Anda di halaman 1dari 16

WORKSHOP HUKUM RUMAH SAKIT BATCH 4:

PEMBUATAN “HOSPITAL BY LAWS” DALAM TATA KELOLA RUMAH SAKIT DI ERA KEBIASAAN BARU 2020
2020
Zoom Meeting
Jimly School of Law and Government (JSLG) Surabaya zoom
3-5 meeting
September 2020

KARAKTERISTIK KONTRAK MEDIS


(relasi causalitas: perbuatan hukum – hubungan hukum – akibat hukum antara dokter -
pasien)
RELASI PEMBAYARAN DENGAN HAPUSNYA PERIKATAN

BUKU III 10 SEBAB/ALASAN HAPUSNYA PERIKATAN


Bab Keempat
Tentang Hapusnya Perikatan Pasal 1381
Pasal 1381 – 1456 BW Perikatan hapus, karena:
1. pembayaran;
• Hapusnya perikatan bermakna
menghapus eksistensi hubungan
2. penawaran pembayaran tunai, diikuti dengan
hukum para pihak; berakhirnya penyimpanan atau penitipan;
hubungan hukum para pihak; 3. pembaruan utang (novasi);
menghapus kewajiban (prestasi) 4. perjumpaan utang atau kompensasi;
para pihak 5. percampuran utang;
• Pada hakikatnya pemenuhan 6. pembebasan utang;
prestasi oleh para pihak, dengan 7. musnahnya barang yang terutang;
sendirinya menghapus perikatan
8. kebatalan atau pembatalan;
• Terdapat beberapa sebab,
alasan, peristiwa yang
9. berlakunya suatu syarat pembatalan, yg
menghapus eksistensi perikatan diatur dalam Bab I buku ini; dan
sebagaimana di atur dalam 10. karena lewat waktu, yang akan diatur dalam
Pasal 1381 BW suatu bab sendiri.

yudha@fhua2020
yudha@fhua2020
Konsekuensi pembayaran adalah menghapus perikatan, oleh karena itu siapa yg dapat menuntut pembayaran
(berhak atas pembayaran), sehingga dgn adanya pembayaran tsb maka hapus/berakhir juga kewajiban debitor

SIAPA YG DPT MENUNTUT PEMBAYARAN ?

Pasal 1385
Yang dapat menagih/menuntut pembayaran:
1. Kreditor, atau
2. Kuasa Kreditor, atau
3. Orang yang diberi kuasa oleh hakim, atau
yudha@fhua2020 4. Orang yang berwenang menurut UU (mis. Orang tua, wali, kurator)
AKIBAT PEMBAYARAN
• Pada hakikatnya pemenuhan prestasi oleh para pihak,
dengan sendirinya menghapus perikatan.
• NAMUN demikian, adakalanya pembayaran tidak
menghapus perikatan, tetapi sekedar penggantian
posisi kreditornya (i.c. Dari kreditor lama ke kreditor
baru)
• Hal ini dapat dicermati dari 3 figur/lembaga hukum,
yaitu:
kreditor lama
kreditor baru
SUBROGASI
N OVAS I
CESSIE

yudha@fhua2020
SUB ROGASI
Pasal 1400 BW
Subrogasi atau perpindahan hak kreditor kepada
seorang pihak ketiga yang membayar kepada
kreditor, dapat terjadi karena PERJANJIAN atau
karena UNDANG-UNDANG

PERJANJIAN UNDANG-UNDANG
1401 1402 jo. 1840

1401 (1) 1401 (2)

Kred. Lama ke kred. baru Deb ke kred. Baru

Dinyatakan scr tegas & bersamaan Dgn akta otentik, utk


waktu dg pembayaran pelunasan utang deb

yudha@fhua2020
“pergantian kreditor lama oleh kreditor baru” SUBROGASI
• Perikatan tidak hapus;
• Hanya terjadi pergantian kreditor, dari kreditor lama ke kreditor
baru, i.c. Tidak perlu persetujuan/kerjasama debitor;
• Hak yang beralih kepada kreditor baru sebesar yang dibayarkan;
• Jika kreditor baru hanya membayar sebagian maka kreditor lama
berhak atas sebagian lainnya;
• Dengan demikian, pada subrogasi pergantian kreditor ditentukan
oleh pembayaran.
• Hak yang beralih termasuk hak ikutan yang melekat pada piutang
Contoh - Ilustrasi: tsb;
• A (kreditor) mempunyai tagihan sebesar Rp. 100 juta pada B (debitor), yang jatuh tempo 6 bulan
ke depan, karena saat ini butuh dana untuk kegiatan bisnisnya maka A mengalihkan tagihan kepada
C.
• Jika A mengalihkan tagihan tsb sebesar Rp.100 juta, maka tagihan yang beralih kepada C adalah
sebesar Rp. 100 juta (seluruhnya beralih kepada C sebagai kreditor baru).
• Jika A mengalihkan tagihan tsb sebesar Rp. 50 juta, maka tagihan yang beralih kepada C
(kreditor baru) adalah sebesar Rp. 50 juta dan sisanya tetap menjadi hak A (kreditor baru).
yudha@fhua2020
CESSIE
Pasal 613

#
Peralihan piutang atas nama dan benda tidak bertubuh lainnya

Pasal 613 (1)

“Dengan membuat akta (otentik atau dibawah tangan),dgn mana hak-hak atas
kebendaan itu dilimpahkan kpd orang lain”

# FORMALITAS - TERTULIS (syarat sah)


LAHIR/BERALIHNYA CESSIE - sejak di buatnya akta cessie
(perjanjian cessie)
(ASPEK HUKUM KEBENDAAN)

Pasal 613 (2)

# “Penyerahan ini tidak ada akibatnya bagi yg berutang sebelum penyerahan itu
diberitahukan kepadanya atau disetujuinya secara tertulis atau diakuinya”
Daya mengikat pada debitor - PEMBERITAHUAN (betekenning) - (ASPEK
HUKUM PERIKATAN)

yudha@fhua2020
CESSIE
• Perikatan tidak hapus; KREDITOR LAMA

• Hanya terjadi pergantian kreditor, dari (CEDENT)


kreditor lama (cedent) ke kreditor baru
(cessionaris);
• Hak yang beralih kepada kreditor baru
adalah seluruh tagihan;
CESSIE
• Hak yang beralih termasuk hak ikutan
yang melekat pada piutang tsb; DEBITOR KREDITOR BARU
• Dengan demikian, pada cessie pergantian (CESSUS) (CESSIONARIS)
hak kepada kreditor baru tidak digantung
Ilustrasi:
pada pembayaran, i.c. Berapapun yang A (kreditor) mempunyai tagihan sebesar Rp. 100 juta
dibayarkan oleh kreditor baru kepada pada B (debitor), kemudian A mengalihkan tagihan tsb
kreditor lama (bahkan dgn hibah pun), kepada C (kreditor baru) sebesar Rp. 50 juta, maka
maka seluruh tagihan beralih kepada pada saat jatuh tempo tagihan yang beralih kepada C
kreditor baru. adalah sebesar Rp. 100 juta.

yudha@fhua2020
N O V A S I (Pembaharuan Utang)
Pasal 1413 BW
Ada 3 macam novasi:
(1) Novasi Obyektif, perikatan lama diganti dengan perikatan
baru, terkait dengan utang (obyek perikatan)
)
(2) Novasi Subyektif Pasif, debitor lama diganti dengan debitor
baru, i.c. dengan persetujuan kreditor.
.
(3) Novasi Subyektif Aktif, kreditor lama diganti dengan
kreditor baru, i.c. dengan persetujuan kreditor.

• Perikatan lama HAPUS, di ganti dengan perikatan baru;


• Penggantian ini baik karena adanya pergantian obyek maupun subyek
perikatannya;
• Hak ikutan perikatan lama tidak beralih kecuali secara tegas
diperjanjikan oleh kreditor;
yudha@fhua2020
• Sepertinya halnya pada cessie, pergantian kreditor tidak digantung pada
pembayaran.
KONSEP KEBATALAN KONTRAK

