Anda di halaman 1dari 33

EVIDENCE BASED IN

MIDWIFERY
NILA W. KESWARA
1
Konsep Evidence Based
Practice
DEFINISI
• Salah satu perkembangan yang penting
pada decade ini untuk membantu sebuah
profes termasuk kedokteran, kebidanan,
keperawatan, social, psikolog, public
health, konseling dan profesi Kesehatan
dan social lainnya.

• Intervensi dalam perawatan kesehatan


yang berdasarkan pada fakta terbaik
yang didapatkan serta membutuhan
evaluas berdasarkan hasil penerapan
pada praktik lapangan.
Beberapa ahli mendefinisikan EBP dalam kebidanan sebagai :

• Penggabungan bukti yang diperoleh dari


Evidence Based
hasil penelitian dan pratik klinis ditambah
dengan pilihan dari pasien ke dalam Midwifery adalah
keputusan klinis pemberian informasi
kebidanan berdasarkan
bukti dari peneliian yang
dapat
shg dipertanggungjawabkan
• Penggunaan teori dan informasi yang sehingga dapat
diperoleh berdasarkan hasil peneltian diimplementasikan
secara teliti, jelas dan bijaksana dalam
pembuatan keputusan tentang pemberian dalam praktik kebidanan
asuhan keperawatan pada individu atau dan rutinitas yan tidak
sekelompok pasien dan denan terbukti manfaatnya kini
mempertimbangkan kebutuhan dan piihan tidak dianjurkan lagi.
dari pasien tersebut
Contoh
1. Rutinitas Episiotomi sebagai prosedur rutin persalinan terutama pada ibu primigravida, saat ini
prosedur tersebut tidak lagi banyak diterapkan karena ada temuan yang menunjukkan bahwa
episiotomy jika sering dilakukan akan menimbulkan masalah potensial yag merugikan quality of
life pasien.
2. Temuan obat-obatan terbaru

Akan tetapi tidak semua EBM dapat langsung diaplikasikan oleh semua professional kebidanan
sehingga angat perlu ditelaah keuntungan dan kerugiannya.
Tingkatan dan Hierarki dalam Penerapan EBP
Hierarki dalam penelitian ilmiah terdapat tingkatan kepercayaan
dari yang rendah ke yang tinggi
a. Laporan fenomena
b. Studi kasus
c. Studi lapangan
d. Studi percobaan tanpa penggunaan pengambilan sample
e. Studi percobaan dengan minimal 1 kelompok pembanding
dan dengan sampel acak
f. Systematic review
Evidence Based Practice dengan Decision Making
EBP dipengaruhi oleh 3 factor :
1. Hasil penelitian
2. Pengalaman yang bersifat klinis
3. Feedback atau sumber dari
pengalaman yg dialami pasien
2
Model Evidence Based Practice
Ada 3 model

Model Settler Model IOWA ModeKonseptual


Seperangkat media penelitian Model of Evidence Based Model Evidence Based Practice
untuk meningkatkan penerapan Practice to Promote Quality Change
EBP Care
1. Model Settler
5 Langkah dalam model settler :
Fase 1 : Persapan
Fase 2 : Validasi
Fase 3 : Perbandingan evaluasi dan pengambilan Keputusan
Fase 4 : Transplantasi dan aplikasi
Fase 5 : Evaluasi
2. Model IOWA
a. Model ini dikembangkan oleh Marita G. Titler, Ph.D, RN, FAAN model ini diawali dari
pemici/masalah.

b. Selanjutnya jika masalah muncul maka di bentuk tim (stakeholders, klinisan, staf perawat, staf
bidan, dan tenaga Kesehatan lain) yang penting untuk bisa dilibatkan dalam EBP.

c. Kemudian dilanjutkan untuk dilakukan evaluasi dan diikuti dengan diseminasi.


