Anda di halaman 1dari 31

Tolong jangan baik

“ ngapain kalian ?” ucap seseorang tersebut di depan pintu kelas

Membuat dea dan cia kaget sangat mati

“ sekali lagi saya tanya ngapain kalia jam segini belum pulang ?”

ucap garang penjaga sekolah tersebut

“ a-anu pak , kami baru siap piket kelas pak “ jelas cia dengan

wajah tengang efek terkejut tadi

“ hoo iya pak kami baru siap piket trus ada monyet lewat jadinya

kita cosplay jadi teletabis deh pak berpelukan gitohh “ ucap

dengan senyum garing nya.

“ ya sudah sekarang pulang sekolah udah mau tutup , dan kalian

harus hati-hati di jalan “ ucap panjang lebar bapak penjaga

sekolah tersebut

“ sipp pakkk ucupp “ ucap dea dan cia sambil berlari dari amukan

bapak kepala licin tersebut

“ dasar bocah edan ngak ada sopan-sopanya sama orang tua “

gerutu bapak penjaga sekolah tersebut sepanjang jalan .

Setiba nya di parkiran benar saja tinggal motor dea saja

sedangkan cia ia di jemput oleh ibunya. Dea menstarter motor

metic kesayangannya itu dan berlalu untuk pulang.


2 hari sudah kejadian terungkapnya rahasia dea oleh sahabatnya,

namun perlakuan cia dan dea tak pernah berubah tak ada yang

berubah dari mereka , dea yang menjadi mak comblang antara kia

dan fauf sementara cia yang terus mensuport apapun yang di

lakukan kedua sahabatnya ini.

Sementara itu gonjang ganjing gosip berkeliaran di SMA 2 BUNIAN

ini namun gosip terpanas minggu ini di raih oleh most wanted

sekolah yang dekat dengan cewek terfemes se –IPS siapa lagi kalau

bukan kia. Banyak yang menduga kia dan fauf telah berpacaran ,

namun nyatanya itu masih jauh dari kata pacaran menurut kia.

Sebab ketika ia melihat fauf ia merasa hanya perhatian seoarang

Adkel kepada Kekelnya.

“ ehh ki loh emang udah jadian ya sama tu adkel kita si fauf “

ucap cia sedari tadi kepo karena mendengr pagi ini dua orang

sejoli ini berangkat bersama untuk yang kesekian kalinya

“ hmmm … ngak lah gue kek ngerssa itu perhatian Cuma seorang

adkel kepada kakel deh “ ucap kia dengan permen lolipop di

mulutnya

“ hooo…” ucap cia sambil menganggukkan kepala nya “ hmmm..

trus trus lo udah suka sama tua dek kelas ?’ ucap cia terlampau

kepo dengan hubungan kia dan fauf


“ gue ngak tau sama hati gue tapi jujur gue bilang gue baper sama

perhatiannya “ ujar kia dnegan binar di matanya dan dea bisa

melihat itu. Ini lah salah satu kebahagian temannya dan dea siap

mengalah untuk itu

“ kek nya auf juga suka samo lo deh ki “ ujar dea dan jangan

lupakan senyum manis terpatri di bibirnya

“ hmmm … ngak tau sih tapi denger-denger dia juga suka sama

anak ipa si Fauziah Fauziah itu de “ ucap lesu kia

“ menurut lo gimana ci ?” tanya dea

“ gue ngak gimana-gimana sih gue Cuma tukang pantau bae “

ucap cia sebeb ia tau kalau ia membenarkan argumen dea akan

membuat luka dea semangkin dalam

Kring… kringg…..kringg…

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring ke setiap pejuru sekolah

Bunian ini, seperti angin segar yang berhembus di tengah padang

sahara, seperti itu lah keadaan saat ini di kelas dea

“ huaaa akhirnya angin surga berhembus jugaaaa “ ucap dion

sang pembuat onar di kelas


“ we berisik bambangkk butek kuping gue denger suara toa mesjid

di sebelah telinga gue “ ucap cia sambil menapol lengan kiri dion.

Ya dion menumpang tidur di kursi dea yang berada di sebelah cia

di depan kia, tujuannya menumpang ya untuk tidur sebeb jam

kosong dan dea sebagai sekretaris di tugaskan mencatat meteri di

papan tulis.

“ wahai epribadehh keluar yok barang babang tamvan dio dan

dionn “ ucap absurd teman sekelas dea ini

“ goooo epribadehhh “ jawab kompak penghuni kelas

parkiran

“ aciee pulang bereng ni yeeee…. Uhumm .. uhumm” ucap dea di

sebelah kia

“ apaan sih de rumah kita kan searnh ya gue numpang gitu “ ujar

kia dengan semberaut merah di pipi putihnya menjadikannya

tambah imut dan cantik.

