Subrogasi SUBROGASI Adalah penggantian kreditur dalam suatu perikatan sebagai akibat adanya pembayaran (penggantian hak- hak kreditur oleh seorang pihak ketiga yang membayar kepada si kreditur)
Dengan terjadinya subrogasi maka piutang dengan hak-
hak accesoirnya beralih kepada pihak ketiga yang menggantikan kreditur. Subrogasi dapat juga terjadi jika debitur meminjam uang dari pihak ketiga untuk dibayarkan kepada kreditur dengan janji bahwa pihak ketiga akan menggantikan kedudukan kreditur tersebut. 3. PEMBAHARUAN HUTANG (NOVASI) Adalah suatu persetujuan yang menyebabkan hapusnya suatu perikatan dan pada saat yang bersamaan timbul perikatan lain yang menjadi pengganti perikatan semula.
Ada 3 macam Novasi yaitu:(Pasal 1413 BW)
1. Novasi objektif : adalah perikatan yang telah diganti dengan perikatan lain. Hal ini dapat terjadi dengan mengganti isi perjanjian, kewajiban debitur atau suatu prestasi tertentu diganti prestasi lain. misalnya : kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu diganti dengan kewajiban untuk menyerahkan barang. Dapat pula dengan mengubah isi perikatan, misalnya ganti rugi atas dasar perbuatan melawan hukum diubah menjadi hutang piutang. 2. Novasi subyektif : a. pasif : berarti debitur diganti dengan debitur lain, b. aktif : berarti krediturnya diganti dengan kreditur baru. Jika melihat pengertian novasi bahwa perikatan lama hapus maka hak-hak yang melekat pada perikatan lama juga hapus. 4. PERJUMPAAN HUTANG (KOMPENSASI) adalah salah satu cara hapusnya hutang yang disebabkan oleh keadaan dimana dua orang masing- masing merupakan debitur satu sama lain. misalnya : Ana berhutang kepada Bani, sebaliknya Bani juga hutang pada Ana.
syarat untuk terjadinya kompensasi menurut undang-
undang adalah : 1. 2 orang secara timbal balik merupakan debitur satu terhadap lainnya. 2. obyek perikatan berupa sejumlah uang atau barang yang sejenis. 3. piutang-piutang sudah dapat ditagih 4. piutang dapat diperhitungkan dengan segera 5. PENCAMPURAN HUTANG keadaan ini terjadi apabila kedudukan kreditur dan debitur bersatu dalam diri seseorang. Misalnya : debitur ditunjuk sebagai ahli waris tunggal oleh kreditur atau debitur kawin dengan kreditur dalam suatu persatuan harta kawin. hapusnya hutang piutang dalam hal percampuran hutang ini adalah betul-betul demi hukum, dalam arti bahwa pencampuran ini secara otomatis.