Anda di halaman 1dari 10

SUMPAH BENANG EMAS

CERPEN
SUMPAH BENANG EMAS
VERSI KOMPLET
Ku sulam benang bulaeng
Sumpah dari pantai losari
Di saksikan deru ombak
Angin laut Makassar
Kadang ku berpikir kan mencari gantimu
Sekian lamanya aku hidup menjanda
Betapa tak pernah aku melupakannya
Saat perceraian di depan penghulu
Tetes air mata mengiring sumpahku
Ku tak akan mungkin bersuami lagi
Begitu pun juga ku minta padamu
Kadang ku berpikir kan mencari gantimu
Sekian lamanya aku hidup menjanda
Daeng Lala tak mungkin ku lupakan sumpah kita di
pantai losari
Daeng Lala pabila bawakaraeng
Lalu berpindah ke tanah Jawa
Begitu sumpah kita, lalu engkau dan aku saling mencari
gantinya
Betapa tak pernah aku melupakannya
Saat perceraian didepan penghulu
Tetes airmata mengiring sumpahku
Ku tak akan mungkin bersuami lagi

Begitupun juga kuminta padamu


Kadang ku berfikir kan mencari gantimu
Sekian lamanya aku hidup menjanda
by : andy abdulloh
Angin laut berhembus dengan perlahan, menyibakkan
ujung rambut elvi, berulang kali elvi membetulkan letak
rambutnya, tapi biarpun begitu tak bosan bosan juga elvi
tersenyum, senyum yang sengaja elvi guratkan untuk
kekasih hatinya, yang sedari tadi duduk di sampingnya,
DAENG LALA , laki laki 32 tahun, berkulit sawo matang.
jangkung, dan tentu saja laki laki itu berbadan six pac,
laki laki yang sudah dua tahun ini menjadi kekasih ELVI
yang sah di mata tuhan.
20.45 MALAM, ombak pantai losari menjadi saksi
sumpah setia sepasang anak manusia. bulan purnama
diatas sana pun juga menguatkan akan hal itu, pasir
pasir di pantai losari pun demikian.....
"elvi....." pangil daeng lala manja
"ya .....daeeeng " jawab elvi tak kalah manja, kepala elvi
ia sadarkan di pundak suami nya itu, tak berapa lama
tangan kekar daeng lala membelai rambut indah elvi.
sunguh pemandangan sepasang belahan jiwa yang
membuat orang menjadi iri hati.
"aku sungguh bahagia bisa memperistri engkau, kau
cantik , pandai memasak dan mengurus rumah tangga,
aku berjanji akan selalu mencintai dan menyayangi mu
sampai maut memisahkan kita"
"iya daeng.... aku pun demikian . aku sungguh beruntung
bisa memiliki suami seperti engkau daeng"

elvi menatap wajah daeng lala dengan pandangan sayu


nan romantis. daeng lala memeluk tubuh elvi dengan
erat. dembur ombak di pantai menjadi alunan lagu cinta
yang mengantarkan kemesraan di malam romantis itu.
"elvi marilah kita berjanji bahwa kita akan selalu
bersama, seiya dan sekata "
"iya daeng aku berjanji dan bersumpah bahwa aku akan
selalu setia mendampingimu sampai kapan pun, cintaku
padamu daeng, seperti benang emas yang selalu
menghasilkan tenunan mahal, aku bersumpah, cintaku
padamu laksana SUMPAH BENANG EMAS "
******
Empat tahun sudah daeng lala dan elvi menjalani biduk
rumah tangga, bahagia dan derita mereka jalani
bersama, ketika daeng lala merasa butuh semangat dari
elvi atas pekerjaan yang kian hari kian memeras otak,
elvi selalu siap sedia di sampingnya. begitupun juga
ketika elvi perlu pendapat dari suaminya tentang
pekerjaan rumah tangga, mengurus rumah beserta tetek
bengeknya. DAENG LALA selalu memberikan masukan
yang berarti untuk elvi. tapi ada satu hal yang selalu
mereka rindukan, tangisan dan senyuman seorang anak,
karena sampai saat ini, menginjak empat tahun, yang
akan mulai masuk di tahun kelima pernikahan mereka,
elvi belum juga ada tanda tanda mengandung, mereka
belum juga di karunia anak.
segala upaya telah mereka lakukan. mulai mendatangi
dokter spesialis kandungan terbaik yang ada di
makassar, pengobatan alternatif sampai minum jamu
jamu penyubur kandungan mereka tetap tak kunjung
mendapatkan apa yang mereka ingginkan. semua tetap

