Anda di halaman 1dari 25

Anfis : Sistem Perkemihan

Dewi Pujiana, S.Kep.,Ns.,M.Bmd


ANATOMI SISTEM URINALIS
Ginjal
• Fungsi:
1. Mempertahankan keseimbangan air di tubuh
2. Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh
3. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian besar ion CES
4. Mempertahankan volume plasma yang tepat (melalui peran
regulatorik keseimbangan garam)
5. Mempertahankan keseimbangan asam basa
6. Mengeluarkan produk akhir sisa metabolisme spt urea, asam urat,
dll
7. Mengeluarkan senyawa asing spt obat
8. Menghasilkan eritropoetin (hormon yg merangsang produksi
eritrosit)
9. Menghasilkan renin (hormon enzim yg memicu reaksi berantai
dalam penghematan garam oleh ginjal)
10.Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif yaitu 1,25 – (OH)2
vitamin D3 (Kalsitriol)
Nephron
Fungsi Bagian Nephron
Proses dasar di Ginjal
1. Filtrasi Glomerolus
2. Reabsorbsi Tubulus
3. Sekresi Tubulus
Proses dasar di Ginjal
1. Filtrasi Glomerolus

 Langkah pertama dalam pembentukan urin


 Sewaktu darah mengalir melalui glomerolus,
plasma bebas protein tersaring melalui
kapiler glomerolus kedalam kapsula
bowman.
Proses dasar di Ginjal
2. Sekresi Tubulus
Perpindahan selektif bahan-bahan (elektrolit :
fosfat& kalsium, nutrien, zat sisa) kecuali protein
plasma dan sel darah ( tidak masuk ke kapsula
bowman)
 Sewaktu filtrat mengalir melalui tubulus, bahan-
bahan yang bermanfaat bagi tubuh di kembalikan
ke plasma kapiler peritubulus ( tidak keluar
melalui urin)
 Dibawa oleh kapiler peritubulus ke sistem vena
lalu ke jantung untuk di resirkulasi.
Proses dasar di Ginjal
• Jika yang disaring adalah 180 liter perhari
(178,5 di reabsorpsi dan sisa 1,5 liter di
tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk
dikeluarkan melalui urin).
Proses dasar di ginjal
3. Sekresi Tubulus
Perpindahan selektif bahan-bahan yang tidak
terfiltrasi dari kapiler peritubulus kedalam
lumen tubulus
Ekskresi urin
• Pengeluaran bahan-bahan dari tubuh kedalam
urin
• Bahan-bahan yg tidak direabsorpsi mengalir
ke pelvis ginjal dan akan dikeluarkan sbg urin
URETER
• TERDIRI DARI 2 PIPA YANG MASING-MASING
BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH
• LAPISAN DINDING URETER TERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISAN TENGAH (OTOT POLOS)
• LAPISAN DINDING URETER TERJADI GERAKAN PERISTALTIK
TIAP 5 MENIT SEKALI YANG MENDORONG URINE MELALUI
URETER
VESIKA URINARIA
• SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOT YANG MULUS DAN
BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENI YANG BERUBAH-
UBAH JUMLAHNYA KARENA KANDUNG KEMIH DAPAT
MENGEMBANG DAN MENGEMPIS

• PROSES MIKSI
- DISTENSI KANDUNG KEMIH ( 250 CC)  REFLEK
KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH  RELAKSASI
SPINKTER INTERNUS  RELAKSASI SPINKTER EKSTERNUS 
PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH
- KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASI SPINKTER
DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT SARAF SIMPATIS
- PERSARAFAN VESIKA URINARIA DIATUR TORAKOLUMBAL &
KRANIAL DARI SISTEM SARAF OTONOM
URETRA
• MERUPAKAN SALURAN SEMPIT YANG BERPANGKAL PADA KANDUNG
KEMIH
• BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR

Uretra pada wanita


• Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara
klitoris dan pembukaan vagina.
• Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih
berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.

Uretra pada pria


• Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
• Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:
• pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
• pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana
terletak muara vas deferens.
• pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar
bulbouretralis.
• pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum
penis.
Refleks berkemih
Trend isu
• Transplantasi organ
Transplantasi adalah perpindahan sebagian atau
seluruh jaringan atau organ dari satu individu
pada individu itu sendiri atau pada individu
lainnya baik yang sama maupun berbeda spesies. 
Transplantasi ini ditujukan untuk mengganti organ
yang rusak atau tak berfungsi pada penerima
dengan organ lain yang masih berfungsi dari
pendonor.
Jenis Transplantasi
Empat jenis transplantasi
• Transplantasi Autograft
Yaitu perpindahan dari satu tempat ketempat lain dalam tubuh itu
sendiri,yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi.
• Transplantasi Alogenik
Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang sama
spesiesnya,baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan
keluarga.
• .Transplantasi Isograf
Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang
identik,misalnya pada gambar identik.
• Transplantasi Xenograft
Yaitu perpindahan dari satu tubuh ketubuh lain yang tidak sama
spesiesnya.
Tipe donor
Ada 3 tipe donor organ tubuh ;
1. Donor dalam keadaan hidup sehat : tipe ini memrlukan seleksi yang
cermat dan pemeriksaan kesahatan yang lengkap, baik terhadap
donor maupun resipien untuk menghindari kegagalan karena
penolakan tubuh oleh resipien dan untk mencegah resiko bagi
donor.
2. Donor dalam keadaan koma atau diduga akan meninggal dengan
sege. Untuk tipe ini pengambilan organ donor memrlukan alat
control kehidupan misalnya alat bantu pernafasan khusus . Alat
Bantu akan dicabut setelah pengambilan organ selesai. itu.
3. Donor dalam keadaan mati. Tipe ini merupakan tipe yang ideal ,
sebab secara medis tinggal menunggu penentuan kapan donor
dianggap meninggal secara medis dan yuridis.
Tipe donor 2
• hukum Islam pun tidak membolehkan karena
salah satu hadist mengatakan bahwa ”Tidak
boleh membahayakan diri sendiri dan tidak
boleh membayakan diri orang lain.” (HR. Ibnu
Majah). Yakni penjelasannya bahwa kita tidak
boleh membahayakan orang lain untuk
keuntungan diri sendiri. Perbuatan tersebut
diharamkan dengan alasan apapun sekalipun
untuk tujuan yang mulia.
Tipe Donor 3
Menurut hukum Islam ada yang membolehkan dan ada
yang mengharamkan
yangmembolehkan menggantungkan pada  syarat sebagai
berikut:
• Resipien (penerima organ) berada dalam keadaan darurat
yang mengancam dirinya setelah menmpuh berbagai
upaya pengobatan yang lama
• Pencangkokan tidak akan menimbulkan akibat atau
komplikasi yang lebih gawat
• Telah disetujui oleh wali atau keluarga korban dengan niat
untuk menolong bukan untuk memperjual-belikan
• yang tidak membolehkan alasannya :
• Seseorang yang sudah mati  tidak dibolehkan menyumbangkan organ
tubuhnya atau mewasiatkan untuk menyumbangkannya. Karena seorang
dokter tidak berhak memanfaatkan salah satu organ tubuh seseorang yang
telah meninggal dunia  untuk ditransplantasikan kepada orang yang
membutuhkan. Adapun hukum kehormatan mayat dan penganiayaan
terhadapnya, maka Allah SWT telah menetapkan bahwa mayat mempunyai
kehormatan yang wajib dipelihara sebagaimana orang hidup. Dan Allah
telah mengharamkan pelanggaran terhadap pelanggaran kehormatan
mayat sebagaimana pelanggaran kehormatan orang hidup.Diriwayatkan
dari A’isyah Ummul Mu’minin RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
• ‫ــس ِر ِه َحــ ًّيـا‬ ِ ‫ــر َع ْظــ ُم ال ْمـَ ِّيــ‬
ْ ‫ت َك َك‬ َ ‫س‬ َ ‫َكـ‬
“Memecahkan tulang mayat itu sama saja dengan memecahkan tulang
orang hidup” (HR. Ahmad, Abu dawud, dan Ibnu Hibban)

• Tindakan mencongkel mata mayat atau membedah perutnya untuk diambil


jantungnya  atau ginjalnya atau hatinya untuk ditransplantasikan kepada
orang lain yang membutuhkan dapat dianggap sebagai mencincang mayat.
Padahal Islam telah melarang perbuatan ini. Imam Bukhari telah
meriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Al-Anshasi RA, dia berkata :
• ‫ــول ُ هللا َع ِن الـ ُّن ْه ِـبي َوال ُمـ َثـ َّلــ ِة‬
ْ ‫س‬ُ ‫نـَ َهى َر‬
“Rasulullah SAW telah melarang ( mengambil ) harta hasil rampasan dan
mencincang (mayat musuh ).”(H.R. Bukhari)
Aspek Hukum
Diindonesia sudah ada undang undang yang membahasnya
yaitu UU No.36 Tahun 2009 mengenai transplantasi :
Pasal 64 :
• (1) Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat
dilakukan melalui transplantasi organ dan/atau jaringan
tubuh, implan obat dan/atau alat kesehatan, bedah plastik
dan rekonstruksi, serta penggunaan sel punca.
• (2) Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan hanya
untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk
dikomersialkan.
• (3) Organ dan/atau jaringan tubuh dilarang diperjualbelikan
dengan dalih apapun.

Anda mungkin juga menyukai