Anda di halaman 1dari 31

SENDOK

AJAIB

Dalam dongeng raja dengan


pengemis, dua orang dengan wajah
yang sama persis saling menukar
pakaian mereka dan merasakan
kehidupan masing masing.

Namun sang raja mengalami


kesulitan dengan kehidupan barunya
dan ingin kembali ke asal mulanya,
sang pengemis juga merasa gelisah
dengan tekanan penobatan sebagai
royaliti dan ingin kembali ke asal
mulanya.

Pada akhirnya cerita diakhiri dengan


mereka kembali kehidupan masing-
masing dan hidup bahagia

Tapi wajar saja kalau sang raja


memang ingin kembali ke hidupan
asalnya , hanya saja pengemis?
Apa benar dia ingin kembali
kehidupan asalnya? Aku tidak
mengerti dengan cerita dongeng ini

Chapter 1 : Pertukaran
Saya bertemu dengan nenek di
pinggir jalan , nenek tersebut
menawarkan sebuah sendok ke saya

“jadi.. , dengan sendok ini saya bisa


menukar ayah dan ibuku?

“benar kamu bisa memilih orang


tuamu secara epigenetic , kamu coba
makanlah 2x dengan sendok ajaib ini
di dalam rumah yang memiliki anak
seumuran denganmu , dengan begitu
kamu dan anak itu bias

bertukar dan orang tua rumah itu


akan menjadi orang tuamu”

“lalu aku jadi bukan diriku?”


“tidak, jiwa dan kesadaranmu tetap
sama, tetapi sekitarmu akan berubah ,
orang-orang sekitar akan
mengenalimu sebagai anak yang
bertukaran dengan mu. Foto, video
dan semacamnya, serta jejak-jejak
dirimu semuanya akan tertukar
dengan anak itu , lalu anak yang
bertukaran denganmu akan memiliki
pecahan ingatanmu layaknya orang
orang yang ingatannya tidak pasti
tentang masa lalu , demikian juga
kamu mendapatkan orangtua dan diri
yang baru dengan sempurna”

“seperti di cerita raja dan pengemis”


gumamku di dalam hati
“kalau begitu apa aku bias kembali ke
asal?” tanyaku ke pada nenek itu

“tentu saja bisa , 3 bulan , 3 tahun ,


dan 30 tahun setelah kamu
menggunakan ini … pergilah ke
tempat ini kamu akan mendapatkan
kesempatan untuk memilih di setiap
waktu tersebut. Apakah kamu akan
ingin terus hidup dalam keadaan yang
di ubah atau ingin kembali pada
orang tuamu yang semula”

Dan setelah itu saya membelinya ,


dan saya langsung pergi pulang , di
perjalanan pulang saya bertemu
dengan teman baikku Adi , dia anak
dari CEO perusahaan HDO ,
perusaahn HDO adalah perusahaan
terbesar di kota ini. Tanpa malu malu
saya langsung mencoba makan di
rumahnya

“hey Adi izinkan aku pergi bermalam


di rumahmu”

“hmm ada apa sampai pergi


bermalam di rumahku?”

“tidak ada apa-apa saya hanya ingin


bermalam di rumahmu”

“Hmm kalau begitu yaudah , yuk kita


pergi”

“ok”

Saya dan Adi pun pergi menuju ke


rumahnya Adi, dengan mengguanaka
sopir pribadi keluarga Adi ,
sesampainya di sana saya terkagum
kagum dengan kekayaan keluarga
Adi”

“Andi lagi apa kamu?, ayo cepat”


ajakan dari Adi

“tidak , ok aku akan ke sana”

Sebelum mereka makan bersama ,


mereka berdua bermain game dan
berkeliling di taman rumah keluarga
Adi , dan waktu pun berlalu tak terasa
sudah saat jam makan sore , di saat
yang bersamaan ayah Adi pun pulang
dari kerjanya

“ anak anak waktunya makan sore”


ajakn bibi ke Adi dan saya
“ok bi , kami segera ke sana” jawab
Adi

Setelah sampai ke ruang makan , saya


meliaht makan makanan mahal
tertera di meja itu dan setelah saya
duduk di meja makan tersebut saya
mengeluarkan sendok ajaibku untuk
makan bersama keluarganya

Dan setelah berdoa saya pun di


persilahkan makan. Sambil makan
saya bergumam dalam hati

“dengan ini 1x lagi”

“ngomong ngomong kenapa kamu


pakai sendok itu?” ayah Adi memulai
percakapan
“sepertinya itu sendok khususnya
Andi” jawab Adi ke pada ayahnya

“hmm namamu Andi kan?”