“ ya udah noh udah di tungguin pengeran berkuda putih noh di

gerbang” ucap cia menunjuk fauf dengan dagunya


‘ ya udah gue duluan ya dea , cia “ ucapnya sambil melambaikan

tangan nya kepada kedua sahabatnya tersebut.

Sementara itu cia memperhatikan wajah dea dengan seksama , cia

menilai dea terlalu mementingkan orang lain. Tanpa ia sadari ia

melihat setetes cairan bening melewati mata dea. Cia hanya bisa

menghembuskan nafas berat. Ia tak bisa menolong dea sebab

janjinya pada sang sahabat agar tek membocorkan rahasia nya .

Tak terasa teriknya dan terangnya sinar matahari berganti menjdi

dinginnya dan gelapnya malam , seperti biasa anak mesjid

mengadakan tadarus bersama setiap jumat nya tak ketinggalan

dea dan fauf.

Waktu telah menunjukan jam 21.45 wib saat nya bagi para TPA

untuk pulang begitu juga dengan dea dan fauf. Sat ini fauf

berjalan di depan dea , namun tiba-tiba ia berhenti memebuat dea

menegrinyit kening heran terhadap fauf.

“ lo berusaha jodohin gue sama temen lo kak “ ucap fauf tanpa

berbali kebalekang untuk melihat wanita itu


“ hmm.. iya sih Cuma sekedar informasi ringan “ ucap kia dengan

sedikit tertunduk untuk tak melihat punggung fauf yang bisa

menamaprnya pada kenyataan sebeb, pemilik punggung itu

adalah kebahagian sahabatnya

“ setelah ini ngak usah “ ucap fauf datar

“ loh kok gitu? “ ucap dea dengan rasa campur aduk namun rasa

sedih lah yang menghantuinya sebegitu tidak maunya kah dia

untuk berhungan dengannya

“ dia udah ngak butuh , gue bisa sendiri “ ucap fauf terlampau

ambigu “ gue anterin loh pulang kak udah malem rumah loh

lewatin gudang gelap itu kan , ya udah yok jalan “ ucap fauf

menambahkan, sementara dea hanya diam namaun tak urung ia

mengikuti langkah pria bersarung ini dengan baju batik lengan

pendek serta peci di kepalanya menambah kesan baik pada

dirinya.

Di perjalanan menuju rumah dea tak ada yang membuka suara

dea hanya mengikuti lelaki jangung ini dari belakang dengan

mushaf kecil di tangannya.

“ hmm fauf makasih dan maaf , mungkin cara gue ngak bener

buat deketin lo sama sabahat gue maaf ya “ ucap dengan sambil

menunduk sebab ia tak mampu bertemu pandangan dengan mata


tajam lelaki didapan nya yang telah menghadap kepada nya.

Namun entah ia salah liat entah tidak ia melihat tangan fauf yang

melayang di udara seperti hendak menyentuh kepalanya namun

tak jadi namun mungkin itu hanya ilusi nya saja.

“ hnmmm..” ucap fauf dengan deheman

“ hmmm fauf gue boleh nanya ?” tanya dea ragu-ragu

“ lo udah nanya kak “ ucap fauf

“ hehe oke kata kata nya gue anggap boleh, hmm gimana cara lo

mencintai wanita selain ibu lo dan orang terdekat lo “ ucap dea

dengan menahan gugup setengah mati.

Fauf yang terkejut dengan pertayaan kakak kelasnya ini berusaha

mengntrol raut wajahnya sebeb saat ini ia tepat menatap mata

hitam milik kakak kelas nya ini walapun kakak kelasnya ini

berada di area minim cahaya

“ dengan ngak nyentuh dia , dan jaga dia dari juah sampai yang

kuasa mempertemukan gue di titik terindah menurut takdir ,

dengan harapan saat allah persatukan gue nanti gue salam versi

lebih baik dan dia dalam keadaan terbaik “ ucap fauf sambil

menatap kepala tertunduk di depannya ini.


Jawaban pertanyaan

Fauf yang terkejut dengan pertayaan kakak kelasnya ini berusaha

mengntrol raut wajahnya sebeb saat ini ia tepat menatap mata

hitam milik kakak kelas nya ini walapun kakak kelasnya ini

berada di area minim cahaya

“ dengan ngak nyentuh dia , dan jaga dia dari juah sampai yang

kuasa mempertemukan gue di titik terindah menurut takdir ,


dengan harapan saat allah persatukan gue nanti gue salam versi

lebih baik dan dia dalam keadaan terbaik “ ucap fauf sambil

menatap kepala tertunduk di depannya ini

Dea pov

“ huffttt” hembusan nafas gusar tak hentinya keluar dari bibir

gadis manis ini. Semenjak percakapan singkat nya dengan fauf.

