Anda di halaman 1dari 42

PENGANTAR EVIDENCE BASED

MEDICINE
Burhannudin Ichsan
Pendahuluan

• Perubahan
berbagai bidang
Perkembangan kehidupan
teknologi • Perubahan
informasi dalam bidang
ilmu
Pendahuluan
• Jejaring sosial
Perubahan
sosial

Perubahan • Artikel2 ilmiah dan atau


hasil-hasil penelitian
dalam bidang melimpah dan dapat
akademik dibaca “semua orang”
Perkiraan jumlah website (1998)

Website data •±5 juta


base on line

Website •±100 ribu


kedokteran
Efek negatif
Informasi berlimpah

Mabuk informasi

Racun yang membahayakan pasien karena informasi belum


tentu valid
Pengertian EBM
 Penggunaan bukti terakhir dan terbaik yang ada dengan cara
jujur, teliti, jelas dan bijaksana dalam mengambil keputusan
klinik
Sekilas sejarah EBM
 EBM berasal dari McMaster University, Ontario, Kanada:
sekelompok peneliti bermaksud mengubah praktek para
dokter yang mendasarkan prakteknya dari pengalaman
pribadi menjadi mendasarkan prakteknya pada hasil2
penelitian ilmiah
 BMJ: menyimpulkan EBM merupakan salah satu tonggak2
penting dunia kedokteran selama 160 th terakhir
EBM melibatkan
Keahlian klinik

Nilai-nilai dan Bukti klinik


preferences terbaik yang
pasien tersedia
Latar belakang pentingnya EBM
Berkembangnya peneltian kedokteran dg dana besar
 pemanfaatan kurang optimal

Sebagaian dokter kurang memiliki saluran yg baik dg


informasi sahih  percaya dari detailer dsb

Mulai munculnya gugatan2


Latar belakang pentingnya EBM
EBM merupakan sumber pembelajaran klinik 
informasi sahih dan mutakhir untuk tatalaksana
pasien

Kedokteran adalah pembelajaran seumur hidup yg


berorientasi pemecahan masalah pasien
Langkah2 EBM
bertanya

mengevaluasi mencari

menerapkan Menelaah
Bertanya •PICO
strategi
PICO strategi
 P : patient or problem
 I : intervention
 C : comparison
 O : outcome
Patient or problem
 Menggambarkan dg jelas karakteristik pasien dan masalah
klinik pasien
 Karakteristik pasien dan masalahnya perlu dideskripsikan dg
jelas supaya bukti yg diperoleh sesuai dg kondisi pasien yg
dihadapi
 Masalah klinik perlu dirumuskan dg jelas apakah tentang
terapi, diagnostik, prognostik atau lainnya
intervention

terapi diagnostik Prognostik lainnya


Intervention

diagnostik

,
tes skrining tes/alat/prosedur biomarker
diagnostik,
Intervention

Terapi

prosedur penyuluhan
obat vaksin konseling lainnya
bedah kesehatan
Comparison
 Diagnostik: dibandingkan dg tes diagnostik yg lebih akurat yg
disebut rujukan standar (standar emas) atau dg tes lainnya
 Terapi : dibandingkan dg plasebo atau terapi standar yg
selama ini diberikan
 Boleh tdk disebutkan comparison (sesuai kebutuhan)
Outcome
 Hasil dari yg diharapkan suatu penelitian
 Contoh outcome tyerapi: efficacy, effectiveness, dll
 Contoh outcome diagnostik: sensitivity, spesifity
 Perlu mengenal outcome bahasa kita dengan bahasa peneliti
 Bahasa peneliti dapat kita pahami dengan hasil2 awal yg kita
dapatkan dari pencarian
Kata kunci
 Dari pertanyaan yg menggunakan strategi PICO kemudian
kita menentukan kata kunci
Contoh
 Analisis PICO:
 P = Gonorrhea OR gonorrhoeae OR “sexually
transmitted diseases” OR “gonococcal infections”
 I = Ceftriaxone OR ceftriaxon
 C = Ciprofloxacin OR quinolones OR quinolone
 O = effective OR efficacy
Kata kunci
 Gonorrhea OR gonorrhoeae OR “sexually transmitted
diseases” OR “gonococcal infections”, Ceftriaxone OR
ceftriaxon, Ciprofloxacin OR quinolones OR quinolone,
effective OR efficacy.
Langkah mencari
(macam-macam bukti (evidence))
Systematic
reviews

