Anda di halaman 1dari 18

Makalah Mukaddimah

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga

Disusun Oleh Kelompok 6 :


1. Anisha Ramalia (21119049)
2. Ayani Putri (21119051)
3. Nurisa Fadilah (21119073)
4. Salsabilla Andini Putri (21119081)
5. Tiara (21119086)

Kelas : PSIK IV B

Dosen :Nilam Hairani,S.Ag,M,Pd

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI MUHAMADIYAH
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Mukaddimah Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga”

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah .Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini dan selanjutnya.

Palembang,16 Februari 2021

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................2


DAFTAR ISI ............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah.............................................................................4
B. Rumusan masalah .....................................................................................4
C. Tujuan ......................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah…………..….6
B. Sejarah Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah…………………7
C. Latar Belakang Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah………...7
D. Tujuh Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ………………….8
BAB III
E. Identitas dan Asas Muhammadiyah……………………………………..10
BAB IV
F. Organisasi Muhammadiyah……………………………….......................11
1. Pengertian organisasi…………………………………………………11
2. Organisasi dalam islam……………………………………………....12

BAB V
G. Keanggotaan muhammadiyah…………………………………………..13

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………15
B. Saran……………………………………………………………………..16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang


Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”.
Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada
dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang
yang pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan
(tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua
kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun
da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan
bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang
ingin diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut
sebagai ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha
Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuannya
B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berkut.
1. Bagaimana Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
2. Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
3. Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
4. Bagaimana Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
5. Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?

4
C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah:
1.      Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2.      Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
3.      Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah
4.      Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
5.      Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Mukadimah Anggaran Dasar muhammadiyah merupakan doktrin ideologi


Muhammadiyah yang memberikan gambaran tentang pandangan Muhammadiyah
mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini. Termasuk didalamnya cita-cita yang
ingin diwujudkan Muhammadiyah dan cara-cara yang dipergunakan untuk
mewujudkannya. Sebagai sebuah doktrin ideologi, Mukadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah.

Sementara itu landasan dasar organisasi Muhammadiyah dalam setiap gerak


langkahnya adalah Al Qur’an dan Sunnah Rosulullah SAW. Berdasar dua landasan gerak
ini, Muhammadiyah kemudian bergerak menjalankan aktifitasnya sehingga tampak dalam
masyarakat ciri khas gerakannya. landasan dasar tersebut menjadi semacam “buku
induk” organisasi yang selalu menjadi rujukan dalam menentukan kebijakan.

Secara administrasi organisasi, kedua landasan dasar tersebut kemudian menjadi


inspirasi untuk menyusun dokumen-dokumen dasar yang dibutuhkan sebuah organisasi
modern yaitu berupa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Pada
awal berdirinya, AD/ART Muhammadiyah sudah disusun oleh KH. Ahmad Dahlan
beserta para murid dan sejawatnya. AD/ART hanya terdiri dari pasal-pasal dan ayat-ayat
sebagai batang tubuh, belum ada muqaddimah (pembukaan). Dalam AD/ART tersebut
hanya termuat hal-hal yang bersifat “teknis” tentang organisasi Muhammadiyah seperti
nama organisasi, lambang, kedudukan dan lainnya. Selama bertahun-tahun sejak
berdirinya para pimpinan dan warga Muhammadiyah secara organisasi belum mempunyai
dokumen yang memuat prinsip-prinsip, cita-cita serta pemikiran-pemikiran mendasar dari
pendirian organisasi Muhammadiyah.