Dea seolah di tampar sekencag-kencangnya oleh kenyataan. Dan

mengingat kebodohannya menanyakan hal yang tak seharusnya

keluar dari mulutnya.

Flashback

“ dengan ngak nyentuh dia , dan jaga dia dari juah sampai yang

kuasa mempertemukan gue di titik terindah menurut takdir ,

dengan harapan saat allah persatukan gue nanti gue salam versi

lebih baik dan dia dalam keadaan terbaik “ ucap fauf

“ hmm apa lo suka kia ?” tanya dea teralmpau kepo

“ lo bisa ambil kesimpulan sesuka lo kak , tapi inget Cuma gue

yang bisa nentuin siapa yang bakal gue jaga kek yang gue sebutin

barusan, dah gue mau pualng ! inget kata-kata gue tadi kak nagk

usah jadi makcomblangin antara gue dan kak kia lagi “ ucap fauf
melengang pergi meninggal kan dea di depan mushola di depan

rumah dea

“ lo benar dan kesimpulan gue lo juga suka kia, lo tenang aja fauf

gue ngak akan negengu hubungan lo dan kia, cukup lo sama

sahabat gue bahagia aja gue seneng kok “ ucap kia pelan sambil

menatap punggung yang semangkin jauh di hadapannya ini.

Flasbcak off

Tak terasa setets cairan bening jatuh dari matanya. Padahal tanpa

perlu fauf memberi tahunya untuk tidak ikut campur perkara

asmara nya, dea sendiri lah yang sudah sadar diri dari awal

sepantas apa ia mencintai fauf.

Dea melangkahkan kakinya menginjak semen rumahnya yang

dingin tak lupa mengucap salam

“ Assalamualaikum wahai penghuni rumah “ ya begitu lah dea

sebarat apapun masalah pribadi nya tak pernah iya bagi kepada

keluarga nya. Baginya masih banyak masalah penting yang harus

di baginya bersama keluarga nya.


“ waalaikumussalam jawab ibu serta ayah dea yang sedang duduk

santai di depan Tv rumah yang sedang menyala yang sedang

menayangkan Film Raden Kian Santang.

“ udah pulang de, mana bakso titipan ibuk “ tanya buk ati kepada

anak keduanya ini

“ waduh mati di coret dari kk nih gue , mana muka mak gue kayak

mau makan orang lagi “ batin dea. Dea ingat betul ibu nya ini

ngotot sekali ingin menitipkan beli bakso ke dea tadi sebelum

berangkat ke mesjid, entah lah ibu nya seperti orang yang

mengidam saja “ oh tidak “ jangan sampai punya adek lagi satu aja

sudah membuat dea pusing setengah mati menghadapi

kenakalannya,

“waduh gawat nih” Batin dea seolah ingin meloncat ketika

membayang kan mempunyai seorang adek lagi, ia trauma pernah

hampir membuat adik laki-lakinya taufik hampir jatuh di

gendongannya , kerena ia di suruh menjaganya jadilah ia di

ceramahi 24 jam seharian penuh. Oh tidak lagi jangan nambah

lagi ia memang menyukai anak kecil apalagi yang masih bayi tapi

kalau di suruh mengasuhnya dea seperti orang steres panik

berkepanjangan melihat bayinya tak mau berhenti menangis. Jadi-

jadi nya dea pun ikut menangis kerena panik.


“ dea ibuk tanya mana bakso ibuk, kok kamu malah neglamun sih

“ ucap ibu dia menahan dongkol kepada sang anak

“ a- a-anu buk tadi kang baksonya asam urat jadi ngak buka

tempatnya buk “ ucap dea mencoba beralasan

“ hedeh padahal ibuk sedang pengen bangat makan bakso pedas

soalnya lagi sariawan, kata orang-orang kalau kita makan yang

pedas pas sariawan, sariawan nya cepat sehat gitu

“ Eh kok kamu pulang hampir jam 10 de , baisaanya kalau

tadarus kamu pulangnya jam setengah sepuluh kok sekarang

udah hampir jam 10 baru pulang, kamu ngak pergi-pergi kan de

atau kamu pacaran de ? “ tanya ibu dea jangan lupakan tatapan

mengintimidasi dari wajah sang ibu

“ ihhh ibuk apaansih mana ada mau anak bujang orang sama

dea , hitam pun kurus juga tuh “ ucap dea dongkol

“ siapa tau kan soalnya lesung pipi kamu tuh bisa lah di

perhitungkan”

“ inget de jangan pacaran ya awas kamu kalau ketahuan pacaran ,

inget sekolah trus kuliah , kerja baru nikah , jangan pacaran ibuk

ngak suka , walaupun keluarga kita kurang dalam agama

setidaknya kamu bisa lebih dalam mempelajari agama de” ucap

nya degan mengelus kepala anak nya yang terduduk di bawah


antara ia dan suaminya dengan munkena yang masih melekap

utuh di badannya.