NULLUS

NULL

NULLITY

NULLITEITEN

NULITAS

Artinya: Tidak mempunyai akibat hukum atau tidak mempunyai kekuatan mengikat secara hukum
yudha@fhua2020
DAPAT DIBATALKAN BATAL DEMI HUKUM
(vernietigbaar) (nietig van rechtswege)
• Atau dikenal dgn PEMBATALAN • Suatu peristiwa dimana suatu perbuatan itu tidak
menimbulkan akibat hukum
• Merupakan pernyataan batalnya suatu perbuatan
hukum atas tuntutan pihak lain • Hal itu secara otomatis terjadi seketika, tanpa

• Diajukan kepada hakim VS memerlukan tindakan pembatalan

• Tidak mempunyai efek keberlakuan atau daya


• Setelah diputus batal, maka dianggap tidk pernah mengikat secara hukum
ada sejak awal sebelum dibautnya perjanjian
• Ex officio hakim yg mengetahui keadaan tsb , tidak
membatalkan tetapi sekedar menegaskan “batalnya
perbuatan hukum tsb.
yudha@fhua2020
DALAM PERSPEKTIF BUKU III BW
Misal:
• Titel V Buku III BW, menggunakan istilah
“Tentang Kebatalan dan Pembatalan
Perikatan ”
• Pasal 1381 BW, menggunakan istilah
“Kebatalan dan Pembatalan”
• Beberapa Pasal juga menggunakan
terminologi tsb, misal:
• Pasal 1253 jis 1266 dan 1267 (syarat
batal), 1446 (minderjarig dan curandus);
1682 jo. 1867 (hibah-otentik); 1851
(perdamaian) dll
• Perlu hati-hati
•KEBATALAN memahami
identik dengan makna
BATAL DEMI HUKUMdan
•PEMBATALAN
bekerjanya konsep
identik dengantsb
DAPAT DIBATALKAN

yudha@fhua2020
KEBATALAN KONTRAK
dlm perspektif Hukum Kontrak, termasuk dalam UJI 1320 BW dikenal 2 macam, yaitu:

Dapat Dibatalkan Batal Demi Hukum


(vernietigbaar) (nietig van rechtswege)

Bermakna opsi (pilihan) Sejak awal dianggap tidak pernah


ada eksistensinya
Selama tidak diajukan pembatalan,
eksistensinya ada dan diakui Para pihak wajib mengembalikan
mengikat pada posisi awal, sebagaimana
sebelum perjanjian dibuat (Hal ini
Jika dibatalkan maka “dianggap berlaku juga untuk akibat hukum
tidak pernah ada” dan berlaku vernietigbaar)
surut

yudha@fhua2020
yudha@fhua2020
BERAKHIR Secara alamiah berakhir dengan lewat waktunya perjanjian

PENGAKHIRAN
• Dapat terjadi jika dikehendaki para pihak (meskipun jangka waktu belum berkahir)
• Dalam praktik dpt terjadi pengakhiran dilakukan oleh salah satu pihak, lazimnya
PENGAKHIRAN dimasukkan dlm klausul perjanjian, i.c. jika salah satu pihak melanggar/tdk
memenuhi kewajiban kontraktualnya

• Terjadi ketika kontrak masih berlangsung, lazimnya dlm hal terdapat pelanggaran
PEMUTUSAN kontraktual salah satu pihak (i.c. terkait wanprestasi)
• Dalam praktik juga lazim dijadikan klausul pemutusan kontrak.

Tidak dipenuhi unsur subyektif (syarat 1 dan 2 Pasal 1320 BW)


DAPAT
DIBATALKAN Selama belum dibatalkan perjanjian diakui eksistensinya, setelah dibatalkan
“dianggap tidak pernah ada” – berlaku surut sejak sebelum perjanjian dibuat –
“dikembalikan pada posisi semula”

BATAL Tidak dipenuhi unsur obyektif (syarat 3 dan 4 Pasal 1320 BW)
Sejak awal dianggap tidak pernah ada
DEMI HUKUM Prestasi yang sdh terlaksana – kembali seperti semula sebelum perjanjian di buat

yudha@fhua2020
TUGAS/LATIHAN:

1. Pelajari hapusnya perikatan, sebagaimana diatur dalam


Pasal 1381 BW
2. Apa karakteristik masing-masing sebab/alasan hapusnya
perikatan (vide Pasal 1381 BW) ?

yudha@fhua2020

Anda mungkin juga menyukai