Anda di halaman 1dari 31

1.

Indahnya Jatuh Cinta

Disuatu malam yang dingin aku termenung melihat berkilaunya cahaya bintang . Aku hanya mampu menatap bintang seorang diri tanpa ada yang bisa menemani hanya dinginnya malam yang menemaniku. Aku membaringkan diri tepat diatas atap rumahku untuk menunggu sembari berharap adanya bintang jatuh yang kupercaya jika ada bintang jatuh dari langit lalu kita membuat permintaan maka permintaan itu akan datang. Belum sempat bintang jatuh hujan pun datang yang membuatku harus turun dari atap rumah. Ketika sedang turun tak sengaja aku melihat pemandangan indah yang berasal dari jendela rumah seberang. Tirai jendela tersebut nampaknya lupa ditutup oleh penghuninya. Pemandangan ini membuatku berpikir untuk bertahan di tangga. Aku tak bisa berhenti menatapnya walau hujan turun semakin deras, hati ini penuh tanya siapakah wanita ini ? karena sebelumnya aku belum pernah melihat wanita ini. ANDRE TURUN NGAPAIN KAMU DIATAS LAMA-LAMA DISANA HUJAN MAU SAKIT KAMU NDRE teriak Ibu yang

menyadarkan aku dari lamunanku. nampaknya perutku lapar, karena dari siang aku belum makan. Bu, masak apa? tanyaku, oh belum masak kan seharian Ibu pergi belanja sahutnya. Sudahlah aku masak mie saja. Ketika memasak mie diri ini tak sadar terbawa lamunan yang mengingatkan wanita di seberang rumah. Tak sadar air rebusan mie tumpah lalu mengenai tanganku dan aku spontan berteriak kesakitan WADUH!!!! erangku. Kesakitan ini menghentikan lamunanku. Aku dengan sigap mematikan kompor. Ketika makan ibu bertanya ngapain tadi kamu lama-lama diatas?, biasa bu lihat bintang jawabku. lihat bintang atau lihat tetangga baru? tembak ibu. lihat bintang bu, memang kita ada tetangga baru yaaku bertanya dengan penuh rasa penasaran. sebelah rumah kita kan tetangga baru, baru pindah dari jogja jawab ibu. oh hanya kata itu yang dapat keluar dari bibirku. Yaudah bu, aku tidur duluan besok kuliah jam tujuh pagi bu aku pamit kepada ibu dan berlalu kekamar. Dikamar aku tak bisa tidur. Aku hanya dapat bertanya-tanya siapa dia? hujan pun berhenti kala aku menatap langit. Nampaknya pengen keatap rumah lagi untuk menunggu satu bintang.

Namun tak bisa karena hari sudah malam dan genteng pasti licin akibat hujan. Aku melihat jam berapa sekarang? Oh rupanya masih jam delapan malam. Nampaknya aku bisa baca-baca bahan kuliah dulu sebelum tidur. Tiba-tiba sedang khusyunya belajar handphone bergetar. Siapa gerangan? Malam-malam mengirim pesan singkat (SMS). Aku membaca SMS dari nomor yang tak diketahui oleh ku dan berbunyi hy cowok boleh kenalan. Aku pikir ini SMS dari teman kampusku untuk memberitahu kuliah besok ngak jadi. Rupanya orang iseng ngak ada kerjaan. Kulihat jam di handphone masih menunjukan jam sepuluh malam tapi aku malas buat melanjutkan belajar buat kuliah besok. Sudahlah aku bereskan tas supaya besok kalau kesiangan ngak begitu kaget. Maklum aku orangnya kalau tidur susah dibangunkan alias tidur kebo hehehe. Ketika aku membereskan tas tak sengaja keluar foto perempuan dari tasku. Foto yang selama ini aku simpan di buku kuliah. Ternyata itu foto seorang perempuan dikampus yang ku idamkan. Nampaknya ingatan kejadian tadi petang dari atas tangga rumah tentang tetangga baru itu buyar. Ketika ku melihat foto aku hanya mampu tersenyum-

senyum sendiri dan melihat indahnya malam . Tak sadar aku menulis puisi tentang gadis pujaanku. saat pertamaku bertemu denganmu hatiku berdebardebar saat pertamaku memandangmu hatiku terpesona saat pertamaku memanggilmu bibirku berasa bergetar saat pertamaku menyentuhmu tanganku tak kuat menahan ingin memegangmu saat aku merasa ingin dicintai saat aku merasa mencintai saat aku mencintaimu apakah kau mengizinkanku untuk mencintaimu Itulah puisi yang aku tulis saat merasakan yang namanya jatuh cinta untuk kali ini dan di selimuti lagu take me now lagunya david gate, itulah yang aku tulis diselimuti dengan indahnya bintang dimalam hari. Malam itu aku merasakan ada yang berbeda dan aku pun bertanya inikah yang dinamakan cinta? Malam semakin larut aku pun melihat jarum jam yang selalu berputar tanpa arah dan seakan-akan menghantuiku tepat di pukul dua belas malam aku pun tertidur.

Tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang dengan suara yang lembut dan nampaknya suara itu aku kenal, menyebut namaku berulang-ulang Andre Andre sini mendekatlah padaku suara indah perempuan itu memanggil namaku, ya perkenalkan namaku Andre Andika atau yang biasa dipanggil Andre, usiaku saat ini delapan belas tahun yang sampai saat ini masih menyandang predikat jomblo. Sudahlah cukup segitu perkenalannya nanti dilanjut selama cerita, sekarang kita lanjut ke ceritanya. Andre pun menoleh dan memandanginya oh.. ternyata yang memanggil aku adalah gadis yang aku impikan selama ini, iya , iya itulah dia, Revi gadis yang aku impikan selama ini disaat tidur, disaat belajar hingga aku tidak bisa konsenterasi, kemudian aku langsung menghampirinya dan aku langsung berbicara tanpa basa-basi lagi karena aku sudah tak sabar ingin berbicara dengannya walau hanya sedetik saja sejujurnya kaulah yang ada dihatiku, aku ingin selamanya kau ada dihatiku dan aku ada dihatimu lalu aku berkata. Itulah salah satu sifatku yang langsung ke inti tanpa basa-basi terlebih dahulu. Andre, kamu ngak salah ngomong ? apa ngegombal ? tapi sebenarnya kau

juga ada dihatiku jawab Revi. aku pun semakin gugup untuk berbicara dengannya aku paksakan untuk berbicara dengan sekuat tenaga apakah kau mau menjadi kekasih hatiku dan kekasihku ? aku berkata dengan tergugup-gugup. Mmm.. gimana ya? jawab Revi, yang membuat hatiku penasaran disertai panas dingin badan. Aku terus berusaha meyakinkan aku serius mencintai dan menyayangi kamu layaknya sang bintang dan dewi rembulan yakin ku. apakah kau benar dan yakin mencintaiku dan menyayangiku lanjut Revi, iya aku serius vi, apa akau harus berteriak keliling dunia jawabku. Tak perlu dengan kamu ngomong jujur aja aku percaya jawab Revi.jadi ? sahutku, jadi apa? jawab revi. apakah kau bersedia? tanyaku. hmm gimana ya? Kamu inginnya apa? Revi balik bertanya kepadaku dan aku pun terdiam dibuatnya kok diem lanjutnya,apapun jawabanmu akan kuterima dengan sepenuh hati jawabku, bener nih, yakin ngak nyesel katanya, akupun mengangguk kepalaku Andre maaf yah kayanya aku ngak bisa nerima kamu jawab Revi, yang membuat aku kecewa apa itu jawaban kamu? Kalau itu yang terbaik buatku ngak apa-apa kok

jawabku dengan nada sedih yang disembunyikan, iya aku ngak bisa nerima kamu sebagai pacar tetapi aku nerima cinta dan hati kamu untuk ku jawab revi yang membuat hati ini lega di buatnya. Revi aku ingin mengucapkan satu kalimat untuk kamu kata ku. apa kalimat itu? diapun tak sabar ingin mendengarnya.Revi, I L . , belum selesai aku berkata seperti itu tiba tiba gedubrak aku pun jatuh dari tempat tidurku, dan aku menyadarinya itu hanyalah mimpi, aku pun terdiam sejenak tanpa memperhatikan apapun. ANDRE !!! BANGUN KAMU KULIAH JAM BERAPA ? Teriak Ibuku jam tujuh bu sahut ku agak bermalas-malasan TAHU NGAK SEKARANG JAM BERAPA? SEKARANG SETENGAH TUJUH sahut ibuku HAH, MATI AKU Kataku. Gawat sekarang dosennya si botak lagi bisa-bisa kalau telat lima menit Aku disuruh bersihin W.C lagi. Maklumlah si botak itu dosen yang paling killer di kampus jadi mahasiswanya pada takut kena batunya, biasanya yang telat lebih dari tiga kali

nilai bisa E alias ngak lulus. Dan ngak masuk sekali langsung ada kuliah tambahan sendiri. Aku pun langsung berangkat tanpa mandi hanya cuci muka dan sikat gigi, dengan membawa perlengkapan mandi. Untuk persiapan mandi di kampus. He.. He.. Dan Aku pun bergegas berangkat dengan angkot, selama perjalanan, aku pun terbayang mimpi yang tadi apakah itu akan jadi kenyataan atau hanya mimpi semata ? pertanyaan itu selalu membayangiku, ketika sedang khusunya ngelamun mataku pun tertuju dengan sebuah bangunan yang aku kenal dan aku pun baru menyadarinya setelah lima ratus meter melewatinya, itu adalah kampusku. KIRI PAK aku pun teriak tapi si supir tetap melaju kendaraannya dengan cepat aku pun teriak lagi di bantu dengan penumpang lain KIRI PAK !!!! barulah angkot itu berhenti sekitar 1 km dari tempat kuliahku. mas ngak usah teriak-teriak saya ngak budek kata si supir. Dalam hati aku pale lu kaga budek udah 1 km nih. mas-mas

