Anda di halaman 1dari 16

HAL-HAL YANG

MERUSAK KEIMANAN
4. BID’AH
5. RIDDAH
6. SIHIR, PERDUKUNAN, PERAMALAN
4. RIDDAH
+ Riddah secara bahasa berasal dari kata ri-da-tun yang artinya
kembali. Sedangkan secara istilah berarti kufur setelah Islam.
+ “Barangsiapa murtad diantara kalian dari agamanya, lalu ia mati
dalam keadaan kufur, mereka itulah orang yang sia-sia
amalannya di dunia dan di akherat, dan mereka adalah
penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya”.
+ Al Baqarah 217.
MACAM-MACAM RIDDAH
+ 1. Riddah dengan ucapan
+ 2. Riddah dengan perbuatan
+ 3. Riddah dengan I’tiqad/ keyakinan.
+ 4. riddah dengan keragu-raguan.
1. Riddah dengan ucapan, contohnya:

+ a. mencaci Allah, Rasulullah, malaikat-malaikat Allah.


+ b. Mengaku dirinya nabi, atau mengakui seseorang sebagai nabi
setelah Rasulullah Muhammad SAW.
+ c. Mengucapkan doa, meminta pertolongan yang ditujukan
bukan kepada Allah
2. Riddah dengan perbuatan, contohnya:
+ a. Sujud kepada selain Allah, misalnya kepada patung, pohon,
batu, kuburan dll.
+ b. Menyembelih hewan yang ditujukan bukan kepada Allah,
misalnya menyembelih sapi lalu kepalanya untuk dilarung ke
laut, ditanam di bawah rumah dll.
+ c. Mempelajari, melakukan, dan mengajarkan sihir.
+ d. Memutuskan hukum dengan selain hukum Allah.
3. Riddah dengan I’tiqad, contohnya:
+ a. Meyakini Allah punya sekutu, Allah berjumlah 2, 3, atau
banyak.
+ b. Meyakini sesuatu hukum yang menyelisihi hukum Allah,
seperti menghalalkan riba, zina, khamer dll, atau sebaliknya,
menharamkan apa yang dihalalkan Allah, misal mengharamkan
daging sapi, mengharamkan pernikahan dll.
4. Riddah dalam keragu-raguan, contohnya:
+ Meragukan hukum Allah, seperti ragu-ragu apakah khamer
haram kalau minumnya sedikit. Ragu-ragu apakah riba itu
dilarang, meragukan dilarangnya zina dengan alasan suka sama
suka.

+ Pelaku riddah disebut MURTAD/ MURTADUN/MURTADIN.


KONSEKUENSI BAGI ORANG MURTAD
+ 1. Diminta untuk bertaubat dan Kembali ke Islam.
+ 2. Bila menolak bertaubat maka wajib dibunuh. HR. Al Bukhari dan Abu Daud:
“Barangsiapa mengganti agamanya maka bunuhlah dia”.
+ 3. Selama masa untuk bertaubat (3 hari), ia dilarang memakai hartanya
(hartanya disita sementara). Bila ia bertaubat maka hartanya dikembalikan,
sedang bila menolak bertaubat maka hartanya diambil negara setelah
pelakunya dibunuh.
+ 4. Putus hak waris mewarisi dengan ahli warisnya
+ 5. Pelaku riddah mayatnya tidak dirawat menurut tata cara Islam (dimandikan,
dikafani, dishalatkan, dan dikuburkan).
5. BID’AH
+ Bid’ah berasal dari kata ba-da ‘a yang artinya “sesuatu yang
baru tanpa ada contoh sebelumnya”. Lihat surat al Baqarah ayat
117, Al Ahqaf ayat 9.
+ Membuat sesuatu yang baru (Ibtida’) mempunyai 2 makna:
+ 1. Membuat sesuatu yang baru dalam masalah adat/urusan
duniawi, seperti penemuan modern maka hukumnya mubah.
+ 2. Membuat sesuatu dalam hal ibadah dan keyakinan/aqidah
hukumnya haram.
MACAM-MACAM BID’AH
+ 2. Bid’ah dalam Ibadah
+ 1. Bid’ah Qauliyah
+ Mengerjakan ibadah yang tidak dituntunkan
I’tiqadiyah. Allah dan Rasulullah SAW.
+ Bid’ah dalam keyakinan. + A. Mengerjakan ibadah yang tidak ada
tuntunannya.
Artinya meyakini suatu ajaran + B. Mengerjakan ibadah yang diperintahkan
agama yang salah, tetapi Allah dan RasulNya tetapi ditambah-tambahi.
dianggap benar. + C. Mengerjakan ibadah dengan caranya
sendiri.
+ D. Mengerjakan ibadah pada waktu-waktu
tertentu yang tidak ada dasarnya dari al
Qur’an dan hadits.
HUKUM BID’AH DALAM KEYAKINAN DAN IBADAH
ADALAH HARAM DAN SESAT

