Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN JIWA

GANGGUAN CITRA TUBUH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa Dengan Dosen
Pengampu Ibu :
Ns. Usraleli, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 8 (2A)

Tiara pratiwi (P032014401039)


Weliati hilza putri (P032014401040)
Vina malinda (P032014401041)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU


PRODI DIII KEPERAWATAN
TINGKAT 2A
2022/2023
SP1 KLIEN DAPAT MENGIDENTIFIKASI CITRA TUBUHNYA

TINDAKAN
1) Mengidentifikasi perasaan pasien tentang bagian tubuh yang hilang, rusak,
mengalami gangguan.
2) Diskusikan dengan pasien aspek positif bagian tubuh.
3) Melatih fungsi bagian tubuh yang masih baik.
4) Mengevaluasi perasaan pasien.

DIALOG
A. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Tiara : “Assalamualaikum. Selamat pagi ibu”(senyum).

Pasien : “Wa’alaikumsalam. Selamat pagi “

Tiara : “Perkenalkan nama saya Tiara Pratiwi, saya paling senang di panggil
Tiara, saya perawat yang yang bertugas di ruangan ini selama 2
minggu ke depan. Nama ibu siapa?”

Pasien : “vina malinda”

Tiara : “Senangnya dipanggil siapa ibu?”

Pasien : “vina”

Evaluasi/Validasi

Tiara : “Bagaimana kabar ibu hari ini…?”

Pasien : “Alhamdulillah baik…

Tiara : “Baiklah ibu, apa keluhan yang ibu rasakan hari ini?”

Pasien : “Saya merasa malu dengan diri saya sendiri, karena saya bingung
bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-anak saya sedang
suami saya pun meninggal dan dengan dangan saya yang cacat seperti
ini.”

Tiara : “Baiklah ibu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang
ibu rasakan selama ini dan melatih fungsi bagian tubuh ibu yang
masih baik. Apakah Ibu setuju?

Pasien : “Setuju”

Kontrak Tempat

Tiara : ”Ibu maunya dimana…?”

Pasien : “Disini saja”

Kontrak Waktu

Tiara : “Berapa lama ibu..??

Pasien : “..........“(Diam)

Tiara : “Baiklah ibu. Bagaimana kalau 20 menit saja yah…?”

Pasien : “(Mengangguk). Ya …”

B. Fase Kerja

(Mencuci Tangan)