“ah, ya!” jawab aku ke pada ayah Adi

“kamu teman sekelasnya Adi”

“dia teman baikku , dia jago


menggambar loh” jawab Adi ke pada
ayahmya

“hmm.. ayah sudah bilangkan kalau


kamu baca komik lagi , ayah akan
marah “

“ti, tidak kok… aku kan bilang


temanku ini jago menggambar komik
, aku tidak bilang aku baca komik”
“hmm.. mulai besok kamu akan mulai
les jadi awas kalau kamu tidak pergi
les lagi kali ini , ohh ya Andi ayahmu
kerja apa?

Sontak saya langsung terdiam dengan


pertanyaan itu , dan Andi pun
langsung menjawab pertanyaan itu
sambil berdiri

“Ayah dia pengarang komik! Keren


kan yah?”

“pengarang komik?’

“ya ayah saya pengarang komik”


jawabku sambil terndu sendu

“ohh ok , ayo lanjutkan makan”

Ok yah” jawan Adi


Dan setelah itu saya dan Adi pun
lanjut bermain game , tak lama
kemudian hpku bordering dan
ternyata orang tuaku menelfonku”

“halo yah, ada apa?

“Andi kamu bermalam di rumahnya


temanmu?”

“ya yah , saya bermalam di rumahnya


temanku”

“ok , jangan main sampai terlarut


malam ya”

“ok yah”

“siapa tadi?” Tanya Adi


“ohh tadi ayahku , ahh” aku
menghepaskan kelelahan dengan
berbaring

“ hei kenapa tidura , ayo bermain


lagi!”ajak Adi ke padaku

“kamu enak ya , kamu lahir dari


keluarga kaya dan hidup di rumah
sebesar ini , kamu bisa makan apa
yang kamu mau dan melakukan ap
yang kamu mau”

“hei, kamu piker aku mau ikut les


atau kursus privat? Ayahku setiap
hari kerjaannya mengomel saja ,
BIKIN KESAL , cita citaku menjadi
pengarang komik kenapa juga aku
harusbelajar bahasa inggris atau
matematika? Aku malah iri padamu,
ayahmu kan pengarang komik! keren
banget , dan lagi kamu punya ibu dan
kakak perempuan yang cantik , aku
bahkan tidak punya ibu dan hanya
anak tunggal”

Sambil menatap Adi aku berkata

“kalau begitu.. kamu mau tukar orang


tuamu denganku? Duhh ngomong apa
sih aku? Tidur saja ah”

“besok makan yang ke 2x kalinya


ya”kata yang saya pikirkan dalam
pikiranku
Keeseokan harinya…

“uwaaa , terlambat harusnya jangan


main game sampai larut” teriak Adi
karena akan terlambat

“kita tidak makan dulu?” tantaku ke


pada Adi

“kalau terlambat ayahku akan


menghukumku! , tidak ad waktu
untuk makan”

Sambil menatapnya aku berkata di


dalam hati

“padahal harusnya bias makan ke 2x


nya”
Sesampainya di sekolah Tata dan Eca
sedang melihat berita karena mereka
kayak sedang membahas sesuatu
jadinya saya ikut membaca cerita
tersebut

“10 milyar tuh sebesar ap ya?”Tanya


tata

“uang sebesar ini bias membeli


apartemen karena mereka lahirdegan
menggigit sendok emas , karrena
ayah dan ibunya kaya raya, anak
anaknya juga kaya raya, tuh seperti
Adi, barang barang elektronik yang
kita pakai seperti ini, semuanya kan
buatan perusahaan ayahnya” kata Eca
“dari pada iyu, ayo cepat kita main
bola!” ajakn dari Tata

“tidak bias dong. Anak kelas 6 SD


mana yang puya waktu untun
bermain, aku harus mengerjakan
prles, kamu sudah selesai?” taya Eca
ke Tata

“ah. Tidak asik banget. Aku juga


belum kerjain”jawab Tata

“kalau begitu kerjakan pr sana. Udah


tidak ada waktu , lesnya di mulai
setelah sekolah selesai, kamu enak
deh Andi tidak usah pergi les”jawab
Eca
Bel pun berbunyi tanda jam sekolah
telah usai , aku melihat teman
temanku banyak berbicara tentang
les. Dan aku berpikir untuk meminta
sama ayahku , aku pun pergi ke
rumah, sesaimpainya aku di rumah
aku melihat ayahku sedang
mengarang seuah komik, dan
langsung saja aku menyapa ayahku.