B. Sejarah Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Setelah melewati beberapa periode kepemimpinan, baru pada masa kepemimpinan Ki


Bagus Hadikusumo (1943-1953), dimulai upaya untuk menyusun muqaddimah AD/ART
Muhammadiyah. Muqaddimah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mengatasi
problem dalam Muhammadiyah berupa mulai dirasakannya pengaburan semangat
6
perjuangan dikalangan anggotanya. Itu terlihat dari fenomena mulai terdesaknya
pertumbuhan dan perkembangan jiwa/ruh Muhammadiyah oleh kepentingan-kepentingan
duniawiyah. Tentu yang bisa merasakan adalah jajaran pimpinan dan kader yang saat itu
aktif serta mampu melihat gejala tersebut di internal Persyarikatan. Setelah melewati
proses yang panjang akhirnya Muqaddimah Anggaran Dasar ini disahkan pada tahun
1951 dan memuat 7 (tujuh) pokok pikiran

C. Latar Belakang Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Belum ada kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar perjuangan


Muhammadiyah, Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tidak berdasarkan teori-
teori tapi pemahaman dan praktek keagamaan secara langsung, sehingga yang dilakukan
adalah amal nyata berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah.

Ayat-ayat Al Qur’an yang menjadi dasar KH. Ahmad Dahlan untuk lebih mengutamakan
amal antara lain :

a. Ar Rum ayat 15 :
ِ ‫فَأ َ َّما الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬
َ ْ‫ت فَهُ ْم فِي َرو‬
َ‫ض ٍة يُحْ بَرُون‬
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di
dalam taman (surga) bergembira.”

b. Maryam ayat 76
‫ك ثَ َوابًا َوخَ ْي ٌر َم َر ًّدا‬
َ ِّ‫ات َخ ْي ٌر ِع ْن َد َرب‬ ُ َ‫َويَ ِزي ُد هَّللا ُ الَّ ِذينَ ا ْهتَدَوْ ا هُدًى ۗ َو ْالبَاقِي‬
ُ ‫ات الصَّالِ َح‬
“Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk.
Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik
kesudahannya.”
Semangat KH. Ahmad Dahlan juga didasarkan pada prinsip bahwa Islam adalah agama
amal, sehingga diterjemahkan dalam langkah-langkah kongkrit seperti contohnya
menyantuni yatim piatu lewat panti asuhan dan mendirikan madrasah Diniyah
Islam. .Kehidupan ruhani warga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun
Karena perkembangan iptek, kehidupan manusia semakin maju dan memungkinkan
pengaruh budaya dari berbagai belahan dunia saling mempengaruhi baik yang positif
maupun negatif.

7
D. Tujuh Pokok Pikiran Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, bertuhan, beribadah serta tunduk dan taat
kepada Allah
SWT. Pokok pikiran ini dirumuskan dalam teks mukadimah sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah Semata.
Bertuhanlah dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya
ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk terutama manusia”.
2. Hidup manusia itu bermasyarakat Dirumuskan dalam teks mukadimah “hidup
bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum kodrah irodah) Alloh atas manusia.

3. Hanya hukum Allah SWT yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi
utama dan mengatur ketertiban hidup bersama dalam menuju hidup bahagia yang hakiki
di dunia dan akhirat. Pokok pikiran ini dirumuskan dalam teks mukadimah “Masyarakat
yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalan dapat diwujudkan diatas
keadilan, kejujuran dan persaudaraan gotong royong dengan bersendikan hukum Alloh
yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.”
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadat kepada Allah SWT
dan berbuat ihsan kepada sesama manusia. Dirumuskan dalam teks mukadimah
“Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga adalah
kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah

5. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud


masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil dengan mengikuti jejak
(ittiba’) perjuangan para nabi, terutama Nabi Muhammad SAW.

Dirumuskan dalam teks mukadimah “Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang


bahagia dan sentosa sebagaimana yang tersebut diatas itu. Tiap-tiap orang terutama
umat Islam, umat yang percaya kepada Alloh dan hari kemudian.

Wajiblah mengikuti jejak sekalian nabi yang suci, beribadah kepada Alloh dan
berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk
menjelmakan masyarakat di dunia ini. Dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena
Alloh semata-mata dan hanya mengharapkan karunia dihadirat Alloh dan ridho-Nya
8
belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di akhirat atas segala perbuatannya. Lagi
pula harus sabar dan tawakal bertabah hati, menghadapi kesukaran atau kesulitan yang
menimpa dirinya atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh
pengharapan perlindungan dan pertolongan Alloh Yang Maha Kuasa”.

6. Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan


berorganisasi.

Dimuat dalam mukadimah, “Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang


demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Alloh dan didorong oleh firman Alloh
dalam Al Qur’an surat Ali Imron 104

pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau 18 November 1912 oleh almarhum KH.
Ahmad Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “gerakan Islam” dengan nama
Muhammadiyah yang disusun dengan majelis (bagian-bagiannya) mengikuti peredaran
zaman serta berdasarkan “syura” yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan muktamar”.
7. Pokok-pokok pikiran yang diterangkan dimuka bertujuan untuk terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT yaitu masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya Dirumuskan dalam teks mukadimah, “Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan
kewajiban mengamalkan perintah-perintah Alloh dan mengikuti Sunnah Rosul Nabi
Muhammad SAW.

Guna mendapat karunia dan ridho-Nya di dunia dan akhirat serta untuk mencapai
masyarakat yang sentosa bahagia disertai nikmat dan rahmat Alloh yang melimpah-
limpah sehingga merupakan suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah
perlindungan Tuhan Yang Maha Pemurah.”

9
BAB III

E. Identitas dan Asas Muhammadiyah

Identitas / hakikat Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakhwah amar ma’ruf


nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah. Asas Nabi Muhammad
adalah islam sedangkan maksud dan tujuannya adalah menegakkan dan menjunjung
tinggi agama islam dalam mencapau maksud dan tujuan serta mewujudkan misi yang
ideal tersebut muhammadiyah melakukan usaha-usaha yang bersifat pokok , yang
kemudian diwujudkan dalam amal usaha, program dan kegiatan.

Langkah-langkah dakwah dan tajdid muhammadiyah tersebut tercermin dalam


kepeloporan mendirikan sekolah islam modern pelayanan kesehatan dan kesejahteraan
dengan mendirikan sekolah islam yang modern seperti saat ini, dan kesejahrteraan dengan
menddirikan PKU ( penolong kesengsaraan Umat), penyantunan anak – anak yatim piatu
dan miskin melalui gerakan Al Ma’un dan mendobrak praktik dan pemikiran islam yang
statis atau beku, dengan ijtihad. Karena dalam masyarakat umum muhammadiyah lebih
dikenal sebagai gerakan pembaharuan (tajdid) bahkan tajdid sudah melekat dalam
Muhammadiyah. Karena kepeloporan dalam pembaharuan itu maka Muhammadiyah
dikenal sebagai reformisme atau lebih ke modernisasi islam.

Gerakan muhammadiyah yang berkarakter dakwah dan tajdid tersebut dilakukan


melalui system organisasi dan bersifat ekspansi ( penyebara luasan ). Kata-kata
“waltakum minkum ummatun” dalam Al Imran 104 merupakan pemaknaan baru
mengenai kepentingan menggerakkan islam melalui organisasi atau persyarikatan. Dari
perjalanan awal muhammadiyah tersebut maka jelas sekali karakter yang kuat
persyarikatan, yaitu sebagai gerakan islam yang menjalankan dakwah dan tajdid melalui
system organisasi yang selalu dinamis dan berkemajuan.

10
BAB IV

F. Organisasi Muhammadiyah

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18


November 1912 di Kampung Kuman, Yogyakarta. Muhammadiyah adalah sebuah
organisasi Islam yang berlandaskan pada Al Qur’an dan Sunnah yang pusatnya
berkedudukan tetap di ibukota Republik Indonesia, saat ini adalah Jakarta. Sebagai sebuah
organisasi ada komponen-komponen yang membentuk Muhammadiyah sehingga api
berjalan dengan baik bahkan menjadi besar.