Tiara :“Baiklah ibu…., (pegang tangan atau pundak pasien). Bagaimana


perasaan Ibu, setelah ibu mengalami bencana ini dan kehilangan tangan
kiri ibu…?”
Pasien : “Saya sedih, malu, terkadang saya merasa tidak berguna dengan keadaan
yang saya alami ini, terlebih lagi tangan saya tidak dapat saya gunakan
seperti biasanya.”
Tiara : “Kemudian, apa yang ibu lakukan ketika perasaan bersalah dan putus
asa ibu muncul…?”
Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini. Tapi, saya
tidak dapat membohongi diri saya sendiri dan berteriak ketika
melihatnya dan mengingat kejadian itu “
Tiara : “Maaf ibu sebelumnya…sekarang ibu hanya memiliki satu tangan yang
berfungsi dan dapat ibu gunakan dengan baik. Apa yang dapat ibu
lakukan atau yang ingin ibu lakukan hanya dengan satu tangan ibu
miliki sekarang?”
Pasien : “Jujur bu, saya ingin sekali melakukan aktivitas seperti biasanya
meskipun sekarang saya hanya memiliki satu tangan saja.”
Tiara : ”Baiklah begini ibu ,ibu hanya memiliki satu tangan yang berfungsi dan
satunya lagi sebelah kiri sudah tidak berfungsi lagi. Tapi, tangan
sebelah kanan ibu kan masih bisa digunakan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari dan kaki ibu juga dapat difungsikan dengan baik.”
Pasien :”Ya bu…. Terkadang saya mencoba untuk melatih tangan saya dan
melakukan kegiatan dengan tangan kanan saya, tapi tetap saja saya
merasa bahwa saya memang tidak berguna lagi di dunia ini.”
Tiara :“Saya mengerti ibu…. Tapi setidaknya ibu sudah berusaha untuk
melatihnya sendiri. Sekarang saya ajarkan ibu bagaimana agar bisa
tetap beraktivitas meskipun dengan menggunakan tangan ibu yang
masih dapat digunakan dengan baik yaitu sebelah kanan.”
Pasien : “ (Mengangguk). Ya…”
Tiara : “Ibu… dulu sebelum mengalami bencana ini dan kehilangan tangan ibu.
Apa saja kegiatan atau aktivitas yang ibu sering lakukan di rumah?”
Pasien : “Dulu saya kan guru, paling sebelum berangkat mengajar saya siapkan
anak-anak sarapan dan bersih-berih rumah juga…..”
Tiara : “Apa sekarang ibu masih ingin melakukan kegiatan-kegiatan tersebut
ibu….?”
Pasien : “Ya”
Tiara : “Begini ibu, seperti yang saya katakan tadi, saya akan ajarkan ibu agar
dapat beraktivitas meskipun dengan menggunakan satu tangan. Tapi
sebelumnya kita coba berlatih untuk menggerakkan dan melakukan
aktivitas yang ringan-ringan.
Pasien : “Ya bu
Tiara : “Baiklah ibu, coba sekarang ibu mencoba untuk mengangkat tangan
sebelah kanan pelan-pelan dan mencoba menggenggam dengan sekuat-
kuatnya. (Sebelumnya sediakan benda yang dapat digunakan seperti
sapu dll). (contohkan kepada pasien).“sekarang ibu bisa mencobanya
sendiri ya…”
Pasien : “(Berlatih sendiri dan diawasi)”
Tiara :“Baiklah ibu, itu sudah bagus sekali. Sekarang kita akan mencoba dengan
menggunakan sapu langsung ibu ya… Nah ini tangan ibu pegang
sapunya dan ayunkan perlahan, anggap saja ibu sedang menyapu beneran
(sambil mencontohkan). Nah, sekarang giliran ibu mencobanya ya,,?
Tapi sambal sendiri ibu ya…?!”
Pasien : “Ya…..(mencoba sendiri yang diajarkan perawat)?!?!”
Tiara : “Baiklah bu terima kasih. Bagus sekali dan terus dilatih ibu yah.” (tulis
atau masukkan ke dalam tugas harian terapi dengan rapi pada buku
Rencana tindakan pasien).”

C. Fase Terminasi
Tiara :“Ibu, Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan
melakukan latihan hari ini?”
Pasien : “Alhamdulillah, saya merasa lebih baik dan lega rasanya bu.”
Tiara : “Kalau begitu sekarang ibu coba beritahu saya kembali, kegiatan apa
saja yang sudah kita lakukan hari ini?”
Pasien : “Tadi ibu bilang kalau saya masih bisa menggunakan tangan kanan
untuk beraktivitas dan melatihnya untuk melakuakan kegiatan seperti
menyapu.”
Tiara : “Baik sekali ibu, ternyata ibu masih mengingatnya ya? (senyum)”
Pasien : “Ya….(mengangguk dan senyum)”
Tiara : “Baiklah ibu. Apa yang kita lakukan hari ini ibu dapat melatihnya
sendiri dan mulai mencoba-coba melakukannnya sendiri di rumah.”
Pasien : “Ya bu. akan saya coba.”
Tiara : “Baik, Ibu mau kita melakukan kegiatan berlatih menyapu ini berapa
kali ?(mengisi buku harian pasien)”
Pasien : “1 kali”
Tiara : “Pada jam berapa bu?”
Pasien : “Jam 10.00 saja”
Tiara : “Baik bu”
(Megajarkan pasien mengisi buku harian, lalu di evaluasi)
Kontrak yang akan datang (Topik)
Tiara : “ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu beberapa cara
untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh ibu yang lain dan
melatihnya dengan-kegiatan yang lain. Bagaiamana apa ibu bersedia?”
Pasien : “Ya”
Kontrak Waktu
Tiara : “ibu maunya jam berapa?”
Pasien : “ (Diam)”
Weliati : “Bagaimana kalau jam 10 pagi saja bu?”
Pasien : “Baik”
Kontrak Waktu
Weli : “ Untuk tempatnya apakah disini saja bu?”
Pasien : “ Iya”
Tiara : “Baik ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam
10 pagi ke rumah ibu. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ibu
danterima kasih untuk waktunya ibu ya. Kalau begitu saya pamit.
Assalamualaikum…”
Pasien : “wa’alaikumsalam”

(Mencuci tangan)
SP2 KLIEN DAPAT MENINGKAT PENERIMAAAN CITRA TUBUHNYA

TINDAKAN
1. Meminta pasien untuk terbuka tentang perasaannya.
2. Melatih koordinasi fungsi anggota tubuh.
3. Merencanakan kegiatan yang dapat dilakukan kedepan.
4. Mengevaluasi perasaan pasien.

DIALOG
A. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Weli : ”Assalamualaikum. Selamat pagi ibu” (senyum)
Pasien : “Wa’alaikumsalam…”
Weli : “Apakah Ibu ingat dengan saya?”
Pasien : “Ingat”
Weli : “ Apakah boleh ibu sebutkan nama saya.”
Pasien : “Perawat Weli”
Weli : “Baik, benar sekali bu”

Evaluasi/Validasi
Weli : “Baiklah ibu. apakah cara yang kemarin kita latih sudah bapak/ibu
lakukan?”
Pasien : “Sudah saya coba”
Weli : “Boleh Ibu jelaskan kembali bagaimana cara melakukannya?”
Pasien : “Baik”.(Mengulangi latihan yang sudah dilakukan)

Kontak Topik, Waktu Dan Tempat


Weli : “Wah bagus sekali ya ibu, ternya ibu sudah lancar dalam
melaksanakannya. Baiklah ibu, sesuai kesepaktan kita kemarin kita akan
berbincang-bincang dan mengajarkan ibu bagaimana cara untuk
melakukan pekerjaan yang lainnya dan mengkoordinasikan bagian tubuh
ibu yang lain selama 20 menit dan tempatnya pada ruangan ini. Apakah
ibu bersedia.?”
Pasien : “Ya ….” (Mengangguk).

B. Fase Kerja
(Mencuci Tangan)
Weli : “Bagaimana perasaan ibu sekarang, apakah sudah membaik?”
Pasien : “Alhamdulillah sudah agak membaik, tapi ada yang masih membebani di
pikiran saya.”
Weli : “ Kira-kira Apa itu ibu…?”
Pasien : “Saya masih merasa kurang leluasa dalam melakukan aktivitas sehari-
hari dengan satu tangan. Apa lagi ketika saya mengangkat barang-barang
yang begitu banyak.”
Weli : “Seperti itu ya ibu. Begini ibu misalnya ketika ibu ingin mengangkat
barang-barang yang begitu banyak ibu dapat meminta bantuan dengan
orang di sekitar untuk menaikkannya ke atas kepala ibu dan bisa
menggunakan tangan kanan ibu yang masih berfungsi untuk menjaga
agar barang yang di atas kepala ibu tidak terjatuh. Nanti ketika ibu ingin
menurunkannya dapat diletakkan di tempat yang sedikit lebih tinggi atau
ibu sedikit menjongkok atau meminta bantuan untuk menurunkan barang
yang bapak/ibu bawa.” “Bagaiamana apa ibu paham dengan penjelasan
saya atau bagaimana kalau kita mencoba untuk mempraktekkannya?”
Pasien : “Ya. bu?” ( Pasien dan perawat berlatih bersama…)
Weli : “Bagus sekali ibu, sekarang ibu sudah dapat melakukannnya. Cara ini
bisa ibu gunakan ketika ibu akan membawa barang yang banyak dan
sebagainya.”
Pasien : “Ya, bu?”
Weli :“Nah, sekarang kira-kira kegiatan atau pekerjaan apa yang ingin ibu
lakukan kedepannya…?”
Pasien : “Untuk sekarang ini, saya ingin merawat anak-anak saya, melakukan
tugas sebagaimana ibu rumah tangga.
Weli :“Wah, lumayan banyak kegiatan-kegiatan ibu bisa dilakukan setiap
harinya…, mulai dari sekarang ibu dapat melakukan semua
kegiatanyang ibu sebutkan tadi. Tapi jika ibu merasa lelah atau tidak
mampu untuk melakukannya ibu dapat meminta bantuan keluarga atau
tetangga. Mungkiun ada kegiatan lain yang ingin ibu lakukan
kedepannya selain kegiatan-kegiatan yang ibu sebutkan tadi…?”
Pasien : “Ya bu…, siapa sih tidak ingin melakukan kegiatan. Kegiatan normal
seperti orang lain, saya ingin meneruskan usaha saya untuk berjualan di
took bu…?”
Weli : “Alhamdulillah… rencana yang bagus sekali ibu (senyum). Jika
keinginannya seperti itu saya do’akan agar selalu lancer kegiatannya..
Aamin.”
Pasien : “Aamin bu.”

C. Fase Terminasi
Weli : “Bagaimana perasaanya ibu setelah mengobrol hari ini dan mencoba
untuk melatih tangan ibu untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti
biasanya?”
Pasien : “Alhamdulillah saya sudah paham dan senang, bahkan saya tidak sabar
ingin mencoba dan melakukan kegiatan itu”
Weli : “Bagus sekali . baiklah ibu… tapi apa ibu bisa menjelaskan sedikit yang
kita diskusikan tadi?”
Pasien : “Hari ini kita berlatih tentang cara mengkoordinasikan tangan saya yang
masih berfungsi dengan anggota tubuh lain, yaitu dengan membawa dan
meletakkan barang banyak di atas kepala dan tangan saya serta
menjaganya tidak terjatuh dan an ibu mengajarkan saya untuk berusaha
melakukan kegiatan sehari-hari dengan normal seperti biasanya…”
Weli : “Baik, Ibu mau kita melakukan kegiatan berlatih mengkoordinasikan
tangan ini berapa kali ?(mengisi buku harian pasien)”
Pasien : “2 kali”
Weli : “Pada jam berapa bu?”
Pasien : “Jam 10 pagi dan 5 sore saja”
Tiara : “Baik bu”
(Mengevaluasi pasien cara mengisi buku kegiatan harian)

Kontrak yang akan datang (Topik)


Tiara : “ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih ibu beberapa cara
untuk mengkoordinasikan anggota-anggota tubuh ibu yang lain dan
melatihnya dengan-kegiatan yang lain. Bagaiamana apa ibu bersedia?”
Pasien : “Ya”
Kontrak Waktu
Tiara : “ibu maunya berapa lama?”
Pasien : “ (Diam)”
Weliati : “Bagaimana kalau 30 menit saja bu?”
Pasien : “Baik”
Kontrak Waktu
Weli : “ Untuk tempatnya apakah disini saja bu?”
Pasien : “ Iya”
Tiara : “Baik ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi besok pada jam
10 pagi ke rumah ibu. Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ibu
danterima kasih untuk waktunya ibu ya. Kalau begitu saya pamit.
Assalamualaikum…”
Pasien : “wa’alaikumsalam”
(Mencuci tangan)

Anda mungkin juga menyukai