Pelaku Bid’ah disebut MUBTADI’


6. SIHIR, PERDUKUNAN, DAN
PERAMALAN
+ Sihir, perdukunan, dan peramalan sangat dekat dengan
perbuatan syirik sehingga kaum muslimin perlu berhati-hati
atau menjauhi perbuatan tersebut.
+ Pelaku sihir disebut SAHIR
+ Pelaku perdukunan disebut KAHIN
SIHIR
+ Secara Bahasa berarti sesuatu yang halus dan lembut. Sihir
terjadi secara tersembunyi/tidak kasat mata.
+ Secara istilah berarti ‘azimah/ mantra-mantra, buhulan/ikatan
tali, ucapan, obat-obatan, dan asap.
+ Nama lain sihir: pelet, tenung, santet, teluh, magic dll
+ Akibat sihir: sakit berkepanjangan tanpa diketahui penyebabnya,
memisahkan hubungan suami-istri, kematian.
ALASAN SIHIR TERMASUK PERBUATAN
SYIRIK
+ 1. Sihir selalu memakai bantuan/ istikhdam setan, dengan
memenuhi persyaratan yang diinginkan setan seperti
menyediakan sesaji/ sesuatu yang disukai setan/tumbal seperti
kembang tertentu, ayam tertentu, makanan tertentu dll.
+ Al Baqarah 102.
+ 2. Tukang sihir dan dukun merasa mengetahui ilmu ghaib, yang
pada hakekatnya hanya Allah saja yang mengetahui semua hal
ghaib. Jadi dia menyamai ilmu Allah.
PERDUKUNAN DAN PERAMALAN
+ Dengan bantuan informasi dari setan, para dukun dan peramal dapat mengetahui
sedikit ilmu ghaib, tetapi dibumbui dengan beribu kebohongan. Asy Syu’ara 221-
223.
+ Ada 2 kesyirikan yang dilakukan para dukun dan peramal, yaitu:
+ 1. Syirik dalam Rububiyah Allah, artinya dukun mengaku-aku mempunyai ilmu
yang sama dengan ilmu Allah dalam hal ghaib.
+ 2. Syirik dalam uluhiyah, artinya dukun melakukan suatu bentuk ibadah tetapi
tidak ditujukan kepada Allah. Misalnya penyembeliha/qurban dengan syarat tertentu
yang tidak diperintahkan Allah, membaca mantra untuk meminta kesembuhan
kepada setan, mengalungkan jimat di leher atau di rumah-rumah untuk menolak
bahaya.
CIRI-CIRI PERBUATAN DUKUN, PERAMAL
+ Ada beberapa perbuatan yang biasa dilakukan oleh dukun dan peramal, yang harus
diperhatikan dan diwaspadai oleh kaum muslim agar keimanannya tidak rusak/hilang.
+ 1. Memakai mantra-mantra, dupa, rajah-rajah.
+ 2. Mensyaratkan sesuatu dengan persyaratan khusus, misal menyembelih ayam hitam,
meminum air kembang dari 7 sungai, memendam jimat di tempat tertentu dll.
+ 3. Memberitahukan tentang hal ghaib, seperti barang hilang, akan terjadi peristiwa ini
dan itu, dll.
+ 4. Menampakkan diri sebagai orang sakti atau wali yang mempunyai karamah dan
hal-hal diluar kebiasaan manusia. Misalnya: bisa terbang, tidak mempan dibakar,
dipisau dll.

Anda mungkin juga menyukai