“ iya ihh.. ibuk ma siapa siapa sih yang pacaran tadi dea telat kan

nanyain bakso ibuk”

“ maaf ya allah dea boong , nanti kalau udah besar dea jujur deh

hehehe” batin dea

“ lagian ibuk nih jelas sariawan tapi mulutnya ngak berhenti tu

nyerocos mulu “

“ serah ibuk dong “

“ sudah- sudah! sekarang dea ke kamar gih istirahat , lagian ngak

enak banggat di denger beradu argumen malam-malam adek mu

dah tidur tuh “ tegur cinta pertama dea ini dengan suara beratnya

siapa lagi kalau bukan ayahnya tersayang

“ iya good night ayah ku tersayang “

“ ibu ngak dianggap nih ?”

“ emang ibuk tau arti good night ?” tanya dea dengan wajah

mengejeknya

“ emmm sudah lah dea pergi lah ke kamar mu jangan membuat

sariawan ibu beratambah besar “ ucap ibu nya sukses

mendapatkan tawa dari dea dan ayahnya. Ya dea memang


terkenal jail di kelaurga nya dan humoris di depan temannya

namun sangat pemalu di depan umum.

Dea pov end

Gelap malam berganti dengan terangnya sinar matahari, dea

setelah solat subuh tadi memutuskan untuk tidur kembali

mengingat ia begadang sampai jam satu malam untuk

menyelesaikan tugas ekonomi dari pak amir yang akan

dipresentasikannya besok.

“ dee……e…. deaaa…. “ astagafirullah dea kamu semedi di kamar

ha lama banggat , lihat tu udah jam 6 .40 deaa “ ucap ibu

terlampau kesal dengan anak gadisnya itu.

“ iya bukk sabar napa lihat nih dea lagi bawa alat-alat buat

presentasi nanti “ ucap dea dengan langkah terburu-buru menuju

ke ruang tamunya. Mengambil bekal makannya dan berlari

menuju motor meticnya.

“ huff… bissmillah “ ucap dea melenggang pergi dari rumahnya

Tak di sangka takdir kembali mempertemukan putih dengan abu-

abunya, dea berpapasan dengan fauf ( kalian inget kan kalau


rumah fauf dan dea dekat tapi ngak dekat-dekat amat sih ).

Seperti biasa bila mereka bertemu di jalan kadang saling sapa dan

kadang saling diam. Seperti sekarang ini. Mungkin pengaruh

cangung semalam membuat dea tak berani bersitatap dengan fauf.

Dan seperti biasa di tengah jalan fauf akan berbelok ke rumah

sang pujaan hati ya siapa lagi kalau bukan kia. Sudah tak menjadi

rahasia lagi fauf dan kia berangkat bersama. Namun herannya kia

dan fauf tak kunjung pacaran hingga saat ini

Sekolah

“ yak akhirnya nyampe juga ni bocah “ ucap aldo kekasih dari cia

“ udah pacaran aja lu berdua pagi-pagi inget dosa we “ sembur dea

kepada aldo

“ iya de iya “ udah kamu pergi sana mau dapat siraman rohani

kamu “ ucap cia sambil mengusir aldo

“ oke yang , nanti istirahat makan barang ya “ ajak aldo kepada

kekasihnya ini

“ oke , bay .. bay semanggatt” ucap cia

“ elehh ci kapan sih lo putusnya inget dosa “ucap dea


“ iss udah nanti kalau dia udah punya salah, kalau putusin tanpa

ada salah marah nanti bisa-bisa gue di santet” ucap dea

“ eh maimunah lo pikir dengan ngajak lo pacaran dia ngak salah “

sembur dea

“ ihh udah deh ya sekarag noh tengok di gerbang pangeran loh

bonceng orang “ ucap dea

“ biarin “ucap dea mengalihkan tatapannya dari dua sejoli

“ haii pagi assalamualaikum ukhtyy ku sayang “ ucap kia

melambaikan tangan kepada dea dan cia

“ waaalaikumussalam titisan kunti “ ucap cia

“ asik bener ya yang boncengan “ ucap cia

“ ya udah yok kelas “ lerai dea

“ gooooooo epribadehh “jawab serentak sahabatnya ini

Kring…. Kring…. Kringgg….

