Anda di halaman 1dari 11

KUMPULAN PUISI

Pelukan malam
Malam telah datang dengan membawa juba hitamnya yang siap menghamparkan kesunyian
diatas cakrawala kehidupan
Langit gelap tertutup awan pekat membuat bulam bintang takut menampakkan dirinya
Angin malam berdear manja seolah-olah ia menginginkan sentuhan hangat yang panjang
Terdengar suara gemuruh sahutan jangkrik
Yang menjadi
Saksi nyanyian malam yang menggetar jiwa
Sebuah malam yang tak merindukan pagi datang

Saat malam menyingkap kesunyiannya seketika terlintas sejenak sosok wajahnya dalam
angaan
Yang membuatku semakin hanyut dalam kesunyian
Pekatnya malam menyaksikan cintaku yang terpisah oleh lautan samudra yang begitu luas
Terpisah oleh gegunungn mencekram sangat kokoh
Terpisah oleh bangunan yang tinggi yang mencakar langit
Walau begitu .... cintaku akan selalu abadi dalam tabir kehidupanku
By : Hostina

“seruan orang-orang kecil”


Kau tancapkan seruling tajam
Bubuhkan rasa kepedihan
Hinggga tiba hujan menyambar
Menjerit seakan tak terdengar
Melambai seakan tak sampai
Tinta hitamku tak diindahkan
Lamunanku menjadi khayalan
Hujan menderu mengguyurku tak kau pedulikan
By: yantie Carrera( Yayan Harianti)
KUMPULAN CERPEN

“Catatan Kecil untuknya”


Sayup-sayup angin menghempas dedaunan yang tengah tergantung malu, riuh kicauan burung
merpati terdengar jelas menikmati suasana siang itu.
Jajaran pohon rindang mencegahsang mentari menusuk tubuh para siswa yang berhamburan
menuju kantin sekolah hendak melepas dahaga. Ditengah tengah keramaian itu, tampak
sesosok gadis yang tengah menari-narikan penanya diatas kertas buku kecil yang selalu
dibawahnya buku diarynya. Buku itulah yang dijadikan luapan isi hati gadis itu.

“Heyy,!! Sendirian aja, boleh ikutan gak? “suara pria itu telah menghipnotisnya, badannya
seketika menjadi kaku, nafasnya terasa berhenti dan darahnya membeku membuat buku yang
dipegangnya pun terjatuh. Pria itu, tak lain adalah pria pujaan Nita, Raffi.
“iya, boleh “Respon Nita dengan suara serah. Siapa yang tak suka padanya? Gadis cantik,
cerdas,baik dan Queen sekolah ini menjadi idaman para siswa.

Seketika pria itu duduk disamping Nita, pria tampan berdarah Australi ini yang sudah mencuri
hati sang queen. Tanpa Nita sadari, buku kecil bersampul coklat bergambar hati itu sudah sudah
berada ditangan Raffi, raffi mengubah warna putih di pipi Nita menjadi rona merah. Sikap Nita
tak tentu arah menahan rasa gelisah yang menyebar cepat dalam tubuhnya. Entah dia harus lari,
ataukah diam diri.
“Buku diarymue ya? “ tanya raffi, menambah kekakuan Nita
“iya jawab Nita, dengan nada tak beraturan.

Raffi membuka buku diary Nita, lembaran demi lembaran dia lewati. Tiba-tiba raffi berhenti
pada satu halaman yang terukirkan namanya “RAFFI” dan deretan huruf dibawahnya yang
bertuliskan “Breathless, tidakkah kau merasakan apa yang kurasa? Aku mengagumimu dalam
diam, aku memujamu dalam sepi. Breathless, mungkinkah rasaku akan tinggal asa?
Aku selalu menantimu dalam lamunan dan khayal ku,

Eretan huruf itu membuat ukiran sabit di bibir merah raffi, Raffi menggeser duduknya, dekat
dan semakin dekat. Tiba Raffi membisikkan sesuatu di telinga Nita.

“sebelum kau memujaku, aku sudah mendambakanmu, raasaku sudah lama ku pendam. Aku
menginginkanmu jauh sebelum kau merasakannya” kalimat itu benar-benar telah menyihir
Nita menjadi sanagt bahagia “ Benarkah? “ tanya Nita yang perlahan kegusarannya telah
hilang.

“Iya, Breathess “jawab Raffi sontak Nita memeluk erat tubuh Raffi. Aku mencintaimu!
Ucapnya bersamaan. Raffi & Nita

By: Shely’s Albie


%Jika Dia Bukan Jodoh Q%
Pagi pun tiba burung-burung menari ria sinar matahari pun memasuki sela-sela jendela
kamar ku hingga membuat ku terbangun dari mimpi indah ku, tak lama kemudian ponselku
berdering.
“assalamualaikum Cinta” sapanya lembut.
“Wassalam .... lagi apa lagi apa pangeranku “ balas ku dengan nada sedikit manja.
“Baru habis makan, lagi kepengin rokok nih” ujarnya
“upz ....... kan uda janji gak akan merokok lagi “ timpal ku agak mengancam.
“makannya temenin aku yach, bagi ku suara mu adalah pengganti rokok “ pintanya
Lalu...........

Aku terperanjat hampir tidak percaya dengan apa yang ku lihat, ia berjalan pelan di
dekat rumah ku, kemudian ia mengirim pesan singkat pada ku.
“ sosok inikan yang kamu mau” isi pesan yang ia kirim padaku.

Aku terbangun didalam kamar memperhatikan sosoknya yang berubah 180%, rambut
yang dulunya merah bermodel barat kini berganti dengan rambut hitam, kalung rantai
dilehernya kini berganti dengan tasbih hitam berlafadkan “Allah” , Subhanallah “ bisikku
pelan, 5 menit kemudian ...... dia menelfonku lagi.
“ Gimana penampilan ku” ujarnya
“ emm ...... oke juga” jawabku

Tiba-tiba .... jreng............. jreng....... cemburu tanda cinta..........., ia menyanyikannya lagu


favoritku dengan seketika irama gitar kesayangannya, ia memang terbiasa menyanyikan lagu
itu sebelum aku menemui mimpi indahku, mataku pun terpejam seketika.

Pagi pun tiba dengan membawa kebahagiaan dalam hari-hari ku, usai sholat dhuha aku
duduk termenung disisi ranjang miniku.

“ aku bersyukur walaupun dia bukan sanhtri dia bisa mengerti posisiku sebagai satri, selama
aku berhubungan dengannya ia tak pernah melakukan hal-hal yang dilarang Agama padaku.
Namun, satu hal yang takku suka darinya” dia melarangku untuk mengikuti aktivitas
diorganisasi” seru ku dalam hati, lalu ponsel ku berdering membuatku terkejut ku ambil ponsel
ku yang tergeletak diatas meja belajarku.

“ pagi siang malam kamu selalu saja mengurus iksas pokoknya tahun depan kamu tidak boleh
aktif lagi, apa lagi sampek jadi ketua seperti sekarang “ siang itu ia marah pada ku gara-gara ia
au aku selalu ngurusin iksas, ia menutup telfonnya tanpa menunggu penjelasan dan respon
dariku.
“ khuff....... aku hanya bisa menghela nafas panjang dengan sikapnya yang kurang mengerti
aku”. Usai shalat shalat dhuhur aku call dia.
“ Assalamuaaliakum ...... hemz kalau lagi marah jangan rokok yach kan kamu uda janji” pinta
ku.
“ sorry, tadi aku maarahin kamu’ pintanya.
“ oke. Tapi, jangan diulangi lagi yach” ujar ku.
“ siap tuan putri “ jawabnya mantap.

