S E WA M E N Y E WA
KELOMPOK 2
A N G G O TA :
APRIL SANDY
A S H I FA K AY L A
AY M A N R A S H I D
B I N TA N G S U G A R A
DA F FA M U H A M M A D
SITI HAKIKIAH N.A
PENGERTIAN UTANG PIUTANG
• Utang piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan akan
dikembalikan pada waktu kemudian. Misalnya , utang Rp 100.000,00 di kemudian hari harus
melunasinya Rp 100.000,00.
• Berhutang bukanlah suatu perbuatan dosa sebagaimana telah disebutkan. Bahkan bagi pemberi
hutang, Allah mengganjarnya dengan kebaikan/pahala yang berlipat, karena berarti telah membantu
menolong saudaranya yang sedang ditimpa kesulitan. Tetapi, perlu secara khusus diperhatikan bagi
orang yang diberi hutang, bahwa kebiasaan berhutang akan bisa mengantarkannya kepada
perbuatan-perbuatan yang diharamkan oleh Allah subhaanahu wa ta’aala. Pada hadits di atas
disebutkan dua dosa akibat dari kebiasaan berhutang, yaitu: berdusta dan menyelisihi janji.
DALIL TENTANG UTANG-
PIUTANG
“ Rasulullah saw telah berutang hewan, kemudian beliau bayar dengan hewan
yang lebih besar dari hewan yang beliau utang itu, dan Rasulullah saw
bersabda, “ Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang dapat
membayar utangnya dengan yang lebih baik. “ ( HR. Ahmad dan Tirmidzi )
Bila orang yang berpiutang meminta tambahan pengembalian dari
orang yang melunasi utang dan telah disepakati bersama sebelumnya,
hukumnya tidak boleh. Tambahan pelunasan tersebut tidak halal sebab
termasuk riba. Rasulullah saw. berkata :
( HR. Baihaqi )
BAHAYA KEBIASAAN UTANG
PIUTANG
• Stress
Seseorang yang berhutang sudah pasti akan mengalami stress dan akan merasakan ketidak
nyamanan dalam kesehariannya. Ketika seseorang memutuskan untuk berhutang sudah pasti dia
akan memikirkan hutangnya, bagaimana cara melunasinya
• Dapat merusak akhlak
sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasalam yang artinya:
“ Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan
berjanji lantas memungkiri.” (HR Al-Bukhari)
Jika seseorang sudah memiliki kebiasaan berhutang dan sudah terlilit hutang maka iblis akan
mudah sekali mempengaruhi dirinya
• Mendapat hukuman seperti pencuri
dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam:
“ Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah
(pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR Ibnu Majah)
• Jika meninggal jenazahnya tidak akan dishlatkan
Dikisahkan pada saat zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasalam, saat itu ada
seseorang yang meninggal dengan meninggalkan hutang yang belum terbayarkan serta
tidak menyisakan sedikitpun hartanya untuk melunasi hutangnya.
Dengan kasus yang demikian maka Beliau tidak menshalatkan jenazah orang tersebut
hingga datang salah satu sahabat yang mau melunasi hutang jenazah yang bersangkutan
• Tidak akan diampuni dosanya meskipun dalam keadaan syahid
Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallhu ‘Alaihi Wasalam yang artinya:
“ Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni (oleh Allah), kecuali
hutangnya.” (HR Muslim)
• Bisa menunda untuk masuk surga
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“ Barang siapa yang rohnya berpisah dari jasadnya (baca: meninggal dunia) dalam
keadaan terbebas dari tiga hal, niscaya ia akan masuk surga, yaitu: bebas dari
sombong, bebas dari khianat, dan bebas dari tanggungan hutang.” (HR Tsauban)
PENGERTIAN SEWA MENYEWA