Bel istirahat telah berbunyi menandakan berakhirnya mata

pelajaran sesi pertama

“ ci, de gue duluan ya soalnya fauf tadi ngajak makan bareng di

kantin” ucap kia sambil memasukan alat tulisya ke dalam tasnya


“ hm oke “ ucap cia sementara dea hanya menaganguk dan

mengacungkan jempolnya. Setelah kia kelur dari kelasnya, tak

lama setelah itu datanglah aldo menjemput cia untuk makan

“ hmm de lo mo bareng kita makan ngak “ ajak ciai

“ ngak deh lo aja “ ucap dea

“ yakin nih “ ucap cia menyakinkan

“ iya “ jawab dea

“ hmmm oke deh by de”

“ by ci” sambil menatap cia yang telah kelaur dari kelasnya

“ padahal dah bawa bekal lebih buat makan bareng-bareng”

gumam dea sedih

“ hmm ya udah de dari pada mubazir makan sendiri aja deh,

semangat deaaa lo bisa sendiri bahagia oke “ ucap dea sambil

menyemangati dirinya sendiri.

Sedang asik menyendok nasi kemulutnya , sang wakil ketos

memasuki kelas nya,sudah tak heran lagi sebeb wakil ketos ini

sering sekali ke kelas nya untuk mencari teman nya dion gesrek.

“ de dion mana? “ tanya raka sambil berjalan ke meja dea


“ ngak tau geu , emang gue mak nya “ ketus dea, sebeb raka

sembarangan meletakkan kaki nya di tempat duduk nya dan raka

masuk kelist makhluk yang paling menybelkan bagi dea

“ minggir ih kaki lo bau sapi “ maki dea

“ eh sembarangan lo kaki gue perawatan tau lo “ ucap raka

“ kagak tau dan kagak mau tau , udah hus sana sana “ usir dea

“ cie yang jomblo di tinggal temen nih ceritanya, kasian banggat

sih loh , tapi bekal lo tu enak kek nya bagi dong “ ucap raka

“ bukan urusan lo mau gue jomblo, singel kek bukan urusan lo”

ucap dea

“ nih kalau lo mau makan tuh bawak , gue bawa banyak tadi

soalnya gue mau gendutin badan tapi ngak abis” ucap dea sambil

menyodorkan kotak bekal yang sebenarnya ia persiapkan untuk

sahabatnya

“ wihh mantap nih , lo sendiri yang masak de ?” tanya raka

“ iya banyak tanya lo makan atau gu tendang lo “

“ iya-iya calon istri “ ucap raka dengan muka tanpa rasa berdosa

nya , dea tak menggubris pernyataan raka tadi, menurutnya raka

adalah tipe lalaki buaya yang banyak cadangan makanannya. Ia


hanya fokus pada makanananya ia hrus cepat makan sebab ia

akan ke perpus

“ widihh masakan lo enak banggat de “

“ lo makan bisa diem ngak sih , butek kuping gue denger ucohan

lo dari tadi “ ucap dea menahan kesalnya. Raka bungkam dengan

bentakan kia yang tepat berada di kuping sebelah kanan nya

Cukup Bahagia

Saat yang orang lain lihat senyum mu maka sembunyikan

tangismu sebeb, untuk membuat merakaa bahagia kamu hanya

perlu tersenyum kepada meraka


Sebelumnya

“ widihh masakan lo enak banggat de “

“ lo makan bisa diem ngak sih , butek kuping gue denger ucohan lo

dari tadi “ ucap dea menahan kesalnya. Raka bungkam dengan

bentakan kia yang tepat berada di kuping sebelah kanan nya

“ gue udah selesai, kalau lo udah selesai lo tarok aja di leci kotak

bekalnya, gue mau ke perpus “ ucap dea langsung mengambil

buku paket nya karena hari ini jatuh tempo pengembalian buku

nya. Dea berjalan ke arah pintu ia berpapasan dengan kia,cia ,aldo

dan fauf.

“ eh de mau kemana “ tanya kia

“ perpus “ jawab singkat dea sebeb tak dapat dipungkiri terbesit

sedikit rasa kecewa kepada sang sahabat. Sebeb padahal kemaren

malam dea sudah memberi tahu kedua sahabatnya ini ia akan

membawa bekal lebih sehingga mereka tak perlu sibuk keluar.

