Anda di halaman 1dari 6

Naskah Pangbo, 12 Juni 2022

Kebahagiaan seorang Ayah

Amsal 23:22-25

Tujuan umum: Anak-anak mengerti makna memperingati hari Ayah

Tujuan khusus:

1. Anak-anak diajak untuk tetap menghargai jerih payah seorang ayah


2. Anak-anak di ajak untuk mengasihi atau menghormati ayah mereka

Usulan lagu: Adalah Sukacita dihatiku, Alkitab-Alkitab bukunya Tuhan, Baca kitab Suci,
Papaku.

Ayat hafalan: Amsal 23:24

Pembacaan Alkitab: Amsal 23:22-25

Pembukaan

Selamat pagi adik-adik sekalian….

Apa kabar semuanya? Ls berharap kita semua dalam keadaan baik-baik ya. Nah, adik-adik
sudah pada siap belum nih untuk mendengar firman Tuhan hari ini? Apabila sudah siap, ayo
duduk dengan tenang, siapkan Alkitabnya dan mari berdoa sebelum kita mendengarkan
firman Tuhan.

Adik-adik, masih ingat firman Tuhan minggu lalu? Minggu lalu kita belajar mengenai orang
Lewi yang dipilih Tuhan untuk melayani. Tuhan memilih orang Lewi karena mereka adalah
penganti semua anak anak sulung orang Israel karena penghukuman yang diberikan Tuhan
sebelumnya kepada orang Israel yang tidak taat. Menurut Tuhan orang Lewi yang layak dan
Tuhan sucikan. Nah, hari ini mari menyaksikan panggung boneka dengan tema tentang hari
Ayah. Selamat menyaksikan pangbo, berikut ini:

Panggung Boneka

Keterangan

Marvel : Kelas 6 SD (Orang kaya)


Andika : Kelas 5 SD (Anak ketua Yayasan Swasta Nupela)
Tari : Anak berkarakter baik
Pak Anton dan Bu Susi : Orang tua dari Tari

1
Rachel : Sahabat Tari, kelas 5 SD
Babak ke-1

Narator: Ada seorang anak yang suka di bully di sekolah karena ayahnya bekerja sebagai
nelayan. Anak ini bernama Tari seorang pelajar di sekolah SD Swasta Nupela yang masih
duduk di bangku kelas 4 SD dan setiap hari teman-teman menjauhinya.

Marvel : Tari, kamu seharusnya tidak cocok jadi pelajar di sekolah ini karena biaya di sekolah
ini kan mahal, mana sanggup orang tuamu biayain (Berbicara dengan Tari dengan raum muka
yang judes)

Andika: Ia benar sekali Vel. Bagus sih kalau Tari jadi pelajar di sekolah ini tapi jauh lebih
baik kalau dia dia pindah aja.

Marvel + Andika: (Tertawa terbahak-bahak mengetawain Tari)

Tari: Emang kenapa saya tidak boleh sekolah di sini? (Tari menjawab dengan lembut).

Marvel : Emang kamu ngga lihat ya? Kebanyakan yang sekolah di sini adalah anak orang-
orang kaya semua.

Andika: Hmmm Tari pake nanya lagi. Eh, Dengar-dengar papanya seorang nelayan tau Vel
(bicara sambil ketawa)

Tari: (Rina hanya diam)

Marvel: haaaaa benaran? Aku baru dengar loh (Marvel kaget mendengar omongan Andika)

Andika: Ya benarlah, masa boongan, haha

Tari: (Pergi meninggalkan Andika dan Marvel yang sedang menertawakannya)

Babak ke-2

Narator: Bel pulang pun berbunyi karena kebetulan saat itu mata pelajaran yang terakhir
kosong jadi Tari bergegas pulang. Tiba-tiba Rachel sahabatnya datang menghampirinya.

Rachel: Hai Tar, kamu apa kabar?

Tari: (Tari menjawab dengan muka muram) hmmmm dibilang baik juga ngga, dibilang ngga
juga tapi masih bisa ke sekolah. Yah maksudnya gitu deh

Rachel: Wahh..saya tahu nih, kalau jawabnya begini pasti kamu di bully lagi ya sama Marvel
dan Andika.

2
Tari: kamu tau sendiri kan, kalau mereka berdua tiada hari tanpa mendengar ejekan dari
mereka (menjawab dengan kesal)

Rachel: Tar, yang sabar ya, kamu jangan dengarkan apa yang mereka katakan. Anggap saja
itu angin lalu.

Tari: Ia Tar, saya memang sudah terbiasa dengan ejekan mereka, terkadang ingin melawan
tapi saya berusaha untuk bersabar. Saya tidak suka kalau papa saya terus-terusan diejek
seperti itu.

Rachel: Saya mengerti perasaan kamu kok…. ayo semangat!!! Jangan mikirin kata-kata
mereka.

Tari: Ngomong-ngomong ini sudah mau jam 11:30, ayo kita pulang.... bye sampai ketemu
besok ya

Rachel: Bye Tar, sampai ketemu esok hari

Babak ke-3

Narator: Akhirnya Tari pun sampai di rumah. Ia melihat papanya yang sedang makan siang
dan mendekatinya

Tari: Papa saya pulang (Sambil memeluk papanya)

Pak Anton: Tar, kamu kenapa nak? Tidak biasanya kamu begini? (Sambil mengelus kepada
Tari)

Tari: Tidak apa-apa, saya hanya ingin memeluk Papa saja.

