Pada suatu hari terjadi keributan di rumah Si Nanda ini yang membuat piring berterbangan
yang mengakibatkan ibu Si Nanda ini menangis dibuat si Nanda. Tidak lama kemudian
datanglah ayahnya dan langsung marah kepada si Nanda.
Ayah : kurang ajar nadikuhamu de inangmi? (dengan nada yang amat marah)
Datang seorang ibu yang tidak tega melihat anaknya tersakiti walaupun ia disakiti.
Ayah : bope songoni, akkon ma soppat songoni i naso dihargai ia do orang tua nia hita.
Ayah : kiamatma inda mar namaruba, ho pe ulang doda paenjeng enjeng ia.
Disini kita lihat kasih sayang seorang ibu kepada anaknya yang tanpa batas waluapun ia
disakiti dia tidak rela anaknya tersakiti.
Disuatu hari kemudian terjadi lagi keributan untuk kesekian kalinya yang dibabkan sang
anak yang ingin membeli handphone android sampai-sampai sang ibu terus di sakitinya.
Tiba-tiba ayah datang dengan amarah sahingga ingin memukul si nanda langsung. Lagi dan
lagi kasih sayang seorang ibu tidak ingin anaknya tersakiti dan mencegah sang ayah tyang
imgim menampar sang anak.
Nanda : inda huboto-botoi akkon ditabusi hamu diau HP. (sambil pergi keluar rumah)
Ibu : songonon doda kang, got maminjam hepeng au got manabusi HP si uccok nia.
Ibu : adong de lai sai i kang, si 1,5 jutai peda kang inda huboto non mambayarna anggo
nagodang tu.
Ibu : Assalamu’alaikum
Erma : Wa’alaikumussalam.
Keesokan harinya ibunya langsung pergi ke tempat jualan HP untuk membeli HP tersbut.
Setelah itu ibu langsung pulang ke rumah dengan senang hati karena telah membeli kemuan
sang anak yang dicintainya.
Nanda : diam
Nanda : (sambil membuka bungkusannya) HP aha muse deon inda giot au daon na jat-jat
mai maila au mamakena, halaki marharga 4 juta 5 juta HP na anggo iba 1 Juta do (sambil
marah)
Hati seorang ibu sangat tersakiti dibuat anaknya. Seorang ayah datang ke rumah karena
mendengar keributan tersebut.
Ayah : binatang kurang ajar, madi tabusi diho Hagiotmu ipe inda martarimo kasih ho
babamu. Ibotohode marutang mada inangmu mu haranna got manubusi HP mi
Nanda : inda di au HP nasongoninan maila au mamakei giot ku harga 5 juta i do. (sambil
pergi keluar rumah)
Ayah : memang binantang do songon koon jolma ke jalaki ayah mu rap inang mu ni
babamu
Karena sakin sedihnya sang ibu menderita struk dan meninggal di rumah tersebut.
Padahal si Nanda belum mengetahui kejadian tersebut karena dia tidak berada di rumah,
karena lapar dia balik ke rumah untuk makan siang. Tiba di depan rumah di terkejut banyak
orang doirumahnya dan berpeci serta ada payung kuning di depan rumahnya. Dan yang dia
ketahu jika ada payung kuning didepan rumah pasti ada orang meninggal di rumah itu. Dia
terkejut langsung lari ke rumahnya.
Dia langsung masuk ke dalam rumah dan ternyata sang ibu sudah tergeletK Tekujur diatas
kasur, ketika kita sudah kehilangan baru kita mersakan bahwa seorang yang kita benci,
seorang yang kita sakiti ternyata sorang yang sangat kita cintai. Dalam kehiduoan ini kita
tidak akan tahu bagaimana dan kapan kita akan meninggal. Lihatlah seorang anak yang
sangat Durhaka kepada orang tuanya ternyata bisa menangis bahkan dia yang paling keras
menangisnya.
Ayah : on ma mang madung kalas 3 Aliyah ho biadoma mang? Anggo got manyambung
inda sanggup ayah be mang.
Ayah : oo nasongoni be mang, huengot abg mu si Tholi kuliah doi Di Medan di UINSu, tusi
doma ayah sapai jolo sanga bisa ditolongi ia ho.
Sambil menelpon
Ayah : Assalamu’alaikum
Tholi : Wa’alaikumussalam
Ayah : songonon doda mang, don anggimu si Nanda makalas 3 aliyah ia on, por mada
rohakku palanjut kon ia tai inda sanggup be au mang, adong do dapot ho mang dalanna
anso leng kuliah anggimon?
Tholi : oo, jadima uda, kirim uda ma persyaratanna anso hudaftarkon ia uda, bope annon
rap au ia manjago masojid dison uda.
Tholi : alah nakkon pola martarimo kasih da uda, leng nasongonima namarsolkoton
masitolong-tolongan.
Selesai menelpon
Ayah : biado mang, di abg man maho nia dongan nia dimasojidi
Setelah ayahnya mengurus semua surat persyratan dan pada akhirnya si Nanda ini lulus
dalam testing tersebut.
Ayah : wa’alikumussalam
Ayah : Alhamdulillah
Ayah : ho uccok..?
Kemudia si Nanda pergi mempersiapkan barang barang bawaannya yang akan dibawa ke
medan.
Keesokan harinya tiba diwaktu malam si Nanda yang ingin pergi ke Medan
Ayah : pade-pade ho da mang, guna on ma mang kesempatanon mang, bahat dun halaki
na marpor niroha na kuliah i tai inda bisa masuk, on mang dilehen tuhan diho mang
kesempatanon ulang beda mang di sia-siaon.
Tiba keesokan harinya, si Nanda telah sampai ke medan dan telah dijemput abgnya ke loket
dan membawanya langsung ke masjid tempat dimana si Tholi tinggal.
Tholi : jadi gi nakuliahon inda tola main-main, inda tola pagengsi gengsion aha na adong
niba di syukurkon dohot sada nai malo malo maho gi namanjalaki dongani.
Nanda : olo bg
Beberapa hari kemudian nanda telah mendaptkan teman dalam kuliahnya sehingga
berlangsung semester 1. Dan si Nanda mendapatkan nilai 3,40. Di tanya si Tholi berpa IP
yang di dapat oleh adiknya ini.
Nanda : 3,40 bg
Setelah itu ia menelpon ayahnya, dimana baru kali ini menelpon setelah ia pergi ke Medan.
Nanda : olo ayah do’aon ayah ma anso leng lancar sudena da ayah.
Ayah : olo mang inda lupa da aui satiop siap sumbayang au mang
Nanda : olo ayah, ulang na karastu ayah nakarejoi, sada-sada ayah do disi inda dong dongan
ni ayah disi baiami,
Ayah : olo mang. Inda palai mang. Ulang main-main na sikolah i da mang,
Dalam perkuliahan si Nanda telah berubah drastis yang dulunya dia adalah seorang yang
dikenal anak yang takkang. Perkuliah membuatnya berubah dari yang buruk menjadi yang
baik. Ciri seorang yang kuliahnya berhasil yaitu salah satunya berubahnya tingkah laku, cara
berpikir dari yang uruk menjadi yang baik.
Pada suatu hari ketika si Nanda masuk kuliah dia Terlambat akhirnya terburu-buru masuk,
dia bertabrakan dengan seorang wanita yang kelasnya bersampingan dengan si Nanda.
Pada kejadian tersebut muncul bunga-bunga cinta yang masuk dalam pikiran si Nanda, dia
terbawa-bawa pikiran sampai ingin terus melihatnya. Yang kata anak muda sekarang Cinta
pada pandangan pertama.
Keesokan harinya Nanda tidak melihat wanita itu, dia sengaja berdiri di depan kelasnya
untuk melihat wanita tersebut lewat, tidak lama kemudian wanita tersebut lewat dan
kejadian saling tatapan pun terjadi, akan tetapi hanya 3 detik wanita langsung
menundukkan pandangannya.
Nanda bingung dan dia bercerita kejadian ini kepada abg nya si Tholi dengan kata lain dia
curhat kepada abgnya.
Nanda : hari kamisi singit so tarlambat ma au masuk kalas jadina tarburu-buru au,
tartumbur au mada adaboru bg di jolo ni kalasi amana jogi da bg, marsitatap-tapan dope hai
songon nadi film i nan
Tholi : olo gi, songon-songoni do nagiot jalakoni InsyaAllah sonang mahitai, tai anggoon
ulang jolo pikirkon tusi da gi inda lalu non sikolami, annon dung Sarjana ho bahat ma na
antri i tenang maho gi, malihi doma ho gi i
Nanda : imada bg, tai porrohakku ia do jodoh ku bg masep ulala bg i pala songoni malim ni
anak boru,
Tholi : anggo jodohi gi ro doi, jodoh i cerminan niba, muda pade hita pade do jodoh tai i,
tai muda jat hita jat ma jodoh tai, jadi muda por rohamu halak na malim pamalim majolo ho
anso dapot ho songoni. Boti gi udokkon di ho da salah satu ciri ni Adaboru na malim inda ra
ia dipargandak bope bahat na manaksir ia.
Nanda : olo bg
Disuatu malam Nanda terbangun pada jam 01.00 malam dan dia melakukan sholat tahajjud,
untuk memperlancar segala urusannya dan mendo’akan kesehatan orang tuanya.
“Ya Allah Hanya kepadaMu hamba memohon ya Allah, tiada tempat memohon selain
darimu ya Allah, Ya Allah ya goffar ampunilah segala dosa-dosa ku ya Allah dosa kepada ibu,
mohon Ya Rabb ibu saya mengandung dalam lelahnya ya Allah, bertarung dengan kematian
ya Allah, Ayah saya mencari peluh keringatnya untuk memberikan kebaikan kepada saya
saat tumbuh ya Rabb, saya mohon kepadamu Ya Allah berikan kesempatan ya Allah agar
saya dapat membahagiakan ke 2 orang tua saya Ya Allah, mohon ya Allah berikan jalan agar
ke 2 nya mendapat hidayah, engkau satukan kami dengan kehendakmu di dunia ya Rabb,
engkau satukan kami Ya Allah, engkau tetapkan ia jadi ibu saya, engkau pilih dia menjadi
ayah saya Allah, engkau satukan saat di dunia Ya Allah, maka mohon ya Rabb jangan
pisahkan kami saat di akhirat, ya Allah satukan kami saat di akhirat, seperti saat engkau
satukan kami saat di dunia, saya tidak kuat ketika melihat air mata ibunda saya dibawa
kedalam Neraka, saya tidak kuat di pisahkan dari Ayahanda saya Ya Allah. Mohon masukkan
kami ke dalam Surgamu Ya Allah”.
Pada saat Nanda sudah berada di semester 3,4,5 dan 6 dia telah memperoleh nilai IP sangat
memuaskan, karena kesungguhannya dalam menuntut ilmu tersebut dia di kenal di fakultas
tersebut. Dan si wanita itu juga akhirnya tertarik dengan kepandaian, kesopanan, ke aliman
si Nanda, pada akhirnya mereka telah berkenalan lama. Di penghujung semester 8, 2
minggu lagi untuk wisuda si Nanda terbangung di tengah malam menunanaikan sholat
tahajjud dan berdo’a
“Ya Allah hamba sudah beriktiar menunaikan apa yg telah engkau tetapkan, hamba ingin
terbebas dari yang haram Ya Allah, hamba sudah menunaikan shalat, hamba berusaha
untuk zakat, tapi hamba pun ingin, menyempurnakan Agama hamba seperti engkau
perintahkan rasulmu tuntunkan ya Allah, mustahil engkau perintahkan kalau engkau tidak
beri jalannya, Ya Rabb hamba ingin halal dalam kehidupan hamba, iktiar sudah hamba
tanamkan, cinta sudah hamba lekatkan, ta’aruf sudah hamba jalani. Maka dengan semua itu
dekatkan lah dia kepada hamba ya Allah, hamba sungguh mencintainya tapi hamba tidak
ingin langkah haram menjadi hubungan kami, izinkan hamba mencintai dia karena Mu ya
Rabb, maka izinkan hamba bersanding dengannya ya Rab, ridhomu yang hamba harapkan ya
Allah, cintamu yang hamba cari ya Allah”
Setelah Nanda Wisuda mendapat pekerjaan, ia bersama ayahnya melamar wanita tersebut
dan Alhamdulillah. sekian