nihil. ELVI TETAP tak bisa hamil.


Ada rasa kuatir yang bergelayut di benak elvi, rasa kuatir
yang timbul atas dirinya, yang selama ini tak bisa segera
memberikan momongan untuk suami serta cucu untuk
mertuanya. apa lagi akhir akhir ini elvi sering mendengar
gunjingan dari saudara iparnya, kalau elvi mandul.
berparas cantik tapi kalau mandul apa boleh dikata ? tak
ada generasi penerus. tak ada pewaris tahta trah
DAENG di kemudian hari. dan tentu saja satu yang
sangat dia kuatirkan, kalau tak ada anak, ketika mereka
tua dan usia sudah senja mereka akan ikut siapa ? di
saat badan mulai sakit sakitan siapa yang akan
mengurus ?
" daeng maafkan aku, sampai saat ini aku belum bisa
membahagiakan engkau, aku belum bisa memberikan
anak untuk engkau" kata elvi lirih, tak terasa air mata elvi
jatuh membasahi pipinya. mendengar itu buru buru
daeng lala memeluk elvi, menghapus air mata dan
memberikan nasihat untuk istri tercinta nya itu.
"elvi, istriku terkasih, janganlah engkau berkata begitu,
itu semua sudah diatur oleh tuhan. toh kata dokter
kandungan engkau tak bermasalah. dan yang terjadi
padaku pun demikian, tak ada yang bermasalah dengan
diri kita. mungkin belum saatnya ALLOH memberikan
kita momongan"
adem hati elvi mendengar petuah dari suaminya, malam
ini pun akhirnya elvi bisa tidur lelap di pelukan suaminya.
hal yang menganjal selama ini terlupakan sudah untuk
sementara. detik pun berlalu, malam semakin
merangkak. melukiskan kemesraan untuk daeng lala dan
elvi di atas ranjang.
Pukul 08.52 wita elvi baru saja menyelesaikan tugas cuci

mencuci baju, tapi raut wajah elvi sedari tadi terlihat


mendung, air mata juga sempat turun dari pelupuk
matanya. bayangan tentang cinta suci suaminya musnah
sudah, sebelum mencuci tadi elvi sempat menemukan
sapu tangan warna merah jambu, sapu tangan milik
seorang perempuan, tapi perempuan itu bukan dirinya.
elvi tak pernah memiliki sapu tangan itu sapu tangan
yang ada motif bunga mawar di keempat sisi sudut nya.
dan bau wangi dari parfum yang menyebar dari sapu
tangan itu terasa beda, bukan parfum diri nya serta
suaminya. wangi aroma parfum perempuan lain.
elvi beranjak menuju kulkas untuk mengambil minum,
rasa capek dan perih di hatinya menyebar dalam ,
menoreh luka di sana sini. sering elvi mendapat
wejangan dari almarhum oma nya kalau lagi sedih dan
merasa emosi perbanyak lah minum, rasa sedih dan
emosi akan segera lenyap ketika dingin air masuk dan
memadam kan rasa itu semua.
sayup sayup terdengar suara orang mengucapkan
salam dari pintu depan. suara itu terdengar merdu,
salam lembut dari seoarang perempuan. elvi jadi
bertanya sendiri dalam benaknya , sepagi ini siapakah
tamu perempuan itu ? hal hal yang tidak tidak terbayang
sudah dalam angan nya .
Ketika elvi membukakan pintu. sesosok perempuan
bercadar sambil mengendong bayi yang masih merah
kini berdiri sudah di hadapan nya, perempuan itu
berpakaian abaya hitam hitam , semua auratnya tertutup
hijab lengkap. tiba tiba perempuan itu membuka cadar
nya , wajah perempuan itu cantik sekali, bermata biru
khas eropa, hidung mancung, berbulu mata lentik. elvi
kaget alang kepalang. siapakah gerangan perempuan
cantik ini dan bayinya. belum sempat elvi melanjutkan
semua pertanyaan yang bergelayut dalam pikiran nya

perempuan itu membuka percakapan dengan dirinya.


"assalamualaikum mbak, apakah benar ini rumah nya
tuan andy abdulloh daeng lala, pemilik perusahaan al
barokah advertising ? "
"benar, anda tidak salah. ada yang bisa saya bantu "
" dan apakah anda elvi sukaesih istri pertama nya daeng
lala ? "
"istri pertama ? anda jangan bercanda suami saya hanya
menikah sekali, dan hanya sama saya saja "
" maaf kan saya jika saya keliru, tapi saya adalah istri ke
dua daeng lala. dan ini adalah anak beliau"
deg jantung elvi terasa tersengat listrik ribuan bahkan
jutaan voltase. elvi terasa mau jatuh, dengan
berpegangan kusen pintu elvi berusaha menenangkan
dirinya. tapi kepala elvi terasa berat pusing berkunang
kunang. elvi pun terjatuh, dunia elvi pun terasa gelap.
terasa kiamat saja.....oh tuhan. elvi pun tepar pingsan.
dengan susah payah perempuan bercadar itu
membopong tubuh elvi masuk kedalam, membawa ke
sofa ruang tamu. bayi di gendongan nya pun semakin
menyulitkan dirinya untuk memabawa tubuh elvi masuk
ke dalam.
setelah elvi tersadar dari alam bawah sadar nya elvi
semakin sedih .dengan meminum air putih yang di
hidangkan perempuan bercadar itu elvi menangis
berderai air mata. elvi tak menyangka teryata SUMPAH
BENANG EMAS yang elvi ucapkan tempo hari di tepi
pantai losari kini hanya tinggal isapan jempol belaka.

"sunguh aku tak menyangka kenapa anda mau dinikahi


suami saya ? "
"maafkan saya mbak semua itu sudah jadi suratan takdi
yang maha kuasa"
"suratan takdir ? haruskah suratan takdir itu menyakiti
hati saya ? perempuan yang sah menjadi istri DAENG
LALA "
" Maafkan saya ukhti elvi, perkenalkan dulu nama saya
fatimah azzahra. jalan hidup saya mungkin harus begini.
saya di kenalkan dengan daeng lala di pesta pernikahan
sahabat saya, kata sahabat daeng lala mengingingkan
sosok seorang perempuan yang bisa memberikan anak "
"oh jadi begitu, apakah anda kira saya tak bisa memiliki
anak , hah ? ! "
"maafkan saya ukhti elvi, saya menikah dengan beliau
lilahi taala , biarpun saya di poligami saya ikhlas.
kedatangan saya ke sini semata mata karena ALLOH ,
saya tidak mau membohongi mbak terus menerus
karena status saya "
langkah kaki seseorang mengagetkan perbincangan
super tegang antara elvi dan fatimah. dan teryata
langkah kaki itu adalah milik DAENG LALA, suami
mereka berdua. seketika raut wajah daeng lala menjadi
shok setengah mati. rahasia tentang bidadari yang lain
yang menjadi bidadari ke dua setelah elvi terbongkar
sudah. terbayang dalam benak DAENG LALA akan kah
elvi mau menerima poligami tersebut ? ataukah
perceraian menjadi jalan selanjutnya ?
12 ramadahan 1433 hijriah, keputusan sidang
pengadilan agama sudah ketuk palu. elvi menerima talak

3 dari daeng lala. sungguh perjalanan cinta elvi tak


terbayang akan berakhir juga di ruang sidang pengadilan
agama. sunguh kisah cinta yang menyakitkan hati.
sementara sumpah sudah terucap dan rasa cinta itu
masih ada. kenapa kata cerai dari daeng lala mengalir
begitu saja. masih tergiang di telinga elvi kata kata
terakhir sebelum daeng lala menceraikan dirinya.
"elvi sungguh aku merasa berdosa menghianati cinta
suci mu. sungguh hal itu akan lebih menyakitkan kalau
pernikahan kita terus kita jalani, aku tau jauh di lubuk
hati mu kau tak terima terpoligami, untuk itu supaya aku
tak menyakiti hati mu terus menerus, ikhlaskan aku
menceraikan dirimu. setelah menceraikan dirimu aku
akan pindah ke jawa. untuk mencari ketenangan batin
karena rasa salah ku pada mu "
"daeng aku tak menyangka kisah cinta kita akan berakhir
seperti ini. ketauilah daeng aku masih mencintaimu. tapi
rasa cinta ini terasa berat kala rasa itu terbagi mungkin
ini jalan terbaik, aku bersumpah daeng aku akan setia
menunggumu kembali. selepas ini aku tak ingin menikah
lagi "
sementara 2 anak manusia berbicara dengan rasa dan
kenyataan yang ada, tapi takdir yang lain masih
menunggu untuk di jalani. takdir yang harus di jalani
untuk semua mahluk yang tinggal di bumi NYA.
Kemarau panjang 4 ramadan 2044, sedari tadi ombak
pantai losari makin terasa bergemuruh. segemuruh
perasan yang dalam benak elvi. elvi sore ini sengaja
datang ke pantai losari, ketika tadi ada sms yang masuk
di smart phone nya. sms yang mengaku dari teman
masa lalu nya. dengan melamun tentang ombak pantai
losari yang telah menjadi saksi dari perjalan hidup nya,
elvi tak kuasa menahan rasa yang tercampur aduk di

dalam hatinya. rasa sedih bahagia sengsara suka cita


yang terekam semua di makasar dan pantai losari
tentunya.
"elvi....."
"ya daeeeng......"
"tak terasa perjalanan hidup kita jadi begini, tau tau kita
sudah mendekati maut , sudah senja usia kita . pasti
engkau bertanya tentang keadaan ku kok seperti
begini....."
"jangan engkau berkata begitu daeng, kita ini hanya
mahluk ciptaan nya. kita tak tau sampai mana umur kita,
alloh maha kuasa daeng. siapa tahu kita masih hidup 50
tahun lagi. oh daeng dari mana kau tahu no hapeku ?"
"aku dapatkan dari si andy teman semasa sma kita.
sekarang dia sudah jadi pengusaha hebat di
jakarta,sedikit banyak juga aku tahu kisah hidup selama
ini dari dia juga. oh ya elvi pasti engkau bertanya kenapa
kini tubuhku tak sempurna lagi ? karena kaki kanan ku
kini tak utuh seperti dulu lagi. setahun lalu aku bersama
fatimah kecelakaan hebat, fatimah meningal dunia. dia
meningalkan aku dan ke delapan anaknya. elvi aku
datang ke sini bermaksud mengumpulkan lagi sisa sisa
serpihan cinta kita. mau kah engkau menikah lagi
dengan ku ELVI ? "
"MAAF kan saya daeng saya rasa kisah cinta kita tak
mungkin kita ukir kembali. bukan saya tak mau
menerima mu lagi tapi karena tubuh ku juga tak
sempurna dulu lagi. aku mengidap kangker payudara
stadium akhir"

perlahan lahan mentari yang bertenger di atas laut


makasar kini mulai tengelam, melabuhkan badan sang
surya di belahan bumi yang lain. seperti melabuhnya
cinta daeng lala dan elvi untuk rehat sementara di dunia
masing masing.
the end

Anda mungkin juga menyukai