Pak Anton: Baiklah kalau tidak ada apa-apa, sana tukar ganti dulu. Papa tungguin kamu
makan bareng-bareng sambil ngobrol (Tari pergi ke kamar ganti baju)

Tari: (Selesai ganti baju, Tari menghampiri papanya di meja makan) Pa, Tari mau bertanya
tapi papa harus jawab jujur yaa

Pak Anton: Kamu nanya apa Tar?

Tari: Papa capek ya bekerja jadi nelayan?

Pak Anton: Kenapa kamu ngomong begitu nak?

Tari: Tidak pa, saya hanya pengen tahu aja.

3
Pak Anton: Papa tidak capek nak, justru papa tambah semangat melihat Tari yang rajin ke
sekolah dan mau belajar sungguh-sungguh itu adalah kebahagiaan papa. Papa bekerja itu
untuk keluarga dan juga untuk kamu.

Tari: Pa, terimakasih atas kasih sayangmu kepadaku (Tari terharu) Aku mengasihi papa
(sambil memeluk papanya)

Pak Anton: Sama-sama nak. Senang melihat kamu bahagia seperti ini dan papa berharap
kamu menjadi anak yang sukses dan juga menjadi anak yang takut akan Tuhan

Babak ke-4

Narator: Keesokan harinya Tari siap-siap pergi ke sekolah, sebelum berangkat ia sarapan
terlebih dahulu sambil ngobrol dengan mamanya. Sementara pak Anton masih belum pulang
kerja.

Ibu Susi: Nak, kemarin mama melihat papa dan kamu ngobrol serius. Kalian sedang obrolin
apa sih.

Tari: Tidak ma, yah seperti biasa ngobrol santai

Ibu Susi: Tapi sebelumnya mama tidak pernah melihatmu seserius itu kalau ngobrol sama
papa kamu

Tari: (Tari sedang kebingungan apakah dia mau jawab jujur atau tidak)

Ibu Susi: Nak, kamu tidak bisa membohongi mama (sambil menatap Tari dengan lembut)
karena beberapa kali kalau mama antar kamu ke sekolah, seringkali mama mendengar teman-
temanmu mengejek kamu dengan sebutan anak nelayan.

Tari: Ma, tolong jangan kasi tahu papa ya. Apapun pekerjaan papa, papa tetap yang terbaik.
Papa adalah seorang ayah yang tidak pernah lelah bekerja sekalipun di tengah laut yang
begitu banyak badai. Namun, papa tetap berusaha untuk mencari ikan supaya bisa di jual
untuk uang sekolah Tari.

Ibu Susi: Nak, dari mana kamu tahu kalau pekerjaan seorang nelayan adalah pekerjaan yang
sulit?

Tari: Saya sering mendengar sama sahabatku katanya di laut itu banyak bahayanya ma,
kadang ada angin kencang, dan juga ombak yang bergelora. Jika tidak terbiasa membawa
perahu maka orang bisa tenggelam.

4
Ibu Susi: Ia nak, papa kamu adalah papa yang terbaik. Untuk itu, jangan dengarkan apapun
yang dikatakan teman-teman kamu.

Tari: Tenang ma, saya anak yang kuat kok, hehe

Ibu Susi: Baik Tar, ayo mama antar kamu ke sekolah

Tari: Siap ma, saya mau ambil tas ke sekolah dulu yaa.

Babak ke-5

Narator: Ibu Susi pun mengantar Tari ke sekolah. Ketika sampai di sekolah Tari
menunjukkan wajah yang ceria. Setiap kali dia di ejek oleh teman-teman sekolahnya, ia
selalu diam dan tidak peduli. Tari membuktikan kalau dia bisa menjadi anak yang berhasil
melalui prestasi yang dia raih di sekolah.

Penutup

Adik-adik, siapa yang di rumah pernah berkata sama papanya ketika pulang kerja “terima
kasih papa sudah bekerja untuk saya” Jika belum kalau saat ini papa kamu ada di samping
kamu, bilang sama papa kamu “terimakasih papah sudah bekerja untuk saya, untuk abang dan
saya”. Adik-adik seorang ayah adalah sosok yang sangat bekerja keras di keluarga kita lho.
Seorang ayah bisa bekerja siang dan malam hanya untuk supaya kita bisa sekolah, bisa
makan, bisa beli mainan dan lain-lain.

Adik-adik ingatlah apapun pekerjaan ayah kita, kita harus dan tetap mengasihi mereka. Kita
jangan malu kalau ayah kita hanya seorang guru honor, seorang satpam, seorang pelatih
musik. Karena semua pekerjaan itu dilakukan untuk kita. Kasih ayah itu mungkin terkadang
tidak terlihat, karena ayah kita sering keluar dan tidak di rumah. Tapi percayalah kasih
seorang ayah sama dengan kasih seorang mama yang selalu ada untuk kita.

Adik-adik sebagai seorang anak, biarlah kita memberikan sukacita kepada ayah dan mama
kita. Seperti yang dikatakan Amsal 23: 24 yang merupakan ayat hafalan kita hari ini, berkata:
“Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang
bijak akan bersukacita karena dia”. Artinya adalah seorang anak yang bijak yang baik adalah
anak-anak yang akan selalu memberikan sukacita dan kebahagiaan kepada orang tuanya. Jika
adik-adik bangga memiliki seorang ayah itu akan memberikan kebahagiaan di dalam hati
seorang ayah. Jadi biarlah kita sebagai anak-anak Tuhan. Kita tetap bangga terhadap orang

5
tua kita, apapun pekerjaan ayah kita, kita tetap bersyukur kepada Tuhan. Kita bersyukur
bahwa ayah kita masih bekerja untuk kita.

Demikianlah firman Tuhan hari ini, mari kita berdoa dan dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai