan klien saat itu
b) Menanyakan apakah sudah melakukan latihan
sesi 1 yaitu memperkenalkan diri kepada orang
lain
3) Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan dari kegiatan hari ini
yaitu untuk melakukan kegiatan TAK sosialisasi
sesi 2 berkenalan dengan anggota kelompok
TAK sesuai dengan kesepakatan saat akhir sesi
1.
b) Leader membacakan aturan dalam kegiatan
yaitu:
- Klien meminta ijin pada terapis jika ingin
meninggalkan kegiatan
- Waktu lama kegiatan 45 menit
- Klien mengikuti kegiatan TAK dari awal
hingga akhir kegiatan.
08.05- b. Kerja Fastika
08.50 1) Leader menanyakan apakah klien ingin bisa
berkenalan dengan anggota TAK lainnya.
2) Leader menjelaskan kegiatan dan
mendemonstrasikannya
- Terapis akan menyalakan music dan bola kecil
akan di edarkan ke masing-masing klien searah
jarum jam mengikuti music yang dimainkan,
saat music selesai anggota kelompok TAK
yang memengang bola terakhir kali akan
berkenalan dengan orang disebelah kiri klien.
- Klien akan menyebutkan nama panjang, nama
panggilan, hobi da nasal klien.
- Anggota disebelah kiri klien yang memegang
bola akan memberitahukan nama panjangnya
kepada klien yang memegang bola, nama
panggilan, hobi da nasal.
- Setelah klien yang memegang bola tahu
tentang klien yang disebelah kirinya, maka
klien yang memegangbola akan
memberitahukannya ke anggota kelompok lain
yang mengikuti kegiatan TAK. Begitu
selanjutnya sampai semua anggota TAKsaling
berkenalan.
- Klien disuruh ikut bernyanyi saat musik
dinyalakan
3) Berikan pujian dan tepuk tangan setiap kali dari
masing-masing klien selesai berkenalan.
4) Klien dibantu fasilitator mengisi jadwal kegiatan
harian yang sebelumnya pada sesi 1 TAK
sosialisasi sudah diberikan dan fasilitator
mrngecek ulang apakah klien sudah melakukan
TAK sosialisasi sesi 1.
08.50- c. Terminasi Fastika
09.00 1) Evaluasi
a) Subjektif: terapis menanyakan perasaan klien
setelah kegiatan TAK sosialisasi sesi 2
dilakukan.
b) Objektif: Terapis bertanya kepada klien nama-
nama anggota kelompok lain yang klien tahu.
Misal yang baju merah ini tadi namanya
siapa….
c) Terapis memberikan pujian terhadap kelompok
klien yang telah selesai melakukan kegiatan.
2) Tindak lanjut
Bagi klien: klien diminta untuk tidak lupa menulis
tanggal dan menceklis kegiatan memperkenalkan
diri dan berkenalan yang telah dilakukan di
lembar jadwal kegiatan harian setiap harinya.
Bagi Perawat: perawat merencanakan kegiatan
TAK sosialisasi sesi selanjutnya yang akan
dilakukan.
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis menyampaikan kegiatan TAK
selanjutnya yaitu TAK sosialisasi sesi 3 yaitu
kemampuan bercakap-cakap.
b) Menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
TAK sosialisasi sesi 3 yang akan dilakukan.
Observer menyampaikan kesimpulan kegiatan
Salam penutup.

8. Evaluasi
a. Persiapan
1) Klien telah berada diruangan maksimal 5 menit sebelum kegiatan dimulai
2) Kegiatan TAK sosialisasi sesi 2 dimulai sesuai jadwal
3) Pre planning telah selesai disiapkan dan dikonsultasikan kepada pembimbing
maksimal H-1
4) Alat dan tempat kegiatan sudah disiapkan sebelum kegiatan dilakukan
b. Proses
1) Kegiatan TAK sosialisasi sesi 1 berjalan lancar
2) Leader, fasilitator, dan observer melakukan tugas sesuai yang telah ditentukan
3) Klien kooperatif selama kegiatan berlangsung
4) Klien dapat mengikuti instruksi leader saat kegiatan TAK sosialisasi sesi 2
dengan baik
5) Terapis dan klien mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
c. Hasil
1) 100% klien dapat memperkenalkan dirinya dengan baik
2) 100% klien dapat menyebutkan nama panjang, nama panggilan, hobi dan asal
klien dengan baik
3) 20% klien berbicara lirih saat memperkenalkan diri.
DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas D, Misnaniarti, & Rayhani M. (2018). Analisis Situasi Kesehatan Mental Pada
Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 9(1):1-10.

Riadi OM. (2013). Pengertian isolasi social. Diakses pada 23 September 2020, dari:
https://www.kajianpustaka.com/2013/08/isolasi-sosial.html).

Wijayanti DY, Sari SP, Dwidiyanti M. (2017). Manajemen asuhan keperawatan jiwa.
Cetakan revisi 2. Semarang: penerbit UNDIP Press.
SKENARIO TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI PADA KLIEN
DENGAN ISOLASI SOSIAL SESI 2: KEMAMPUAN BERKENALAN
Tahap Pelaksanaan
Leader: Perawat Fastika
Fasilitator: Perawat Misratul dan perawat Richarda

Observer: Perawat Lina.

Klien A, B, C, D
a. Orientasi
 Salam
Leader: “selamat pagi ibu-ibu semua bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu
sehat ya bu.”
K: “Aamiin.”
L: “apakah ibu-ibu disini masih ingat siapa saya dan mbak-mbak disini?”
K: “ingat sedikit-sedikit mbak.”
L: “baik, kalau begitu ijinkan kami memperkenalkan kembali diri kami ya ibu-ibu.
Nama panggilan saya Tika. Dan ini (memperkenalkan nama panggilan anggota
terapis satu persatu.)”
K: “iya mbak.”
L: “Ibu-ibu tadi sudah membawa nametag yang kita buat kemarin saat sesi 1
sosialisasi ya?”
K: “iya mbak.”
L: “sekarang kita pakai nametag yang sudah kita buat ya. Mbak M dan mbak I
tolong dibantu ya.”
(terapis dan klien memasang papan nama atau nametag)
L: “sudah dipasang semua ya, bagus.”
 Evaluasi validasi
L: “ibu-ibu semua bagaimana perasaannya hari ini?”
K: “biasa saja mbak.”
L: “biasa seperti apa ya bu?”
K: “ya baik mbak.”
L: “begitu syukurlah kalau perasaannya baik ya bu. ibu-ibu semua disini apakah
sudah melakukan latihan untuk memperkenalkan diri sesuai jadwal yang telah kita
sepakati kemarin?”
K: “sudah mbak.”
L: “bagus sekali ya bu, apakah sudah lancar melakukannya?”
K: “lumayan mbak.”
L: “baik kalau begitu terus latih memperkenalkan dirinya ya bu, sampai ibu-ibu
semua sudah merasa bisa mempraktikkannya kapan saja.”
K: “iya baik mbak.”
 Kontrak
L: “ibu-ibu sekalian sesuai dengan apa yang telah kita sepakati bersama pada saat
sesi 1 TAK kemarin, bahwa pada pagi hari ini kita berkumpul disini untuk
melakukan kegiatan secara berkelompok yaitu terapi aktivitas kelompok
sosialisasi sesi 2 yaitu kemampuan berkenalan. Tujuannya agar ibu-ibu bisa
saling berkenalan dengan orang lain. Waktunya sekitar 45 menit dan tempatnya
disini saja.”
K A, B, C, D: “baik mbak.”
L: “baik terimakasih ibu-ibu. sebelumnya saya akan membacakan aturan dalam
kegiatan kita pagi ini yaitu bila ibu-ibu ingin ijin ke kamar kecil atau kembali ke
kamar untuk mengambil sesuatu harus bilang dulu ke mbak-mbak disini, selain
itu diharapkan ibu-ibu mengikuti kegiatan kita pagi ini sampai selesai. Apakah
sampai sini ada yang ingin ditanyakan?”
K A, B, C, D: “belum mbak.”
b. Tahap Kerja
L: “ibu-ibu sekalian kemarin kita telah belajar memperkenalkan diri sendiri,
sekarang kita akan belajar bagaimana cara berkenalan yaitu memperkenalkan
diri sendiri dan bertanya kepada orang lain tentang dirinya. Ibu-ibu disini ingin
berkenalan satu sama lain?”
K: “ingin mbak.”
L: “apakah ibu-ibu sudah tahu bagaimana cara berkenalan dengan orang lain?”
K: “apakah sama seperti kemarin mbak?”