Aku sedikit kaget tiba-tiba saja ibu ku duduk disampingku sambil tiduran diatas ranjang mini
ku.
“ ibu sapa ku pelan.

“ Sifa ...... ibu, bapak dan semua keluarga sudah tau semuanya, kamu itu sudah dewasa sudah
kela 3 MA, tapi, kenapa kamu masih belum bisa membedakan laki-laki yang baik untuk Sifa”
suara ibu begitu lembut tapi, cukup menyayat hatiku.
“ tapi, ifan kan sudah berubah bu” jawab ku mencoba membelanya.
“ iya, ibu tau Sifa sebaik-baiknya dia ilmunya mtakkan sama dengan mu, ibu hanya ingin kamu
bersama santri bukan dia” ujar ibu sambil beranjak pergi setelah mengelus kepalaku yang
penuh dengan kasih sayang.

Luka yang begitu dalam yang tak bisa ku tulis dengan kata, aku tuturkan dengan bahasa,
air mata yang meleleh aku biarkan menghujani pipiku, aku tak kuasa menahan luka ini ya Allah
....... “ seru ku dalam hati

“ tuhan berikan aku kekuatan untuk melepas Ifan, jika memang itu yang terbaik untukkku”
bisik baatinku menguatkan jiwa ku yang rapuh.
4 April 2015 bertepatan tanggal jadianku dengannya aku call dia.

“ Maafin aku Fan, aku, enggak bermaksud nyakitin hati kamu tapi, apa dayaku, aku tak kuasa
membantah keinginan orang tua ku moga kamu mengerti posisiku sekarang. Mungkin, ini
adalah jalan yang terbaik untuk kita berdua dan terima kasih juga atas apa yang kamu berikan
pada ku selama ini, jadilah Ifan yang sekarang jangan berbalik ke masa suram mu. Do’a dan
cinta ku akan selalu bersama mu walau kita tak saling memiliki lagi” ujarku pada Ifan, ku dan
Ifan terhanyut dalam banjiran air mata.
“ baiklah Sifa, ku mengerti kamu dan keluarga mu “ jawabnya disela isakan tangisnya.

Segera ku tutup telfonnya tanpa menunggu kata-kata yang lebih banyak darinya karena itu,
semakin menambah lukaku dan lukanya. Disaat itu ku berselimut lara, bersimbah luka tak ku
temukan.
By: St. Faizah
“Persahabatan Berakhir Karena Pernikahan”
Desir angin dipagi hari mulai meniup dan menggoncangkan cakrawala dalam hati pucuk
dedaunan menari-nari menyambut datangnya pagi, walau kabut masih menyelimuti panas
matahari mulai menggelitik badan yang masih terbaring diatas ranjang rumahku. Seakan
mencoba membuka mataku yang masih tertutup.

Indah kurasa saat ku buka mata ini dipagi itu, ku dengar burung berkicau riang
mendendangkan ukiran-ukiran lagunya yang begitu menguai jiwa, sampai fikiranku melayang
tertuju pada sesosok bintang yang masih tertinggal di langit tak lama kemudian serentak ada
suara sehingga membuyarkan lamunanku.
“ Dita, bangun nak! Sudah siang ! “ teriak ibu.

“ ya, bu .....!”dari sejak itu aku beranjak dari tempat tidur seketika merupakan lamunan yang
tadi ada di fikirannku.

Jam menunjukkan pukul 07.00 am. Akupun bergegas untuk beranngkat ke sekolah dengan
keadaan tergesa-gesa,
“sofia, kau sudah terlambat! “
“ belum sobat tunggu aku ....!