Namun memang berharap kepada manusia memeng menghasilkan

kecewa. Maka dari tu dea hanya menjawab singkat pertanyaan kia

Dari pada keluar kata yang kurang nyaman di dengar oleh para

sahabatnya sekaligus anggaplah ini cara dea mengurangi rasa

kecewanya.
Disisi lain raka menghabiskan bekal yang di berikan oleh dea

dengan pandangan yang sulit di jelaskan jangan lupakan senyum

manis yang selelu terpatri dibibirnya sejak masakan itu

menyentuh lidahnya. Sebelum senyum itu berubah datar pada

saat sahabat dea memasuki kelas.

“ widihh enak ya numpang makan di kelas orang , mana di bangku

dea lagi” ucap cia

“ bukan urusan lo, lagian dea yang nyuruh duduk disini dan dea

juga yang ngasih bekal nya ke gue. Katanya dia bawa lebih hari

ini.” Terang raka dengan masih mengunyah makanan dalam kotak

bekal tersebut.

Sontak ucapan raka tadi membuat kia termenggu pasalnya ia baru

ingat semalam ia dan cia menyetujui dea membawa bekal lebih

untuk mereka bertiga, sebeb gadis itu sedang menabung untuk

membeli buku kesukaannya. Apakah dea marah padanya? Isi

pikiran kia. Iss entahlah ia lupa sebeb ia terlau senang di ajak

makan oleh orang yang di sukainya ini. Hmm pasti dea memahami

nya kia yakin itu.

Berbeda dengan kia, cia sama sekali tidak ingat akan janjinya

pada sang sahabat. Sebeb ia tak mendengar ucapan raka kerena


berada jauh di depan meja guru untuk duduk, di tambah telinga

nya yang di sumpal dengan airphone membuatnya tak mendengar

penerangan raka tadi.

“ huaa alhamduliliah selasai juga makannya , enak banggat

masakannya si dea besok-besok gue minta bawaiin aja lah lagi ya

sama si dea, candu gue masakannya” ucap panjang raka . dan

mendapat tatapan jengah dari kia.

“ modal dong kalau mau makan “ ucap kia dengan memutar bola

matanya malas

“ ihh bacoott loh ah “ ucap raka sambil menatap ke-4 anak

manusia ini

“ wihh mantap juga loh ya mentang-mentang bentar lagi guru

pada rapat dan pastinya jamkos, bawa gandengan lo pada” ucap

raka sambil menatap pada ke-4 anak manusia ini

“ udah ah gue mau keluar dulohh males gue jadi obat nyamuk “

ucapnya berlalu pergi

Di sisi lain dea yang sudah selesai dengan urusan perpusnya ,

berencana menghabiskan jamkosnya di dalam perpus ini

mengingat ada fauf di kelas nya bersama kia. Tentu ia tak selelu

tegar melihat itu apalagi di tambah percakapannya semalam,

tambah membuat ia ia semengkin jauh dari adik kelasnya itu.


Dan alasannya lagi duduk diam di dalam perpus ini sebeb ingin

belajar lebih mengingat dua minggu lagi ia akan mengikuti

olimpiade geografi pertama kali di SMA nya ini. Sedang asik

dengan buku di depannya ini, dea sampai tak sadar seseorang

telah duduk di depannya.

“ woi de serius banggat lo” ucap seorang tersebut

“ lo lagi? Hadehh kotak bekal gue udah lo taro balek belum, kalau

ilang mak gue ngamuk kotak bekal kesayangan beliau itu na,

kalau ilang gue nikahin lo sama ayam di rumah gue ” ancam dea

dengan membenarkan hijabnya yang terkena semburan kipas

angin di ruangan tersebut

“ ngoceh lo panjang banggat de udah ngomel kayak nenek gue lo “

ejek raka. Ya orang yang di depan dea ini raka.