ongkosnya kurang nih cuman seribu nih kurang seribu lagi mas lanjut si supir. Aku pun merogoh sakuku menyerahkan uang seribuan kepada sang supir. Aku pun menggerutu giliran kurang seribu dia ngeh, giliran di teriakin kaga ngeh, nih supir kayanya kelainan deh. Angkot itu pun pergi menjauh dari ku. Kemudian aku pun menyebrang dan berlari menuju kampusku yang sudah terlewat jauh dari tempat pemberhetian angkot budek itu, tiba-tiba dibelakang ada yang teriak, WOI NDRE, bareng biar kita di omelin bareng. Dalam hati saya sapa yang teriak tuh gila juga tuh orang rupanya. Aku pun berhenti dan menoleh kesumber suara tersebut dengan mengira-ngira siapa orang yang teriak-teriak kaya orang gila tadi. Rupanya si Reki bila dideskripsikan anak ini berparas tampan, wajahnya mirip dude herlino rambutnya kribo tapi sifatnya rada-rada nyeleneh dan paling pintar ngeles alias pintar buat alasan. Tiba-tiba anak itu menepuk bahuku woi ngelamun aja lo, kesambet apa lo semalem si Reki

menghilangkan lamunanku. SETAN LO !!! Aku menjawab sambetan si kunyuk Reki,nyantai bro si Reki sambil menepuk bahuku, lo kaya jin yang tiba-tiba muncul balasku sekarang jam berapa kuya? lanjutku jam 7.15 dengan nada begonya jam 7.15, telat kuya, sekarang jadwal si botak jawabku dengan nada geram. iya-iya, lanjut si Reki pun tanpa dosa berlari meninggalkanku. WOI, KUYA TUNGGUIN Aku pun berteriak dan berlari sekencangnya sambil menunjuk-nunjuk si Reki, ya akhirnya aku pun tiba di depan kampusku Universitas Mawar atau yang disingkat UWA, di daerah ujung barat bandung dengan nafas ngosngosan kaya orang dikejar setan. Saat Aku berlari dengan kencang tak sengaja aku menabrak seorang cewek yang berjalan dengan sedikit santai di loby gedung fakultasku. Dan cewek itupun terjatuh kedepanku. Cewek itu pun mencoba bangkit sambil menggerutu kalau jalan lihat-lihat dong, pakai mata kata si cewek

itu, maaf, mbak terburu-buru kataku sambil membereskan barang-barangnya yang terjatuh beserakan dilantai. terburu-buru sih, terburuburu tapi lihat-lihat dong kata cewek itu sambil menerima barang yang sudah aku bereskan. Aku kaget ketika melihat yang kutabrak si Revi gadis yang Aku impikan semalam. Bagai tersambar geledek Aku tak mampu berbicara lagi yang ada dipikirkanku kejadian semalam di mimpiku. Aku kembali bertanya apakah dia benar-benar kekasih hati aku? Pertanyaan itu yang membuat diriku terdiam sejenak disertai dengan tatapan yang semakin tertuju pada dirinya. Tiba-tiba di sakuku terasa bergetar rupanya handphone ku bergetargetar pertanda ada SMS masuk. Aku pun langsung membacanya sms itu berasal dari Reki Masuk lu kuya si botak mau ngabsen anak-anak tuh HAH GILA Aku terkejut dengan masuknya SMS itu yang membuat semua mata tertuju padaku. Aku pun berlalu meninggalkannya sambil terburu-buru. Tanpa kusadari dompetku terjatuh.

Tibalah aku di depan kelas dengan si botak sudah mengajar dengan khusyunya dan si kuya Reki yang sudah duduk di bangku kesayangannya di pojok belakang kelas, tinggal diri ku yang harus bersiap-siap terkena semprot pak botak. Karena sudah telat 30 menit. Pagi pak! Maaf pak telat kataku sambil ngos-ngosan karena belum sempat bernafas. ADA KEPERLUAN APA ? Tanya pak botak dengan lantang. Izin masuk mengikuti kuliah Bapak jawab ku. KULIAH-KULIAH APA? KAU SUDAH TELAT BERAPA MENIT ? jawabnya. Maaf pak, 30 menit tadi dijalan macet kataku TIDAK ADA ALASAN SILAHKAN ANDA TIDAK MENGIKUTI KULIAH SAYA menyuruhku untuk tidak ikut kuliah. tapi pak jawabku memelas. TIDAK ADA dengan lantang dan aku berlalu meninggalkan kelasku. Sambil berjalan aku berbicara sendiri kaya orang kebingungan mau pulang ke rumah masuk kadang macan? Mau ke cafe tempat biasa mangkal ngak ada temen? Yaudah ke kantin aja deh. Itulah keputusan yang menurutku tepat pada pagi hari ketika diusir dari kelas. Ketika aku lewat depan salah satu kelas pandangan ku tertuju kepada gadis dengan

rambut panjang terurai lalu matanya rada sipit, putih, lucu. Ya itulah yang ada dalam benakku ketika ku melihat dia. ya dialah revi gadis yang ada dalam mimpiku. Langkahku sempat terhenti ketikaku melihatnya saat dia memperhatikan dosen yang sedang mengajarnya. permisi mas, lantainya mau di pel sahut cleaning service yang sedang mengepel sambil menepuk bahuku yang membangunkanku dari lamunan yang membuat terdiam sekitar lima menit. Oya mas, maaf mas jawabku. Aku melangkahkan kembali kakiku sambil melamunkan gadis yang bernama Revi. Lamunanku pun terhenti ketika ada suara mirip wanita dari belakang memanggilku Andre . Andre . Jangan ngelamun aja dong, ntar kesambet setan loh. Langkahku pun terhenti ketika terdengar langkah kaki semakin mendekat. Lalu Aku menoleh yang kulihat seorang laki-laki yang tinggi perawakan sangar . ANDRE !!! teriaknya, Aku terkejut ternyata yang memanggil aku ternyata banci kampus yaitu Dado. Memang Dado sangat terkenal oleh seluruh orang dikampusku sebagai banci kampus walaupun muka

boleh dibilang sangar tapi sifatnya rada kewanitaan. eh ndre, muka lo biasa aja dong lihat gua, lo nafsu ya sama eike sahut Dado. amit-amit gua nafsu sama lo, eh banci lampu merah ngapain lo manggil ? kaga kuliah lo ? Tanyaku. eh kurang ajar ya lo, eike kan bukan banci lampu merah tapi banci taman lalu lintas, suka-suka dong takutnya lo kan nafsu sama eike, kuliah masih musim ye jawabnya. udah ah gua mau kekantin sambil berjalan. eh ndre gua ikut dong teriak banci itu. Aku hanya dapat mengerutu ah sial berharap dapat gadis kenapa mendapat banci. Tibalah dikantin yang kulihat hanya beberapa stand makanan yang buka, dan meja-meja yang kosong. Nampaknya pengunjungnya cuman aku dan sibanci ini. Ah sial kenapa cuman kami berdua saja, ntar aku disangka homo. Maklum aku sudah menjomblo empat tahun hingga sekarang belum mendapatkan cinta itu. Ah daripada berlama-lama disini mending kewarung belakang kampus, mudah-mudahan ada yang membuat mata dipagi ini semakin segar, maklum saja warung belakang kampus memang daerah kos-kosan yang rata-rata penghuni kosannya kaum hawa. Aku berusaha meninggalkan banci itu dikantin ini saja,

tapi bagaimana caranya. do, lo mesen dulu aja makanan, ntar gua nyusul, kebetulan gua belum nyetor ke toilet pagi ini sahutku ke dado. bareng deh ndre, gua takut disini sendirian kata si dado. Waduh gawat nih anak makin ngelunjak eh ngapain lo ikut? lanjut aku. Nampaknya aku harus berpikir ulang gimana caranya ninggalin nih banci. Akhirnya setelah lima menit berpikir dapat juga idenya. dado mau bantuin ngak? tawarku. bantuin apa ndre? sahutnya. kan andre baru sakit perut biasanya habis itu laper pesenin nasi goreng mawut yang stand pojokan (sambil tanganku menunjukan tempatnya) terus tolong tungguin ya jawabku. Karena aku tahu kalau tukang nasi goreng ditempat itu terkenal lama. Dado hanya dapat mengangguk saja. Aku pun berlalu tapi tiba-tiba banci itu kembali memanggilku ndre uangnya mana?, dompet gue ketinggalan jadi gue minjem duit lo dulu ya hehehe sahutku. Aku berlari kaya orang yang kebelet mau ngeluarin tabungan (baca : boker). Akhirnya aku bisa lolos dari serangan tuh banci. Aku berlari ke warung belakang dengan sedikit

