Anda di halaman 1dari 13

Jenis – Jenis Perikatan

A. Perikatan Menurut isi prestasinya :


1) Perikatan Positif dan Negatif
2) Perikatan sepintas lalu dan berkelanjutan
3) Perikatan alternatif
4) Perikatan fakultatif
5) Perikatan generik dan spesifik
6) Perikatan yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi
2. Perikatan Menurut subjeknya
a. Perikatan tanggung renteng
b. Perikatan pokok (principle)
c. Perikatan Tambahan (accesoire)
3. Perikatan menurut mulai dan berakhirnya perikatan
a. Perikatan bersyarat
b. Perikatan dengan ketentuan waktu
• Perikatan Positif adalah perikatan yang prestasinya berupa
perbuatan nyata, misalnya memberi atau berbuat sesuatu

• Perikatan Negatif adalah perikatan yang prestasinya tidak


berbuat sesuatu

• Perikatan sepintas lalu adalah pemenuhan prestasi cukup


dengan satu perbuatan saja. Misalnya perikatan untuk
menyerahkan barang yang dijual dan membayarnya
• Perikatan berkelanjutan adalah perikatan dimana prestasinya
bersifat terus menerus dalam jangka waktu tertentu,misalnya
perikatan yang timbul dari sewa menyewa atau persetujuan
kerja

• Perikatan alternatif adalah perikatan dimana debitur


berkewajiban melaksanakan satu dari dua atau lebih prestasi
yang dipilih
• Perikatan Fakultatif adalah suatu perikatan yang obyeknya hanya berupa
satu prestasi, dimana debitur dapat menggantikan dengan prestasi yang
lainnya

• Perikatan generik adalah perikatan, dimana obyeknya ditentukan


menurut jenis dan jumlahnya

• Perikatan specifik adalah perikatan yang obyeknya ditentukan secara


terperinci
1.Perikatan bersyarat

• Perikatan bersyarat
• adl perikatan yg pemenuhan prestasinya dikaitkan pada
syarat tertentu.
• Apa yg dimaksud dgn syarat?
• adl peristiwa yg akan datang dan blm pasti terjadi
(Ps.1253)

6
• Syarat dibedakan atas 2 macam:
• Syarat yang menangguhkan
• Artinya apabila syarat tsb dipenuhi, maka perikatannya menjadi berlaku
• A akan menjual rumahnya kpd B, kalau A jadi dipindah o/ perusahaannya ke
Jakarta. Yg menentukan apakah A jadi dipindah o/ perusahaannya atau tdk
tergantung perusahaannya. Jadi blm pasti terjadi.
• Kalau A betul dipindah ke Jakarta, maka perikatannya berlaku, yakni A hrs
menjual rumahnya kpd B

7
• Syarat yg memutuskan atau membatalkan
• Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka perikatannya menjadi
putus atau batal.
• A akan menyewakan rumahnya kpd B asal tdk dipakai utk gudang.
Jika B menggunakan rumah tsb utk gudang, maka syarat itu telah
terpenuhi dan perikatan menjadi putus atau batal dan pemulihan
dlm keadaan semula seperti tdk pernah terjadi perikatan.

8
• Perikatan yg bertujuan melakukan sesuatu yg tdk mungkin
dilaksanakan, bertentangan dg kesusilaan dan dilarang UU a/ batal
hukumnya.

• Dg demikian perikatan yg dikaitkan dg syarat-syarat tertentu di


atas jadi batal.

• Syarat yg tdk mungkin terlaksana, artinya secara obyektif syarat


itu tdk mungkin dipenuhi.

9
• A akan memberikan hadiah senilai 1 juta rupiah kepada B, dgn syarat B dpt
menempuh perjalanan Semarang – Jakarta dlm waktu satu hari.

• Ukuran bertentangan dg kesusilaan atau UU?

• UU sendiri tidak mengatur lebih lanjut.

• Ukuran yg dipakai biasanya a/ manusia bebas utk mengambil keputusan


mengenai dirinya sendiri, tapi apabila ada paksaan atau tekanan batin
sehingga ia tidak bebas lg, maka ini dianggap bertentangan dg kesusilaan.

10
• A akan memberi B hadiah sebuah mobil dg syarat, B tdk blh menikah dg C.
Di sini hibahnya akan batal.
• Demikian jg halnya ketika A akan menaikkan upah B, jika B mau menikah
dgn C. Ini bertentangan dg kesusilaan.

• Syarat dibedakan menurut isinya:


• Syarat potestatif
• Syarat kebetulan
• Syarat campuran

06/27/23 11
• Syarat potestatif
• a/ syarat yg pemenuhannya tergantung dari kekuasaan salah satu
pihak
• Syarat kebetulan
• a/ syarat yg pemenuhannya tdk tergantung dari kekuasaan kedua
belah pihak
• Syarat campuran
• a/ syarat yg pemenuhannya tergantung dari kemauan salah satu pihak
jg bergantung dari kemauan pihak ketiga bersama-sama.
• A akan memberi rumah kpd B, jika B mau menikah dgn
keponakannya Jadi syarat ini tergantung dari B dan jg
keponakannya

12
• Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tdk berkewajiban utk
berprestasi sebelum syarat itu dipenuhi.

• Jika debitur tlh berprestasi sebelum syarat itu dipenuhi, maka


debitur dpt minta kembali prestasinya sampai syarat itu dipenuhi.
Jadi merupakan pembayaran tdk terutang.

13

Anda mungkin juga menyukai