“ came on baby .... ini sudah siang” kataku lagi, tak lama kemudian kami sampai di pintu
gerbang tanpa terasa mataku tertuju pada sahabatku, finapun tersenyum melihatku yang sedang
memandanginya. Tak lama kemudian bel berbunyi menandakan jam masuk sudah tiba. Sampai
di ruangan aku tidak konsentrasi dengan pelajaran, karena aku selalu berkomonikasi dengan
yani.
“Dita, udah donk! Aku jadi gak ngerti penjelasan bu guru “

“ apa kau sofia ! ganggu urusan orang ajah” jawabku cuek tak mau tahu sampai akhirnya bel
istirahat tiba, aku duduk bertiga di kantin tempat aku makan, sambil mengingat masa- masa
indah dengan yani. Tiba-tiba Sofia mengagetkanku dari belakang.
“ hey ..... ! sedang apa disini? Kamu udah dengar tidak tentang yani ? “ emangnya yani kenapa?

“ kamu giman sich maa sahabat sendiri tidak tahu yani, kenapa...? dia udah menikah, diakan
masih belum selesai stadinya. Benar Dit kata Fina!

Aku sangat terkejut saat mendengar yani udah Marriage, dengan rasa penasaran aku
von yani untuk memastikan benar tidaknya perkataan sofia dan fina “ yan apa benar kau sudah
nikah ? kataku pada yani dengan rasa gugup yani menjawab pertanyaan itu.
“ Dita maafkan aku ..... aku tidak bisa membantah keinginan orang tuaku.
“jadi itu semua benar yang dikatakan Sofia dan Fani mau gimana lagi Dit, mungkin ini semua
udah takdirku, takdir manusia itu bisa dirubah yani, kitakan udah janji akan sekolah bersama
dengan sahabat-sahabat kita Sofia,Dita dan Fani masa kamu udah pasrah gitu aja. Mau gimana
lagi Dita nasi uda jadi bubur kamu jahat Yani kamu tinggalkan kami ber-3.
“Yani bagaimana dengan persahabatan kita?

“ Dita, Sofia,Fina..... persahabatan kita akan baik-baik saja , aku tidak akan melupakan kalian
ber-3, tapi kami takut kamu berubah yan, itu nggakk akan sahabatku.

“ 1 minggu setelah pernikahannya, tiba-tiba handphonku berbunyi, pertanda satu pesan masuk,
aku pun bergegas untuk membukanya.

“ Dit .... sekarang aku mau berangkat ke Bali semua keluargaku uda siap ada di pelabuhan, Dit
! kita akan berpisah, selamat tinggal sahabat-sahabatku.

Pada saat ini ujung penderitaan mulai kami rasa, terasa berat hatiku untuk melepas
kepergiannya, pikiranku melayang mengingat masa-masa indah bersamanya.
Hari demi hari kami lewati dengan perasaan yang sangat hancur serasa tak rela melepas
kepergiannya. Hari demi hari ku lewati dengan penuh kebahagiaan, dengan penuh keserasian,
walau terkadang diantara kita ada kesalah pahaman diantara kita berr-3, tapi persahabatan kita
tetap baik sampai sekarang.

Sebelum itu aku sudah menunggu kabar dari Yani aku harap dia akan memberikan
kabar walau hanya sekedar mengucapkan “apa kabar?” tapi sedikitpun itu tidak pernah, dan
itulah kenyataannya yani udah melupakan kami, persahabatan yang dulu telah kami bina kini
telah hancur oleh 10 kata yaitu “PERNIKAHAN”
By: Arifatul Anisa
“Akhir Sebuah Harapan”

Cinta memang begitu berarti tanpa cinta semua harapan-harapan yang telah di rajut akan
pupus sesaat.

Sesungguhnya indahnya malam yang dihiasi bintang bintang di langit dan sinarnya
rembulan malam yang membuat gadis cantik bernama Angel terbawah oleh keindahan malam
ini ke alam mimpi harapannya, bertemu dengan seorang pria tampan. Rumah gadis ini jauh
dari keramaian sudah dikatakan di hutan ia Cuma hidup berdua bersama ibunya, ia sangatlah
cantik berlesung pipi, berambut panjang juga berkulit putih ia bersekolah karna kecerdasan dan
kepandaiannya.