“aku pulang..”

“ohh. Andi sudah pulang? Pas sekali!,


Andi coba lihat ini, kali ini aku coba
membuat karya baru dengan target
golongan usia kamu, bagaimana?”

“….. ayah , aku mau les”

“a,apa?”
“habis seolah aku mau main sama
teman-teman tapi semuanya pergi les,
atau setidaknya beliin leptop, kita
Cuma punya satu leptop dan ayah
hanya pakai menggambar sebuah
komik setiap harinya, jadi aku tidak
bias main game bersama teman-
teman” kataku yang ke ucapkan
untuk ayahku

“I itu haha… ayah idak punya uang”


jawab ayah

“kalau begitu kasih aku uang untuk


ke warnet” jawab aku

Mendengar kataku ayah langsung


mengambil uang dan membagikan ke
saya , ternyata yang di uang yang di
kasih ayak hanya Rp.1.000 ., degan
sesal aku berkata

“ayah tidak malu apa? Sebagai kepala


keluarga harusnya ayah berpikir
untuk mencari uang. Cita-cita apaan
yang ada bikin susah keluarga. Kalau
mau seperti ini kenapa menikah?!!
Kenapa melahirkan aku dan kakak?!!
Jawabku dengan kesal

Dengan kesal aku pergi ke luar rumah


dan aku teringat dengan sendok ajaib
dan berencaa untuk memakainya
sekarang.dan aku pun pergi ke rumah
Adi

Sesampai nya aku di sana aku


bertemu dengan ayah Adi
“apa? Kamu mau makan?” Tanya
ayah Adi ke saya

“iya..” jawabku

Dan tak lama kemudian aku di ajak


ke ruang makan dan makan bersama
ayah Adi , dan tengah pada saat
makan ayah Adi bertnaya

“apa orang tuamu tidak ada di


rumah?

“iya tidak ada”

“jadi kamu datang ke rumah teman


untuk minta makan? Yahh, aku juga
baru mau makan sih , padahal Adi
lagi tidak ada karena les. Berani juga
kamu hahaha.”
“Dengan ini sudah yang ke 2x
nya”ucapku di dalam hat

Tiba tiba suara telfon ayah Adi pun


berbunyi dan ayah Adi pun segera
mengakat telefonya. Aku melihat
ayah Adi bertelfon membelakangiku

Dan di waktu yang bersamaan sendok


ajaibku pun memancarkan sinar,
sontak aku langsung terkaget melihat
itu dan…”

“a, apaitu tadi?” gumamku di dalam


hati

“maaf ya lagi di tengah tengah makan


tiba tiba ad….teleon…. ADI??
Sedang apa kamu di rumah?
Bukannya sekarang waktunya kamu
les?

Dengan perkataan seperti itu aku


kaget dan aku bergumam

“ternyata yag di ceritakan nenek itu


benar”

Chapter 2 : Aku ingin


Kembali

Hari hari pun berlalu dengan aku


menjadi Adi , seperti biasanya aku
berteman baik dengan Adi
“adi.. kalau ada kesempatan untuk
hidup dengan sendok emas , hidup
menjadi kaya raya , apa yang akan
kau lakukan?” tanyaku ke pada Adi

Dengan muka heran Adi bertanya

“bagaimana cara menjadi sedok


emas?”

“hmm. Misalnya dengan menukar


ayahmu dan ayahku?”

“hah? Masa sampai menukar ayah?”

“aku tanya misalnya kalau tukar”

“hmm meski begitu , tentu saja aku


tidak mau tukar”
Dengan jawaban seperti itu aku
terkejut seraya berkata

“kenapa?! Kamu tau kan keluargaku?