Seperti kita ketahui bersama, mau diakui atau tidak, kini Muhammadiyah menjadi satu-
satunya organisasi Islam di dunia yang mempunyai unit usaha dan kekayaan terbesar
didunia ini. Tidak ada organisasi Islam lain yang mempunyai asset sebesar
Muhammadiyah. Itu semua tentu tidak api diwujudkan dengan mudah, ada keteraturan
dan kedisiplinan di dalamnya, ada pengorganisasian yang jelas dan kuat sehingga
Muhammadiyah api berkembang sedemikian besar. Muhammadiyah besar karena
berwujud organisasi, lalu apa sebenarnya yang dimaksut dengan organisasi, apa apid
-unsur pembentuknya, fungsinya dan hal lain-lainnya terkait organisasi?

1. Pengertian organisasi

Secara sederhana organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya


sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dan
terpimpin untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada. Sementara menurut Max Weber, adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang
didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja menjalankan
sesuatu fungsi tertentu. Sebetulnya pengertian tentang organisasi dari para ahli sangatlah
banyak, namun dua pengertian tersebut di atas cukup mewakili. Dari pengertian di atas
maka dapat disimpulkan organisasi mempunyai apid -unsur sebagai berikut :

1. Sekelompok orang
2. Satu tujuan yang sama atau tertentu
3. Adanya kerja sama
4. Ada struktur organisasi
5. Pembagian tugas dan wewenang

11
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi yang sempurna secara kelengkapannya, ada
sekelompok orang sebagai sumber daya manusianya yang mereka mempunyai tujuan
bersama bahkan pemahaman terhadap nilai-nilai yang disepakati bersama. Ada
pembagian kerja, tugas dan wewenang yang jelas, ada struktur organisasinya dari tingkat
tertinggi hingga terendah. Organisasi berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan
bersama yang telah dicita-citakan oleh para pendirinya. Terbentuknya organisasi
memudahkan manusia dalam melakukan banyak pekerjaan karena dalam organisasi,
manusia bahu-membahu saling bekerja sama untuk melakukan berbagai hal terutama
untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

2. Organisasi Dalam Islam

Dalam Islam berorganisasi juga diperintahkan untuk dilakukan seperti tercantum


dalam Al Qur’an surat Ash Shaff ayat 4 :

ٌ َ‫صفًّا َكأَنَّهُ ْم بُ ْني‬


ٌ‫ان َمرْ صُوص‬ َ ‫إِ َّن هَّللا َ يُ ِحبُّ الَّ ِذينَ يُقَاتِلُونَ فِي َسبِيلِ ِه‬

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang
teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.“

Ayat di atas api difahami sebagai perintah tidak langsung, karena dinyatakan dengan
kalimat “Sesungguhnya AllAh menyukai…”. Jika umat Islam bertaqwa dalam arti
menjalankan perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah SWT, maka hal-hal yang
disukai oleh Alloh SWT tentu akan dijalankan dengan senang hati, sebaliknya hal-hal
yang dibenci Allah SWT akan ditinggalkan dengan senang hati pula. Dari ayat di atas
pula api kita fahami bahwa Allah SWT menyukai hal-hal yang teratur, apid an kuat
sebagaimana alam semesta ini yang tak terhingga luas dan isinya namun semua berjalan
dengan amat sangat teratur sehingga memungkinkan manusia hidup di dalamnya.

12
BAB V

G. Keanggotaan Muhammadiyah

a. Tentang keanggotaan Muhammadiyah diatur dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah


Bab IV Pasal 8 tentang Anggota serta Hak dan Kewajiban. Disana tertulis bahwa
anggota Muhammadiyah terdiri dari 3 macam yaitu :

1. Anggota Biasa ialah warga negara Indonesia beragama Islam

2. Anggota Luar Biasa ialah orang Islam bukan warga negara Indonesia

3. Anggota Kehormatan ialah perorangan beragama Islam yang berjasa terhadap


Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan dan keahliannya bersedia membantu
Muhammadiyah

b. Dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 4 disebutkan lebih jelas tentang keanggotaan
yaitu :

1. Anggota Biasa harus memenuhi persyaratan yaitu warga Negara Indonesia


beragama Islam, laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atau sudah menikah,
menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah, bersedia mendukung dan
melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah, mendaftarkan diri dan membayar uang
pangkal.

