PEMBUATAN “HOSPITAL BY LAWS” DALAM TATA KELOLA RUMAH SAKIT DI ERA KEBIASAAN BARU 2020
2020
Zoom Meeting
Jimly School of Law and Government (JSLG) Surabaya zoom
3-5 meeting
September 2020
yudha@fhua2020
yudha@fhua2020
Konsekuensi pembayaran adalah menghapus perikatan, oleh karena itu siapa yg dapat menuntut pembayaran
(berhak atas pembayaran), sehingga dgn adanya pembayaran tsb maka hapus/berakhir juga kewajiban debitor
Pasal 1385
Yang dapat menagih/menuntut pembayaran:
1. Kreditor, atau
2. Kuasa Kreditor, atau
3. Orang yang diberi kuasa oleh hakim, atau
yudha@fhua2020 4. Orang yang berwenang menurut UU (mis. Orang tua, wali, kurator)
AKIBAT PEMBAYARAN
• Pada hakikatnya pemenuhan prestasi oleh para pihak,
dengan sendirinya menghapus perikatan.
• NAMUN demikian, adakalanya pembayaran tidak
menghapus perikatan, tetapi sekedar penggantian
posisi kreditornya (i.c. Dari kreditor lama ke kreditor
baru)
• Hal ini dapat dicermati dari 3 figur/lembaga hukum,
yaitu:
kreditor lama
kreditor baru
SUBROGASI
N OVAS I
CESSIE
yudha@fhua2020
SUB ROGASI
Pasal 1400 BW
Subrogasi atau perpindahan hak kreditor kepada
seorang pihak ketiga yang membayar kepada
kreditor, dapat terjadi karena PERJANJIAN atau
karena UNDANG-UNDANG
PERJANJIAN UNDANG-UNDANG
1401 1402 jo. 1840
yudha@fhua2020
“pergantian kreditor lama oleh kreditor baru” SUBROGASI
• Perikatan tidak hapus;
• Hanya terjadi pergantian kreditor, dari kreditor lama ke kreditor
baru, i.c. Tidak perlu persetujuan/kerjasama debitor;
• Hak yang beralih kepada kreditor baru sebesar yang dibayarkan;
• Jika kreditor baru hanya membayar sebagian maka kreditor lama
berhak atas sebagian lainnya;
• Dengan demikian, pada subrogasi pergantian kreditor ditentukan
oleh pembayaran.
• Hak yang beralih termasuk hak ikutan yang melekat pada piutang
Contoh - Ilustrasi: tsb;
• A (kreditor) mempunyai tagihan sebesar Rp. 100 juta pada B (debitor), yang jatuh tempo 6 bulan
ke depan, karena saat ini butuh dana untuk kegiatan bisnisnya maka A mengalihkan tagihan kepada
C.
• Jika A mengalihkan tagihan tsb sebesar Rp.100 juta, maka tagihan yang beralih kepada C adalah
sebesar Rp. 100 juta (seluruhnya beralih kepada C sebagai kreditor baru).
• Jika A mengalihkan tagihan tsb sebesar Rp. 50 juta, maka tagihan yang beralih kepada C
(kreditor baru) adalah sebesar Rp. 50 juta dan sisanya tetap menjadi hak A (kreditor baru).
yudha@fhua2020
CESSIE
Pasal 613
#
Peralihan piutang atas nama dan benda tidak bertubuh lainnya
“Dengan membuat akta (otentik atau dibawah tangan),dgn mana hak-hak atas
kebendaan itu dilimpahkan kpd orang lain”
# “Penyerahan ini tidak ada akibatnya bagi yg berutang sebelum penyerahan itu
diberitahukan kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau diakuinya”
Daya mengikat pada debitor - PEMBERITAHUAN (betekenning) - (ASPEK
HUKUM PERIKATAN)
yudha@fhua2020
CESSIE
• Perikatan tidak hapus; KREDITOR LAMA
yudha@fhua2020
N O V A S I (Pembaharuan Utang)
Pasal 1413 BW
Ada 3 macam novasi:
(1) Novasi Obyektif, perikatan lama diganti dengan perikatan
baru, terkait dengan utang (obyek perikatan)
)
(2) Novasi Subyektif Pasif, debitor lama diganti dengan debitor
baru, i.c. dengan persetujuan kreditor.
.
(3) Novasi Subyektif Aktif, kreditor lama diganti dengan
kreditor baru, i.c. dengan persetujuan kreditor.
NULLUS
NULL
NULLITY
NULLITEITEN
NULITAS
Artinya: Tidak mempunyai akibat hukum atau tidak mempunyai kekuatan mengikat secara hukum
yudha@fhua2020
DAPAT DIBATALKAN BATAL DEMI HUKUM
(vernietigbaar) (nietig van rechtswege)
• Atau dikenal dgn PEMBATALAN • Suatu peristiwa dimana suatu perbuatan itu tidak
menimbulkan akibat hukum
• Merupakan pernyataan batalnya suatu perbuatan
hukum atas tuntutan pihak lain • Hal itu secara otomatis terjadi seketika, tanpa
yudha@fhua2020
KEBATALAN KONTRAK
dlm perspektif Hukum Kontrak, termasuk dalam UJI 1320 BW dikenal 2 macam, yaitu:
yudha@fhua2020
yudha@fhua2020
BERAKHIR Secara alamiah berakhir dengan lewat waktunya perjanjian
PENGAKHIRAN
• Dapat terjadi jika dikehendaki para pihak (meskipun jangka waktu belum berkahir)
• Dalam praktik dpt terjadi pengakhiran dilakukan oleh salah satu pihak, lazimnya
PENGAKHIRAN dimasukkan dlm klausul perjanjian, i.c. jika salah satu pihak melanggar/tdk
memenuhi kewajiban kontraktualnya
• Terjadi ketika kontrak masih berlangsung, lazimnya dlm hal terdapat pelanggaran
PEMUTUSAN kontraktual salah satu pihak (i.c. terkait wanprestasi)
• Dalam praktik juga lazim dijadikan klausul pemutusan kontrak.
BATAL Tidak dipenuhi unsur obyektif (syarat 3 dan 4 Pasal 1320 BW)
Sejak awal dianggap tidak pernah ada
DEMI HUKUM Prestasi yang sdh terlaksana – kembali seperti semula sebelum perjanjian di buat
yudha@fhua2020
TUGAS/LATIHAN:
yudha@fhua2020