Pada paginya disaat mentari tak menampakkan bentuk keindahan sinarnya gadis cantik
ini mulai pergi mencari kayu bakar bersama ibunya untuk dijual ke pasar. Tepat hari minggu
ia menjual kayu bakarnya, ia merintih kesakitan, lelaki disamping jalan itu menolong Angel

“ Aduh ..... sakit, Angel memegang tangannya yang terluka sambil di tiup-tiup.

“kenapa mbak? Aduh sakit ya?

“ iya ... aduh ... saya tadi terkena kayu ini”

“ sini saya obatin.

“emangnya kamu bisa nyembuin lukanya saya?

“ bukannya bisa mbak, ngurangin ajah”

“ owhhh... ini, Angel berikan tangannya pada laki-laki itu

“ udah gak sakit lagi ya mbak?”

“ iya, makasih iya kamu baik ya!

“ biasa aja mbak, nama mbak siapa?

Nama saya Angel, eh jangan panggil saya embak dong saya tak terlalu tua kan! Saya kan baru
SMA kelas 3

Eh nama kamu ? siapa?

“ namaku Ridho mbak eh salah Angel, Ridho tersenyum tipis dengan senyuman tak tertentu
sambil melirik pada Angel. Mereka berdua berjalan menuju taman yang ada disekitar pasar itu.
“ gel........

“ iya .....

Sambil memegang lukanya yang terlalu perih kamu setiap hari jualan kayu bakar ya di sini?

“ iya, kalau kamu ngapain? Jualan juga?

“ tidak, aku Cuma mengomtrol barang-barang yang di ekspor kesini karna petugasnya lagi sakit
sekarang, aku kan juga punyak perusahaan.

“owwwhhh gitu.......

“ iya, Angel udah malam ini kamu ku antar ya?

Tapi aku bisa jalan sendiri kok.

“ ini uda malam Angel ... tidak baik anak gadis jalan sendirian, Ridho menarik Angel dengan
keras dan dibawah ke sepeda motornya.

“Dho aku gak tau naik ini gimana cara naiknya?

“ aduh Angel stan kakinya itu tarik dulu, baru naik,

“ kamu sih, sepeda motornya tinggi banget gak kayak tukang ojek-ojek gitu....”

“ ha.... ha... ha... ha...Angel ...Angel.. kamu lucu ya.

Sesampainya dirumahnya Angel

“udah sampai ya, Dho aku tetap tinggal disini, rumah ku seperti dihutan kan?

“ Angel kmu sendirian disini ?

“ aku bersama ibu ku berdua, aku panggil ibu ku ya, Ibu ... Ibu ada temen Angel nie

“ iya nak... ibu Angel keluar dari dapur..

“ kenalin bu... nama saya Ridho.”

“ owwh nama kamu Ridho silahkan duduk nak...

Karna perbincangan mereka terlalu seru tak terasa hari sudah terlalu malam. Ridho pun
berpamitan untuk pulang.

“ nak kamu belum tidur?, ibu menyodorkan kopi hangat pada tangan Angel..
“ buk......

“ iya nak ....

“ angel baru melihat seorang pria kaya yang baik seperti Ridhoo ya bu...! dia baik, penolong
pada orang yang miskin seperti kita kan bu ?

“ iya nak... kamu tidur ea nak nanti kesiangan bangunnya. Ja berganti jam hari berganti hari
angel hanya diam dan diam, angel hanya mengharapkan akan kehadiran Ridho ia berharap akan
bertemu kembali bersama Ridho. Sampai-sampai Angel bolos sekolah untuk mencari Ridho.
Orang tua Angel berlarut-larut dalam kesedihannya ia hanya berdo’a demi keselamatan anak
satu-satunya yang ia miliki. Karna Angel tidak memperbolehkan ibunya untuk mencari
kepergiannya. Tiga hari yang lalu saat kepergian Angel dari rumahnya. Ridho datang untuk
menjumpai Angel kerumahnya.