2. Anggota Luar Biasa ialah seseorang bukan warga negara Indonesia, beragama
Islam, setuju dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta bersedia mendukung
amal usahanya.

3. Anggota Kehormatan ialah seseorang beragama Islam, berjasa terhadap


Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan dan keahliannya diperlukan atau
bersedia membantu Muhammadiyah.

Keanggotaan Muhammadiyah secara resmi ditunjukkan dengan kartu Nomor Baku


Muhammadiyah atau yang terkenal dengan sebutan NBM, namun ini tidak berlaku
mutlak karena meskipun belum memiliki NBM tetap diperbolehkan aktif di
Muhammadiyah.

13
c. Kepemimpinan dan Struktur Organisasi Muhammadiyah

Dalam organisasi ada dua corak kepemimpinan yang biasanya dijalankan yaitu
bersifat individual/tunggal dan kolektif kolegial, mana yang diberlakukan tergantung
kesepakatan. Kepemimpinan tunggal adalah semua tanggung jawab dan kewenangan
organisasi terletak pada satu orang saja. Sementara kolektif kolegial adalah tanggung
jawab dan kewenangan dibagi bersama dalam satu kelompok pimpinan. Di
Muhammadiyah memberlakukan kepemimpinan kolektif kolegial, meskipun di tingkat
pusat, Muhammadiyah dipimpin oleh seorang Ketua Umum (Ketum), namun dalam
pengambilan keputusan organisasi harus melalui mekanisme musyawarah yang
melibatkan jajaran pemimpin secara bersama-sama.

14
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus
besar Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan
beberapa sahabatnya.  Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah yaitu adanya kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari
proses kehidupnya sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh.
Identitas / hakikat Muhammadiyah adalah gerakan islam, dakhwah amar ma’ruf
nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan Sunnah. Asas Nabi Muhammad
adalah islam sedangkan maksud dan tujuannya adalah menegakkan dan menjunjung
tinggi agama islam dalam mencapau maksud dan tujuan serta mewujudkan misi yang
ideal tersebut muhammadiyah melakukan usaha-usaha yang bersifat pokok , yang
kemudian diwujudkan dalam amal usaha, program dan kegiatan.

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18


November 1912 di Kampung Kuman, Yogyakarta. Muhammadiyah adalah sebuah
organisasi Islam yang berlandaskan pada Al Qur’an dan Sunnah yang pusatnya
berkedudukan tetap di ibukota Republik Indonesia, saat ini adalah Jakarta. Sebagai
sebuah organisasi ada komponen-komponen yang membentuk Muhammadiyah sehingga
api berjalan dengan baik bahkan menjadi besar.

Dalam organisasi ada dua corak kepemimpinan yang biasanya dijalankan yaitu
bersifat individual/tunggal dan kolektif kolegial, mana yang diberlakukan tergantung
kesepakatan. Kepemimpinan tunggal adalah semua tanggung jawab dan kewenangan
organisasi terletak pada satu orang saja. Sementara kolektif kolegial adalah tanggung
jawab dan kewenangan dibagi bersama dalam satu kelompok pimpinan. Di
Muhammadiyah memberlakukan kepemimpinan kolektif kolegial, meskipun di tingkat
pusat, Muhammadiyah dipimpin oleh seorang Ketua Umum (Ketum), namun dalam
pengambilan keputusan organisasi harus melalui mekanisme musyawarah yang
melibatkan jajaran pemimpin secara bersama-sama.

15
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta teman-
teman, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian saya ucapkan
banyak terima kasih.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://kemuhammadiyahan.com/mukadimah-anggaran-dasar-muhammadiyah/

https://kemuhammadiyahan.com/organisasi-muhammadiyah/

http://mahmuddin1990.blogspot.com/2015/04/identitas-dan-asas-muhammadiyah.html

17

Anda mungkin juga menyukai