3. Model Konseptual
Terdiri dari 6 Langkah :
Tahap 1 : mengkaji kebutuhan untuk perubahan praktis
Tahap 2 : tentukan evidence terbaik
Tahap 3 : kritikal analisis evidence
Tahap 4 : design perubahan dalam praktik
Tahap 5 : implementasi dan evaluasi perubahan
Tahap 6 : integrasikan dan maintain perubahan dalam praktik

Model ini menjelaskan bahwa penerapan Evidence Based ke Lahan praktik harus memperhatikan latar
belakang teori yang ada, kevalidasian dan kerealiabilitasan metode yang digunakan, serta penggunaan
nomenklatur yang standar.
Langkah-Langkah dalam EBP
a. Populasi pasien
• Kembangkan semangat penelitian (P)
b. Intervensi (I)
• Ajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT c. Perbandingan
intervensi atau
kelompok (C)
• Cari bukti terbaik
d. Hasil/outcome (O)
e. Waktu/time (T)
• Kritis menilai bukti

• Mengintegrasikan bukti keahlian klinis dan preferensi pasien


dan nilai-nilai

• Evaluasi hasil Keputusan praktik atau perubahan berdasarkan


bukti

• Menyebarluaskan hasil EBP


Hambatan Pelaksanaan EBP
1. Berkaitan dengan penggunaan waktu
2. Akses terhadap jurnal dan artikel
3. Ketrampilan untuk mencari
4. Ketrampilan dalam melakukan kritik riset
5. Kurang paham atau kurang mengerti
6. Kurangnya kemampuan penguasaan Bahasa untuk penggunaan hasil riset
7. Salah pengertian tentang proses
8. Kualitas dari fakta yang ditemukan
9. Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana untuk menggunakan literatur hasil
penemuan untuk intervensi praktik yang terbaik untuk diterapkan pada klien.
3
Penelusuran dan Review
Literature
Pengertian
Literatur review berisi uraian
tentang teori, temuan dan Literatur review sangat
bahan penelitian lain yang diperlukan dalam sebuah
diperoleh dari bahan acuan tulisan ilmiah.
untuk dijadikan landasan
kegiatan penelitian.

Tinjauan literatur sangat penting peranannya


dalam membuat tulisan ataupun karangan
ilmiah, Dimana tinjauan literatur memberikan
ide dan tujuan tentang topik penelitian yang
akan kita lakukan.
Ada 3 aspek dalam melakukan literatur review
1. Survei article yang terkait dengan dengan isu yang kita minati
2. Berikan evaluasi, ringkas gambaran yang ada
3. Mendapatkan masukan yang terkait dengan isu dari publikasi
yang terbaru hingga lama sehingga mendapatkan gambaran
yang jelas
LITERATUR REVIEW
APA SAJA YANG PERLU KITA KETAHUI ?

MANFAAT LR: LANGKAH LR :


● Menghubungkan penelitian satu dengan yang ● Formulasi permasalahan (pilih topik sesuai
lain issue dan interest)
● Identifikasi cara menginterpretasikan ● Cari literatur (cari literatur yg relevan dengan
kesenjangan penelitian)
● Menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya ● Evaluasi data (lihat apa kontribusinya
● Mengevaluasi originalitas pada metodologi terhadap penelitian)
yg sesuai dengan pemecahan masalah ● Analisis dan interpretasikan (diskusikan dan
temukan serta ringkas literatur)
CARA MEREVIEW LITERATUR :
● Mencari kesamaan (compare)
● Mencari ketidaksamaan (contrast)
● Memberikan pandangan (criticize)
● Membandingkan (synthesize)
● Meringkas (summarize)
SUMBER LR :
● Paper yang dipublikasikan dalam jurnal
● Thesis
● Desertasi
● Jurnal SITASI/PENYITIRAN
● Majalah, pamflet, kliping (ilmiah) ● Dalam penelitian diperlukan adanya daftar
● Abstrak penelitian Pustaka sebagai pendukung penelitian.
● Prosiding ● Menunjukkan adanya kebijakan yang
● Website menjelaskan teori, pengertian, definisi dst

MODEL PENGACUAN SITASI :


● Harvard
● Vancover
● IEEE (institute of Electrical and Electronic Engineers)
● APA (American Psychologycal Association) → Psikologi, Pendidikan, ilmu sosial
● AMA (American Medical Association) → Keperawatan, Kesehatan, ilmu biologi
● dll
Cycle of Scientific
Literature
4
Data Collection and Analysis
Methods
1. Metode Pengamatan (Observasi)
APA SAJA YANG PERLU KITA KETAHUI ?