Text book seminar

Randomized
Expert
guideline controlled opinion
trial

Meta Case
analysis series

Dan lain2
Menelaah
 Telaah kritis dalam EBM disebut: critical appraisal
Critical appraisal
 Critical appraisal adalah proses sistematik yang dengannya
maka kekuatan dan kelemahan suatu artikel jurnal penelitian
dapat diidentifikasi. Proses ini memungkinkan pembaca
untuk menilai kemanfaatan penelitian dan apakah temuannya
dapat dipercaya (Young & Solomon, 2009 disitasi Ichsan
2019)
10 prinsip dalam critical appraisal (Young & Solomon,
2009 disitasi Ichsan, 2019)
 Apakah pertanyaan penelitian relevan?
 Apakah penelitian memberikan tambahan sesuatu yang baru?
 Apa tipe pertanyaan penelitian yang sedang ditanyakan?
 Apakah desain penelitian sesuai dengan pertanyaan peneltian?
 Apakah metode penelitian sudah mencermati sumber-sumber bias
yang sangat potensial?
 Apakah penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan protokol
asli?
 Apakah penelitian menguji hipotesis yang dinyatakan?
 Apakah uji statistik dilakukan dengan benar?
 Apakah data mendukung/mengkonfirmasi kesimpulan?
 Apakah ada konflik kepentingan?
Memanfaatkan worksheet atau checklist untuk melakukan
critical appraisal (Ichsan, 2019)
 Cara yang lebih praktis untuk melakukan telaah kritis atau
critical appraisal adalah dengan memanfaatkan checklist atau
worksheet yang sudah disediakan.
 Yang dimaksud dengan worksheet atau checklist adalah
seperangkat pertanyaan yang sudah dipersiapkan oleh
sekelompok pakar yang memiliki kompetensi dalam
metodologi penelitian.
Memanfaatkan worksheet atau checklist untuk melakukan
critical appraisal (Ichsan, 2019)
 Setiap desain penelitian memiliki checklist sendiri. Tugas
penelaah adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah
disediakan dalam checklist tadi.
 Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di checklist maka
Anda akan dapat mengetahui apakah jurnal tersebut
berkualitas atau tidak.
Memanfaatkan worksheet atau checklist untuk melakukan
critical appraisal (Ichsan, 2019)
 Seperti yang sudah dijelaskan di atas, contoh dua web yang
dapat dikases untuk mendapatkan checklist untuk keperluan
critical appraisal adalah:
 1) http://www.phru.nhs.uk/ Pages/PHD/CASP.htm, dan
2) https: //www. Cebm.net/.
 Satu lagi web yang dapat dimanfaatkan untuk checklist critical
appraisal untuk systematic review bidang kesehatan masyarakat
yaitu: https://www.healthevidence.org/.
Critical appraisal dengan menggunakan prinsip
(VIA)

V •Validity

I •Importancy

A •Applicability
Validity
 Menilai kesahihan (kebenaran) suatu artikel penelitian
 Terdiri dari bermacam-macam pertanyaan yang
mengarahkan pada validnya suatu studi/penelitian
Importancy
 Menilai apakah suatu hasil peneltian yang valid itu penting
 Contoh suatu peneltian yang valid tentang obat penurun
panas menunjukkan NNT (Number need to Treat= 10), artinya
10 pasien yang diobati yang sembuh 1, maka penelitian ini
tidak important (penting)
Applicability
 Menilai apakah penelitian yang valid dan penting tersebut
dapat diterapkan di setting kita
 Contoh: suatu terapi terhadap kanker valid, penting namun di
setting kita belum tersedia atau tersedia dengan harga yang
tidak terjangkau, maka hal tersebut dapat menjadi tidak
applicable
Langkah evaluasi
 Menilai siklus yang telah kita jalankan
 Yg sdh baik diteruskan, yg belum baik diperbaiki
 Demikian dst sehingga praktek EBM selalu meningkat dari
waktu ke waktu
Level of Evidence (LOE)
 Merupakan tingkatan-tinkgatan bukti yang diperoleh dari
hasil pencarian
 Contoh: Randomized controlled trial lebih kuat dari case
series
 Contoh lain : systematic reviews of RCT lebih kuta dfari
RCT
 Contoh lain: case series lebih kuat dari expert opinion
 dsb
Contoh level of evidence
 Randomized clinical trial (RCT)
 Systematic reviews of cohort studies or individual cohort
studies
 Case control studies
 Case series
 Expert opinion
Contoh level of evidence yang lain
 RCT
 Cohort study
 Case control study
 Case series
 Expert opinion
Contoh2 level of evidence lain
Level of evidence of
Therapy/Prevention/Etiology/Harm
Level of evidence of Diagnosis
Level of evidence of Prognosis:
Jazaakumullohu Khairaa

Anda mungkin juga menyukai