Anda di halaman 1dari 11

AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

“Kepribadian Muhammadiyah”

Disusun Oleh :
1. Ayu Enjellya Priscilya (21119052)
2. Linda Ayu Saputri (21119065)
3. Putri Juliantri (21119075)
4. Ryan Hadi Saputra (21119080)
5. Tri Agung Saputra (21119087)
6. Warny Sriningsi (21119088)

Kelas : Psik B (Iv)


Dosen Pembimbing : Nilam Hariani, S.Ag,M.Pd

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut dihanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan anugerah-nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
tentang kepribadian muhammadiyah ini.Makalah ini disusun dengan tujuan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Al-Islam Kemuhammadiyahan IV di program
studi Ilmu Keperawatan di Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang semester empat tahun ajaran 2021.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat terbuka dan menerima segala saran dan kritik yang
bersifat membangun sebagai upaya perbaikan menjadi lebih baik.Selama proses
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
dan rasa hormat, penulis menyampaikan rasa terima kasih pada Ibu Nilam Hariani,
S.Ag,M.Pd selaku dosen pengampu, dan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan kemudahan dalam setiap proses pembelajaran.

Palembang, 16 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Hakekat Muhammadiyah..............................................................................3
B. Dasar Amal dan Usaha Muhammadiyah.......................................................5
C. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah...............................6
D. Sifat Muhammadiyah....................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang menguraikan
tentang jati diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam
bentuk teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah.
Adapun sejarah pembentukannya dijabarkan sebagai berikut.
Kepribadian Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan
resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah ke-35
tahun 1962 di Jakarta, atau sering disebut dengan Muktamar setengah abad.
Gagasan untuk merumuskan Kepribadian Muhammadiyah yaitu pada
masa kepemimpinan H.M Yunus Anis (1959-1960). Perumusan tersebut
sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari keterkaitan dengan kondisi dan
situasi Negara pada sekitar tahun 1962. Sebagaimana telah dimaklumi
bersama bahwa sejak Dekrit 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966 negara
Indonesia memasuki jaman baru yang dikenal dengan jaman Demokrasi
Terpimpin atau disebut juga jaman Nasakom.
Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa sejak Presiden Soekarno
mendengungkan untuk menerapkan Demokrasi Terpimpin dalam sistem
kenegaraan, partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang paling
lantang menentangnya. Keduanya menentang karena beralasan bahwa
Demokrasi Terpimpin akan dijadikan alat oleh Soekarno untuk memusatkan
kekuasaan di tangannya. Sikap kedua partai tersebut membuat Soekarno
kecewa dan marah. Kemarahan Sokarno dimanfaatkan oleh PKI dengan
membujuk Soekarno untuk membubarkan partai tersebut yang berujung
dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden nomor 200 tahun 1960
yang intinya pemerintah membubarkan partai Masyumi secara menyeluruh.
Masyumi adalah partai Islam yang lahir di Jogjakarta di Madrasah
Mu’alimin Muhammadiyah, hasil dari kongres Umat Islam pada tanggal 7-8
November 1945. Masyumi dianggap sebagai satu-satunya partai politik bagi

1
2

umat Islam. Andil Muhammadiyah dalam pendirian Masyumi cukup


besar, di antara tokoh-tokoh Muhammadiyah yang memimpin Masyumi
antara lain Ki Bagus Hadikusumo, KH. Fakih Usman, Prof. Kahar Muzakir,
Prof. Hamka, HA. Malik Ahmad, dan sebagainya.
Di tengah-tengah kegalauan setelah dibubarkannya Masyumi, pimpinan
pusat Muhammadiyah menyelenggarakan kursus Pimpinan Pusat
Muhammadiyah se-Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta pada bulan
Ramadhan 1381 H (1961 M). Di antara penceramah adalah KH. Fakih
Usman. Beliau menyampaikan ceramahnya dengan judul “Apakah
Muhammadiyah itu?”. Dalam makalahnya diuraikan dengan tepat tentang jati
diri Muhammadiyah yang sebenarnya, menguraikan tentang hakikat apa dan
siapa Muhammadiyah yang sesungguhnya.
Respon atas ceramah KH. Fakih Usman tersebut, dibentuklah Tim
Perumus “KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH” yang terdiri dari Prof. Dr.
Hamka, KH. Wardan Diponingrat, H. Djarnawi Hadikusuma, HM. Djindar
Tamimy, HM. Saleh Ibrahim, serta KH. Fakih Usman (selaku narasumber).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi hakekat Muhammadiyah?
2. Apa yang menjadi dasar amal dan usaha Muhammadiyah?
3. Apa yang menjadi pedoman amal usaha dan perjuangan
Muhammadiyah
4. Bagaimana sifat Muhammadiyah?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hakekat Muhammadiyah.
2. Untuk mengetahui dasar amal dan usaha Muhammadiyah.
3. Untuk mengetahui pedoman amal usaha dan perjuangan
Muhammadiyah.
4. Untuk mengetahui sifat Muhammadiyah.

 
BAB II
PEMBAHASAN

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam.


Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar yang
ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar
Ma'ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan: Kepada
yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada
ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam,
bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun da'wah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah
kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridhaan
Allah semata-mata.
Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma'ruf nahi munkar dengan
caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat
menuju
tujuannya, ialah "Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya".

A. Hakekat Muhammadiyah
Sesungguhnya kepribadian itu merupakan ungkapan dari kepribadian
yang memang sudah ada pada Muhammadiyah sejak lama berdiri. Kh. Fakih
Usman pada saat itu hanyalah mengkonstatir mengidherkan yang telah ada.
Jadi, bukan merupakan hal baru dalam Muhammadiyah.
Mereka yang menganggap bahwa keperibadian muhammadiyah sebagai
perkara yang baru, hanyalah karena mereka mendapati muhammadiyah sudah
tidak dalam keadaan yang sebenarnya.
KH. Fakih Usman, sebagai seorang yang telah lama berkecimpung dalam
muhamamdiyah sudah benar-benar memahami apa sesungguhnya sifat-sifat
khusus muhammadiyah itu. Karena itu kepada mereka yang tidak berlaku
sewajarnya dalam muhammadiyah, beliau pun dapat memahaminya. Yang

3
4

benar-benar dirasakan oleh almarhum KH. Fakih Usman ialah


muhammadiyah adalah gerakan. Gerakan ilam, berdasarkan islam menuju
terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, bukan dengan jalan
politik, bukan jalan kekesengsaraan, melaikan dengan pembentukan
masyarakat, tanpa memperdulikan bagaimana struktur politik yang
menguasainya sejak zaman belanda, jepang dan sampai zaman kemerdekaan
RI.
Muhammadiayh tidak buta politik, tidak takut berpolitik, tidak apatis
dengan politik, muhammadiayah tidak mencampuri soal-soal politik. Tetapi,
apabila soal-soal politik masuk kemuhammadiyah tidak akan tinggal diam,
muhammadiyah akan menghadapi dan menyelesaikan dengan cara dan
metode muhammadiyah sendiri.
Sejak partai masyumi dibubarkan oleh presiden sukarno, maka warga
muhammadiyah yang selama ini berjuang  dalam politik praktis, mereka
kembali ke muhammadiyah seperti sedia kala. Namun demikian bagi mereka
yang telah biasa berjuang iswat jalur politik praktis, maka akan
mempengaruhi kinerjanya dalam berjuang dan beramal dalam
kemuhammadiyah, masih terbawa-bawa dalam muhammadiyah.
Oleh almarhum KH. Fakih Usman dan PP muhammadiyah pada saat itu,
cara-cara demikian didasarkan sebagai cara yang dapat merusak dan
mempengaruhi kegiatan muhammadiya sebagai oraganisasi gerakan islam
amar ma’ruf nahi munkar.
Dalam berjuang muhammadiyah telah memiliki cara dan metode
perjuangan yang khas yaitu : muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk
tegakan islam,  untuk tegaknya kalimat Allah, untuk terwujudnya masyarakat
islam sebenar-benarnya. Hanya saja islam yang digerakan muhammadiyah
adalah islam yang benar, islam yang sempurna, islam yang menurut Al-
Qur’an dan sunah rasul dan mejalankanya dengan menggunakan akal pikiran
yang sesuai dengan ruh islam.
Dengan demikian, perlu dipahamkan kepada para warga muhammadiyah,
apakan muhammadiyah itu, bagaimana menyebarkan agama islam, tentunya
5

semua itu perlu dipahami oleh warga muhammadiyah, kita harus berittiba
kepada langkah dan perjuangan nabi Muhammad SAW.

B. Dasar Amal dan Usaha Muhammadiyah


Amal usaha Muhammadiyah adalah usaha atau kegiatan yang dirintis dan
dilakukan Perserikatan Muhammadiyah untuk mencapai maksud dan tujuan
Muhammadiyah, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. (Junaedi
2011:5)
Muhammadiyah identik dengan gerakan sosial-kemasyarakatan atau
gerakan sosial-keagamaan. Gerakan amaliyahnya di bidang Pendidikan,
kesehatan, pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan dakwah
kemasyarakatan lainnya yang konkret dan dirasakan langsung oleh
masyarakat luas. Amal Usaha Muhammadiyah yang terwujud dalam ribuan
lembaga-lembaga Pendidikan dan Taman Kanak-Kanak Busthanul Atfhal,
Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi Muhammadiyah,
mempunyai ratusan rumah sakit, balai-balai kesehatan ibu dan anak, panti
asuhan dan amal usaha lainnya tersebar diseluruh provinsi dan diseluruh
Indonesia. (Nashir 2010:393-400)
Dalam perjuangan malaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan
dan kebahagiaan luas merata. Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan
amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Anggaran Dasar
BAB II Pasal 7, yaitu :
a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah
b. Hidup manusia bermasyarakat
c. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran
Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama
untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
6

d. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat


adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada
kemanusiaan.
e. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW
f. Melancarkan amal usaha dan perjungan dengan ketertiban organisasi.

C. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah


Memiliki dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan
dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman : “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan
Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah”.

D. Sifat Muhammadiyah
a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b. Memperbanyak kawan dan mengmalkan ukhuwah Islamiyah.
c. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar dan
falsafah negara yang sah.
f. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh
teladan yang baik.
g. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.
h. Kerjasama dengan golongan Islam maupun juga dalam usaha menyiarkan
dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam
memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur yang diridhai Allah SWT.
j. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam,
dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi
kepribadian Muhammadiyah.
Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan
masyarakat menuju tujuannya, yaitu: “Terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan
Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah.

B. SARAN
Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca
agar dapat memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu
diharapkan pembaca dapat  menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini
dalam penulisan karya ilmiah ataupun sejenisnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Agama Islam FAI UMM . editor syaiful amin .2012. Al Islam
Kemuhammadiyahann III . Edisi Revisi. Malang : UMM Press

Anda mungkin juga menyukai