“Assalamualaikum.. ridho mengetuk pintu rumah Angel

“ waalaikum salam ..... ibu angel keluar dari rumahnya, nak ridho ....! ibu angel dengan mata
terkejut saat melihat Ridho .

“ iya bu ini ridho ...

“ nak Ridho, denga tangisan yang menderai

“ kenapa bu ..., kemana Angel ?

Nak, angel pergi dari rumah untuk mencari nak ridho.

“ ibu tak mencarinya?

“ ibu tidak diperbolehkan mencarinya nak ridho

“ nak ... angel setiap malam tak pernah tidur memikirkan nak ridho. Iya bilang ia baru melihat
laki-laki yang baik setampan nak Ridho, kata Angel nak, pada ibu. Tangisan yang redah

“ bu ridho baru datang dari luar negeri karma ibu saya terkena tumor otak

“ sekarang ibu nak ridho sudah sembuh?

“ alhamdulillah sudah sembuh kok bu, bu bagaimana kita mencari angel ekarang?

“ ayok nak ibu sangat rindu pada putrri ibu


“ hari terasa gelap dan pagi sudah berganti malam , ibu angel dan ridho terasa lelah dengan
pencarian angel. Mobil ridho berhenti di pinggir jalan untuk membeli nasi goreng. Saat itu
mereka lagi memakan nasi goreng. Ridho melihat angel dengan berjalan terbuta-buta karna
lelah ridho beranjak dari duduknya.

“ angel.. itu angel kan bu? Dengan hati yang gembira

“ iya nak, itu angel anak ibu ?

“ angel !!!! .. ada mobil di belakang kamu .......... cepat menyingkir angel.......

Dengan kerasnya teriakan ridho pada angel, ridho berlari untuk menolong angel. Ridho tak
sampai menolong angel dari mobil tersebut.

Brakk.........!!!! tiba-tiba Angel terjatuh

“ Angelllllllllllll teriak ridho, angel sudah terkapar diatas aspal dengan denga berlumuran darah
di kepalanya..

“ angellll bangun angelllll ini aku !!! dengan memeluk tubuh angel yang sudah terkapar diatas
aspal.

“ nak ini ibu nak angelllllllll ... bangun nakkkkkkk !!!! dengan air mata yang mengiringinya

“ Angelllllllllllll !!!! aku mencintaimuuuuuuuuuuu teriak ridho pada Angel

“ Riiiiidhoooo aku juuuugaaa... men....cin..taimu.. kata kata yang terucap dari bibir angel, angel
memberikan sepucuk surat pada ridho sambil terlepas pelan-pelan tangan angel dari
genggaman ridho, tak terasa mata angel tertutup dan akan melangkahkan diri jauh dari
kehidupan ridho. Ridho membuka sepucuk surat itu.

Dear....

Ridho ardiansyah Putra Hidupku.....

Aku begitu lelah dengan harapanku padamu, kau tak pernah tau dengan perasaanku padamu,
aku begitu mengharapkan kehadiranmu, dan mencintaimu 1000 tahun lagiii

Ridhooooo ...............

Mengapa cinta merubah segala hidup dan kehidupan, mengapa cinta begitu berarti dalam
kehidupan seseorang .
Aku tau .......

Jikalah cinta tak merubahnya mungkin dunia ini tidak dipenuhi dengan sebuah kisah cinta
tapi mengapa cinta tak peduli dengan hati dan perasaanku..... kau menyimpan aku dalam
genggamanmu, dan tak kau berikan sedikit cintamu dan kau biarkan aku tenggelam dalam
kisah cinta air matamu

Angelina Sparkovina, yang selalu bersemayam dalam cintamu

By: Vivi Soviati Avivia

Anda mungkin juga menyukai