Anda di halaman 1dari 3

Jumpa maut

Karya: Bayu Ari


Adegan 1
Ayah pulang dari bekerja.
Ayah : assalamualaikum.
Anak : waalaikumsalam, sudah pulang yah? ( mengambilkan air di kendi )
Ayah : iya nak proyeknya udah selesai jadinya ayah bisa pulang lebih awal
Anak : owh iya yah, ini yah diminum dulu
Ayah : iya nak makasih.
Anak : yah kelas dua akan mengadakan study tour di bali, besok harus memberikan
penjelasan ikut atau tidak. Aku pengen ikut yah. Aku pengen sekali ke bali.
Ayah : iya udah kamu boleh ikut kok nak.
Anak : makasih ya yah.
Anak masuk kedalam kamar, sedangkan sang ayah ke kamar mandi untuk membersihkan
badan. Hingga ibu dating dari arisan.
Adegan 2
Ibu : assalamualaikum.
Ayah : waalaikumsalam, ( keluar dari kamar mandi) dari mana bu?
Ibu : biasa yah dari caffe bertemu teman-teman, arisan.
Ayah : kok ke caffe terus bu. Apa ibu tidak mau hidup hemat?
Ibu : halah yah udah ibu tak ganti baju dulu.
Ibu masuk ke kamar dan ayah duduk sambil rokok. Ibu keluar.
Ibu : ayah kok dah pulang? Kenapa?
Ayah : iya bu, proyeknya udah selesai dan ayah bisa pulang lebih cepat.
Ibu : wah berarti ayah banyak uang dong? Mana yah besok ibu mau arisan lagi.
Ayah : bu, jangan boros terus, apa ibu tidak memikirkan masadepan anak kita?
Ibu : kan bayar spp juga masih lama yah, lagian uang saku juga tercukupi.
Ayah : anak kita akan mengikuti study tour ke bali. Itu kan butuh uang yang banyak.
Ibu : iya kan itu juga masih lama yah. Ayah juga habis in kan kerja lagi, kan ayah pastinya
mendapat uang lagi.
Ayah : ayah itu hanya kuli, hanya ikut mandor, iya kalo mandor cepat dapat proyek, kalo
tidak? Itu pun juga kalo ayah masih dipanggil sama mandor, tenaga ayah ini sudah
berkurang bu, tidak menutup kemungkinan ayah diberhentikan.
Ibu : itu bukan urusan ibu, yang ibu tau seorang ayah harus menghidupi keluarga
Ayah sedikit meninggikan nada suara
Ayah : iya kan itu sudah ayah lakukan. Ayah Cuma minta ibu berhemat buat masadepan anak
kita.
Ibu : ibu hanya ikut sama temen-temen. Dan itupun juga tidak terlalu boros
Ayah : nyatanya ibu juga tidak punya simpanan uang kan? Ibu itu selalu boros
Ibu : ah sudahlah. jar fajar sini. ( memanggil anak dengan keras )
Adegan 3
Anak : iya bu sebentar
Ibu : cepat jar
Fajar keluar dari kamar dengan keadaan riang gembira
Ibu : jar kamu tidak usah ikut ke bali.
Anak : kenapa bu? Kan tadi ayah sudah memberi izin dan juga memperbolehkan.
Ibu : kamu tidak usah ikut. Ayah sudah tidak bekerja dan juga besok ibu ada jadwal arisan
uangnya mau ibu pakek.
Anak : kenapa sih ibu hanya memikirkan diri ibu sendiri? Ibu tidak pernah memikirkan aku.
Kenapa bu?
Ibu : apa kamu bilang ? ibu selalu memikirkan kamu. Kalau ibu tidak memikirkan kamu,
kamu tidak mungkin hidup sampai hari ini.
Anak : tapikan aku tidak pernah minta apa-apa bu. Aku hanya mau ikut ke bali , itu aja kok.
Ibu : memangnya kamu makan setiap hari dari kamu cari uang sendiri?
Anak : ibu kan juga tidak bekerja kenapa ibu yang marah, ayah yang bekerja aja mengizinkan
aku.
Ibu : berani ya kamu. ( ibu menampar anak )
Ayah berhenti merokok dengan wajah marah dan hanya memandangi tanpa bisa berbuat apa-
apa
Anak : tapi emang itu kenyataanya kan. ( sambil menangis)
Ibu : kamu itu ya ( ibu menampar anak 3 kali )
Anak : ibu itu tidak beda sama perempuan malam dipinggir jalan hanya menunggu uang
datang.
Ibu : dasar anak kurang ajar ( menjambak anak lalu mendorong anak ke meja masak dan
lanjut menghajar anak)
Anak hanya menangis dan memanggil ayah, ayah berdiri tetapi tidak melakukan apa-apa.
Sedangkan sang ibu masih menampar anak tanpa henti. Sang anak memegang pisau dan
tanpa disadari sang anak menancapkan pisau itu ke leher ibu. Ibu tergeletak tak
berdaya, pisau berlumuran darah masih digenggam anak, lalu anak langsung melempar
pisau itu dan berlari menuju ayah dan memeluknya.
Anak : yah maafkan fajar yah, fajar takut.
Ayah : tidak apa-apa jar.
Tamat

Tiga dimensi tokoh

Ayah : umur 47 tahun, dengan badan tidak terlalu tinggi dan sedikit kekar dengan wajah hitam
karena sinar matahari. Bekerja sebagai kuli hidup serba kekurangan dan dipekerjaan dia selalu
dimarahi oleh mandor karena tenaga yang sudah berkurang.

Ibu : umur 40 tahun, berparas cantik. Selalu hidup hedon dengan teman-temanya. Selalu menuntut
dirinya untuk hidup hedon dan tidak memperdulikan orang lain.

Anak : umur 12 tahun, putih bersih, tidak pernah menuntut apapun kepada orang tua, suka
menonton film action.

Setting

Di ruangan makan, jam 15:00

Anda mungkin juga menyukai