memutar dari jalur yang biasanya. Kalau lewat jalur biasa bisa kelihatan sama banci itu. Karena jalur ini harus kembali melewati ruangan kuliah tak sengaja aku melihat gadis impian ku itu sedang bertanya kepada dosen. Aku terkagum rupanya gadis ini sudah cantik pintar pula. Ah sudahlah perutku sudah keroncongan, meminta diberikan amunisi. Aku pun berlalu dan hanya dapat membayangkannya saja. Rupanya diwarung belakang lebih rame yang pengunjungnya senasib denganku. Hanya saja mereka lebih beruntung karena tidak bersama banci tersebut. ndre, sini lo panggil sahabatku. Boy nama orangnya, type orangnya sok gaul dan satu hal yang paling aku benci ialah sok ganteng. Padahal muka pas-pasan dan masih mending aku. Boy lo ngak masuk kuliah? sahutku. kesiangan bro,biasa tadi malem habis ngedisko di embassy sahut boy dengan bangganya. embass atau ember boy orang lo lagi bokek kan kiriman dari kampung belum nyampe sahutku yang membuat muka si boy merah. Tak sadar aku melihat banyak orang di warung tersebut dan mereka menahan tawa pembicaraan aku dan boy. Aku mendatangi si boy dan meminta maaf sorry bro, lo lagi

mulai duluan . iye-iye kurang ajar lo jawab boy dengan menginjak kakiku dengan keras yang membuat kaki ini sakit. Aku tahu ia memakai pantofel sepatu yang terkenal berat sementara aku mengunnakan sepatu crocks tipis dapat dibayangkan gimana sakitnya.satu sama bisiknya kepadaku dengan muka gembira. satu sama sih satu sama tapi mending lo lepasin kaki lo atau gue tonjok muka lo jawabku sambil berbisik. Akhirnya siboy melepaskan injakannya. Lega rasanya kaki ini walaupun masih cenat-cenut. eh lo tadi telat berapa menit? tanyanya. biasa boy tiga puluh menit jawabku. kok lama amat didalamnya sudah satu jam nih, lo ngapain aja didalam, bersihin w.c ya? imbuhnya sambil tertawa terbahak-bahak. bukan masalah itu sahutku.lalu?. gua tadi kekantin tapi pas dijalan gua dipanggil sama banci taman lawang nah sialnya tuh banci kaga mau lepas lanjutku. lo lupa bayar tadi malem kali, makanya punya cewek jadi kaga usah ngajak banci jadinya lo suruh bayarkan jawabnya sambil ketawa.sekarang tuh banci lo taro mana ndre?. gua tinggal dikantin aja, gue bohongin aja jawabku dengan muka kesal karena si boy puas ketawanya.

teh, kopi susunya satu sama pisang molennya empat ya teh, lo udah mesen boy aku bilang ke sang penjaga warung. nyantai bro gua udah mesen kok jawab boy. kopinya kang, hati-hati ya kang masih panas sang penjaga warung memanggilku untuk mengambil kopi susu yang aku pesan. teh ada piring ngak buat minum kopinya? pintaku, ada kang jawab sang penjaga warung sambil memberikan piring kecil, maklum kata orang kopi kalau masih panas biar cepat dingin tuangkan minumannya ke piring kecil. Tapi kalau secara logika ada benarnya karena luas penampangnya lebih besar. Kenapa jadi ngomongin piring dan kopi? Kembali keceritanya deh. teh molennya mana? Biar enak sambil ngopi pintaku sambil menggoda teteh-teteh penjaga warung. Kalau menurut aku sama mahasiswa yang lain teteh penjaga warung ini termasuk cantik dan bohay. sabar atuh kang kan masih digoreng jawabnya.

2.

Apakah mimpiku dapat terjadi dikehidupan nyata?

Akhirnya pisang molen yang kupesan matang juga. kang, molennya sudah matang panggilnya. Makasih ya tehjawabku sambil mengambil pisang molen. Ketika sedang asyik minum kopi yang masih panas. Tiba-tiba seseorang dari belakang menepukku sambil teriak memanggil WOI NDRE! LO DISINI kagetnya. Sontak membuat aku kaget dan tak sengaja aku menyemprot kopi yang sedang diminum ke arah muka boy. Semburan tersebut membuat seisi warung tertawa melihat kejadian tersebut. Aku memalingkan badanku yang kulihat ternyata Reki. Manusia gila yang membuat aku terlambat dan tidak bisa mengikuti kuliah alias manusia pembawa sial. Kambing lo ndre, kalau dendam jangan nyembur

muka gua dong kaya dukun aja lo lirih boy. Sorry boy, gua kan ngak sengaja bro, tuh si kunyuk yang kagetin gua ( sambil menunjuk ke arah Reki), panas ngak bro? tanyaku sembari meminta maaf. Panas sih kaga ndre, tapi malunya itu lho Sahut reki sambil tertawa puas.DIEM LO NYUK hentak Boy yang membuat reki diam. Teh ada tisue? boy meminta ke penjaga warung untuk membersihkan mukanya yang terkena kopi semburanku. Boy nih ada lap piring buat bersihin muka lo yang kotor biar bersih dan ganteng ungkapku sembari memberikan kain lap piring yang membuat aku dan reki tertawa puas. Lo kata muka gua piring jawab boy sambil mengambil tissue dari penjaga warung. kan biar mengkilap bro sahut reki. eh ki, tadi kuliah gimana? Ada pengumuman ngak? tanyaku. Ya seperti biasa membosankan, ngak ada lo berdua kaga rame kuliahnya, kata dosennya minggu depan kita ada kuis jawab reki. Tumben nih orang jawabnya nyambung. Sedang asyik berbincang dari kejauhan tampak seorang gadisyang semalam kuimpikan dengan baju putihnya diimbangin dengan kulitnya yang cerah sedang menunggu. woi!! lo ngelamun aja bro panggil boy

yang tak membuatku berpaling melihat keindahan ini. lihatin apa sih lo? sahut reki. Tiba-tiba sebuah sedan merah berhenti tepat didepan gadis yang kuimpikan. Seorang pria ganteng itu menghampiri sambil memberikan ciuman pada pipi kanan gadis yang bernama Revi. Kemudian pria tersebut membukakan pintu mobilnya. Revi pun masuk ke sedan merah tersebut. Sedan merah itu telah pergi membawa Revi serta impian dan hatiku. Nampaknya aku tak ingin berlama-lama di tempat ini. Hancur hati ini ingin menangis rasanya karena tamparan itu datang ketika aku sedang kasmaran. boy, ki gua duluan ya, gua mau ngerjain tugas dulu ya, gua lupa ngerjain tugas omongku. ngak biasanya lo kaya gini? heran Reki. iya lo ndre imbuh boy yang mengiyakan pernyataan reki. Teh jadi berapa? panggilku ke penjaga warung. Apa aja kang? sahut penjaga warung.kopi satu sama pisang molennya empat, jadi berapa semuanya? kataku sambil mencari dompet. Jadi Rp 5.000 kang jawab penjaga warung. Waduh gawat nih dompet aku kemana perasaan tadi bawa dompet. eh lo berdua jangan iseng

dong, balikin dompet gua tuduhku ke sahabataku reki dan boy. gue kaga iseng bro, ngapain juga gua ngambil dompet lo? tangkis boy. apa lagi gua bro? jatuh dijalan kali bro tanggap reki. Ya Tuhan dompetku kemana. gua minjem duit ceban dong kataku sambil berharap kepada mereka berdua agar mau meminjamkan uangnya. gua ada goceng nih bro kata si boy sambil memberikan selembar lima ribuan. gua juga segitu bro jawab boy sambil memberikan lima lembar uang seribuan. makasih bro, ini teh uangnya sahutku sambil memberikan selambar limaribuan. Aku berusaha mencari dompetku. Aku susuri jalan yang tadi kulalui namun hasilnya tidak ada. Aku berpikir pasti ada di si Dado. Akhirnya tibalah dikantin, rupanya disana Dado masih setia menunggu.do masih disini aja lo? tanyaku sambil mengahampirinya. iya jawabnya dengan penuh rasa bete. sorry ndre nasi goreng pesenan lo udah gua makan lanjutnya. ngak apa-apa do, lo lihat dompet gua ngak? tanyaku tanpa basa-basi. kaga lah ndre, tadikan lo ngomong dompet lo ketinggal dirumah imbuhnya. makasih do lanjutku sembari berjalan dan

meninggalkan kantin sambil mencari dompetku. Memang sih isinya ngak seberapa, tapi aku takut ketahuan karena di dompetku ada foto Revi gadis impianku yang berdampingan dengan diriku. Aku mencari kantor office boy di kampusku. permisi pak. Mau nanya kalau tadi ada dompet jatuh, apa disimpan disini? sahutku sambil mengetuk pintu yang kebetulan pintunya tak ditutup dan ada beberapa orang yang sedang bersantai. oh biasanya kalau ada dompet jatuh kita simpan di kantor satpam jawab salah satu petugas. makasih pak sahutku sambil berjalan menuju ke pos satpam yang letaknya persis di depan gerbang kampusku. Tibalah di kantor satpam, kebetulan ada seseorang yang berjaga disana. permisi pak, numpang nanya ? Apa ada dompet yang disimpan disini? tanyaku. kalau dompet banyak, kapan jatuhnya ? jawab petugas yang berjaga. tadi pagi pak lanjutku. maaf dik, pagi ini belum ada barang yang di bawa kesini jawab petugas tersebut sambil melihat buku daftar yang ditemukan. terima kasih pak sahutku sambil meninggalkan kantor satpam.