“ bodoh amat ! udah kalo lo mau ganggu gue udah pegi sono gue

mau belajar “ usir dea sambil mengibaskan tangan nya di depan

wajah raka

“ its tangan lo ngapain kek gitu mintak di cium “ ucap raka denagn

muka sok polosnya

“ idihhh ogah !! mau cari korban tampol ini mah , tapi sayang nya

aja lo bukan mahrom gue untung masih aman lo “


“ bukan apa belum “ goda raka

“ iss udah lah ka gue mau belajar bisa diam ngak sih ” ucap kia

terlampau kesal dengan tingkah raka

“ hehe oke-oke , hmm btw ajarin gue rumus newton dong soalnya

gue juga kurang paham, mana gue juga di suruh ikut olimpiade

lagi “ ucap raka

“ gue IPS kalau lo lupa “ ucap dea dengan jengah

“ hehe iya ya lupa gue, kita kan dipisahkan oleh jurusan “ ucap

raka masih dengan mode rayuan buayanya

“ iss raka mau lo apaansih sebenarnya “ ucap kia sudah

terlampau malas dengan ocehan raka yang mengangguu

konsentrasinya

“ hmm gini de ini juga salah lo sih ya sebenarnya , jadi gini gue

udah kecanduan makanan lo jadi besok lo bawain gue lagi ya

masakan lo” ucap raka dengan muka memelas

“ idih apaan emang gue babu lo yang mau masakin lo “ ucap dea

“ ayok lah plis yaw” wajah raka yang di buat sememelas mungkin

“ masakin sama mak lo lah kok jadi gue” ucap dea menghadap

kepalanya ke bawah di mana letak bukunya


“ masakan lo mirip masakan almarhumah bunda gue de “ ucap

raka berjalan keluar

Skak dea lupa bahwa raka adalah anak piatu yang beberapa bulan

kemeren kehilangan cinta pertamanya

“ aduh mati gue, mulut gue ihhh “ ucap dea panik sendiri , sambil

melangkah keluar mencari raka untuk meminta maaf

“ aduhhh raka mana sih, udah kekelasnya juga ngak ada tuh anak

, jangan sampai tu anak di culik tante K sama suaminya tuan

poci” ucap dea sambil bermonolog aneh kepada dirinya sendiri.

Pusing mencari keliling sekolah pikiran dea hanya satu tempat

yang belum dea kunjungi , taman belakang sekolah tempat

berkumpulnya mereka yang mau bolos. Ia melangkahkan kainya

menuju taman belakang tersebut. Yap! Akhirnya ia menemukan

raka duduk kursi taman yang mulai rusak tersebut.

“ hmm raka, gue minta maaf ya “ ucap dea dengan matanya yang

sudah berembun entah lah kenapa dea ingin menagis mengingat

ucapannya yang keterlaluan kepada raka

Sementara raka tak merespon apa-apa


“ raka kamu marah sama aku ka ? jawab dong ka “ ucap dea

dengan suara yang bergetar menehan tangis, ya begitu lah dea jika

ia membuat kesalahan kepada orang lain ia akan menangis

sampai ia di maafkan dan mengubah kata-katanya dari lo-gue jadi

aku kamu, itulah sebabnya ia tak mau mencari musuh atau

meniumbulkan kesalahan selain ia tak akan bisa tenang ia akan

menangis meminta maaf sampai ia di maafkan. Lebay memang

tapi begitu lah dea dengan keunikan yang dimilikinya.

“ ka jawab aku dong besok aku janji bakal bawaiin kamu makanan

plis maafin aku ya sambil menghadap ke bawah dengan air mata

yang sudah jatuh dari pelupuk mata indahnya.namun raka tak

kunjung merespon

“ ra-a-a-ka-aa ma-a-a-fin a-a-ku ya-a –kaa” ucap dea dengan

sesegukkan

Raka yang awal mula nya ingin mengerjai dea dengan pura-pura

tidur, tersadar dari ektingnya mendengar tangis keluar dari mulut

gadis manis ini. Raka yang gelagapan di buatnya

“ heii dee ehh lo kenapa nangis” ucap raka panik

“ kamu ngak jawab aku ka, kamu marah sama aku padahal tadi

aku udah minta maaf, trus kenapa tadi kamu tutup mata aku
pikir kamu matiii” ucap polos dea dengan sesegukkan yang masih

terus kelaur di mulutnya.

“ busettt deh gue dikira mati, mana masih muda kan gue, kan gue

juga belum nikah de “ batin raka

Tak urung akhirnya raka menghap ke arah dea. Raka tak

menyangka bahwa cewek manis ini mempunyai sisi imut dan

polos bersamaan yang membuat siapa saja luluh di buatnya tak

terkecuali raka. Di tambah lagi dengan apa tadi katanya aku-

kamu membuat jantung raka berdegup kencang di buatnya.

“ hmm de gue Cuma bercanda kok , udah ya cup-cup-cup gue

udah maapin lo kok” ucap raka dengan nada lembut seperti

seorang ibu yang mendiamkan anak yang sedang menangis

“ ka-a-mu-u bene-ra-a-n “ ucap dea dengan tatapan polos nya,

yang membuat nya tambah imut di mata raka .