L: “iya hamper sama tapi ada bedanya ibu-ibu, sekarang ibu-ibu memperkenalkan
diri ibu seperti kemarin ke teman yang ada disebelah kiri ibu setelah itu ibu
tanya diri orang yang disebelah kiri ibu.
L: “Fasilitator minta tolong untuk membagikan kertas dan bolpoin ya…..apakah
ibu-ibu sudah mendapatkan kertas dan bolpoin semua?”
K: “iya sudah.”
L: ”pegang dulu ya bu kertasnya. Setelah itu saya akan contohkan ya bu bagaiman
cara berkenalan. Minta tolong mbak M nyalakan musiknya ya. Saat music
disetel bola ini akan di operkan ke masing-masing orang seperti sesi 1 kemarin
ibu-ibu.”
L: “semisal saat music berhenti dan bola ini di saya maka saya akan berkenalan
dengan orang disebelah kiri saya. Seperti ini: halo selamat pagi, perkenalkan
nama saya Fastika biasa dipanggil tika. Nama kamu siapa?”
F M: “nama saya Misra biasa di panggil M.”
L: “halo M, kamu asalnya dari mana? Kalau aku asalnya dari Banjarnegara.”
F M: “aku asalnya dari Semarang.”
L: “hobi kamu apa M?”
F M: “aku hobinya membaca. Kalau kamu?”
L : “kalau aku menulis. Iya seperti itu ibu-ibu. Setelah itu kita tulis nama orang
yang kita ajak berkenalan tadi di kertas yang ibu-ibu pegang. Tulis nama orang
itu, nama panggilan, hobi, da nasal. Setelah itu kita bacakan dan beritahukan
kepada anggota kelompok yang lain. Seperti ini nama mbak yang disebelah
saya adalah Misra biasa dipanggil M, asalnya dari Semarang dan hobinya
membaca. Seperti itu, apa ibu-ibu sudah memahaminya?”
K: “sudah mbak.”
L: “kalau begitu kita mulai saja ya ibu-ibu semangat ikut bernyanyi juga ya.
Fasilitator damping ya.”
K A: “(saat music berhenti bola berada di tangan Klien A dank lien A akan
berkenalan dengan klien B). halo selamat pagi”
K B: “pagi.”
K A: “Perkenalkan nama saya Andin biasa di panggil A. nama anda siapa?”
K B: “nama saya Bunga, panggil saja B.”
K A: “asal B dari mana?kalau saya dari Jakarta”
K B: “saya asalnya dari Kendal.”
K A: “kalau hobi B apa?”
K B: “saya hobinya masak.kalau anda?”
K A: “kalau saya hobinya membaca.”
L: “iya bu A apakah sudah selesai berkenalannya?”
K A: “sudah mbak Tika. (klien sudah menuliskan tentang orang yang disebelah kiri
klien A)”
L: “kalau begitu bisa diberitahukan kepada kami siapa orang yang duduk disebelah
kiri ibu?”
K A: “iya mbak. (sambal membacakan apa yang sudah ditulis di kertas) namanya
Bunga biasa dipanggil B. asalnya dari Kendal dan hobinya memasak.”
L: “iya bagus sekali bu A. beri tepuk tangan untuk bu A. kita lanjutkan
perkenalannya ya, tolong mbak L hidupkan musiknya” (perkenalan dilakukan
terus sampai semua klien berkenalan)
L: “iya semuanya sudah saling berkenalan satu sama lain ya?”
K: “sudah mbak.”
L: “kalau begitu tepuk tangan untuk kita semua. Setelah ini kita mengisi jadwal
kegiatan harian ya ibu-ibu. Tolong keluarkan lembar jadwal kegiatan harian
yang sudah kami berikan kepada ibu-ibu semua saat TAK sesi satu kemarin
ya.”
(klien mengeluarkan jadwal kegiatan harian.”
L: “sudah memegang semua jadwal kegiatan hariannya ya ibu-ibu. Sekarang mari
kita masukkan kegiatan berkenalan ini ke jadwal kegiatan harian ibu. Kira-kira
ibu-ibu ingin berkenalan dengan orang lain berapa kali sehari? Dan waktunya
kapan saja?”
K A: “dua kali sehari saja mbak. Waktunya jam 10 pagi dan 3 sore. (Klien yang
lain setuju).”
L: “baik kalau begitu kita tulis di sebelah sini ya waktu dan banyak nya. Mbak M
dan mbak I mohon di bantu ibu-ibunya. Setiap kali ibu melakukannya jangan
lupa diberi tanda centang ya ibu-ibu disebelah sini. Sampai sini apakah ada
yang ingin ditanyakan? Apakah ada yang masih dibingungkan?”