Atahku paling kaya di kota ini! Bias
melakukan segalanya!kamu bias
memiliki apa yang kamu mau dan
bisa melakukan apa yang kamu
inginkan”

“meski begitu kalau sampai menukar


ayahku aku tidak memilih sendok
emas, seperti yang kukatakan tadi,aku
senang punya ayahku yang bermain
besamaku dan mengobrol tentang
komik denganku, nanti natal juga
kami akan pergi ke taman hiburan
bersamanya” jawab Adi dengan
senyum
Dengan jawaban seperti itu aku pun
terdiam dan untuk mengubah topic
pembicaraan aku mengajaknya ke
mall

Sementara itu di tempat kerja


ayahku…

Mungkin karena kata kataku waktu


itu ayahku mulai bekerja, tapi karena
ayahku tidak biasa dengan kerja jadi
ayahku biasanya migran saat sedang
kerja. Sementara itu di tempat kerja
ayahku. Di saat jam istirahat ayahku
tiba tiba penyakit migrannya kembuh
dan ayahku terjatuh dari tingkat 3.
Dan ayahku di larikan ke rumah sakit.
Dan diwaktu bersamaan aku dan adi
sedang bermain di mall , tiba tiba
ponsel adi berdering. Dan setelah Adi
melihat ponselnya Adi langsung
menangis dan pergi ke luar. Aku yang
heran dengan hal itu aku coba
membaca pesan yang di hpnya,
ternyata esan itu berisi ”Ayahmu
sekarang berada di UGD..!! Dia juga
belum sadar “ dengan membaca
pesan tersebut aku juga pergi ke luar
sambil menangis.

Dan setelah aku sampai ke sana aku


langsung pergi ke ruang UGD dan
melihat ayahku yang belum kunjung
sadar. Sambil menangis aku berkata
di dalam hati
“pasti ini hukuman dari tuhan,
hukuman karena aku berani
beraninya membuang keluargaku
sendiri dan memilih sendok emas.
Tolong selamatkan ayah, aku benar
benar minta maaf, aku menyesal,
apalah artinya sendok emas , aku
akan kembali ke keluargaku jadi
kumohon selamatkan ayahku.

Hari-haripun berlalu dan pilihan


hatiku semakin jelas, sebenar nya
dalam hatiku aku sudah tau yang
mana akan ku pilih aku hanya
berusaha membuat alasan untuk
memilih sendok emas , lalu setelah
melihat di depan mata ayah yang
menjadi seperti itu semua alasanku
memilih sendok emas hilang dalam
sekejab aku akan kembali ke ayah
makanya karena itu tuhan kumohon
bangunkan ayahku

Dan pada suatu hari tepat di saat 3


bulan saat aku memakai sendoknya ,
tiba tiba ayahku bangun dari
komanya, keluargaku Adi dan saya
pun ikut menangis.

Dan setelah itu aku pergi ke nenek itu

“aku akan kembali”ucapku

“Ini semacam isi ulang untuk pilihan


barumu , ini bisa di bilang ini isi
ulang dengan 3 tahun
berikutnya.makanlah 1x di rumahmu
dengan begitu kamu akan kembali di
keluargamu , kalau tidak kamu akan
menunggu 3 tahun lagi”kata nenek

Dengan nenek yang berkata seperti


itu aku langsung menuju pergi ke
rumahku untuk kembali. Pada saat
aku sampai rupanya di sana
sementara di adakan pesat untuk
merayakan kesembuhan ayahku.

“hey Adi ayo mari makan” ajakan ibu


ke padaku

“ya”

Dan aku mengeluarkan sendok


emasku untuk menukar kembali
orang tuaku. Dan setelah aku
menyuap untuk pertama kali tiba tiba
sendok itu bersinar dan tiba tiba aku
meliahat Adi yang terlihat bingung

“hey Adi engkau kenapa” Tanya


ibuku

Dengan ibu yang berkata seperti itu,


aku sudah yakin kalau aku sudah
bertukar kembali. Dan akhirnya aku
pun tersadar bahwa kebersamaan
lebih berharga dari pada uang. Dan
akhirnya aku hidup bahagia bersama
keluarga asli ku

TAMAT
Nama : Rahmat Diza

Alamat : palu, jln. DR.Wahiddin

Sosmed :

Anda mungkin juga menyukai