Teruntuk anakku tersayang: Fikri Fauzul Hamdi Siagian

Dari namamu sebenarnya terkandung makna yang sangat dalam amang: "Orang yang berfikir,
mempunyai rencana matang dan mempunyai sifat terpuji”.

Namamu ini sebenarnya juga merupakan doa yang tulus dari ayah dan mama, dengan harapan agar
masa depanmu sukses dunia akhirat, menjadi panutan dan contoh baik bagi semua orang.

Saat kamu lahir, ayah memang tidak berada di sampingmu, bukan karna keinginan ayah tapi karna
keadaan ekonomi kita waktu itu yang mewajibkan ayah harus jauh dari mama.

Namun begitu ayah mendengar kabar kelahiranmu, dengan modal seadanya, ayah langsung
berangkat pulang untuk melihatmu dan melihat kondisi mama.

Yang buat ayah kaget dan bangga, bahkan semua keluarga saat itu terutama mama juga kaget, karna
begitu ayah baringkan kamu disebelah ayah, kamu dengan kemampuanmu saat itu seolah-olah
ngajak ayah cerita, walaupun hanya dengan kata-kata...uuuu....uuuu, yang sebelumnya belum
pernah terdengar keluar dari mulutmu yang mungil itu.

Yang bagi ayah itu menandakan kedekatan dan keterikatan kita ayah dan anak secara emosional.

Mungkin dulu ayah sering bicara keras kepada kalian, terutama untukmu dan abangmu, tapi hal itu
ayah lakukan bukan karna ayah gak sayang sama kalian, itu ayah lakukan semata-mata agar kalian
paham bahwa dunia ini keras dan kalian harus memiliki hati yang kuat untuk selalu berpegang teguh
pada nilai-nilai dan norma-norma yang telah diajarkan pada kalian sejak kecil, agama dan akhlak,
terutama kalian berdua sebagai laki-laki yang suatu saat kelak akan menjadi kepala keluarga.

Mungkin sejak kalian dewasa, ayah jarang dan bahkan mungkin tidak pernah cerita dari hati ke hati
dengan kalian, tapi itu bukan berarti ayah tidak peduli dengan kalian.

Setiap saat ayah selalu tanya mama, gimana abang ma, gimana fikri ma, gimana manda ma. Itu selalu
ayah tanya.

Apalagi saat kalian belum pulang sampai larut malam, ayah selalu bilang agar mama yang tanya,
kalian ada dimana, ngapain sama siapa, kenapa belum pulang dan lain sebagainya.

Ayah juga sadar bahwa memang sejak kalian dewasa, waktu ayah banyak tersita untuk pekerjaan,
keluar kota dan lain-lain, tapi sekali lagi, kalian tidak pernah luput dari fikiran dan ingatan ayah
mang.

Dan seperti yang sudah berkali-kali ayah kasih tau, bahwa ayah kerja bukan untuk siapa-siapa, tapi
untuk masa depan kalian. Sampai kalian bisa sekolah, bisa kuliah tanpa terhalang biaya, meskipun
sebenarnya hasil yang ayah dapatkan hanya pas-pasan.

Kita bukan orang kaya seperti orang-orang, atau mungkin seperti kawan-kawan awak di luar sana,
tapi ayah dan mama selalu berusaha agar kalian juga memiliki apa yang teman-teman kalian punya,
tapi dalam batas sewajarnya.

Ayah belum bisa kasih kalian hidup mewah, ayah akuin dan ayah minta maaf untuk itu, tapi
sebenarnya, keinginan ayah lebih daripada apa yang kalian bayangkan. Tapi karna memang rezeki
kita saat ini hanya sebatas ini, ayah berharap kita bisa mensyukuri itu semua.

Ayah dan mama tidak pernah berharap suatu saat kalian balas secara materi apa yang sudah ayah
dan mama berikan, karna itu memang kewajiban kami.
Ayah dan mama cuma berharap agar kalian itu menjalankan nasihat dan nurut sama ayah dan mama
dan semoga kalian jadi anak sholeh dan sholehah yang kelak bisa mendoakan ayah dan mama
setelah kami meninggal.

Umur ayah dan mama tidak selamanya amang, bisa jadi hari ini, besok atau lusa ayah atau mama
dipanggil duluan oleh Allah.

Dan ayah sama mama berharap kalian sudah siap untuk itu, sudah siap secara fisik dan mental.

Mungkin awak masih ingat dulu gimana kalau nenek nelf ayah, dengan nasehat-nasehat dari nenek,
padahal ayah sudah jadi orang tua, tapi nenek masih selalu kasih nasehat sama ayah.

Itu bukan berarti nenek tidak tau dan tidak paham kalau ayah sudah dewasa dan bahkan sudah jadi
bapak-bapak. Tapi itulah sikap orang tua sama anak, mau sedewasa apapapun anaknya, mau setua
apapun anaknya, orang tua pasti akan menganggap anaknya itu sebagai anak yang masih harus
selalu dinasehati.

Dan awak ingatkan gimana ayah kalau nenek kasih nasehat? Ayah cuma bilang, iya ma, iya. Gak
pernah kan ayah marah atau menolak apa yang nenek bilang mang. Karna ayah tau, nenek ngomong
kayak gitu karna nenek sayang sama ayah, bukan karna nenek benci, bukan.

Sholat adalah kunci untuk menyelesaikan semua masalah mang. Dengan sholat hati kita akan jadi
lembut, pikiran kita akan menjadi tenang. Usahakanlah agar sholatnya jangan tinggal-tinggal lagi.
Dan jangan tersinggung atau marah kalau diingatkan untuk sholat. Ingatkan dulu, gimana nenek,
selalu ingatin ayah, sholat ya…gitu kan.

Mematuhi perkataan orang dan nasehat orang tua juga adalah salah satu kunci keberhasilan di dunia
dan akhirat amang. Karna restu orang tua adalah restu Allah, murka orang tua adalah murka Allah.

Nama kalian bertiga insya Allah tidak pernah luput dari doa ayah dan mama setiap sholat karna ayah
dan mama selalu berharap yang terbaik dan yang paling baik untuk kalian.

Ingat mang, kita harus pandai-pandai cari teman, bukan cuma teman untuk tertawa, teman senang-
senang. Kalau cari teman seperti itu pasti gampang. Tapi carilah teman yang sikapnya dewasa,
berfikir untuk masa depan, mau kasih saran yang baik, teman seperti itu yang harus kita cari.

Begitu juga pergaulan, carilah pergaulan yang baik. Ayah tau kok, pasti awak paham juga itu. Karna
pergaulan yang tidak baik itu pasti buat kita capek, kuatir, was-was dan tidak tenang. Dan bahkan
perasaan kita akan jauh dari keluarga, padahal keluarga adalah sebaik-baiknya tempat untuk
berbagi, untuk berkeluh kesah dan cari solusi jika ada masalah.

Ya Allah, dengan segala kerendahan hati hamba memohon kepadaMu, lindungilah anak-anakku
dengan kasih sayangMu, berilah mereka kekuatan untuk memimpin diri sendiri. Aku mohon
bimbinglah mereka ke jalan yang Engkau ridhoi, berilah mereka kekuatan iman dan kerendahan hati.
Aku serahkan dan aku titipkan anak-anakku padaMu, lindungilah mereka dari segala kejahatan yang
nyata dan tersembunyi dan karuniakanlah mereka kehidupan yang baik di dunia dan
akhirat….Amiiiin yaa robbal álamiiin….