Disaat bersamaan kulihat sedan merah yang tak asing bagiku lewat depan kampus dan berhenti di seberangku. kemudian turunlah gadis impianku dari sedan merah dengan muka tampak kesal. Ada apa dengan gadis impianku ? ungkapku dalam hati. Gadis itu nampaknya sedang berantem dengan pria yang membawa mobil merah. Tapi bagaimana dengan dompet aku? Mengapa tiba-tiba aku memikirkan gadis itu? Sudahlah tak usah dipikirkan dia belum tentu gadis tersebut memikirkanku. Aku pun masih berdiri dengan tatapan kosong tepat di depan kantor satpam. Permisi mas saya numpang lewat suara anggota satpam kampus menyadarkan aku dari tatapan kosong yang tanpa arti. Aku berjalan menuju perpustakaan sambil memikirkan dompetku. Aku hanya memikirkan bagaimana jika dompet itu ada yang menemukan lalu di foto dan di upload ke media jejaring sosial (misal : facebook, twitter, dll). Matilah aku apabila dompetku ditangan yang salah. Bisa gawat, takutnya gadis impianku malah membenci bukan mencintai. Tak sadar aku menabrak pintu perpustakaan yang dibuka oleh seseorang dari dalam.

Tak ayal membuat badanku terjatuh ke lantai. Sontak kejadian itu menimbulkan keriuhan di luar perpustakaan. Ada yang menahan tawa bahkan ada yang terbahak ketika melihat kejadian ini. Daripada berlama-lama disini dan menambah dosa orang lain. Mending aku masuk kedalam perpustakaan untuk menenangkan diri. Diperpustakaan aku tak membaca apapun. Aku hanya mencoret sebuah kertas untuk dijadikan puisi. Tak pernah kurasakan pedih yang mendalam Tak pernah kuinginkan hati ini perih hanya karena cinta Aku tak tahu harus berbuat apa Aku tak ingin menangis walau hati ini menangis Belum selesai puisi kubuat tiba-tiba ada yang mengangetkan dan membuyarkan lamunan tentang gadis cantik itu. Woi Ndre, tumben siang gini lo mangkal di perpus kesurupan apa lo biasanya dikantin jam segini? Sahut seseorang pria dengan suara bassnya.Eh elo Rand, ya biasalah lagi ngadem, wah banyak amat bawa bukunya rand? Sahutku ke Randy, kalau boleh dibilang randy ini termasuk golongan orang pintar dan ganteng

menurutku. Sebenarnya boleh dibilang kalau temanku satu ini tidak mempunyai kekasih. Mungkin dia memang ngak punya niat untuk memiliki kekasih atau dia trauma karena diputusin oleh kekasihnya yang lama. Andre, kenape lu bengong ? pasti lu lagi mikirin cewek ye atau lagi patah hati ? panggilnya yang sedang melamun karena memikirkan keanehan dia. sok tahu lo, kata siapa ah gua biasa aja terangku. Nih ada buktinya (Sambil mengambil kertas coretan puisi dari meja), nih buat siapa puisinya? tembak randy. ada deh hanya saya dan tuhan saja yang tahu jawabku sambil merebut kertas coretan dari randy. jadi mau main rahasia nih sama sahabatmu sendiri seloroh randy. Aku pergi meninggalkan anak itu tanpa berbicara sepatah katapun. ndre, bentar panggil Randy. ngapain sih tuh anak manggil aku sudah tahu orang lagi kesel gumamku. Randy pun menghampiriku sambil menyerahkan sebuah barang ndre gua cuman mau ngasih nih barang, nih handphone lo kan, lain kali jangan jorok jadi anak ujar randy. sial aku kira mau minta maaf, tapi tak apalah yang penting handphone ngak hilang gumamku dalam hati untuk kedua kalinya kepada si randy.

Ketika meninggalkan perpustakaan aku melihat ada sosok gadis yang tak asing sedang duduk sendiri dan menangis di lorong kampus. Bukankah itu Revi ada apakah dengan gadis itu yang membuatnya menangis? siapakah yang membuat Revi menangis? ingin hati kesana namun kupikir bukan menjadi pemecah masalah malah menanmbah masalah. Pasti Revi akan berbicara seperti ini, Mau apa kamu kesini? Pasti mau ngegombal ya? pikirku. Ah tapi tidak mungkin dia seperti itu, paling juga dia akan berbicara biarkan aku sendiri, jangan ikut campur pikirku. Aku hanya mampu meratapi dari kejauhan betapa kasihannya gadis itu. Namun aku tidak mampu berbuat banyak karena dia sudah mempunyai kekasih. Walaupun hati kecil ingin kesana tapi diri ini mendadak menjadi kaku. Ketika situasi seperti ini selalu saja hati dan pikiran selalu berperang tapi kali ini pemenangnya adalah pikiran. Aku selalu tidak pernah habis pikir mengapa pikiran dan hati kadang tidak sejalan. Ah sudahlah tidak perlu dipikirkan lagi pula cuman buang waktu dan pikiran saja. Terlihat jam dinding lorong menunjukan pukul dua siang, saatnya kuliah siang. Tapi gimana Revi masa seorang gadis

cantik seperti dia menangis seorang diri. Apa aku menghampiri saja? Atau aku tinggal? Sudahlah aku coba hampiri saja, kali ini hatilah pemenangnya. Aku mencoba mendekati Revi, namun belum selangkah bergerak. Tiba-tiba dari belakangku dua orangperempuan berteriak dan berlari mendekati Revi. REVI.. kamu kenapa sayang? teriak salah satu dari mereka. Ternyata mereka adalah geng centil yaitu gengnya Revi yang berisikan tiga orang perempuan. Mereka bertiga tidak bisa dipisahkan, kalau boleh dideskripsikan geng ini memang terkenal karena mereka bertiga adalah model kampusku dan ketiga-tiganya kalau boleh dibilang cantik semua. Hanya satu dari mereka yang menurutku sempurna yaitu Revi karena anak ini cantik luar dalam (jangan ngeres dulu ya, maksudnya dalam disini adalah hatinya) dan satu lagi dia tidak matre tidak seperti rekan yang lainnya. Ya sudahlah aku pergi ruangan kuliah saja, Revi sudah ada yang menemani ini. Kaki ini akhirnya melangkah menuju ruangan kuliah. Baru saja masuk kelas boy dan reki menghampiriku. dari mana aja lo? Gua cariin kemana-mana ngak ada, udah gua cari ke got juga ngak ada sahut boy. sial lo

kira gua tikus got apa? Biasa habis dari perpus. Jawabku. tumben lo keperpus palingan juga ngelihat anak baru lagi baca bukan belajar, ya kan? Ujar reki. kaga gua ngerjain tugas kok jawabku santai.eh ndre tas lo mana? tanya boy. di perpus jawabku. Suasana pun hening seketika, dan aku menyadari tasku berada di locker perpustakaan. perpus!! Astaga tas gua disitu ujarku dan tanpa dikomando aku pun berlari layaknya orang dikejar anjing. Belum sampai diperpustakaan aku tak sengaja menabrak orang. Waduh ternyata yang kutabrak adalah dosen yang akan mengajar siang ini. Maaf pak ngak sengaja, saya buru-buru pak ujarku sambil meminta maaf. emangnya kamu mau kemana? Bukannya kamu harus kuliah saya? Jawab dosenku. matilah aku ujarku dalam hati.mau ke toilet pak (alasan klasik sih padahal mau ngambil tas yang ada tugas dari dosen ini) iya pak saya udah ngak tahan buang air pak jawabku, ya sudah, cepat sana ujar dosenku. maaf ya pak kataku sambil kembali berlari dan meninggalkan dosen tersebut.

Akhirnya aku tiba diperpustakaan dengan nafas terengah-engah, maklum perpustakaan kampus ini dilantai dasar sementara ruangan kuliahku dilantai enam dan dikampus ini tidak ada lift jadi kalau mau kemanamana harus naik-turun tangga. Ketika aku mengambil tas dalam loker perpustakaan. Aku terkaget dengan suara perempuan yang tidak begitu asing kang, tasnya masih mau disimpan diloker? tanya perempuan tersebut. Ketika aku menoleh kebelakang yang bertanya kepadaku adalah gadis yang ada didalam mimpiku tadi malam, iya itu revi gadis pujaanku selama ini. Seketika aku diam membisu dan tidak bisa berbuat apa-apa, yang ada dalam pikiranku adalah kejadian mimpiku tadi malam, apakah mimpiku dapat terjadi dikehidupan nyata ? Kang gimana? suara itu mengejutkanku dan mengehentikan lamunanku. oya, ngak dipakai lagi kok, pake aja loker ini, tapi entar bilang ibu perpus ya. Ujarku. kang, boleh minta tolong ngak? pintanya dengan sopan, oh, boleh, ada apa? jawabku, apapun buat kamu tidak ada yang tidak mungkin, kamu minta bulan aku ambilin ko aku ngegombal dalam hati.

akang yang lapor ya, soalnya saya takut pintanya. hmm.. iya deh balasku. Memang ibu perpustakaan di kampusku tergolong paling galak, apalagi kalau ada mahasiswa telat mengembalikan buku siap-siap aja kena marahnya beliau. "boleh kok tapi bareng kamu ya ujarku. Aku sangat beruntung sekali karena bisa mendekati gadis pujaanku ini. Tanpa aku sia-siakan waktu yang berharga kalau kata pepatahmengambil kesempatan dalam kesempitan. Sambil menunggu antrian pengembalian buku. Emang sih dikampusku ini terkenal paling lama dalam urusan peminjaman dan pengembalian buku soalnya cuman ada satu perpustakaan dan satu penjaga, padahal mahasiswanya banyak sekali. Sambil menunggu antrian jantung ini rasanya berdetak kencang dan gugup. kang, maaf ya tadi sedikit lancang sama akang, pada saat kejadian tadi pagi ujar revi. oh, iya aku juga minta maaf yah, kebetulan tadi saya juga buru-buru karena udah telat jawabku gugup. Maklumlah namanya juga ngobrol dengan gadis pujaan rasanya beda.

Anda mungkin juga menyukai