Macam : Manfaat :
● Observasi Partisipasif ● Peneliti akan memahami konteks data
● Observasi Terus Terang dan Tersamar ● Peneliti memperoleh pengalaman langsung
● Observasi tak Terstruktur ● Peneliti dapat mengamati hal yang kurang
diamati orang lain
Objek : ● Peneliti akan menemukan hal yang tidak
terungkap saat wawancara
● Space (ruang) ● Peneliti dapat menemukan hal diluar persepsi
● Actor (orang) responden
● Activity (kegiatan) ● Peneliti memperoleh kesan pribadi terhadap
● Object (benda) objek yang diteliti
● Act (Tindakan)
● Event (rangkaian aktivitas)
● Time (urutan kegiatan)
● Goal (tujuan)
● Feeling (emosi)
2. Metode Wawancara

Macam : Langkah :
● Wawancara terstruktur ● Menentukan responden
● Wawancara semi terstruktur ● Menyiapkan bahan wawancara
● Wawancara tak terstruktur ● Membuka sesi
● Wawancara
● Konfirmasi hasil wawancara
● Menulis hasil
● Identifikasi tindak lanjut hasil
Jenis Pertanyaan :
● Berkaitan dengan pengalaman
● Berkaitan dengan Pendapat
● Berkaitan dengan Perasaan
● Pengetahuan
● Berkenaan dengan indera
Teknik pengumpulan dengan
dokumen : Hal berkenaan dengan wawancara:
● Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, ● Buku catatan
karya monumental ● Tape recorder
● Dokumen yang dipilih harus memiliki ● Camera
kredibilitas tinggi ● Alat tulis

Triangulasi :
● Merupakan Teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari Teknik pengumpulan
data dan sumper data yang ada
● Mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data
3. Metode Angket
Disebut juga dengan kuisioner (daftar pertanyaan)

Menurut sifatnya: Menurut cara penyampaiannya:


● Angket umum ● Angket langsung
● Angket khusus ● Angket tak langsung

Menurut bentuk dan strukturnya: Menurut bentuk pertanyaannya:


● Angket berstruktur ● Angket berbentuk isian (open ended item)
● Angket tak berstruktur ● Angket berbentuk pilihan (closed ended
item)
5
Quality Appraisal of Research
Quality appraisal adalah proses sistematis untuk menguji validitas, hasil dan relevansi dari bukti ilmiah
sebelum digunakan untuk mengambil Keputusan.

Evaluasi critical appraisal : Fungsi quality appraisal :


1. Relevansi 1. Mengevaluasi literatur
2. Peneliti ilmiah
3. Sponsor 2. Dapat memilih literatur
4. Rancangan penelitian yang diinginkan
5. Performance penelitian 3. Memutuskan artikel mana
6. Prosedur menganalisa data yag sesuai
7. Pembahasan kesimpulan 4. Memisahkan penghalang
5. Mendukung
perkembangan dari EBP
Langkah yang Penilaian Clinical
dilakukan : Appraisal:
1. Validity 1. Deskripsi umum
2. Importance 2. Validitas internal hub non
3. Applicability kasual
3. Validitas internal hub
kausal
4. Validitas eksternal
6
Ethical Consideration of Research
PRINSIP ETIKA

MENGHORMATI
ORANG DERMA KEADILAN
Individu harus memiliki hak Berarti baik atau suatu Pemilihan peserta harus
untuk bersedia ataupun tidak perbiatan amal/ hadiah merupakan hasil dari prosedur
bersedia berpartisipasi dalam seleksi yang adil dan juga harus
penelitian menghasilkan hasil pemilihan
yang adil
7
Dissemination Strategies
Definisi
Adalah suatu kegiatan penyebaran
informasi yang ditujukan kepada Dari kegiatan desiminasi akan
kelompok target atau individu agar
mereka memperoleh informasi,
terjadi pada aspek kognitif
timbul kesadaran menerima, (pengetahuan-P), afektif
mengubah perilaku sasaran dan (sikap-S), psikomotor
akhirnya mereka mampu (ketrampilan-K)
memanfaatkan informasi.

Diseminasi merupakan bentuk


pertanggungjawaban akademik yang Diseminasi juga disebut
dilakukan oleh peneliti yang mana
tujuannya yaitu untuk menunjukkan
sebagai proses penyebaran
hasil penelitian yang telah dilakukan inovasi yang direncanakan,
terhadap stakeholder maupun diarahkan dan dikelola
Masyarakat luas
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai