sur.rafii.0377@gmail.com
Contents
• Pendahuluan__beberapa fakta terkait Evidence-Based Practice
(EBP)
• Definisi EBP
• History EBP
• Benefits of EBP in Nursing
• Faktor yang menghambat adopsi riset ke dlm praktik
• Faktor yang mempermudah penggunaan riset ke dlm praktik
• Model Pembuatan Keputusan Klinik Berbasis Evidence
• Level/Hirarki EBP
• Langkah-langkah dalam EBP
• Cara mudah mencari evidence
• Kritik evidence
sus
Pendahuluan
Ka
Ns. A adalah seorang RN yang bertugas di UGD >5 th. Selama ini ia mengikuti
kebijakan pembatasan kunjungan keluarga ketika klien mengalami peristiwa kritis
yang membutuhkan resusitasi emergensi. Kebijakan tersebut memungkinkan ia
merawat klien dan memberikan tindakan penyelamatan jiwa (life-saving) tanpa
terganggu keluarga. Ia dan kolega lain berasumsi bahwa pengalaman menyaksikan
orang yang dicintai sedang dilakukan resusitasi adalah hal yang traumatic bagi
anggota keluarga, bahkan dapat menimbulkan stress bermakna dan tidak sanggup
untuk tetap berada disamping orang yang dicinatainya. Setelah selesai resusitasi
staf/tim kadang mendapatkan reaksi marah dari keluarga. Hal tersebut
mendorong Ns. A bertanya kepada sejawat RN lainnya di UGD,
“Apa manfaat kehadiran keluarga selama resusitasi?
Apakah memungkinkan kehadiran keluarga selama resusitasi?
Apakah kehadiran keluarga akan meningkatkan hasil yang baik bagi
klien/keluarga?”
Pendahuluan
Adam,S & McCarthy, A.N. (2005). Evidence-based practice and school nursing. The journal of school nursing. (21), 5, pp. 158-265)
What Is Best Evidence?
• Evidence berkaitan dg hasil riset.
• Namun, ketika riset terbatas, maka best
evidence dapat bersumber dari:
– Studi kasus
– Pendapat ahli
– Prinsip-prinsip ilmiah
http://www.ehow.com
Mengajukan Pertanyaan Klinik
Beberapa Contoh:
• Saat anda merawat klien yang tidak sadar: “bagaimana solusi
terbaik yang digunakan saat memberi perawatan mulut
pada klien ini?”
• Contoh yang berfokus pada masalah: kecenderungan
meningkatnya angka insidensi kecelakaan terjatuh atau
insidensi UTI di unit/ruang rawat.
– “Bagaimana saya dapat mereduksi kecelakaan terjatuh di
unit/ruang rawat saya?”
– “Apa cara terbaik untuk mencegah UTI pada pasien post
operatif?”
Mengajukan Pertanyaan Klinik
?
Pin site
Pin Site Care
• Which cleaning solution?
It is common practice to clean wounds to remove debris that might provide a
focus for infecting micro-organisms. In the past hydrogen peroxide was a popular
cleaning agent in pin-site care. However, more recent studies into the effects of
hydrogen peroxide, povidine-iodine and chlorhexidine not only suggest that they
do not prevent pin site reactions but that they may be harmful (Collier, 1994;
Gilchrist, 1994; Sproles, 1985; Jones-Walton, 1988; Celeste et al 1984).
• An alternative cleaning agent is tap water, but research in support of its use in pin-
site care is limited. Animal studies which compared the use of tap water and saline
in open traumatic wounds showed a similar reduction in bacterial contamination
between the two (Moscati et al, 1998a; 1998b). Riyat and Quinton (1997) achieved
similar results when they examined the use of water in wound-cleansing in
humans. The results of these small studies cannot be generalised, but water has
been used to clean leg ulcers for a number of years (Gilchrist, 1994).
• Based on the available evidence it does seem possible that patients with an
external fixator can take a shower, particularly as the pressurised delivery of the
water may help to clean the wounds (Lawrence et al, 1994; Williams, 1996).
Holmes, Brown, & Pin Site Care Expert Panel (2005). Skeletal pin site care: NAON Guidelines for
Orthopaedic Nursing
Tugas
• Identifikasi berbagai
intervensi yang
secara rutin
dilakukan di
unit/ruangan masing-
masing !!
• Dari intervensi
tersebut cari
evidence-nya !!
Terimakasih
Wassalamualaikum