“ ia udah ah lo jelek bangat kalau nangis “ ucap raka memberi

jarak yang agak jauh untuk dea duduk ( inget jauh ya jadi ngak

nempel gitu duduknya, raka nih sama kek fauf menghargai dea

batt)

“ hmm tapi lo harus janji bawaiin gue makanan besok , gue

kangen masakan bunda gue “ ucap raka dengan mata yang

menerawang ke depan
“ hoo oke soalnya besok gue juga mau jualan tahu bunting “ ucap

dengan mengubah kembali gaya bicaranya. Raka yang mendengar

perkataan dea tadi menjadi sedikit kesal padahal sudah bagus

aku-kamu ini gue-lo lagi hadehh pikir raka.

“ weh tu tahu udah bunting aja de , siapa yang hamilin tu tahu “

canda raka untuk menormalakan kembali suasana

“ oke gue bakal jelasin silsilah kelurga tahu bunting sama lo

dengerin ya “ ucap dea

“ nama bapaknya bakwan, nama neneknya tahu ica-rica, nama

kakeknya bakwan tahu, trus nama anaknya tahu bulat , lucu

ngak ,lucu ngak, ya nggak lah mana lucu garing pun“ ucap dea

garing

Krik…krikk …

Raka tak tartawa jadilah dea tertawa sendiri di ikuti raka yang

tertawa garing, jadilah mereka sekarang sama-sama tertawa

mengingat kegilaan mereka

“ haduh udah lah ka gue mau ke kelas bentar lagi jatah jamkos

abis , besok gue bawain lo bekal sekalian gue mau promosiin tahu

bunting gue “ ucap dea dengan semangat meninggalkan raka

tanpa mendengar balasan lelaki tersebut.


Ia tak menyadari leleki tersebut tersenyum, mengingat momen

gila yang baru pertama kali ia lewati bersama seseorang yang ia

cintai dalam diam ini sejak kelas 1 SMA ini. Ia tak menyangka

bahwa acara pura-pura marahnya mendapat respon berlebihan

dari gadis itu ,yang sukses membuat jantungnya menggila.

Melihat tampang polos nan imut itu saat menangis meminta maaf

darinya. Sebenarnya ia tak marah hanya saja ia tadi sudah kebelat

buang air kecil jadinya ia keluar tanpa memandang dea terlebih

dahulu, tak menyangka ia bahwa gadis itu berpikir ia marah.

Mana bisa ia marah pada gadis manis itu , ia sangat menghormati

dea sebeb ia memang sudahh jatuh cinta pada gadis itu sejak

kelas 1 SMA mengingat saat pertama ia beretemu dea

membuantnya tersenyum sendiri.

Flashback

“ we mau kemana lo “ ucap raka yang melihat dea terburu-buru

mecari ruang mosnya sebeb ia sudah telat 2 menit

“ hmm maaf kak saya telat tadi soalnya saya tadi nolongin anak

kucing di kejar angsa “ ucap dea dengan jujur. Ia sebenarnya ia tak

terlambat diantarkan oleh sang ayah, namun ia melihat anak

kucing yang di kejar angsa membuat naluri kekucingganya keluar ,

jadilah ia di kejar angsa hingga gerbang sekolah


Melihat dea yang menyangka dirinya kakak senior ,timbullah ide

jail di atok raka, padahal niat awalnya ingin bertanya ruang kelas

mos kepada perempuan di depannya ini melihat, kalaung yang di

pakainya ruang 7 bererti ruang 8 ada di sampingnya kan itu lah

pikir raka.” Hmm ya udah lo jalan bareng gue , pelan – pelan aja “

raka berfikir jika dia di hukum tidak sendirian kan

Lama berkeliling akhirnya mereka menemukan rungan mereka

masing-masing. Yap sesuai pemikiran raka tadi ruangan mereka

bersebelahan

“ we lo berdua dari mana “ ucap kakak senior di depan nya ini

dengan postur tubuh gemuk

“ hmm kami tadi abis di kejar angsa kak nyelamtin kucing yang

mau lahiran” bukan dea yang menjawab tapi raka ya raka

Dea molotot kepadanya apa-apaan ini, ia berfikir raka itu kakak

senior, ia tak melihat kalung berbandulkan tali plastik berlontin kan

kerton bekas melekat di belakang punggung leleki tampan ini. Sial

bisa-bisanya dea tertipu.

Tak menerima alasan apapun kakak senior itu menghukum dea

dan raka memungut sampah di dapan kelas. Raka menghadap ke

arah dea yang di hadiahi tatapan tajam gadis itu membuat raka
menahan tertawa mengingat wajah takut dea tadi kepadanya

benar-benar lucu pikirnya.

Sejak saat itu lah raka hobi sekali menjahali dea tanpa ia sadari

perasan yang awalnya ia anggap kagum menajdi cinta dalam diam

nya sampai sekarang.

Flasback end

Anda mungkin juga menyukai