K: “tidak mbak.”
L: “baik sekali saya berharap ibu-ibu jangan lupa ya untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal kegiatan harian dengan tepat waktu.”
c. Tahap Terminasi
 Evaluasi Subjektif:
L: “ibu-ibu semua bagaimana perasaannya setelah melakukan kegiatan berkenalan
dengan sesame anggota kelompok TAK ini?”
K B: “iya saya merasa senang mbak bisa berkenalan dengan ibu-ibu disini.”
K C: “iya saya juga mbak senang semoga saya bisa berkenalan dengan orang lain
juga.”
K D: “iya saya juga sama senang mbak.”
 Evaluasi Objektif
L: “iya, syukurlah kalau begitu ibu-ibu. Saya berharap setelah kita lakukan
kegiatan berkenalan ini ibu-ibu bisa mempraktikkan untuk berkenalan dengan
orang lain sehingga ibu-ibu tidak merasa kesepian dan berani untuk memulai
pembicaraan.”
K: “iya mbak. Terimakasih.”
L: “sama-sama ibu-ibu semua. Saya dan teman-teman sangat senang bisa
membantu. Kalau begitu apakah ibu-ibu masih ingat kegiatan terapi aktivitas
kelompok apa saja yang sudah kita lakukan dari kemarin? Ada yang masih
ingat?”
K D: “saya ingatnya kemarin melakukan kegiatan memperkenalkan diri mbak, dan
sekarang berkenalan dengan orang lain.”
L: “iya benar sekali bu D. jadi kita sudah melakukan kegiatan memperkenalkan diri
dan berkenalan dengan anggota TAK disini. Sekarang saya ingin bertanya
kepada bu C, kalau ibu-ibu yang pakai baju merah ini namanya siapa?”
K C: “namanya bu Andin biasa dipanggil A.”
L: “iya benar. Lalu bu A ibu-ibu yang pakai baju hitam ini namanya siapa?”
K A: “namanya Bu Dila. Biasa dipanggil D.”
(leader bertanya nama satu persatu klien).
L: “bagus sekali ya ibu-ibu semua disini sudah tahu satu sama lain. Tepuk tangan
untuk kita semua.”
 Rencana Tindak Lanjut
L: “jangan lupa ibu-ibu setiap kali melakukan tindakan memperkenalkan diri dan
berkenalan ditulis tanggal dan di ceklist kolom yang seperti tadi ya. Nanti
perawat disini akan mengecek apakah ibu-ibu rutin melakukan kegiatan yang
sudah kita latih pada pagi hari ini.”
K A, B, C, D: “baik mbak saya akan mengisinya.”
L: “iya baik sekali ibu-ibu.”
 Kontrak yang akan datang
L: “untuk pertemuan selanjutnya kita akan berlatih terapi aktivitas kelompok sesi
ke 3 yaitu berlatih kemampuan bercakap-cakap dengan orang lain. Kira-kira
waktunya kapan? Jam berapa ibu-ibu?”
K: “kalau bisa pagi aja jam 9 seperti sekarang ya mbak. (semua klien setuju)”
L: “ baik kalau begitu besok kita bertemu lagi jam 09.00 seperti hari ini ya untuk
melakukan kegiatan terjadwal selama 45 menit lagi. Tempatnya disini lagi ya”
K: “baik mbak.”
L: “kalau begitu kegiatan terapi aktivitas kelompok sosialisasi sesi 2 yaitu
berkenalan sudah selesai. Saya dan teman-teman berterimakasih atas kesediaan
ibu-ibu mengikuti rangkaian acara yang berjalan. Saya dan teman-teman juga
sangat mengapresiasi kesediaan ibu-ibu sekalian dalam kegiatan pagi ini. Ibu-ibu
semuanya sangat baik dalam mengikuti kegiatan pagi ini. Saya berharap ibu-ibu
tetap semangat untuk kegiatan kita selanjutnya. tepuk tangan untuk kita semua….
Kalau begitu kegiatan ini sudah selesai. Selamat pagi semua.”
K: “pagi sus.”
O: “ijinkan saya menyampaikan sedikit rangkuman kesimpulan acara kita pada
pagi hari ini……(observer menyimpulkan kegiatan TAK).”

Anda mungkin juga menyukai